Rabu, April 30, 2025
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 882

Awas! Ada Email Palsu Mengatasnamakan Ditjen Pajak Untuk Mencuri Data

0

Berempat.com – Direktorat Jenderal Pajak menginformasikan bahwa telah beredar surat elektronik (email) palsu yang mencatut nama Ditjen Pajak untuk mencuri data penting. Informasi tersebut disampaikan oleh Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Hestu Yoga Saksama.

Menurut Hestu, surat elektronik tersebut menginformasikan adanya gangguan pada sistem yang membuat Ditjen Pajak kehilangan data. Penerima surat elektronik pun diminta memasukkan data mereka dengan mengklik sebuah tautan.

“E-mail tersebut tidak berasal dari Direktorat Jenderal Pajak, dan informasi bahwa telah terjadi gangguan pada sistem Direktorat Jenderal Pajak yang disampaikan dalam e-mail tersebut adalah tidak benar,” ungkap Hestu dalam siaran persnya, Senin (30/4).

Hestu pun meminta agar siapa pun yang menerima pemberitahuan tersebut agar tidak mengklik tautan yang ada. Apalagi sampai memasukkan data penting wajib pajak seperti Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Electronic Filing Identification Number (EFIN), serta kata sandi akun Ditjen Pajak daringnya.

Hestu pun memastikan bahwa sistem basis data Ditjen Pajak sama sekali tidak mengalami gangguan dan tidak terjadi kehilangan data Wajib Pajak.

Sebagai bentuk responsif Ditjen Pajak, saat ini Hestu mengaku pihaknya sedang menyelidiki penyebar surat elektronik tersebut. Ia mengindikasi adanya upaya penipuan bermodus phising sebagaimana yang kerap terjadi pada nasabah bank.

Pelaku phising biasanya akan mencuri data penting orang lain dengan mengirimkan pesan lewat surat elektronik, pesan pendek, atau saluran lainnya yang membuat penerima mau memberikan datanya secara sukarela.

“Pesan itu mengatasnamakan instansi resmi seperti Direktorat Jenderal Pajak dan meminta informasi penting yang berpotensi untuk disalahgunakan,” ucap Hestu.

Hestu pun mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam melakukan aktivitas dalam jaringan, termasuk saat melakukan aktivitas keuangan dan perpajakan. Salah satu caranya adalah dengan tidak mengakses alamat link yang berasal dari sumber yang tidak jelas. Yang utama adalah memastikan alamat pada browser merupakan alamat yang benar.

Dan apabila masyarakat merasakan kejanggalan pada informasi yang diterima atau curiga, Hestu mengimbau agar langsung melapor lewat situs resmi Ditjen Pajak atau menghubungi Kring Pajak di 1500 200.

Insentif Pajak Investasi di Bawah Rp 500 Miliar Bisa Pancing Investor

0

Berempat.com – Pemerintah saat ini tengah menggodok aturan pemberian insentif pajak bagi perusahaan yang berinvestasi di bawah Rp 500 miliar. Adapun pemberian insentif yang cocok masih dipertimbangkan oleh pemerintah, apakah melalui tax allowance atau tax holiday.

Kepala Pusat Kebijakan Pendapatan Negara (PKPN) Rofyanto Kurniawan menerangkan, pemerintah sendiri tak mendapatkan kerugian dengan adanya pemberian insentif ini, karena di satu sisi aturan ini dapat memancing hadirnya investor baru di Indonesia.

“Sebenarnya (uangnya) nggak menguap, kan kita mengundang investasi baru. Jadi artinya orang baru mulai penanaman modal, investasi yang tadinya nggak ada jadi ada,” jelas Rofyanto di Kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (30/4).

Rencananya, aturan pemberian insentif pada investasi di bawah Rp 500 miliar ini akan rampung pada Mei 2018.

Untuk aturan penyusunan insentif sendiri, terang Rofyanto, akan disesuikan dengan aturan yang ada, salah satunya undang-undang penanaman modal.

“Kalau di sektor pembebasan atau pengurangan pajak penghasilan, itu bisa diberikan pengurangan pajak. Tapi kalau bergeraknya di pengurangan penghasilannya, bisa allowance atau super deduction. Jadi kita bergerak di tataran undang-undang yang ada,” papar Rofyanto.

Serikat Buruh Bisa Tingkatkan Kemampuan Berunding Melalui Training of Traners

Berempat.com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus berusaha agar para pengurus Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) dan pengusaha memiliki kemampuan berunding yang mumpuni. Memiliki kemampuan yang baik dalam berunding dinilai penting oleh Kemnaker karena dinilai dapat mendorong kedua belah pihak memiliki budaya dialog sosial.

Program Training of Trainers (ToT) pun menjadi upaya Kemnaker dalam meningkatkan kemampuan berunding SP/SB dan pengusaha di Indonesia.

“Kalau ada masalah harus didiskusikan, terbuka, dan saling percaya antara serikat pekerja/serikat buruh dengan pengusaha. Utamakan dialog sosial dalam menyelesaikan permasalahan,” ujar Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri di Jakarta, Selasa (1/5).

Dengan mengedepankan dialog sosial, Hanif pun berharap hal itu dapat mendorong tersusunnya Perjanjian Kerja Bersama (PKB) di perusahaan. Menurut data dari Kemnaker, pada 2015 terdapat 13.210 perusahaan yang mendaftarkan PKB, 2016 bertambah menjadi 13.371, dan pada 2017 menjadi 13.829 perusahaan.

Kemnaker terus berupaya mendorong agar perusahaan memiliki PKB karena bila melihat data World Bank, tingkat kepuasan pekerja di perusahaan itu akan tinggi, yakni mencapai 96%, sedangkan pekerja yang merasa tidak puas hanya sekitar 4%.

PKB sendiri dianggap penting karena dapat menjadi acuan antara pengusaha dan pekerja dalam memahami hak dan kewajiban masing-masing, mengurangi munculnya perselisihan hubungan industrial, membantu ketenangan kerja bagi pekerja, dan memberikan ketenangan dalam menjalankan bisnis kepada pengusaha.

Menurut Hanif, selama ini pemerintah terus berupaya mengakomodasi aspirasi, tuntutan dan usulan pekerja dalam meningkatkan kesejahteraan buruh di seluruh Indonesia. Di sisi lain, pemerintah pun tak melupakan masukan dan saran dari berbagai kalangan pengusaha.

“Kita terus memperjuangkan kesejahteraan pekerja dengan terus menaikkan upah setiap tahun, dan mempermudah dan menekan biaya pendidikan, transportasi, perumahan, dan memberikan jaminan sosial bagi para pekerja,” terang Hanif.

May Day, Hanif Persilakan Buruh Berdemo Asalkan Tertib

0

Berempat.com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengimbau kepada para pekerja agar perayaan Hari Buruh Internasional atau yang lebih dikenal sebagai May Day tahun ini diperingati dengan suka cita. Perayaan dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan positif.

“Silakan merayakan May Day dengan berbagai kegiatan yang positif. Boleh dengan jalan santai, sepeda santai, mancing bersama atau liburan bersama keluarga, dan lain-lain.  Silakan juga bagi yang ingin berdemo, yang penting tertib,” ujar Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (1/5).

Dalam menyambut May Day 2018, berbagai kegiatan pun sudah dilakukan oleh Kemnaker, seperti lomba memasak, buruh mengaji, lomba senam Maumere, khitanan massal, jalan sehat, sepeda santai, cek kesehatan gratis, kompetisi band, hingga melangsungkan Liga Pekerja Indonesia.

Hanif sendiri berharap agar peringatan May Day 2018 yang mengangkat tema ‘May Day is a Fun Day’ ini dapat menjadi sarana dalam mengekspresikan, menyuarakan, atau menyalurkan aspirasi bagi para Serikat Pekerja atau Serikat Buruh, pengusaha, pemerintah, maupun masyarakat umum.

May Day juga diharapkan sebagai momentum untuk merefleksikan agar gerakan buruh ini menjadi lebih efektif dan lebih optimal dalam memperjuangkan berbagai kepentingan kaum buruh. Sekaligus bisa berkontribusi dalam pembangunan secara keseluruhan.

“Pada momentum Mayday 2018 ini mari bersama-sama terus kita gelorakan dialog sosial antara pengusaha, serikat buruh, serikat pekerja, dan pemerintah agar hubungan industrial semakin dinamis, kondusif, harmonis dan berkeadilan,” tutur Hanif.

Hanif pun berharap, kerja sama antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah dapat terus digelorakan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja agar siap bersaing di pasar kerja yang semakin terbuka.

“Saya juga ingin image dari pekerja terus meningkat dan image dari serikat pekerja/serikat buruh juga semakin membaik, agar masyarakat terus mengapresiasi gerakan buruh yang berjuang untuk kepentingan bersama,” ungkap Hanif.

Mneurut Hanif hubungan industrial yang kondusif antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja dalam lembaga kerja sama tripartit sangat penting karena merupakan kunci utama untuk menghindari terjadinya PHK, meningkatkan kesejahteraan pekerja, dan meningkatkan produktivitas kerja.

Target Pemerintah 2019: Ekonomi Tumbuh 5,8% dan Kemiskinan Dipatok 9,5%

0

Berempat.com – Pemerintah diketahui sudah menyusun dan menentukan asumsi makro untuk tahun 2019. Hal tersebut diungkap oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PNN)/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro di sela-sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2018 di Jakarta, Senin (30/4).

“Asumsi makro nanti akan disampaikan dalam pembicaraan pendahuluan dengan DPR,” ujar Bambang.

Namun, Bambang mengungkapkan beberapa hal yang sudah diasumsikan oleh pemerintah di antaranya pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan tumbuh antara 5,4-5,8% pada 2019 mendatang. Kemudian angka kemiskinan yang dipatok pada kisaran 8,5-9,5%. Lalu, untuk tingkat pengangguran ditargetkan pada kisaran 4,8-5,2%.

Bambang pun menuturkan, nuansa pemerataan harus benar-benar terlihat di seluruh program dan kegiatan pemerintah tahun depan. Dengan begitu pertumbuhan tidak hanya dilihat dari satu dimensi, tetapi sudah terlihat pemerataannya sejak awal.

Terkait asumsi inflasi dan nilai tukar rupiah untuk tahun 2019, Bambang mengaku pihaknya belum melakukan pembahasan. Sebab, kedua aspek tersebut akan dibahas bersama Kementerian Keuangan.

Ini Daftar Perusahaan Gadai Swasta yang Terdaftar di OJK

0

Berempat.com – Saat ini bisa dikatakan bahwa perusahaan jasa gadai sudah menjamur. Hal itu bisa dilihat betapa mudahnya kita menemukan tempat gadai yang menawarkan berbagai kemudahan. Umumnya, mereka menawarkan kemudahan dan kecepatan uang cair.

Tapi, tak semua perusahaan jasa gadai tersebut bisa dikatakan ‘terpercaya’ karena selama ini banyak yang belum terdaftar dan mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Padahal, perizinan usaha gadai swasta sudah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.05/2016 tentang Usaha Pergadaian. Aturan tersebut dibuat untuk menciptakan usaha pegadaian swasta yang sehat, memberikan kepastian hukum bagi pelaku usaha pegadaian dan perlindungan kepada konsumen.

Karena itu, sebelum menggadaikan barang berharga Anda maka ada baiknya Anda mengetahui perusahaan gadai swasta mana saja yang sudah terdaftar dan mendapatkan izin dari OJK.

Setidaknya sampai dengan 30 April 2018, terdapat 9 perusahaan gadai swasta yang telah mengantongi izin OJK:

  • PT HBD Gadai Nusantara
  • PT Gadai Pinjam Indonesia
  • PT Sarana Gadai Prioritas
  • PT Pegadaian Mitra Kepri
  • PT Jasa Gadai Syariah
  • PT Sili Gadai Nusantara
  • PT Jawa Barat Gadai
  • PT Pegadaian Dana Sentosa
  • PT Sahabat Gadai Sejati

Sementara itu terdapat 12 perusahaan gadai swasta yang telah terdaftar di OJK:

  • Mitra Kita
  • PT Mas Agung Sejahtera
  • PT Surya Pilar Kencana
  • PT Svaraputra Penjuru Vijaya
  • PT Pusat Gadai Indonesia
  • PT Persada Arihta Mandiri
  • Solusi Gadai
  • CV Soverino Ekasakti
  • UD Ijab
  • CV Prima Perkasa
  • KSU Dana Usaha
  • KSP Mandiri Sejahtera Abadi.

Mengutip dari Kontan, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) I OJK Anggar B. Nurani mengungkapkan, setiap gadai swasta yang telah terdaftar akan mendapatkan fasilitas seperti kepastian hukum, pelatihan manajemen hingga  kemudahan memperoleh sumber pendanaan.

OJK pun menjanjikan adanya kemudahan bagi perusahaan gadai swasta yang ingin menjalinan kerjasama dengan multifinance. Bahkan bisa bergabung di Asosiasi Perusahaan Pergadaian Indonesia.

Sementara itu, bagi perusahaan gadai swasta yang tidak mendaftarkan izin usaha ke OJK sampai dengan 29 Juli 2018 mendatang bisa diseret ke jalur hukum oleh OJK karena dianggap melanggar peraturan pemerintah.

Anggar pun menerangkan, pengajuan izin usaha ini berkaitan dengan penerapan program antipencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme yang dilakukan pemerintah.

Ace Hardware Catatkan Laba Rp 210 Miliar di Kuartal I 2018

0

Berempat.com – Berdasarkan laporan keuangan pada kuartal I tahun 2018, PT Ace Hardware Tbk. (ACES) mencatatkan laba yang meningkat dibanding tahun lalu. Perusahaan yang berada di bawah payung Kawan Lama Group ini diketahui memperoleh pendapatan Rp 1,57 triliun, naik 21% dibanding tahun 2017 yang membukukan Rp 1,29 triliun.

Hal tersebut dipaparkan ACES pada laporan keuangan di situs Bursa Efek Indonesia, Senin (30/4). Seiring dengan naiknya pendapatan bersih perusahaan, diketahui juga bila beban pokok penjualan ikut naik di kisaran 21%, menjadi Rp 821 miliar. Sebelumnya, beban pokok penjualan di triwulan pertama 2017 sebesar Rp 675 miliar.

Selain itu laba kotor juga masih menguat 21% sampai Maret 2018, yakni senilai Rp 751 miliar. Dengan begitu, laba bersih perseroan di kuartal pertama 2018 ini tercatat Rp 210 miliar. Nilai tersebut tumbuh 37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 153 miliar.

Lebih lanjut, diketahui bila pendapatan di kuartal I tahun ini didominasi oleh penjualan produk perbaikan, yakni 54% atau senilai Rp 856 miliar. Sementara untuk pertumbuhan lini bisnis ini sebesar 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 738 miliar.

Namun, pertumbuhan paling pesat dicatatkan oleh penjualan produk gaya hidup sebesar 28% dengan nilai Rp 647 miliar. Sebelumnya, di kuartal I tahun 2017 produk gaya hidup hanya mencatatkan penjualan produk Rp 505 miliar. Porsi penjualan produk ini adalah 41% dari total pendapatan bersih.

Laba Indofood di Kuartal I 2018 Naik Menjadi Rp 1,20 Triliun

Berempat.com – PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) mengumumkan kenaikan laba yang diperoleh pada kuartal I tahun 2018 ini naik 11,1% year on year (yoy).

“Marjin laba bersih naik menjadi 12,3% pada kuartal I/2018 dari sebelumnya 11,5%. Adapun, laba inti tumbuh 8% yoy menjadi Rp1,20 triliun dari kuartal I/2017 Rp1,11 triliun,” tutur Direktur Utama dan CEO ICBP Anthoni Salim dalam siaran persnya, Senin (30/4).

Pada kuartal I tahun 2018, Indofood diketahui mencatatkan penjualan neto konsolidasi sebesar Rp 9,88 triliun. Nilai itu meningkat 4,5% yoy dari sebelumnya.

Menurut Anthony, mi instan menjadi sumber pemasukan tertinggi pendapatan yang mengambil porsi 65%. Selanjutnya, divisi dairy menyumbang 19%, makanan ringan 7%, minuman 4%, penyedap makanan 3%, dan nutrisi & makanan khusus 2%.

Selain itu, Anthony mengungkapkan laba usaha perusahaan dalam waktu yang sama tumbuh 13,1% yoy menjadi Rp1,72 triliun, dari sebelumnya Rp 1,52 triliun. Marjin laba usaha meningkat menuju 17,4% dari kuartal I tahun 2017 sebesar 16%.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 11,1% yoy menjadi Rp 1,21 triliun pada kuartal I tahun ini. Sebelumnya, pada kuartal I tahun 2017 laba bersih perseroan mencapai Rp 1,09 triliun.

Anthoni pun memaparkan, permintaan atas produk-produk fast moving consumer goods (FMCG) masih sedikit dan kurang membanggakan. Namun, walaupun begitu pihaknya masih optimistis kondisi pasar akan membaik dalam beberapa kuartal ke depan, sehingga ICBP pun dapat membukukan pertumbuhan berkelanjutan.

Apa yang Selama Ini Dilakukan GO-JEK dengan Uang Investor?

0

Bukan hanya digelontorkan dana segar, GO-JEK tak lupa ikut berinvestasi dan mengakuisisi perusahaan lokal hingga asing.

Berempat.com – GO-JEK menjadi salah satu dari empat perusahaan rintisan (Start up) lokal yang menyandang gelar ‘Unicorn’. Gelar atau status Unicorn tak bisa sembarangan diberikan atau disematkan kepada sebuah perusahaan rintisan. Untuk bisa mendapatkan status tersebut sebuah perusahaan rintisan harus memiliki valuasi mencapai US$ 1 miliar. Valuasi tersebut biasanya didapatkan dari total dana yang digelontorkan oleh investor.

Di Indonesia sendiri, untuk saat ini terdapat empat perusahaan rintisan yang sudah menyandang gelar Unicorn, di antaranya GO-JEK (US$ 1,75 miliar), Tokopedia (US$ 1,347 miliar), Traveloka (US$ 500 juta), dan Bukalapak (tidak diketahui).

Berhubung GO-JEK menjadi perusahaan rintisan lokal dengan nilai perusahaan tertinggi, sangat menarik bila mengikuti bagaimana cara GO-JEK menggunakan uang investor. Pastinya GO-JEK tidak akan sembarangan dan asal dalam ‘membakar’ uang yang sudah didapat. Sebab sudah pasti juga para investor sudah menargetkan kapan GO-JEK bisa mendapatkan keuntungan.

Lalu bagaimana cara GO-JEK mengelola uang investor?

GO-JEK Rajin Berinvestasi dan Mengakuisisi Perusahaan

Seperti yang sudah diketahui, kali pertama GO-JEK mendapatkan investor saat usia perusahaan berjaket hijau ini sudah berjalan hampir 5 tahun. Tepatnya pada 2015, setelah meluncurkan aplikasinya GO-JEK lekas mendapat suntikan dana dari NSI Ventures. Namun, tak diketahui berapa nilai investasi yang digelontorkan.

Menginjak akhir tahun 2015, GO-JEK kembali mendapatkan pendanaan dari Sequoia Capital dan DST Global. Nilai investasi kali ini pun tidak diungkap kepada publik.

Di tahun pertamanya mendapatkan investor, GO-JEK cenderung memilih menggunakan dana segarnya untuk kebutuhan riset, pengembangan aplikasi, iklan, promo pelanggan hingga bonus kepada mitra ojek.

GO-JEK tentu harus menalangi uang bagi pelanggan yang menggunakan promo saat menggunakan pelayanannya. Sebab untuk bisa menjalankan promo diskon tentu GO-JEK tak bisa mengorbankan mitra ojek dengan memotong upah yang semestinya. Begitu juga dengan bonus bagi mitra ojek yang mencapai target, tentu GO-JEK tidak bisa meminta uang lebih kepada pelanggan melainkan harus mengeluarkan uangnya sendiri dari kas.

Beruntung GO-JEK memiliki dana berlimpah dari investor, sebab itu berbagai promo diskon di awal kemunculannya bisa berjalan tepat. Lain hal dengan beberapa perusahaan rintisan serupa yang mengikuti jejak GO-JEK namun tanpa investor besar. Nama-nama pesaing seperti TopJek, Ojek Kampung, Ladyjek, hingga Bluejek, satu per satu dari mereka pun betrumbangan.

Persaingan harga menjadi salah satu faktornya. GO-JEK yang punya sokongan dana kuat tentu lebih mudah memberikan promo diskon kepada pelanggan tanpa perlu mengurangi pendapatan mitra ojek. Lagi pula, dengan skema bagi hasil yang membuat GO-JEK hanya menerima 20% dari setiap order yang diambil mitra ojek tak akan mampu memberi keuntungan di awal.

Sementara untuk belanja iklan belum diketahui berapa dana yang sudah dihamburkan GO-JEK. Namun, yang pasti GO-JEK tak sedikit ‘membakar’ uangnya di sektor tersebut.

Tapi, yang pasti kita bisa menelusuri berbagai perkembangan yang dilakukan GO-JEK, baik secara layanan maupun fitur yang ditawarkan. Setidaknya, selama 2015 GO-JEK telah melakukan banyak perubahan dan pembaharuan, Dimulai dari munculnya fitur GO FOOD, GO BUSWAY, GO BOX, GO CLEAN, GO MASSAGE, dan GO GLAM.

Selain itu, GO-JEK sempat membuka perekrutan besar-besaran pada Agustus 2015 di Senayan, Jakarta. Perusahaan yang dimotori Nadiem Makarim ini pun dengan cepat membuka kantor perwakilan di beberapa kota besar di Indonesia. Membuka kantor perwakilan di wilayah Surabaya, Bandung, Medan, Jogja, Palembang, Semarang, Balikpapan, dan Bali dalam rentang satu tahun tentu membutuhkan biaya yang tak sedikit.

Tapi GO-JEK berhasil mendapatkan hasil dari semua yang dilakukannya. Dalam waktu enam bulan setelah peluncuran aplikasi GO-JEK berhasil mencatatkan 1 juta transaksi. Bahkan, di penghujung tahun 2015 GO-JEK berhasil membuat aplikasinya diunduh sebanyak 5,5 juta kali dan memiliki 150 ribu mitra ojek.

2016

Memasuki tahun 2016, tanpa dikira, GO-JEK mengawali tahun dengan mengakuisisi perusahaan rintisan asing yang berbasis di India. Februari 2016, GO-JEK mengakusisi C42 Engineering dan Codelgnition, dua perusahaan yang bergerak di bidang IT.

Akuisisi yang dilakukan Nadiem bukan tanpa alasan. GO-JEK memang sedang mencari solusi untuk menciptakan perangkat lunak yang dapat mengatasi bug pada aplikasinya. “Kami kehilangan kendali terhadap pengembangan (IT), kemudian investor kami: Squoia membantu mengenalkan kami ke pendiri C42 dan Codelgnition,” ujar Nadiem seperti dilansir dari The Economic Times.

Tujuan akuisisi yang dilakukan GO-JEK pun tak terlepas dari rencana untuk merekrut 100 orang insinyur, programmer dan pengelola data di level junior hingga senior dalam 6 bulan sampai satu tahun. C42 Engineering dan Codelgnition memang diketahui sebagai perusahaan yang bergerak di bidang konsultan teknologi yang berdiri sejak 2010. Hasilnya pun seperti yang dapat dirasakan sekarang, GO-JEK terus memperbaharui fitur di aplikasinya.

Sampai pada pertengahan tahun, Juli-Agustus 2016 sebanyak 8 investor (diketahui Formation Group, Capital Group, KKR & CO., Northstar Group, Rakuten Ventures, Warburg Pincus, dan Farallon Capital Management) menggelontorkan dana investasi hingga total mencapai US$ 550 juta (Rp 7,2 triliun). Ini adalah pendanaan kedua yang dibuka GO-JEK sekaligus menjadi momen bagi GO-JEK yang resmi menyandang gelar Unicorn pertama rintisan Indonesia di usianya yang ke-6 tahun.

Selepas mendapatkan nilai investasi yang fantastis, GO-JEK bergerak cepat. Tak hanya menambah fitur dan layanan, di awal September GO-JEK menjadi salah satu investor bagi HaloDoc. Investasi yang dilakukan GO-JEK bertujuan untuk memperkuat GO-MED—fitur dan layanan baru yang diluncurkan GO-JEK setelahnya. Pada investasi kali ini diketahui dana yang digelontorkan GO-JEK mencapai US$ 15 juta (Rp 201 miliar).

Masih di bulan yang sama, GO-JEK kembali mengakuisisi perusahaan rintisan asal India, Pianta. Perusahaan tersebut diketahui bergerak dalam jasa kesehatan, sehingga ada kemungkinan akuisisi tersebut juga berkenaan dengan memperkuat layanan GO-MED. Namun, tidak diketahui berapa nilai akuisisi yang dilakukan GO-JEK.

Sampai di sini GO-JEK terus memilih menggelontorkan uang kas dari investor untuk berinvestasi di perusahaan yang dapat menyokong lini bisnisnya. Hal itu bisa dilihat saat GO-JEK bekerja sama dengan MVCommerce, perusahaan yang bergerak di bidang pembayaran mobile PonselPay. Nadiem memilih mengakuisisi MVCommerce untuk rencana jangka panjangnya melahirkan dompet virtual: GO PAY.

Tak hanya berinvestasi, GO-JEK juga mulai asyik mengakuisisi perusahaan rintisan asal India. November 2016, Nadiem mengakuisisi Leftshift Technologies, perusahaan pengembang aplikasi. Uniknya, sebelum mengakuisisi, GO-JEK adalah klien Leftshift bersama dengan 200 perusahaan lainnya seperti Practo, BookMyShow, hingga Oyo. Namun, lagi-lagi, GO-JEK enggan mengungkapkan nilai akuisisi yang dilakukan.

2017

Melangkah ke tahun 2017, GO-JEK tak lagi mengawali tahun dengan jor-joran berinvestasi maupun mengakuisisi perusahaan rintisan. GO-JEK kali ini lebih memilih melakukan pengembangan fitur dan layanan. Hasilnya, GO-JEK membuat aplikasi baru bernama GO-LIFE. Aplikasi tersebut khusus untuk fitur dan layanan GO CLEAN, GO MASSAGE, GO GLAM, dan GO AUTO. Pemisahan ini dilakukan GO-JEK agar dapat memaksimalkan masing-masing pelayanan. Lebih lagi, untuk aplikasi GO-JEK memang ingin lebih fokus pada urusan transportasi, logistik, dan payment.

Sampai kemudian GO-JEK kembali dihujani dana lebih setelah dua raksasa teknologi asal Tiongkok, Tencent Holding dan JD.com memutuskan berinvestasi pada Mei 2017. Total investasi yang digelontorkan keduanya berkisar US$ 1,2 miliar (Rp 16 triliun). Dengan ini, GO-JEK telah mencatatkan total pendanaan mencapai US$ 1,3 miliar (Rp 17,3 triliun) —menjadi yang tertinggi dibanding Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.

Selepas mendapatkan dana baru, GO-JEK kembali merasa ‘gatal’. Tiga bulan berselang, GO-JEK pun mengakuisisi platform ticketing asal Indonesia, Locket.com tanpa disebutkan besar nominalnya. Akuisisi ini dilakukan guna memperkuat layanan GO TIX yang sudah diluncurkan GO JEK sejak 2016 silam.

Tak berhenti di situ, besarnya dana yang dipunya GO-JEK membuat si ‘Jaket Hijau’ ini kembali mengakuisisi perusahaan rintisan lokal. Tak tanggung-tanggung, menutup tahun 2017 GO-JEK langsung mengakuisisi 3 perusahaan financial technology (Fintech) sekaligus, yakni KartuKu, Midtrans, dan Mapan.

Tujuan GO-JEK mengakuisisi ketiga fintech ini tak terlepas dari ambisi Nadiem yang ingin menjadikan GO-PAY sebagai alat pembayaran multiplatform yang terpisah dari GO-JEK. Nadiem amat yakin bila keberadaan GO PAY selama ini telah memengaruhi sedikit banyak gaya hidup masyarakat masa kini. Karena itu GO-JEK berambisi melebarkan sayap demi dapat menjangkau layanan pembayaran multiplatform lebih luas lagi.

Usai mengakuisis perusahaan rintisan lokal, pada November 2017, GO-JEK pun mengucurkan pendanaan seri A senilai US$ 2 juta atau sekitar Rp 26 miliar kepada perusahaan rintisan yang serupa asal Bangladesh, namanya Pathao. Kucuran pendanaan GO-JEK kepada Pathao bahkan berlanjut di tahun 2018.

Hingga akhir tahun 2017, GO-JEK kian mentereng dengan capaian apiknya. Sebanyak 15 juta orang telah mengunduh aplikasinya, lebih dari 250.000 mitra bergabung, beroperasi di 16 kota besar di Indonesia, mencatatkan 100 juta transaksi setiap bulan di aplikasinya, dan telah menggandeng lebih dari 125.000 merchant.

2018

Dan beranjak ke tahun 2018, GO-JEK kembali membuat penuh kasnya setelah Google turut andil menjadi sumber uang baru bagi GO-JEK dengan mengucurkan dana US$ 100 juta (Rp 1,3 triliun). Selain itu ada juga Astra dan Djarum Group yang ikut meramaikan pendanaan kepada GO-JEK dengan total nilai mencapai Rp 3 triliun.

Sekarang, cukup menanti apa yang akan dilakukan oleh GO-JEK setelah mendapatkan sokongan dana baru dari Google, Astra, dan Grup Djarum. Apakah GO-JEK akan kembali berinvestasi, mengakuisisi perusahaan, mengembangkan aplikasi dan menambah layanan, atau justru membuat gebrakan dengan menghadirkan sesuatu yang baru di luar GO-JEK.

Tapi, setidaknya bocoran muncul dari pesan Nadiem melalui surat elektronik kepada seluruh karyawan GO-JEK pada Selasa (27/3). Dalam surat elektronik itu, Nadiem mengutarakan niat ekspansi GO-JEK ke tiga negara di ASEAN. Tapi, dalam tulisannya itu Nadiem tak menyampaikan lebih jauh negara mana saja yang akan menjadi tujuan GO-JEK selanjutnya.

Namun, rupanya rencana ekspansi GO-JEK ke negara di ASEAN tak melulu harus menempatkan kantornya di salah satu negara, melainkan bisa dilakukan lewat cara investasi. Setidaknya, hal itulah yang dilakukan GO-JEK pada akhir April 2018 saat memimpin pendanaan pra seri B senilai US$ 10 juta atau setara Rp 139 miliar kepada Pathao.

Dengan turut andil memimpin pendanaan kepada perusahaan transportasi berbasis aplikasi di Bangladesh tersebut, GO-JEK akan menempatkan satu eksekutifnya di jajaran direksi Pataho. Dengan begitu, secara tak langsung GO-JEK sudah ikut menjamah pasar Bangladesh tapi dengan ‘jaket’ berbeda.

*Artikel ini sempat diperbaharui oleh redaksi pada pukul 06.51 WIB, 2 Mei 2018. Informasi yang ditambahkan adalah investasi GO-JEK kepada Pathao.

ExxonMobil Umumkan Akuisisi Federal Oil

0

Berempat.com – ExxonMobil melihat besarnya potensi Asia Pasifik sebagai pasar pelumas dengan pertumbuhan tercepat. Salah satunya adalah Indonesia dengan besarnya pangsa pasar yang dipunya. Karena itu, untuk memperkuat lini bisnisnya, ExxonMobil pun mengumumkan rencana akuisisi 100% saham Federal Oil.

Federal Oil merupakan produk keluaran PT Federal Karyatama yang sahamnya dimiliki oleh PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. dan yang terafiliasi lainnya. Dengan akuisisi ini, maka ExxonMobil yang akan memegang kendali penuh terhadap Federal Oil. Proses akuisisi ini ditargetkan selesai pada kuartal III tahun 2018.

“Dengan aksi akuisisi ini, kami akan terus memperkuat bisnis pelumas dan melayani pelanggan dengan lebih baik di Indonesia,” ujar Presiden ExxonMobil Fuels & Lubricants Company Bryan Milton dalam keterangan resminya, Senin (30/4).

Bagi Bryan, dengan akuisisi ini ExxonMobil akan mendapatkan kunci bagi merajai pangsa pasar pelumas di Indonesia, yakni karyawan dan distributor Federal Karyatama (FKT) sebagai salah satu pabrik pelumas sepeda motor terbesar di Indonesia.

“Akuisisi ini juga akan membuat kami memiliki armada karyawan dan distributor FKT yang bakal menjadi penyokong kuat bisnis ExxonMobil di Indonesia,” sambungnya.

Pasalnya, karyawan dan distributor FKT dinilai memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam strategi bisnis pelumas di Indonesia. FKT pun disebut salah satu pabrik dan memiliki merek peumas sepeda motor terbesar di Indonesia dengan kapasitas 700.000 barel per tahun.

ExxonMobil memang telah menganggap Asia Pasifik sebagai salah satu pasar pelumas yang tumbuh paling cepat di dunia. Apalagi, ke depan dengan akuisisi ini akan ada kombinasi dengan merek pelumas mobil Premium yang sudah dimiliki perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.

Senior Vice President Pelumas ExxonMobil Nigel Searle mengatakan, pihaknya memang berencana memperkuat bisnis di kawasan Asia. Keinginan itu didorong oleh perkiraan 70% permintaan pelumas dunia akan ada di Asia dalam beberapa dekade ke depan. Pasalnya, ada potensi pembangunan ekonomi yang kuat karena didorong oleh kalangan kelas menengah yang terus berkembang.

“Kami terus melakukan investasi strategis di seluruh rantai nilai bisnis pelumas. Hal itu demi memastikan bisa menjaga pangsa pasar yang baik untuk memenuhi permintaan pelumas global yang terus meningkat,” ujarnya.

ExxonMobil lewat anak usahanya telah beroperasi sekitar 120 tahun. Sejak 1979, perusahaan AS itu mengklaim sudah berinvestasi di Indonesia senilai US$23 miliar. Sementara itu, FKT adalah salah satu perusahaan yang memiliki produk pelumas sepeda motor terbesar di Indonesia sejak 1988. Perusahaan pemegang merek Federal Oil itu memiliki jaringan distribusi sebesar 40 dealer, 3.200 federal oil center, dan lebih dari 10.000 pengecer di seluruh Indonesia.

Saat ini, transaksi akuisisi masih tertunda karena menunggu persetujuan dari regulator di Indonesia.