Selasa, April 22, 2025
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 26

Bangga! Startup Indonesia Borong Penghargaan di ASEAN Digital Awards 2025

Startup Indonesia kembali mencetak sejarah dengan mendominasi gelaran ASEAN Digital Awards 2025 yang berlangsung di Bangkok, Thailand, tadi malam. Dari total 18 penghargaan yang diberikan, Indonesia sukses membawa pulang 9 penghargaan, termasuk 4 medali emas, 3 medali perak, dan 2 medali perunggu.

Sebagian besar penghargaan tersebut diraih oleh startup binaan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) melalui program pendampingan dan akselerasi digital yang telah berjalan selama beberapa tahun terakhir.

“Kemenangan ini menjadi bukti nyata bahwa ekosistem startup Indonesia tidak hanya berkembang pesat, tetapi juga mampu menunjukkan daya saing tinggi di panggung internasional. Kami bangga melihat prestasi luar biasa para pelaku startup ini,” ujar Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, saat menyampaikan ucapan selamat kepada para pemenang.

Guru Besar Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Prof. Eko K. Budiardjo, yang juga menjadi salah satu juri dalam ajang tersebut, menyatakan bahwa pencapaian ini adalah tonggak sejarah penting bagi inovasi digital Indonesia. “Ini membuktikan bahwa inovasi digital Indonesia kini telah berada di tingkat yang sangat kompetitif. Sebuah pencapaian luar biasa untuk startup dan ekosistem digital di negara kita,” tambahnya.

Deretan Penghargaan Startup Indonesia di ASEAN Digital Awards 2025

Berikut daftar lengkap penghargaan yang berhasil diraih oleh startup Indonesia dalam berbagai kategori:

  • Public Sector
    • DTO MoH (Kementerian Kesehatan) – Gold
    • Open Desa – Silver
  • Private Sector
    • Cexup – Gold
  • Digital Inclusivity
    • Wonderjack – Silver
    • Silang – Bronze
  • Digital Content
    • Shevia – Bronze
  • Digital Startup
    • Surplus – Gold
  • Digital Innovation
    • Ludesc – Gold
    • eFishery – Silver

Sebagian besar pemenang merupakan startup yang selama ini mendapatkan pendampingan intensif dari Kemkomdigi, menunjukkan keberhasilan strategi pemerintah dalam mendukung ekosistem startup tanah air.

Dorongan Pemerintah untuk Ekosistem Digital

Kemkomdigi menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat ekosistem digital di Indonesia. Melalui program-program strategis, pemerintah berharap dapat menciptakan lebih banyak inovasi dan memperluas dampak positif teknologi di masyarakat.

“Kami ingin keberhasilan ini menjadi motivasi bagi startup lainnya untuk terus menciptakan inovasi yang bermanfaat dan membawa nama Indonesia semakin bersinar di kancah global,” ungkap Meutya Hafid.

ASEAN Digital Awards, yang sebelumnya dikenal sebagai ASEAN ICT Awards (AICTA), adalah ajang penghargaan prestisius untuk organisasi, bisnis, dan individu yang berhasil menciptakan inovasi digital yang berkontribusi besar terhadap transformasi digital di kawasan Asia Tenggara.

Tahun ini, Indonesia berhasil meningkatkan prestasi dibandingkan tahun sebelumnya, di mana negara ini hanya membawa pulang 5 penghargaan. Dominasi di tahun 2025 ini mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam ekosistem digital di kawasan.

Keberhasilan ini menjadi cerminan bahwa inovasi digital Indonesia terus berkembang dan semakin inklusif, memberikan dampak nyata bagi masyarakat sekaligus memperkuat posisi negara dalam peta transformasi digital global.

Berburu Airdrop di Internet, Apakah Cukup untuk Hidup Tanpa Bekerja?

Airdrop sering menjadi istilah yang menarik perhatian banyak orang, terutama di kalangan pengguna kripto atau blockchain. Secara sederhana, airdrop adalah program pemberian token atau aset digital secara gratis oleh proyek atau perusahaan tertentu. Biasanya, airdrop dilakukan sebagai bagian dari promosi untuk memperkenalkan produk baru, meningkatkan popularitas proyek, atau membangun komunitas awal. Namun, apakah berburu airdrop semudah kedengarannya? Dan yang lebih penting, apakah hanya dengan mengandalkan airdrop kamu bisa hidup tanpa perlu bekerja?

Persiapan yang Perlu Dilakukan untuk Berburu Airdrop

Berburu airdrop tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan agar usaha kamu membuahkan hasil dan terhindar dari risiko.

  1. Buat Dompet Digital yang Aman
    Langkah pertama yang perlu kamu siapkan adalah dompet digital (crypto wallet). Pilih dompet yang mendukung blockchain dari airdrop yang akan kamu ikuti. Dompet seperti MetaMask atau Trust Wallet adalah pilihan populer yang sering digunakan untuk berburu airdrop.

Namun, ingat untuk selalu menjaga keamanan dompetmu. Jangan pernah memberikan private key atau recovery phrase ke siapa pun, karena itu adalah kunci untuk mengakses aset digital kamu.

  1. Ikuti Media Sosial Proyek yang Terlibat
    Sebagian besar airdrop dilakukan melalui media sosial. Perusahaan atau proyek biasanya meminta peserta untuk mengikuti akun mereka di platform seperti Twitter, Telegram, atau Discord. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi promosi mereka.

Kamu juga perlu memperhatikan syarat-syarat yang diberikan, seperti membagikan postingan, mengunduh aplikasi, atau mendaftar di situs tertentu. Pastikan kamu membaca detail tugas dengan saksama agar tidak melewatkan langkah penting.

  1. Waspada Terhadap Penipuan
    Tidak semua airdrop itu sah. Banyak oknum yang memanfaatkan popularitas airdrop untuk melakukan penipuan, seperti meminta informasi sensitif atau transfer uang. Sebelum mengikuti airdrop, pastikan kamu memeriksa kredibilitas proyek tersebut. Carilah informasi dari sumber tepercaya atau komunitas kripto yang aktif.

Apakah Airdrop Cukup untuk Menghidupi?

Berburu airdrop memang bisa menghasilkan uang tambahan, terutama jika kamu berhasil mendapatkan token dari proyek besar yang nilainya terus meningkat. Namun, bergantung sepenuhnya pada airdrop sebagai sumber penghasilan utama bukanlah strategi yang realistis.

  1. Penghasilan Tidak Tetap
    Hasil dari berburu airdrop sangat tidak menentu. Kadang kamu bisa mendapatkan token yang bernilai tinggi, tetapi di lain waktu kamu hanya mendapat token dengan nilai yang sangat kecil atau bahkan tidak bernilai sama sekali.
  2. Proses Penukaran Token
    Tidak semua token dari airdrop bisa langsung dijual. Beberapa token memerlukan waktu hingga terdaftar di bursa (exchange) sebelum bisa diperdagangkan. Ini berarti kamu harus menunggu hingga proyek tersebut berkembang lebih lanjut.
  3. Persaingan yang Ketat
    Semakin banyak orang yang berburu airdrop, semakin sulit untuk mendapatkan hasil maksimal. Banyak proyek membatasi jumlah peserta atau memberikan token dalam jumlah kecil untuk setiap peserta, sehingga pendapatanmu mungkin tidak sebanyak yang diharapkan.
  4. Airdrop Sebagai Tambahan, Bukan Pengganti
    Berburu airdrop sebaiknya dianggap sebagai sumber penghasilan tambahan, bukan pengganti pekerjaan utama. Hasilnya bisa digunakan untuk investasi, tabungan, atau kebutuhan kecil lainnya, tetapi tidak cukup untuk mengandalkan hidup sepenuhnya dari airdrop.

Tips Tambahan untuk Mengoptimalkan Airdrop

  • Manfaatkan Platform Informasi Airdrop
    Ada banyak situs atau aplikasi yang memberikan informasi terbaru tentang airdrop, seperti Airdrop Alert atau CoinMarketCap. Gunakan platform ini untuk menemukan proyek baru yang sedang mengadakan airdrop.
  • Pelajari Dunia Kripto Lebih Jauh
    Dengan memahami lebih banyak tentang dunia blockchain dan kripto, kamu bisa mengenali peluang lain yang lebih besar, seperti berpartisipasi dalam program staking, liquidity mining, atau bahkan berinvestasi di proyek kripto yang menjanjikan.

Berburu Airdrop Itu Menarik, Tapi Jangan Berlebihan

Berburu airdrop adalah cara yang menarik untuk mendapatkan penghasilan tambahan, terutama jika kamu tertarik pada dunia kripto. Namun, seperti aktivitas lainnya, berburu airdrop membutuhkan usaha, konsistensi, dan kehati-hatian.

Kamu tidak bisa sepenuhnya mengandalkan airdrop untuk mencukupi kebutuhan hidup, karena hasilnya tidak menentu dan persaingannya semakin ketat. Jadikan ini sebagai aktivitas sampingan yang menyenangkan, sambil tetap fokus pada pekerjaan utama atau usaha yang lebih stabil. Dengan cara ini, kamu bisa memaksimalkan peluang yang ada tanpa kehilangan arah dalam perjalanan finansialmu.

BULOG Janji Beli Gabah Petani Tanpa Ribet, Bayar Langsung di Hari Transaksi!

Mulai 15 Januari 2025, Perum BULOG resmi melaksanakan kebijakan pembelian gabah dan beras petani berdasarkan keputusan terbaru dari Kepala Badan Pangan Nasional. Kebijakan tersebut tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025, yang mengatur perubahan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) serta skema penyesuaian harga atau rafaksi untuk gabah dan beras.

Direktur Utama BULOG, Wahyu Suparyono, menjelaskan bahwa proses penyerapan akan dilakukan serentak oleh satuan kerja (Satker) BULOG di seluruh Indonesia. Kegiatan ini juga didukung oleh jaringan penggilingan padi mitra kerja BULOG yang tersebar di berbagai daerah. “Gabah dan beras akan dibeli sesuai kualitas dan harga yang telah ditetapkan pemerintah, memberikan keadilan bagi petani sekaligus memastikan stok pangan pemerintah dapat terjaga,” ujar Wahyu.

Harga dan Kualitas Gabah yang Ditentukan Pemerintah

Dalam kebijakan ini, Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani dengan kadar air maksimal 25% dan kadar kotoran maksimal 10% akan dihargai Rp 6.500 per kilogram. Namun, apabila kualitas gabah tidak sesuai dengan standar tersebut, harga akan disesuaikan menggunakan skema rafaksi yang telah ditetapkan oleh Kepala Badan Pangan Nasional.

“Melalui perubahan harga ini, kami berharap petani bisa mendapatkan keuntungan yang layak, sekaligus mendukung BULOG dalam memaksimalkan cadangan pangan pemerintah (CPP). Kami juga optimis produksi padi tahun ini akan meningkat baik secara kuantitas maupun kualitas,” tambah Wahyu.

BULOG berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi petani melalui sistem one day service. Dalam sistem ini, pembayaran gabah atau beras yang telah diserahkan ke gudang BULOG dilakukan pada hari yang sama tanpa penundaan. Selain itu, BULOG telah melengkapi dirinya dengan infrastruktur modern berupa 10 Sentra Penggilingan Padi Modern (SPP) yang tersebar di berbagai daerah penghasil padi. Fasilitas ini memungkinkan BULOG untuk menyerap gabah dalam berbagai kondisi sesuai aturan yang berlaku.

“Dengan fasilitas yang kami miliki, proses penyerapan bisa dilakukan secara fleksibel dan efisien. Petani yang ingin menjual gabahnya ke BULOG dapat yakin bahwa produk mereka akan dihargai sesuai dengan kualitas yang ditawarkan,” jelas Wahyu.

Dampak Positif bagi Petani dan Ketahanan Pangan Nasional

Perubahan HPP ini diharapkan memberikan dampak positif bagi sektor pertanian, terutama dalam meningkatkan pendapatan petani dan mendorong produksi padi dalam negeri. BULOG juga menargetkan pemenuhan cadangan pangan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga beras di pasar.

“Kami percaya kebijakan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi petani, tetapi juga menjadi langkah penting dalam memastikan ketahanan pangan nasional,” pungkas Wahyu.

Melalui langkah ini, BULOG kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung kesejahteraan petani, meningkatkan produktivitas pertanian, dan memastikan ketersediaan pangan yang stabil dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Tren Positif Sepanjang 2024, Angka Kemiskinan di Indonesia Terus Menurun!

Angka kemiskinan di Indonesia menunjukkan tren penurunan yang positif pada September 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin berada di angka 8,57 persen, turun 0,46 persen poin dibandingkan Maret 2024. Penurunan ini bahkan lebih besar jika dibandingkan Maret 2023, yaitu sebesar 0,79 persen poin.

Secara jumlah, penduduk miskin pada September 2024 mencapai 24,06 juta jiwa. Angka ini berkurang 1,16 juta orang dibandingkan Maret 2024 dan 1,84 juta orang jika dibandingkan dengan Maret 2023. Penurunan angka kemiskinan ini menunjukkan keberlanjutan upaya pemerintah dalam menekan tingkat kemiskinan nasional.

Perkotaan dan Perdesaan Sama-Sama Alami Penurunan Kemiskinan

Penurunan angka kemiskinan terjadi di wilayah perkotaan dan perdesaan, meski dalam proporsi yang berbeda. Di kawasan perkotaan, persentase penduduk miskin turun dari 7,09 persen pada Maret 2024 menjadi 6,66 persen pada September 2024. Penurunan ini setara dengan pengurangan 590 ribu penduduk miskin, dari 11,64 juta orang menjadi 11,05 juta orang.

Sementara itu, di wilayah perdesaan, penurunan angka kemiskinan juga signifikan. Persentase penduduk miskin berkurang dari 11,79 persen pada Maret 2024 menjadi 11,34 persen pada September 2024. Secara jumlah, ini berarti ada 570 ribu orang yang keluar dari garis kemiskinan, sehingga total penduduk miskin perdesaan turun dari 13,58 juta menjadi 13,01 juta orang.

Garis Kemiskinan dan Kondisi Rumah Tangga Miskin

Pada September 2024, garis kemiskinan yang digunakan BPS tercatat sebesar Rp595.242 per kapita per bulan. Komposisi garis kemiskinan ini didominasi oleh kebutuhan makanan yang mencapai Rp443.433 atau 74,50 persen dari total garis kemiskinan. Sisanya, sebesar Rp151.809 atau 25,50 persen, berasal dari kebutuhan non-makanan.

Rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,71 anggota rumah tangga pada September 2024. Dengan demikian, kebutuhan garis kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata tercatat sebesar Rp2.803.590 per bulan. Angka ini mencerminkan standar hidup minimum yang diperlukan oleh rumah tangga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka.

Penurunan angka kemiskinan ini memberikan optimisme terhadap keberlanjutan program pengentasan kemiskinan di Indonesia. Pemerintah diharapkan dapat terus memperkuat kebijakan yang mendukung pemberdayaan masyarakat miskin, meningkatkan akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang ekonomi, khususnya di wilayah perdesaan yang masih memiliki tingkat kemiskinan lebih tinggi dibandingkan perkotaan.

Dengan tren positif ini, target penurunan angka kemiskinan yang telah ditetapkan dalam rencana pembangunan nasional diharapkan dapat tercapai. Peran serta berbagai pihak, termasuk masyarakat, lembaga sosial, dan sektor swasta, juga menjadi kunci penting dalam mendukung upaya ini.

Apakah Gen Z Bisa Bertahan di Dunia Bisnis Digital yang Kompetitif?

Gen Z, generasi yang lahir di antara tahun 1997 hingga 2012, adalah generasi pertama yang tumbuh besar dengan teknologi digital yang mendominasi kehidupan sehari-hari. Mereka terbiasa dengan internet, media sosial, dan berbagai perangkat pintar yang memudahkan komunikasi dan akses informasi. Namun, di tengah peluang besar yang ditawarkan oleh era digital, muncul pertanyaan: apakah gen Z siap menghadapi tantangan dan risiko bisnis di era ini?

Peluang Besar untuk Gen Z di Era Digital

Sebagai generasi yang sangat akrab dengan teknologi, Gen Z memiliki keunggulan yang tidak dimiliki generasi sebelumnya. Mereka cepat beradaptasi dengan inovasi teknologi, mahir menggunakan platform digital, dan mampu memanfaatkan media sosial untuk membangun personal branding atau mempromosikan bisnis.

Banyak Gen Z yang sudah memulai bisnis sejak usia muda, seperti menjadi content creator, menjalankan toko online, atau bahkan mengembangkan aplikasi. Era digital juga membuka akses yang lebih luas ke pasar global, memungkinkan siapa saja untuk menjual produk atau layanan mereka ke seluruh dunia.

Namun, peluang besar ini juga diiringi dengan tantangan yang tidak bisa diabaikan.

Tantangan yang Harus Dihadapi

  1. Persaingan yang Ketat
    Era digital telah membuat bisnis menjadi lebih inklusif, artinya siapa saja bisa memulai usaha dengan modal kecil. Namun, hal ini juga menciptakan persaingan yang sangat ketat. Gen Z harus bersaing dengan ribuan hingga jutaan bisnis serupa di platform seperti Instagram, TikTok, dan e-commerce.

Untuk menghadapi persaingan ini, inovasi dan keunikan menjadi kunci. Gen Z perlu mempelajari cara menciptakan nilai tambah untuk produk atau jasa yang mereka tawarkan agar mampu menarik perhatian di tengah kerumunan.

  1. Kemampuan Mengelola Risiko
    Memulai bisnis berarti siap mengambil risiko. Gen Z mungkin memiliki semangat tinggi dan ide-ide segar, tetapi tanpa manajemen risiko yang baik, mereka bisa dengan mudah menghadapi kegagalan. Risiko seperti modal yang habis, strategi pemasaran yang kurang efektif, atau perubahan tren pasar bisa menjadi hambatan besar.

Untuk itu, penting bagi generasi ini untuk belajar dari pengalaman dan mencari mentor atau sumber pengetahuan yang bisa membantu mereka mengambil keputusan yang bijak.

  1. Keseimbangan Antara Teknologi dan Manusia
    Meskipun teknologi adalah kekuatan utama era digital, bisnis yang sukses tetap memerlukan sentuhan manusia. Kemampuan membangun hubungan, memahami kebutuhan pelanggan, dan memberikan layanan yang personal adalah hal yang tidak bisa digantikan oleh teknologi.

Gen Z harus ingat bahwa teknologi hanyalah alat, sementara kesuksesan bisnis tetap ditentukan oleh bagaimana mereka menjalin hubungan dengan pelanggan dan menciptakan pengalaman yang positif.

  1. Manajemen Keuangan
    Banyak Gen Z yang memulai bisnis dengan modal kecil atau bahkan tanpa modal. Meski demikian, pengelolaan keuangan tetap menjadi aspek penting yang sering diabaikan. Kesalahan dalam mengatur cash flow bisa membuat bisnis terhenti di tengah jalan.

Belajar tentang keuangan dasar, seperti mencatat pengeluaran dan pemasukan, memisahkan uang pribadi dengan uang bisnis, hingga mengelola utang, adalah keterampilan yang wajib dimiliki.

Bagaimana Gen Z Bisa Bertahan?

  1. Belajar dan Beradaptasi
    Era digital terus berubah dengan cepat. Teknologi baru, tren pasar, hingga kebiasaan konsumen selalu mengalami pergeseran. Gen Z harus memiliki sikap belajar yang terus-menerus dan mampu beradaptasi dengan perubahan ini. Mengikuti pelatihan, webinar, atau membaca buku tentang bisnis digital adalah investasi yang berharga.
  2. Manfaatkan Komunitas dan Jaringan
    Bergabung dengan komunitas bisnis atau startup dapat memberikan banyak manfaat, seperti memperluas jaringan, mendapatkan dukungan, hingga bertukar pengalaman dengan orang-orang yang memiliki visi serupa.
  3. Pahami Target Pasar
    Salah satu kesalahan umum dalam bisnis adalah tidak benar-benar memahami siapa pelanggan yang ingin mereka jangkau. Gen Z perlu melakukan riset pasar untuk mengetahui kebutuhan, preferensi, dan masalah yang dihadapi oleh target pelanggan mereka.
  4. Jangan Takut Gagal
    Kegagalan adalah bagian dari perjalanan bisnis. Yang penting adalah bagaimana mereka belajar dari kegagalan tersebut dan kembali bangkit dengan strategi yang lebih baik.

Mampu atau Tidak?

Jawabannya adalah mampu, tetapi dengan syarat: Gen Z harus terus belajar, beradaptasi, dan memanfaatkan peluang yang ada dengan bijak. Era digital memang menawarkan peluang yang luar biasa besar, tetapi hanya mereka yang mampu menghadapi tantangan dan risiko dengan persiapan matang yang akan berhasil.

Jadi, jika kamu adalah bagian dari Gen Z yang bermimpi memulai bisnis di era digital, ingatlah bahwa kesuksesan tidak datang instan.

Fasilitas Umum Rusak, Jagat Diminta Perbaiki Fitur ‘Berburu Koin’

Aplikasi Jagat menghadapi sorotan tajam setelah fitur “Berburu Koin” di platformnya dianggap menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan fasilitas umum di berbagai wilayah di Indonesia. Menanggapi hal ini, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) meminta pihak Jagat untuk segera melakukan perubahan terhadap fitur tersebut.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Angga Raka Prabowo, menyampaikan bahwa pihaknya telah memanggil perwakilan Jagat menyusul laporan dari masyarakat dan instansi pemerintah terkait kerusakan fasilitas umum yang ditimbulkan oleh aktivitas fitur “Berburu Koin”.

“Kami telah berdiskusi dengan tim Jagat untuk memahami lebih lanjut situasi ini dan mendorong pengembangan platform digital yang memberikan dampak positif kepada masyarakat,” ujar Angga di Kantor Kemkomdigi, Kamis (16/1/2025).

Jagat Diingatkan untuk Patuh pada Regulasi

Angga menegaskan bahwa pengembang aplikasi digital diharapkan lebih bertanggung jawab dalam menciptakan fitur yang mendukung edukasi dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Ia juga mengingatkan bahwa seluruh platform digital harus tunduk pada aturan hukum dan nilai-nilai lokal di Indonesia.

“Kami meminta semua pengembang untuk mematuhi norma hukum di negeri ini. Jika melanggar, kami tidak akan segan mengambil langkah tegas,” tambahnya. Pernyataan ini merujuk pada Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, yang mengamanatkan perlindungan terhadap kepentingan umum dari dampak negatif aktivitas digital.

Jagat Janji Ubah Fitur dan Luncurkan ‘Misi Jagat’

Sementara itu, Co-Founder Jagat, Barry Beagen, menyampaikan permintaan maaf atas dampak buruk yang ditimbulkan oleh fitur tersebut. Ia juga berterima kasih atas masukan dari Kemkomdigi untuk memperbaiki format fitur “Berburu Koin”.

“Setelah diskusi yang produktif, kami memutuskan untuk mengganti format fitur tersebut menjadi ‘Misi Jagat’. Fitur baru ini dirancang untuk mendorong pengguna berkontribusi secara positif terhadap ruang publik dan fasilitas umum,” ungkap Barry.

Barry menambahkan bahwa perubahan format akan dilakukan dalam waktu tiga hari ke depan. Selain itu, pihak Jagat juga akan menyediakan kanal resmi untuk menerima laporan terkait kerusakan fasilitas umum yang diakibatkan aktivitas pengguna.

“Koin yang berada di lokasi rawan akan segera kami hapus dari aplikasi. Dengan lebih dari satu juta pengguna aktif dan penambahan 200 ribu pengguna baru setiap hari, kami optimistis ‘Misi Jagat’ bisa menjadi sarana partisipasi positif, khususnya bagi generasi muda,” tutup Barry.

Rekor Baru Impor Beras, Siapa Pemasok Terbesar Indonesia?

Indonesia mencatatkan volume impor beras sebesar 4,52 juta ton sepanjang tahun 2024, angka ini melonjak signifikan hingga 47,38% dibandingkan total impor beras pada tahun 2023 yang hanya mencapai 3,06 juta ton. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka tersebut menjadi yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2018, impor beras hanya mencapai 2,25 juta ton, kemudian turun drastis menjadi 444,51 ribu ton pada 2019. Angka ini kembali fluktuatif dengan catatan 359,29 ribu ton pada 2020, 407,74 ribu ton pada 2021, dan 429,21 ribu ton di 2022.

“Total impor beras sepanjang tahun 2024 tercatat sebesar 4,52 juta ton,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Sebagian besar dari total beras yang diimpor tersebut berasal dari kategori barang dengan kode HS 10063099, yaitu beras setengah giling atau beras giling utuh, baik yang telah dipoles maupun belum, dengan volume mencapai 3,99 juta ton. Jenis beras lainnya yang diimpor termasuk kategori broken rice (HS 10064090), yaitu beras pecah yang bukan untuk pakan hewan, dengan jumlah 510,01 ribu ton. Selain itu, ada tambahan sebesar 22,14 ribu ton dari kategori beras lain-lain.

Negara Asal Beras Impor

Thailand menjadi pemasok terbesar beras import Indonesia pada 2024, dengan volume mencapai 1,36 juta ton atau setara 30,19% dari total import. Vietnam menempati posisi kedua dengan 1,25 juta ton (27,62%), disusul oleh Myanmar sebanyak 831,38 ribu ton (18,40%).

Pakistan dan India masing-masing berkontribusi sebesar 803,84 ribu ton (17,79%) dan 246,59 ribu ton (5,46%). Sementara itu, sisanya, sebesar 25,13 ribu ton atau 0,56% dari total impor, berasal dari negara-negara lainnya.

“Mayoritas impor beras Indonesia pada tahun 2024 bersumber dari Thailand, yang menyuplai sekitar 30,19% atau setara dengan 1,36 juta ton,” jelas Amalia.

Kenaikan volume impor beras ini menunjukkan tingginya kebutuhan domestik yang belum mampu dipenuhi oleh produksi dalam negeri, sekaligus memperlihatkan dominasi negara-negara Asia seperti Thailand dan Vietnam dalam menyuplai kebutuhan beras Indonesia.

Modal Usaha dari Hasil Menabung Bulanan? Ini Cara Gampangnya!

Bagi sebagian besar orang, menabung seringkali terasa sulit, apalagi jika pengeluaran bulanan tampaknya selalu lebih besar dari pendapatan. Namun, jika kamu punya mimpi untuk memulai usaha suatu hari nanti, menabung adalah langkah penting yang perlu kamu persiapkan sejak sekarang. Dengan perencanaan yang tepat, uang yang terkumpul dari hasil menabung harian atau bulanan bisa menjadi modal usaha yang cukup ketika kamu selesai bekerja atau memutuskan untuk berhenti dan fokus menjalankan bisnis.

Kali ini Berempat.com akan memberikan beberapa tips menabung harian atau bulanan yang bisa membantumu mengumpulkan modal usaha:

1. Tetapkan Tujuan dan Nominal Tabungan

Langkah pertama adalah menentukan target menabung. Misalnya, kamu ingin memulai usaha dengan modal Rp10 juta dalam waktu satu tahun. Hitung berapa yang harus kamu tabung setiap bulan atau bahkan setiap hari untuk mencapai angka tersebut. Dengan target yang jelas, kamu akan lebih mudah memotivasi diri untuk disiplin menabung.

Misalnya, jika targetmu Rp10 juta dalam setahun, itu berarti kamu perlu menabung sekitar Rp833 ribu per bulan, atau Rp28 ribu per hari. Angka ini terlihat lebih terjangkau jika dihitung secara harian, bukan?

2. Sisihkan di Awal, Bukan di Akhir

Salah satu kesalahan umum dalam menabung adalah menunggu sisa uang di akhir bulan. Padahal, seringkali tidak ada yang tersisa karena pengeluaran yang tidak terkontrol. Mulailah membiasakan diri untuk menyisihkan uang tabungan di awal bulan atau segera setelah kamu menerima gaji. Anggap ini sebagai “pengeluaran wajib” yang tidak bisa diganggu gugat.

3. Gunakan Sistem Amplop atau Rekening Khusus

Jika kamu mudah tergoda untuk menggunakan uang tabungan, cobalah gunakan sistem amplop atau buka rekening tabungan khusus. Dengan sistem amplop, kamu bisa membagi uangmu ke dalam beberapa kategori: kebutuhan harian, tagihan, dan tabungan. Sedangkan dengan rekening khusus, kamu bisa memisahkan uang tabunganmu dari rekening utama sehingga lebih sulit diakses.

Ada juga opsi untuk menggunakan rekening tanpa kartu ATM agar uang tersebut benar-benar hanya bisa digunakan saat sangat dibutuhkan.

4. Kurangi Pengeluaran yang Tidak Perlu

Setiap bulan, coba evaluasi pengeluaranmu. Apakah ada hal-hal yang sebenarnya bisa dihemat? Misalnya, mengurangi jajan kopi di kafe, membawa bekal ke kantor, atau berlangganan layanan streaming yang jarang digunakan. Uang yang biasa kamu habiskan untuk hal-hal ini bisa dialihkan ke tabungan.

Tidak perlu memangkas semua hiburan, tetapi berhemat sedikit demi sedikit bisa berdampak besar pada tabunganmu.

5. Manfaatkan Bonus atau Uang Tambahan

Ketika mendapatkan bonus kerja, THR, atau uang tambahan lainnya, cobalah untuk tidak langsung menghabiskannya. Alihkan sebagian besar uang tersebut ke tabungan modal usahamu. Anggap ini sebagai percepatan untuk mencapai target tabungan.

6. Lakukan Investasi Ringan

Selain menabung, kamu juga bisa mempertimbangkan investasi ringan seperti reksa dana, emas, atau deposito. Instrumen investasi ini bisa membantu uangmu berkembang sedikit lebih cepat dibandingkan tabungan biasa. Namun, pastikan kamu memilih instrumen yang sesuai dengan profil risikomu.

7. Disiplin dan Jangan Mudah Tergoda

Kunci dari menabung adalah konsistensi. Akan ada banyak godaan yang membuatmu ingin menggunakan uang tabungan untuk hal lain, seperti membeli barang yang sedang diskon besar-besaran. Ingat kembali tujuan utamamu, yaitu mengumpulkan modal usaha.

8. Mulai dari Nominal Kecil

Jika kamu merasa berat untuk menabung dalam jumlah besar, jangan khawatir. Mulailah dari nominal kecil yang sesuai dengan kemampuanmu. Misalnya, Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per hari. Yang penting adalah kebiasaan menabung yang konsisten. Seiring waktu, kamu bisa meningkatkan nominal tersebut ketika penghasilanmu bertambah atau pengeluaranmu lebih terkontrol.

Modal Terkumpul, Saatnya Wujudkan Mimpi

Ketika uang tabunganmu sudah mencapai target, saatnya kamu mulai merencanakan usaha yang ingin dijalankan. Gunakan modal tersebut dengan bijak, seperti untuk membeli peralatan usaha, bahan baku, atau menyewa tempat. Jangan lupa, terus belajar tentang cara mengelola bisnis agar usaha yang kamu bangun bisa berkembang dan sukses.

Menabung untuk modal usaha memang membutuhkan disiplin, kesabaran, dan komitmen yang kuat. Namun, hasilnya akan sepadan dengan usaha yang kamu lakukan. Dengan persiapan yang matang sejak sekarang, mimpi memiliki bisnis sendiri bukan lagi sekadar angan-angan, tetapi bisa benar-benar terwujud. Jadi, tunggu apa lagi?

Dampak Positif TKDN: Impor Menurun, Produksi Dalam Negeri Meroket

Penerapan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) terus memberikan dampak positif bagi pertumbuhan industri nasional. Kebijakan ini memastikan peningkatan permintaan terhadap produk dalam negeri melalui belanja pemerintah pusat, daerah, serta BUMN/BUMD. Selain itu, TKDN menjamin investasi di sektor manufaktur sekaligus menciptakan lebih banyak lapangan kerja di tanah air.

“Implementasi TKDN telah menunjukkan peningkatan investasi baru, produktivitas industri, dan penyerapan tenaga kerja, seperti di sektor alat kesehatan, farmasi, hingga elektronik, termasuk produk HKT (Handphone, Komputer Genggam, dan Tablet). Realisasi belanja pemerintah atas produk manufaktur bersertifikat TKDN juga terus melonjak, dari Rp989,97 triliun pada 2022 menjadi Rp1.499,75 triliun di tahun 2023,” ungkap Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, di Jakarta, Selasa (14/1).

Lebih lanjut, penerapan TKDN berhasil menekan impor produk HKT dan komponennya. Meskipun impor menurun, kebutuhan HKT domestik yang terus meningkat kini mampu dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Hal ini membuktikan efektivitas kebijakan TKDN dalam memperkuat sektor manufaktur lokal.

Menanggapi Kritik

Dalam kesempatan yang sama, Febri juga menanggapi opini dari seorang peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), yang menyebut kebijakan TKDN tidak selaras dengan kepentingan dunia usaha. Peneliti tersebut merujuk pada hasil penelitian lama, termasuk dari CSIS sendiri pada 2022.

Menurut Febri, data penelitian yang digunakan sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. “Penelitian yang diajukan berdasarkan data lama tidak menggambarkan perkembangan terbaru. Kebijakan TKDN saat ini telah menghasilkan peningkatan signifikan pada sektor manufaktur, baik dalam jumlah produk bersertifikasi maupun belanja pemerintah,” jelasnya.

Febri mencontohkan bagaimana kebijakan TKDN pada program PPNBM DTP di sektor otomotif berhasil mendongkrak penjualan kendaraan roda empat pasca pandemi. Selain mendorong produktivitas industri otomotif, kebijakan ini juga memperkuat sektor komponen otomotif dalam negeri.

Bukti Dampak Positif TKDN

Jumlah produk bersertifikat TKDN terus meningkat, dari hanya 3.207 produk pada 2019 menjadi 8.040 produk pada 2022. Hal ini menunjukkan antusiasme pelaku industri untuk mendaftarkan produk mereka, dengan tujuan memenuhi threshold TKDN agar dapat tayang di e-katalog pemerintah.

“Banyak investor membangun pabrik baru dan merekrut tenaga kerja untuk memenuhi persyaratan TKDN. Peningkatan ini membuktikan bahwa kebijakan TKDN mendorong inovasi, efisiensi, dan produktivitas di berbagai sektor,” ujar Febri.

Febri juga menepis anggapan bahwa kebijakan TKDN meningkatkan biaya produksi dan melemahkan daya saing ekspor. Menurutnya, justru sebaliknya, kebijakan ini menciptakan nilai tambah bagi industri yang bersertifikat TKDN. Nilai tambah tersebut digunakan untuk inovasi produk baru, peningkatan efisiensi, hingga produktivitas.

Dampak Meluas di Seluruh Sektor

Selain mendukung industri hilir, kebijakan TKDN juga berkontribusi pada penguatan sektor intermediate hingga hulu. “Indikator keberhasilan kebijakan TKDN tidak bisa hanya diukur dari share impor bahan baku di sektor hulu, melainkan juga dari produktivitas di sektor hilir dan intermediate,” jelas Febri.

Ia menegaskan bahwa studi terkait efektivitas TKDN perlu dilakukan secara komprehensif, mencakup dampak kebijakan terhadap seluruh rantai industri. Dengan demikian, penerapan TKDN diharapkan terus mendorong pertumbuhan sektor manufaktur, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat daya saing produk lokal di pasar global.

Bukan Hanya Lokal, Produk UKM Bali Kini Mulai Dilirik Dunia!

Wamendag, Dyah Roro Esti Widya Putri, menegaskan dukungan penuh Kementerian Perdagangan terhadap pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) di Bali. Salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan akses pasar UKM melalui berbagai pameran, baik yang digelar langsung oleh Kementerian Perdagangan maupun oleh pihak lain. Roro menyampaikan hal ini usai mengunjungi Kahyangan House of Jewelry di Gianyar, Bali, Selasa (14/1).

Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut Direktur Bina Usaha Perdagangan Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, Septo Soepriyanto; Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Made Sudarsana; serta Ketua Komisi II DPRD Bali, Agung Bagus Pratiksa Linggih.

Pameran Sebagai Kunci Peningkatan Akses Pasar

Menurut Wamendag Roro, pameran memiliki peran penting sebagai media promosi untuk meningkatkan akses pasar bagi pelaku UKM. “Kami mendukung partisipasi UKM Bali dalam pameran rutin seperti Pangan Nusa, UKM Pangan Award, dan Trade Expo Indonesia. Selain itu, Kementerian juga mendorong koordinasi dengan dinas perdagangan setempat,” ujar Roro.

Pada 2023, Kementerian Perdagangan telah memperluas akses pasar UKM dengan menggelar promosi di berbagai pameran seperti Inacraft, Kriya Nusa, Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW), hingga program Bangga Buatan Indonesia (BBI). Pada pameran Mall to Mall BBI di Banten, misalnya, Kementerian memfasilitasi 96 pelaku usaha, sementara 166 pelaku usaha turut difasilitasi dalam Pangan Nusa bersama 50 kuliner khas Nusantara.

Untuk mendukung UKM menembus pasar global, Kementerian Perdagangan terus memperkuat diplomasi perdagangan internasional. “Langkah konkret kami termasuk penyelesaian perundingan dagang, partisipasi aktif dalam fora internasional, serta business matching dan pameran di luar negeri,” jelas Roro. Di dalam negeri, upaya penguatan daya saing UKM dilakukan melalui pelatihan, pengembangan kapasitas, sertifikasi internasional, dan dukungan desain produk.

Platform pendukung seperti Inaexport dan Export Center juga dimanfaatkan untuk mempermudah pengembangan pasar ekspor. Saat ini, Export Center telah beroperasi di Surabaya dan Makassar, dengan rencana perluasan ke daerah lain.

Kunjungan ke UKM Unggulan Bali

Dalam lawatannya ke Bali, Wamendag Roro mengunjungi beberapa UKM lokal yang telah berkontribusi signifikan terhadap ekonomi daerah. Salah satunya adalah Kahyangan House of Jewelry, produsen perhiasan emas dan perak yang mengangkat seni dan budaya Bali. Produk-produk mereka dirancang oleh I Nyoman Djabud, seorang pengrajin perhiasan dengan pengalaman lebih dari 40 tahun.

Wamendag juga mendatangi CV Bali Ayu Shop di Gianyar. Didirikan oleh Komang Yatik pada 1998, Bali Ayu Shop mengkhususkan diri pada produk spa dan aromaterapi berbasis kelapa, sejalan dengan konsep zero waste. Perusahaan ini memproduksi 17 ribu item per bulan, dengan pemasaran yang mencakup Jerman, Prancis, dan Italia.

Sensatia Botanicals, produsen kosmetik berbahan alami di Karangasem, juga menjadi salah satu tujuan kunjungan. Sensatia memulai perjalanan bisnisnya dari sabun berbasis minyak kelapa dan kini memiliki 35 gerai di Indonesia serta satu di Malaysia. Meski saat ini ekspor baru mencapai 5% dari total produksi, Wamendag melihat potensi besar untuk ekspansi lebih lanjut.

Di akhir kunjungannya, Wamendag berpesan kepada para pelaku UKM Bali untuk terus menjaga kualitas produk serta menjalin hubungan baik dengan para pembeli. “Dengan strategi yang tepat dan kerja sama lintas sektor, kita yakin UKM Indonesia dapat menjadi pemain utama di pasar global,” pungkasnya.