Minggu, April 20, 2025
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 893

Syarat Ekspansi ke ASEAN: Kuasai Dulu Pasar Lokal

0

Berempat.com – ASEAN menjadi salah satu pangsa pasar yang dianggap seksi. Karena itu tak heran ada banyak investor yang mau merogoh kantong demi mendanai banyak perusahaan rintisan (Startup) di Indonesia—merupakan bagian dari ASEAN. Begitu seksinya, Uber pun menjadi salah satu pemain yang mempertaruhkan banyak hal di ASEAN, meski akhirnya mereka memilih merger dengan Grab.

Pakar pemasaran Hermawan Kertajaya menyebut bahwa diliriknya wilayah ASEAN tidak lain karena empat kekuatan yang dimiliki, antara lain kawasan besar yang terus tumbuh, solid dan damai, bersatu dalam keberagaman, dan menjadi hub for plus—seperti ASEAN Plus Three (APT) yang terdiri dari ASEAN, Tiongkok, Jepang, dan Korea.

Namun, Hermawan mewanti-wanti agar para pengusaha Indonesia tak terhinotis oleh keseksian pasar ASEAN. Apalagi, menurutnya, tren ke depan dalam pemasaran bisnis bukan lagi globalisasi, tapi regionalisasi.

“Bila Anda belum betul-betul menjadi local champion, sebaiknya jangan dulu masuk pasar ASEAN. Lanskapnya sangat berbeda,” ujar Hermawan saat memberikan materi International Marketing di kelas terakhir pada program Strategic Marketing Executive MBA (SMEMBA) Batch 1 di Philip Kotler Theater Class Jakarta, Minggu (1/4).

Karena kalau berpikir global, maka perusahaan harus siap menghadapai beberapa negara adidaya seperti Amerika dan Eropa, belum lagi dengan Jepang, Korea Selatan, dan negara superpower baru; Tiongkok dan India. Dan jangan kesampingkan pemain lokal dari masing-masing negara yang punya peluang atau kekuatan lebih besar.

Apa yang disampaikan Hermawan memang ada benarnya. Uber menjadi salah satu bukti nyata bagaimana perusahaan besar dengan pendanaan kuat yang menggobal itu ‘takluk’ di pasar ASEAN. Mereka harus bersaing dengan Grab di ASEAN dan GO-JEK di Indonesia. Alhasil, lantaran keuangan Uber di ASEAN cukup terganggu akhirnya mereka memutuskan merger bersama Grab.

Walaupun begitu, Hermawan tetap menyarankan agar pemasar Indonesia tetap mencoba segala peluang di luar negeri. Tapi, para pemasar tetap haru memperhatikan kapabilitas perusahaannya.

“Jadi hati-hati. Pasar international bukan untuk semua orang. Anda harus mampu menjadi local champion yang sangat kuat sebelum masuk pasar Asean. Perhatikan kapabilitas Anda,” terang pria yang pernah menulis bersama Philip Kotler ini.

Apakah Label Halal Makerel Bercacing Akan Dicabut? Ini Penjelasan MUI

0

Berempat.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa waktu lalu telah merilis 27 merek makerel kaleng yang terindikasi bercacing. Alhasil, produk-produk dari 27 merek tersebut pun harus ditarik dari pasar. Pertanyaannya, mengapa produk makerel kaleng bercacing itu bisa tembus ke pasar, bahkan mendapatkan label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)?

Ketua MUI Ma’ruf Amin mengungkapkan bahwa pemberian label halal baru bisa diberikan MUI setelah mendapatkan rekomendasi dari BPOM. “Kita menyebutnya halal dikeluarkan sesudah toyyib (baik). Artinya tidak ada masalah dari segi aspek-aspek yang dikeluarkan BPOM, baru diproses halalnya,” terang Ma’ruf Amin di kompleks Istana Negara, Senin (2/4).

Dengan begitu, Ma’ruf Amin menegaskan bila persoalan bisa beredarnya makerel kaleng bercacing ini di pasar ada pada BPOM. “Jadi kalau ada hal-hal seperti itu sebetulnya ada pintunya di BPOM, bukan di halal,” jelasnya.

Karena itu, Ma’ruf Amin pun menegaskan bahwa MUI tak akan mencabut label halal dari produk-produk makerel kaleng bercacing yang sudah dikeluarkan daftarnya oleh BPOM. Sebab, menurutnya, produk makarel kaleng tersebut tidak memiliki masalah dari segi kehalalannya.

“Karena komposisi makanannya tidak ada yang mengandung zat haram. Tapi kalau sekarang lebih dari segi keamanan yang mengandung cacing. Nah itu kewenangannya BPOM,” papar Ma’ruf Amin.

Karena seperti diketahui, komposisi utama produk itu adalah ikan yang halal. Kemudian, merek-merek tersebut sudah mendapatkan sertifikat dari BPOM yang berarti sudah aman. Tapi, Ma’ruf menerangkan bila MUI bisa saja mencabut label halal dari produk-produk itu apabila BPOM memutuskan untuk mencabut izin edar produk. “Otomatis halal juga dicabut,” tegasnya.

Syahrini Datangi Persidangan First Travel Bersama Hotman Paris

0

Berempat.com – Syahrini akhirnya memenuhi panggilan pengadilan sebagai saksi terkait kasus penipuan jemaah umrah First Travel. Syahrini tiba di Pengadilan Negeri Kota Depok, Jawa Barat, Senin (2/4), sekira pukul 09.30 WIB. Syahrini tampak ditemani oleh pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea.

Nama Syahrini terseret dalam kasus ini lantaran diketahui pernah mendapatkan fasilitas umrah dari First Travel. Mantan pegawai First Travel, Regiana Azahra pun dalam kesaksiannya mengungkapkan bila Syahrini diberangkatkan bersama 11 orang (anggota keluarga) dengan fasilitas gratis berupa enam tiket bisnis, 12 paket umrah dengan nilai Rp 1 miliar.

Namun, bukan hanya Syahrini, First Travel juga memberikan fasilitas gratis kepada Vicky Shu, Julia Perez, Ria Irawan, dan Merry Putrian.

Sebagai informasi, Syahrini baru kali ini hadir di pengadilan setelah sebelumnya dua kali mangkir. Sebelumnya Syahrini dijadwalkan hadir pada 12 dan 21 Maret 2018, tapi Syahrini tidak hadir dengan alasan menjalani proses shooting.

Selain memanggil Syahrini sebagai saksi, Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) juga memanggil saksi dari London hari ini.

“(Namanya) Usya Sumiarti,” ujar seorang penyidik Kejaksaan Negeri Depok, Jawa Barat.

Dari penuturannya, Usya diketahui merupakan salah satu orang kepercayaan pemilik First Travel, Andika dan Anniesa. Di London, Usya diberi tanggung jawab mengelola restauran bernama Nusa Dua. Restauran itu diperkirakan merupakan milik Andika dan Anniesa.

Dalam kasus First Travel, diketahui sebanyak 63.310 calon jemaah umrah telah tertipu dengan total kerugian diperkirakan mencapai Rp 905,3 miliar. Dalam kasus ini tiga orang pun ditetapkan sebagai tersangka, yakni Bos First Travel Andika Surachman, sang istri Anniesa Hasibuan, dan Kiki Hasibuan.

Harga Emas Antam Naik Tipis Pascalibur Panjang

0

Berempat.com – Memasuki awal pekan harga emas Antam naik tipis dibanding sebelum libur panjang kemarin. Mengutip dari harga-emas.org, Senin (2/4) harga emas Antam berada di posisi Rp 648 ribu per gram pada pukul 08.15 WIB. Sebelumnya, emas Antam berada di posisi Rp 647 ribu per gram. Namun, untuk harga beli kembali emas Antam masih stagnan di angka Rp 577 ribu per gram.

Sementara untuk emas Antam 10 gram pun naik Rp 1.000 dibanding sebelumnya, menjadi Rp 614 ribu per gram (Rp 6.144.000 per batang). Kemudian emas Antam 100 gram juga naik tipis Rp 1.010 per gram menjadi Rp 609.900 per gram (Rp 60.994.000 per batang). Dan untuk emas Antam 500 gram naik tipis Rp 1.010 per gram menjadi Rp 609.032 per gram (Rp 304.516.000 per batang)

Di sisi lain, mengutip dari Reuters, harga emas dunia dapat kembali naik setelah berturut-turut jatuh dalam tiga sesi terakhir. Harga emas di pasar spot naik 0,3% di level US$ 1.327,71 per ons pada pukul 01.05 GMT. Namun, dolar sedikit tertekan di tengah ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang memanas.

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Menguat Usai Libur Panjang

0

Berempat.com – Memasuki awal pekan dibukanya lagi perdagangan setelah libur panjang, Senin (2/4) nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika menguat. Namun, penguatan yang terjadi belum signifikan karena nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika masih berada di kisaran Rp 13.750.

Menurut Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah pagi ini dibuka pada level Rp13.750/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah menguat dibanding sebelum libur panjang Rp 13.756/USD.

Membaiknya rupiah terjadi saat mata uang negeri Paman Sam menghentikan rally ketika para pelaku pasar waspada terhadap ketegangan perdagangan yang semakin memanas.

Sementara itu, dilansir Reuters, dolar bertahan stabil terhadap Yen di awal bulan April, untuk sedikit mengambil jeda usai rally pekan lalu. Pergerakan dolar Amerika terjadi di tengah kekhawatiran yang terus muncul atas perdagangan Amerika dan Tiongkok.

0

0

0

0

Kiat Mengelola Dapur Keuangan Perusahaan yang Baik

0

Berempat.com – Bagaimana cara mengelola finansial sebenarnya sebuah hal yang menarik untuk dibahas, dan memang harus dimengerti oleh setiap pelaku usaha. Terutama oleh para pelaku UKM. Apalagi bila kondisi bisnis sedang lesu. Di kondisi yang seperti inilah tentunya menjadi hal yang sangat pokok bagi pengusaha mengetahui cara mengelola finansial yang baik.

Founder Tras n Co, Tri Raharjo membagikan pengetahuannya tentang bagaimana mengelola keuangan perusahaan:

Pertama, mau dalam kondisi krisis atau tidak, yang paling utama harus dipahami adalah mengatur cash flow, karena biasanya pendapatan itu sangat beragam.

Ada pendapatan yang sifatnya riil dan ada yang sifatnya piutang. Artinya, pendapatan yang riil bisa langsung menghasilkan cash flow bagi perusahaan, sedangkan yang sifatnya piutang memerlukan proses untuk penagihannya.

Lalu, mana yang harus didahulukan? Tentunya, pikiran dan energi kita harus lebih banyak berorientasi ke pendapatan yang sifatnya riil terhadap cash flow. Karena pondasi dari sebuah bisnis adalah di cash flow. Kalau cash flow aman, maka bisnisnya pun akan berjalan relatif lancar.

Biasanya untuk bisnis berkonsep franchise atau BO akan mendapatkan sumber income atau cash in adalah dari bahan baku dan dari pembelian paket franchise atau kemitraan oleh mitra. Nah, dua margin ini yang perlu kita lihat. Untuk yang paket kemitraan, kita bisa mengira-ngira berapa calon mitra yang akan bergabung di bulan ini.

Sementara untuk bahan baku, kita harus benar-benar fokus untuk eksisting mitra yang sedang berjalan. Artinya, mitra-mitra yang sudah berjalan seoptimal mungkin didorong agar bisa melakukan pembelian bahan baku dalam jumlah kapasitas yang banyak. Kalau sudah begitu, maka kita bisa memenuhi cash flow secara operasional, bahkan bisa surplus.

Jadi, jangan sampai kita hanya terpaku pada pembukaan outlet saja agar usahanya bisa tetap hidup dan cash flow tetap aman. Tapi justru harus lebih memikirkan kepada bagaimana maintenance mitra agar permintaan bahan baku tetap pada kapasitas yang tinggi.

Nah, ketika sinergi dua pendapatan itu bisa digabungkan, tentunya harus menjadi perhatian utama para pemilik bisnis. Dan tentu saja harus dikontrol agar tercipta cash flow yang baik. Buatlah juga pola serta sistem pembayaran yang pas dengan mitra. Jangan sampai mitra membeli bahan baku dengan pembayaran yang terlalu lama sehingga dapat mengganggu cash flow.

Itulah hal yang perlu diperhatikan bagi pelaku bisnis yang ingin mengembangkan bisnisnya. Jadi, kalau memang dua hal itu bsia dijalankan dengan optimal dan baik, maka secara finansial pun akan bagus.

Hal kedua, setelah bisa mengatur masuknya cash flow, tentunya orang di bagian finance tidak bisa bekerja sendirian. Artinya, ketika kita sudah tahu proyeksi finansial, sebagai seorang entrepreneur, kita pun harus punya proyeksi pendapatan atau proyeksi marketing.

Nah, biasanya setiap bulan kita memiliki biaya pasti yang harus dikeluarkan. Artinya, dari bulan Januari-Desember seperti apa budgeting pengeluaran pasti yang kita perlukan, seperti biaya listrik, telepon, sewa gedung, dsb. Itu penting diketahui dalam waktu satu tahun ke depan atau setiap bulan agar kita pun tahu bagaimana caranya bisa mendapatkan uang cash untuk menutupi pengeluaran-pengeluaran tersebut.

Kalau cash out sudah jelas, maka hal yang harus dipikirkan adalah mendapatkan cash in. Tentunya, cash in ini yang perlu diupdate setiap saat. Katakanlah kita buat cash flow project untuk September, maka kita perlu tahu cara mendapatkan cash in setiap minggunya lewat proyeksi marketing. Nah, ketika cash in lebih tinggi daripada cash out, berarti kita sudah dibilang mendapatkan surplus cash flow. Dengan begitu, maka sebuah bisnis akan relatif stabil dan sehat karena darahnya perusahaan ada di cash flow.

Tetapi perlu diingat, kalau cash flow di masa krisis seperti ini agak tersendat maka kita harus menghindari mindset untuk menyuntikkan dana ke perusahaan, apalagi kalau sampai melakukan pinjaman bank. Karena kalau mindset kita selalu seperti itu, maka pikiran kita akan selalu ingin menyuntik dana bila setiap kali cash flow tersendat. Jadi, biarkan tim yang achieve target dan cash flow. Jadikan perusahaan dan bisnis yang mandiri. Itulah mindset yang harus ditanamkan.

Artinya, pinjaman ke bank boleh dilakukan asalkan cash flow kita sudah surplus. Dan dengan catatan untuk pengembangan bisnis, bukan untuk menutupi biaya operasional. Dan, saya kira kalau meminjam untuk pengembangan bisnis ada baiknya digunakan untuk membangun aset, seperti pabrik, rumah produksi, atau mesin produksi. Saya kira itulah hal-hal yang harus diperhatikan oleh pengusaha agar baik dalam mengelola finansial. Selamat berbisnis!