Rabu, April 30, 2025
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 885

Rasio Pembayaran Dividen Wika Tahun Ini Lebih Kecil

Berempat.com – Pada tahun lalu, PT Wijaya Karya Tbk. (Wika) telah membukukan laba bersih sebesar Rp 1,20 triliun. Dan kini, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di hari Selasa (24/4), Wika pun sepakat membagikan dividen sebesar 20% dari laba bersih tersebut, yakni Rp 240,41 miliar.

“Dividen ini setara dengan Rp 26,8 per saham,” ujar Direktur Keuangan PT Wijaya Karya Tbk. A.N.S Kosasih pada pemaparan publik di Jakarta, Selasa (24/4).

Kosasih menyatakan, sesuai dengan aturan yang berlaku dividen tersebut akan dibagikan 30 hari setelah RUPST. Namun, rasio pembayaran (payout ratio) dividen tahun ini diakui Kosasih lebih kecil dibanding tahun sebelumnya. Pasalnya, perusahaan mengurangi pembagian dividen kali ini seiring dengan investasi yang dilakukan.

“Karena pada tahun 2017-2018 perusahaan banyak melakukan investasi, sehingga dividen tidak kencang. Kami juga ada investasi yang perlu waktu lama untuk balik modal seperti jalan tol 8-10 tahun,” sambung Kosasih.

Hal lainnya yang membuat rasio pembayaran dividen tahun ini lebih kecil lantaran WIKA menjadi kontraktor project financing yang mengharuskan perusahaan mengeluarkan modal lebih dulu untuk menjalankan beberapa proyek pemerintah, khususnya berbagai proyek strategis nasional.

Tahun ini, Wika pun optimis kinerjanya bisa membaik dibanding tahun sebelumnya. Pasalnya, hingga April 2018 Wika mendapatkan beragam kontrak baru senilai Rp 1,5 triliun dari luar negeri. Berbagai kontrak tersebut berasal dari Myanmar, Malaysia, Algeria, dan Filipina.

“Aktifnya Wika melakukan ekspansi mancanegara turut memberikan dampak positif bagi perseroan,” ungkap Kosasih.

Askrindo Syariah Tambah Pembiayaan Syariah Rp 1,5 Triliun ke LPDB-KUMKM

0

Berempat.com – Pada hari ini, Selasa (24/4), Askrindo Syariah resmi menjalin kerja sama untuk menggelontorkan pembiayaan syariah yang akan disalurkan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) sebesar Rp 1,5 triliun.

Kerja sama ini resmi berjalan setelah ditandatangani oleh Direktur Utama PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Soegiharto dan Direktur Utama LPDB – KUMKM, Braman Setyo di Hotel Manhattan, Jakarta.

Kerja sama ini tak terlepas dari peran LPDB-KUMKM yang selama ini telah banyak menyalurkan dana kepada koperasi dan pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Soegiharto mengatakan, selama 2008 hingga 2016 LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana sebesar Rp 1,5 triliun.

“Di tahun 2017 total alokasi dana bergulir sebesar Rp 1,5 tiliun dan Rp 450 miliar di antaranya untuk pembiayaan syariah,” ujar Soegiharto dalam keterangan persnya.

Soegiharto pun menjelaskan, pembiayaan yang dilakukan oleh Askrindo Syariah melalui kerja sama ini telah disalurkan kepada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS), Unit Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (USPPS), dan Baitul Maal Wa Tamwil (BMT).

Total penyaluran dana bergulir sebesar Rp 8,49 triliun untuk 1.012 juta UMKM yang disalurkan melalui 4.300 mitra-mitra LPDB-KUMKM. Menurutnya, hal ini akan menjadi peluang besar bagi Askrindo Syariah untuk terus meningkatkan kualitas serta penyaluran pembiayaan dari LPDB – KUMKM.

Sampai akhir 2018, Askrindo Syariah menargetkan bisa menjamin pembiayaan sebesar Rp 18 triliun. Dan ke depan, Askrindo Syariah tak hanya akan memperkuat kerja sama dengan perbankan syariah nasional, tapi juga dengan berbagai industri keuangan lainnya.

Menpar Optimis Indonesia Bisa Gaet 700 Ribu Turis India di Tahun Ini

Berempat.com – Menteri Pariwisata Arief Yahya merasa optimis Indonesa bisa menggaet turis India mencapai 700.000 di tahun 2018. Optimistis Arief ini dipicu oleh keberhasilan Indonesia di tahun lalu yang mampu mendatangkan 485.000 turis asal India ke Bali. Apalagi Garuda Indonesia baru saja secara resmi membuka rute penerbangan langsung Mumbai-Bali.

“Tahun 2018 divalidasi bahwa pengunjung India telah melampaui pengunjung Korea dan Jepang ke Indonesia dengan total 87.000 pengunjung dibandingkan dengan Jepang sebanyak 74.000 pengunjung dan Korea 63.000 pengunjung,” papar Arief dalam keterangan persnya, Selasa (24/4).

Rasa optimis Arief juga karena saat ini turis India di dalam negeri tumbuh 30% dibanding tahun 2016.

Sejauh ini, Bali memang masih menjadi tujuan utama turis India mau datang ke Indonesia. Hal tersebut dinilai Arief karena adanya kesamaan budaya antara India dan Bali. Namun, selama ini tidak ada konektivitas penerbangan langsung India-Indonesia maupun sebaliknya menjadi kendala Indonesia dalam meningkatkan jumlah wisatawan India.

Jalur penerbangan India-Indonesia sendiri sudah ada sejak Desember 2016 melalui maskapai Garuda Indonesia yang membuka rute Mumbai-Jakarta. Namun, rute ini tidak melayani penerbangan langsung sehingga wisatawan harus transit terlebih dahulu di Bangkok.

Namun, saat ini Garuda Indonesia telah membuka rute penerbangan langsung Mumbai-Bali menggunakan pesawat Airbus A330.

“Kami sangat mengapresiasi maskapai Garuda Indonesia karena dengan rute langsung tersebut kami optimistis mencapai target 700.000 pengunjung India ke Bali tahun ini,” pungkasnya.

Soal Penutupan Rute Jakarta-London, Ini Ungkapan Dirut Garuda dan Menpar

Berempat.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara sempat mengeluarkan permintaan kepada Garuda Indonesia untuk menutup rute penerbangan langsung Jakarta-London. Pencanangan tersebut disampaikan lantaran rute tersebut dianggap kurang memberikan keuntungan bagi Garuda Indonesia.

Ketidakuntungan tersebut dipicu oleh adanya maskapai lain yang membuka penerbangan langsung dari London menuju Perth, Australia pada Juli 2018. Karena memang yang memicu Garuda membuka rute penerbangan Jakarta-London untuk mengincar penumpang yang terbang dari Inggris menuju Australia. Diperkirakan bila jumlahnya mencapai 350.000 orang per tahun.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Garuda Indonesia Pahala N. Mansury mengungkapkan bahwa pihaknya belum berencana mengubah rute tersebut. Namun, ia menegaskan bila peninjauan ulang akan dilakukan dalam tempo satu hingga dua bulan ke depan sesuai dengan arahan para pemegang saham.

“Kami akan review sesuai arahan pemegang saham. Dalam satu dua bulan akan kami lihat apakah perlu melakukan perubahan,” terangnya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (24/4).

Di sisi lain, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berharap agar Garuda Indonesia tetap membuka rute penerbangan langsung Jakarta-London. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, turis asing yang datang ke Indonesia mayoritas berasal dari Inggris, jumlahnya mencapai 350.000 per tahun.

“Kalau menurut saya, Kemenpar selalu ingin penerbangan langsung, demikian juga berkali-kali Dubes Inggris untuk Indonesia menginginkan itu tetap ada. Jadi mohon dipertimbangkan keinginan untuk tetap ada,” ungkap Arif pada kesempatan yang sama.

Arif bahkan tak mempersoalkan seandainya rute Jakarta-Londong diubah menjadi Denpasar-London. Namun, Arif mewanti-wanti agar waktu transit di Denpasar tidak lebih dari satu jam agar penumpang tak keberatan.

“Pertimbangan itu yang harus kita perhatikan atau masa transit menjadi sangat pendek. Saya berikan contoh kemarin ke Mumbai itu transit hanya 55 menit di Changi dan tidak masalah buat penumpang,” jelasnya.

Dalam 10 Tahun Terakhir, Jumlah Izin Memperkerjakan TKA Bertambah 5.000

Berempat.com – Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mengungkapkan bahwa jumlah tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia masih memiliki proporsi lebih sedikit dibandingkan negara lain. Hal itu dilihat dari besarnya jumlah TKA dengan jumlah penduduknya.

Mematok data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), izin kerja bagi TKA yang masih berlaku hingga akhir 2017 tercatat sebanyak 85.974 pekerja. Sementara itu jumlah penduduk Indonesia mencapai 263 juta. Itu berarti jumlah TKA di Indonesia hanya di bawah 1 persen dari total jumlah penduduk.

“Bandingkan dengan Singapura, sebanyak seperlima penduduknya negeri Singa tersebut merupakan TKA. Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) TKA hampir sama dengan jumlah penduduknya,” ungkap Hanif dalam diskusi ‘Perpres 20/2018: Kepastian Izin TKA dan Perbaikan Iklim Investasi di Indonesia’, di Kementerian Kominfo Jakarta, Senin (23/4).

Secara keseluruhan, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir jumlah TKA di Indonesia bisa dikatakan tumbuh 5.000 pekerja. Itu berarti setiap tahunnya TKA di Indonesia selalu meningkat 500 pekerja.

Terhitung sejak tahun 2007, Kemnaker menerbitkan Izin Mempekerjakan TKA sebanyak 32.918, tahun 2008 sebanyak 38.634, tahun 2009 sebanyak 41.459, tahun 2010 sebanyak 47.461, tahun 2011 sebanyak 55.515, tahun 2012 sebanyak 60.670, tahun 2013 sebanyak 70.120, tahun 2014 sebanyak 73.624, tahun 2015 sebanyak 77.149, tahun 2016 sebanyak 80.375, dan pada tahun 2017 sebanyak 85.974.

Sementara itu, Hanif pun membandingkan jumlah TKA di Indonesia dengan jumlah TKI yang bekerja di luar negeri. Setidaknya diketahui ada 9 juta TKI yang bekerja di luar negeri, beberapa di antaranya bekerja di Malaysia, Arab, hingga Taiwan.

Dan menyingung soal Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018 tentang penggunaan TKA, Hanif menegaskan bahwa peraturan tersebut tak akan berdampak atau berimbas pada jumlah TKA yang akan membludak di Indonesia. “Karena (Perpres Nomor 20) hanya mempercepat proses izinnya penggunaan TKA menjadi lebih cepat dan efisien,” terangnya.

Apalagi, menurut aturan pemerintah perusahaan hanya bisa mempekerjakan TKA pada posisi strategis, bukan sebagai pekerja kasar. Dan apabila ditemukan ada TKA sebagai pekerja kasar, maka hal tersebut termasuk pelanggaran. “Kalau pelanggaran jangan digeneralisir karena itu kasuistis. Jangan dipukul rata, harus diluruskan,” terangnya.

Hanif pun mengungkapkan jumlah nota pemeriksaan terkait pelanggaran norma penggunaan TKA di seluruh Indonesia mencapai 848 pelanggaran di tahun 2016, tapi angka tersebut menurun menjadi 775 pelanggaran di tahun 2017.

Sementara itu, jumlah TKA yang direkomendasikan untuk dideportase pada tahun 2016 sebanyak 794 TKA. Angka tersebut menurun pada tahun 2017 menjadi 236.

Lippo Cikarang Catatkan Penurunan Laba 32% di Tahun 2017

0

Berempat.com – Pengembang Meikarta, PT Lippo Cikarang Tbk. mencatatkan penurunan pendapatan di tahun 2017 sebesar 3%. Pendapatan yang berhasil dibukukan di tahun lalu sebesar Rp 1,50 triliun, sedangkan di tahun 2016 pendapatannya sebesar Rp 1,54 triliun. Bersamaan dengan itu, laba yang diraup Lippo Cikarang pun menurun 32% di tahun 2017 dengan nilai Rp 367 miliar. Sementara di tahun sebelumnya laba yang berhasil diperoleh sebesar Rp 540 miliar.

Menurunnya pendapatan maupun laba tersebut diklaim pihak Lippo Cikarang karena pasar properti Indonesia yang tengah lesu pada tahun lalu. Namun, mereka masih optimis pendapatan di masa mendatang akan tumbuh seiring dengan hadirnya Meikarta.

“Dengan proyek Meikarta sebagai kota modern, terindah, dan terlengkap fasilitasnya, Lippo Cikarang memiliki proyek yang berkesinambungan untuk pertumbuhan masa depan,” ujar Presiden Direktur Lippo Cikarang Ivan Budiono dalam rilisnya, Selasa (24/4).

Lebih jauh, Ivan menjabarkan seluruh sumber pendapatan perusahaan yang tercatat di tahun 2017. Di antaranya berasal dari hunian dan apartemen sebesar Rp 1,12 triliun yang menyumbang 75% dari total pendapatan. Kemudian ada juga dari komersial dan ruko sebesar Rp54 miliar (4%), dari industri sebesar Rp 33 miliar (2%).

Kemudian dari pendapatan berulang perusahaan berkode saham LPCK ini Rp 285 miliar (19%). Pendapatan berulang tersebut naik 7% dari Rp 267 miliar di tahun 2016.

Dalam keterangannya, Lippo Cikarang memiliki total aset tumbuh sehat senilai Rp 12,37 triliun. Nilai tersebut naik 119% dari yang sebelumnya hanya Rp 5,65 triliun pada akhir tahun 2016.

Peningkatan aset tersebut berasal dari penambahan persediaan sebesar Rp 5,12 triliun untuk infrastruktur, Rp1,74 triliun untuk rumah hunian, ruko dan apartemen serta penambahan tanah dalam pematangan sebesar Rp 1,93 triliun, dan reklasifikasi uang muka pembelian tanah sebesar Rp 1,43 triliun.

ZenFone Max Pro M1, Smartphone Asus Spesifikasi Tinggi Harga Mulai Rp 2 Juta

Berempat.com – Asus telah resmi memperkenalkan ponsel pintar terbarunya, ZenFone Max Pro M1 di Ritz Carlton Ballroom, SCBD, Jakarta, Senin (23/4). Indonesia dipilih sebagai negara pertama Asus meluncurkan ZenFone Max Pro M1.

“Acara peluncuran ini adalah event worldwide launch pertama, lebih dulu dari negara lain karena Indonesia adalah pasar kami yang paling penting,” ujar Asus South East Asia Regional Director, Benjamin Yeh kepada awak media.

Asus ZenFone Max Pro M1 memiliki spesifikasi mumpuni, namun dibanderol dengan harga yang cukup murah. Ponsel pintar ini dibekali layar berukuran 6 inci dengan resolusi 2.160 x 1.080 piksel (18:9). “ZenFone Max M1 ini dipersenjatai prosesor octa-core untuk menunjang proses komputasi yang mamadai,” terang Marketing Manager ASUS Indonesia Galip Fu pada kesempatan yang sama.

ASUS ZenFone Max Pro M1 ini diklaim memiliki performa yang baik berkat Snapdragon 636, Kryo 260 CPU, dan Adreno 509 GPU. RAM yang diberikan ada tiga jenis, yakni 3,4, dan 6 GB, dengan media penyimpanan 32/64 GB, dan baterai berkapasitas 5.000 mAh. ASUS ZenFone Max Pro M1 ini menjalankan Android 8.1 Oreo, tanpa tambahan lapisan UI seperti seri ZenFone lainnya.

Di punggungnya tersemat modul dual camera. Salah satu kamera memiliki resolusi hingga 16 megapiksel dan lensa berbukaan f/2.0. Ponsel pintar ini juga dilengkapi kamera untuk keperluan portrait dengan efek bokeh. Kamera depannya memiliki resolusi hingga 5 megapiksel dengan LED flash dan fitur beautification untuk mempercantik hasil swafoto.

Asus ZenFone Max Pro M1 memiliki keamanan berupa pemindai sidik jari di bagian belakang dan pengenal wajah untuk mengunci maupun membuka kunci perangkat.

Asus juga memberikan dua pilihan warna untuk ponsel pintar ini, yaitu silver dan hitam.

Untuk harga, ZenFone Max Pro M1 bakal dijual dengan harga Rp 3.299.000 untuk versi tertinggi dengan kombinasi RAM 6 GB dan penyimpanan 64 GB. Sementara untuk 4GB/64 GB dijual Rp 2.799.000, dan 3GB/32 GB dijual paling murah Rp 2.199.000.

Bila ingin berburu Asus ZenFone Max Pro M1 dengan harga murah, Asus akan menggelar flash sale pertamanya pada Rabu, (25/4) pukul 11.00 WIB di Lazada.

Hanif Ungkap Jumlah Tenaga Kerja Asing di Indonesia Tergolong Rendah

Berempat.com – Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mengungkapkan bila jumlah tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia masih tergolong sedikit dibanding negara lain. Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, izin TKA yang masih berlaku hingga akhir 2017 ada sekitar 85.974 pekerja. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 236 juta jiwa, maka jumlah TKA saat ini diklaim Hanif masih sangat rendah.

“Bandingkan dengan Singapura, sebanyak seperlima penduduknya negeri Singa tersebut merupakan TKA. Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) TKA hampir sama dengan jumlah penduduknya,” ungkap Hanif dalam diskusi ‘Perpres 20/2018: Kepastian Izin TKA dan Perbaikan Iklim Investasi di Indonesia’, di Kementerian Kominfo Jakarta, Senin (23/4).

Sementara itu, Hanif juga membandingkan antara jumlah TKA di Indonesia dengan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ada di luar negeri. Hanif mengklaim, data dari World Bank dan BPS mencatat jumlah TKI Indonesia mencapai 9 juta.

“Yang tersebar 55 persen ada di Malaysia, 13 persen ada di Saudi Arabia, 10 persen di China Taipei. Lalu Lapangan kerja gimana? Janjinya 10 juta selama 5 tahun, jadi pertahunnya 2 juta penempatan tenaga kerja. Ini telah tercapai, bahkan jumlahnya melebihi target,” klaim Hanif.

Menyinggung Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang penggunaan TKA, Hanif menegaskan bila aturan tersebut tak berdampak pada meningkatnya jumlah TKA. Karena pemerintah sendiri memiliki aturan bahwa TKA di Indonesia hanya boleh mengisi posisi strategis dalam perusahaan.

Bahkan, ungkap Hanif, kalau ada perusahaan yang mengajukan TKA sebagai pekerja kasar tetap ditolak oleh pemerintah. Dan bila di lapangan ditemukan ada TKA sebagai pekerja kasar, maka hal tersebut masuk kategori pelanggaran. “Kalau pelanggaran jangan digeneralisir karena itu kasuistis. Jangan dipukul rata, harus diluruskan,” terangnya.

Karena itu, Hanif menegaskan lagi bila tujuan utama terbitnya Perpres Nomor 20 Tahun 2018 itu untuk meningkatkan lapangan pekerjaan melalui perbaikan iklim investasi.

“Kita memperbaiki iklim investasi agar investasi terus meningkat sehingga penciptaan lapangan kerja juga meningkat. Kita juga pastikan prosedur penggunaan tenaga kerja menjadi cepat dan efisien,” terang Hanif.

Jadi, berdasarkan penjelasan Hanif, Perpres TKA hanya mengatur atau menyederhanakan prosedur dari birokrasi perizinan TKA. “Kalau izin bisa keluar sehari kenapa harus nunggu seminggu atau sebulan?” terang Hanif.

Hanif juga menekankan, memudahkan proses perizinan bukan berarti melonggarkan syarat masuk TKA di Indonesia.  “Syarat kualitatif tetap ada, misalnya TKA yang masuk harus dari isi pendidikan, cuma boleh jabatan tertentu, membayar dana kompensasi hingga  batas waktu kerja tertentu,” terang Hanif.

Tambah Pendanaan, FIF Akan Terbitkan Global Bond Dalam Waktu Dekat

0

Berempat.com – PT Federal International Finance (FIF) memutuskan untuk menerbitkan global bond dalam waktu dekat demi menambah pembiayaan perusahaan tahun ini. Menurut Direktur FIF Group Margono Tanuwijaya mengatakan, rencananya global bond tersebut akan diterbitkan pada akhir semester pertama 2018.

Namun, Margono tak mengungkapkan lebih jauh nilai obligasi yang akan diterbitkan. “Belum kita tentuin, tergantung pasar, kita memang punya target, tetapi kita tetap harus ikut perkembangan pasar,” ungkapnya dalam paparan publik di Jakarta, Senin (23/4).

Murgono mengungkapkan, nilai pembiayaan baru perusahaan di tahun ini ditargetkan minimal mencapai Rp 38 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 35 triliun. Karena itu, Murgono memastikan bahwa nilai obligasi yang akan diterbitkan nanti untuk memenuhi nilai pembiayaan baru tersebut.

FIF Group sendiri masih mengutamakan motor sebagai bentuk penyaluran pembiayaannya ke depan dengan presentase 90%, yakni 65% motor baru dan 25% motor bekas. Sementara sisanya untuk elektronik.

Global bond yang akan diterbitkan FIF Group ini bukan satu-satunya sumber pembiayaan perusahaan, karena pada semester pertama 2018 FIF Group sudah menerbitkan obligasi domestik sebesar Rp 3 triliun.

Sampai dengan kuartal pertama 2018, total pembiayaan yang disalurkan FIF Group tercatat Rp 8,3 triliun, angka tersebut lebih tinggi dibanding kuartal pertama 2017 yang sebesar Rp 7,8 triliun. Murgono mengungkapkan, naiknya pembiayaan yang disalurkan didorong oleh penjualan motor baru dalam tiga bulan ini.

“Ini lebih banyak didorong oleh penjualan motor baru, selama tiga bulan ini lebih bagus dibandingkan kuartal pertama tahun lalu,”ujarnya.

Setelah 8 Tahun Beroperasi, Generali Indonesia Akhirnya Raih Laba Perdana

0

Berempat.com – Setelah 8 tahun beroperasi di Indonesia, Generali Indonesia untuk pertama kalinya bisa membukukan laba saat menutup buku di tahun 2017. Menurut CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman, dari hasil tutup buku tersebut laba yang berhasil diraih Generali Indonesia sebesar Rp 61,3 miliar dengan total premi bruto Rp 3,2 triliun.

Sebelumnya, pada tahun 2016 Generali Indonesia masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 52,39 miliar. Dengan begitu, perolehan laba tahun 2017 mencatatkan pertumbuhan 217%.

“Hasil yang kuat di 2017 menunjukkam ambisi Generali, meskipun di tengah kompetisi yang sangat menantang, untuk menjadi perusahaan asuransi yang memberi nilai tambah bagi nasabah,” ujar Edy di Gedung Generali, Jakarta, Senin (23/4).

Selain mendapatkan laba perdana, Generali Indonesia juga telah mencatatkan pertumbuhan dana kelola di angka Rp 4,4 triliun atau naik 31%. Sementara itu, rasio solvabilitas di angka 317%.

Menurut Edy, kinerja produk unit link yang tumbuh 27% menjadi Rp 2,7 triliun menjadi pemicu tumbuhnya premi Generali tahun 2017. Di sisi lain, Generali pun mencatatkan penyaluran dana klaim sebesar Rp 544,5 miliar. Angka tersebut meningkat 32% dibandingkan tahun 2016 yang tercatat Rp 413,4 miliar.

Dan sebagai upaya untuk menjaga bahkan meningkatkan laba, Generali Indonesia pun mengembangkan produknya di tahun 2018 ini dengan meluncurkan manfaat asuransi tambahan bertajuk Medical Plan.

“Medical Plan menjawab berbagai tren saat ini, contohnya, angka harapan hidup manusia yang terus meningkat, di mana terdapat risiko kerentanan kesehatan di usia lanjut yang dijawab dengan perpanjangan perlindungan kesehatan hingga 90 tahun,” jelas Edy.

Perlindungan kesehatan tersebut diberikan kepada nasabah yang mencakup seluruh dunia, tapi tidak untuk Amerika Serikat.

“Manfaat ini menawarkan pembayaran biaya klaim sesuai tagihan rumah sakit mulai dari kelas kamar pearawatan Rp 300 ribu per hari,” ungkap Edy.

Edy mengklaim bahwa Generali Indonesia menjadi satu-satunya perusahaan asuransi yang menawarkan perlindungan hingga 90 tahun di Indonesia.