Sabtu, Juli 12, 2025
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 67

Mau Jualan Laris? Ini Dia Trik Sosmed yang Bisa Bikin Boosting Bisnis Kamu!

Di era digital saat ini, media sosial sudah menjadi salah satu alat pemasaran yang paling ampuh. Hampir semua orang memiliki akses ke platform seperti Instagram, Facebook, Twitter, hingga TikTok, menjadikan sosial media tempat yang ideal untuk memperkenalkan bisnis kepada lebih banyak orang. Namun, untuk benar-benar mendapatkan hasil maksimal dari sosial media, diperlukan strategi yang tepat. Kali ini Berempat.com akan memberi beberapa strategi sosial media yang bisa membantu boosting bisnis kamu.

1. Pahami Target Audiens

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah memahami siapa target audiensmu. Tidak semua platform sosial media cocok untuk semua jenis bisnis. Misalnya, jika bisnismu menjual produk fashion untuk remaja, maka Instagram dan TikTok mungkin lebih efektif dibandingkan Facebook. Pahami demografi audiensmu seperti usia, minat, dan kebiasaan mereka, sehingga konten yang kamu buat akan lebih relevan.

2. Buat Konten yang Berkualitas

Konten adalah kunci di sosial media. Jika ingin menarik perhatian audiens, kamu perlu menghasilkan konten yang berkualitas. Konten yang baik adalah konten yang tidak hanya informatif, tetapi juga menghibur dan menarik secara visual. Misalnya, buat foto produk yang menarik, video tutorial penggunaan produk, atau bahkan cerita di balik layar bisnismu. Konten yang otentik dan konsisten dapat membangun kepercayaan audiens dan meningkatkan interaksi.

3. Konsisten dalam Posting

Frekuensi posting sangat penting untuk menjaga interaksi dan keterlibatan audiens. Cobalah untuk membuat jadwal posting yang konsisten, misalnya 3-4 kali seminggu. Namun, jangan hanya fokus pada kuantitas, pastikan setiap konten yang diunggah tetap memiliki kualitas yang baik. Banyak platform sosial media yang mengutamakan konten yang konsisten dan relevan untuk muncul di feed pengguna.

4. Gunakan Influencer atau Micro-Influencer

Strategi boosting ini bisa sangat efektif, terutama bagi bisnis kecil dan menengah. Bekerjasama dengan influencer atau micro-influencer yang sesuai dengan niche bisnismu dapat memberikan eksposur lebih besar. Influencer sudah memiliki audiens setia yang bisa menjadi calon pelanggan bisnismu. Pilih influencer yang benar-benar relevan dengan produk atau jasa yang kamu tawarkan untuk hasil yang lebih maksimal.

5. Manfaatkan Iklan Berbayar (Paid Ads)

Jika ingin hasil yang lebih cepat, memanfaatkan iklan berbayar di platform seperti Instagram, Facebook, atau TikTok adalah cara yang efektif. Dengan iklan berbayar, kamu bisa menargetkan audiens tertentu berdasarkan demografi, minat, hingga perilaku online mereka. Ini memungkinkan kamu untuk menjangkau orang yang lebih spesifik dan lebih mungkin tertarik dengan produk atau jasa yang kamu tawarkan.

6. Optimalkan Penggunaan Hashtag

Hashtag dapat membantu meningkatkan visibilitas postinganmu di sosial media. Pastikan untuk menggunakan hashtag yang relevan dan populer, tetapi juga tidak terlalu umum. Kombinasi hashtag populer dan spesifik bisa meningkatkan peluang postinganmu ditemukan oleh lebih banyak orang yang benar-benar tertarik dengan produk atau layanan yang kamu tawarkan.

7. Interaksi dengan Audiens

Media sosial adalah tentang interaksi. Jadi, pastikan kamu selalu aktif merespon komentar, DM, atau pertanyaan dari pengikutmu. Membalas komentar atau pesan dengan cepat bisa meningkatkan engagement dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan potensial. Hal ini juga bisa membantu membangun reputasi bisnismu sebagai bisnis yang responsif dan peduli terhadap pelanggannya.

8. Gunakan Data dan Analitik

Kebanyakan platform sosial media menawarkan fitur analitik yang dapat membantu kamu melacak performa konten. Dari data ini, kamu bisa melihat postingan mana yang paling banyak mendapat like, komentar, atau dibagikan. Informasi ini bisa kamu gunakan untuk memahami apa yang disukai audiensmu dan mengembangkan strategi yang lebih efektif ke depannya.

9. Berikan Penawaran Khusus atau Diskon

Untuk menarik perhatian lebih banyak orang, kamu bisa memberikan penawaran khusus atau diskon melalui sosial media. Misalnya, buat promosi limited time offer yang hanya berlaku jika mereka mengikuti akun bisnismu atau membagikan postinganmu. Hal ini bisa meningkatkan interaksi sekaligus penjualan secara langsung.

10. Kolaborasi dengan Bisnis Lain

Kolaborasi dengan bisnis lain bisa menjadi cara yang efektif untuk memperluas jangkauan audiens. Kamu bisa bekerja sama dengan bisnis yang memiliki target pasar yang serupa, tetapi produk atau layanan yang berbeda. Misalnya, jika kamu memiliki bisnis kopi, kamu bisa berkolaborasi dengan bisnis yang menjual peralatan minum atau camilan.

Dengan strategi sosial media yang tepat, bisnismu bisa berkembang pesat dan menjangkau lebih banyak audiens. Kunci utama adalah memahami target audiens, konsisten dalam membuat konten berkualitas, dan memanfaatkan berbagai fitur yang tersedia di sosial media. Dengan kerja keras dan kreativitas, sosial media bisa menjadi alat yang kuat untuk membantu boosting bisnis kalian.

Hilirisasi Tambang, Jokowi Resmikan Proyek Smelter Senilai Rp 104 Triliun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam dua hari berturut-turut, Senin (23/09/2024) dan Selasa (24/09/2024), meresmikan tiga proyek strategis di sektor hilirisasi pertambangan. Pada Senin pagi, Jokowi meresmikan proyek pengolahan dan pemurnian tembaga (smelter) milik PT Amman Mineral Internasional Tbk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Sementara di sore hari, beliau meresmikan produksi perdana katoda tembaga dari smelter milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur.

Keesokan harinya, Selasa (24/09/2024), Presiden Jokowi melanjutkan agenda peresmiannya dengan menghadiri acara injeksi bauksit perdana pada Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Investasi Besar dalam Proyek Smelter

Dalam sambutannya, Jokowi menyoroti besarnya investasi yang diperlukan untuk membangun smelter-smelter ini. PT Amman Mineral menggelontorkan dana Rp 21 triliun, sementara investasi PT Freeport Indonesia bahkan mencapai Rp 58 triliun. “Ini bukan jumlah kecil, teknologi yang digunakan juga canggih, seperti double flash smelting yang mampu menghasilkan katoda tembaga sebagai produk utama,” jelas Jokowi dalam peresmian smelter PT Amman di Sumbawa Barat.

Presiden juga menyampaikan bahwa nilai tambah dari produk tambang akan lebih optimal jika diolah di dalam negeri. “Bayangkan jika kita hanya mengekspor konsentrat mentah, nilai tambahnya akan dinikmati oleh negara lain yang memiliki smelter. Karena itu, saya sangat mengapresiasi keberanian PT Amman dalam mengambil langkah ini,” ungkap Jokowi.

Selama sepuluh tahun masa kepemimpinannya, Jokowi mengakui bahwa mendorong perusahaan tambang untuk melakukan hilirisasi di dalam negeri merupakan tantangan besar. Saat meresmikan produksi perdana katoda tembaga di smelter PT Freeport di Gresik, Jokowi mengenang negosiasi yang cukup panjang dengan Richard Adkerson, mantan CEO Freeport McMoran, sebelum akhirnya proyek ini disepakati.

Tidak hanya investasi yang besar, perusahaan tambang juga harus mempertimbangkan keuntungan jangka panjang dari pembangunan smelter ini. Namun, hasilnya diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia.

Proyek Smelter di Mempawah dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Industri

Ketika meresmikan injeksi bauksit di SGAR Mempawah, Jokowi menekankan bahwa Indonesia telah lama mengekspor bahan mentah, bahkan sejak era penjajahan VOC. Negara-negara yang mengimpor bahan mentah dari Indonesia telah berkembang menjadi negara maju, sementara Indonesia sendiri belum bisa memanfaatkan kekayaan sumber daya alamnya untuk kemajuan industri dalam negeri.

“Pembangunan smelter PT Borneo Alumina Indonesia ini adalah salah satu upaya kita menuju Indonesia yang lebih mandiri dalam pengolahan sumber daya alam,” ujar Jokowi. Ia menambahkan bahwa aluminium menjadi salah satu kebutuhan besar di dalam negeri, dengan angka mencapai 1,2 juta ton per tahun, di mana 56% masih harus diimpor.

Dengan selesainya proyek SGAR ini, Jokowi berharap Indonesia bisa menghentikan impor aluminium dan memproduksi sendiri bahan tersebut di dalam negeri. “Kita kehilangan devisa sebesar Rp 50 triliun per tahun hanya untuk impor aluminium. Setelah ini selesai, kita akan menghemat devisa yang besar itu,” jelasnya.

Ringkasan Tiga Proyek Smelter yang Diresmikan

Berikut ini adalah tiga proyek smelter yang diresmikan oleh Presiden Jokowi:

  1. Smelter Tembaga PT Amman Mineral Internasional Tbk di Sumbawa Barat, NTB, berkapasitas pengolahan 900.000 ton konsentrat per tahun, menghasilkan 220.000 ton katoda tembaga dan produk sampingan lainnya. Total investasi mencapai Rp 21 triliun.
  2. Smelter Tembaga PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, merupakan smelter single line terbesar di dunia dengan kapasitas pemurnian 1,7 juta ton konsentrat per tahun, dengan investasi sebesar Rp 58 triliun. Proyek ini juga menyerap hingga 40.000 tenaga kerja selama masa konstruksi.
  3. Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang akan memproduksi 1 juta ton alumina per tahun, dengan total investasi sebesar Rp 25,7 triliun untuk kedua fase proyek.

Proyek-proyek ini diharapkan akan memberikan dampak positif dalam membangun Indonesia menjadi negara industri yang mampu mengolah sumber daya alamnya secara mandiri.

Karpet Impor Senilai Rp10 Miliar Disita Satgas, Mendag Tegaskan Pentingnya Taat Aturan

Pada hari Senin (23/9), Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan inspeksi terhadap barang impor berupa karpet dan permadani yang ditemukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor. Satgas berhasil mengamankan sebanyak 2.939 gulung karpet dan permadani impor asal Turki dengan perkiraan nilai sekitar Rp10 miliar. Barang-barang ini disimpan di sebuah gudang yang berada di Kawasan Industri Jatake, Tangerang, Banten.

“Hari ini kami melakukan peninjauan terhadap barang-barang yang ditemukan oleh Satgas. Satgas terus bekerja keras untuk memastikan aktivitas perdagangan tetap tertib, melindungi industri dalam negeri, serta memastikan para pelaku usaha mematuhi peraturan yang ada. Langkah ini diambil guna menghindari kerugian negara, melindungi konsumen, dan menjaga kelangsungan usaha lainnya,” ungkap Zulkifli Hasan.

Barang Impor Tak Memiliki Dokumen Resmi

Barang-barang impor yang ditemukan tersebut diketahui tidak memiliki dokumen Persetujuan Impor (PI) maupun Laporan Surveyor (LS). Selain itu, produk-produk ini juga tidak memenuhi persyaratan keamanan, keselamatan, kesehatan, dan lingkungan hidup (K3L) yang diwajibkan.

Temuan ini melanggar ketentuan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, yang telah direvisi dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024. Selain itu, impor tersebut juga bertentangan dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 26 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk dalam Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko di Sektor Perdagangan.

Satgas ini dibentuk melalui Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 932 Tahun 2024 untuk mengawasi barang-barang tertentu yang diberlakukan tata niaga impor. Setelah pembentukannya, Kementerian Perdagangan bersama dengan kementerian dan lembaga terkait terus berkoordinasi untuk memastikan kegiatan pengawasan berjalan lancar.

“Kegiatan pengawasan ini merupakan hasil dari kerja sama lintas sektor. Saya sangat menghargai upaya kementerian dan lembaga yang terlibat dalam memastikan produk yang masuk sesuai dengan peraturan,” tambah Zulkifli Hasan.

Imbauan untuk Pelaku Usaha dan Pemerintah Daerah

Menteri Perdagangan juga mengingatkan para pelaku usaha untuk selalu mengikuti ketentuan yang berlaku, khususnya dalam kegiatan impor barang. Menurutnya, hal ini penting untuk memastikan keamanan konsumen sekaligus mendukung keberlangsungan industri dalam negeri.

“Kami mengimbau para pelaku usaha di berbagai sektor untuk mematuhi semua aturan terkait impor barang. Ini adalah langkah penting demi melindungi konsumen serta memastikan industri dalam negeri tetap berkembang,” tegasnya.

Selain itu, Zulkifli Hasan juga meminta para kepala daerah untuk berperan aktif dalam memantau aktivitas di gudang-gudang di wilayah mereka, dengan tujuan mencegah penyimpanan barang-barang impor ilegal.

Strategi Cerdas UMKM Menghadapi Konsumen di Era Digital

Di era digital, perilaku dan kebutuhan konsumen berubah drastis. Konsumen menginginkan layanan yang cepat, mudah, dan berbasis teknologi. Hal ini menuntut UMKM untuk beradaptasi dengan cepat. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan UMKM untuk menghadapi perubahan kebutuhan dan perilaku konsumen di era digital.

1. Aktif di Media Sosial

Media sosial telah menjadi alat yang sangat efektif untuk mendekatkan bisnis dengan konsumen. UMKM bisa memanfaatkan platform seperti Instagram, Facebook, atau TikTok untuk mempromosikan produk secara kreatif dan interaktif. Keunggulan media sosial adalah kemampuannya untuk langsung terhubung dengan konsumen, merespon keluhan, atau memberikan informasi terbaru terkait produk.

Konten Kreatif: Buat konten yang menarik, seperti video singkat, foto produk yang profesional, atau cerita di balik produk untuk menarik perhatian audiens.
Keterlibatan Aktif: Ajak konsumen berinteraksi melalui komentar, survei, atau giveaway. Ini bisa membangun hubungan lebih dekat dengan mereka.

2. Memahami Data Konsumen

Memanfaatkan data konsumen menjadi hal yang krusial di era digital. UMKM bisa mulai mengumpulkan data tentang perilaku, preferensi, dan kebutuhan konsumen dari media sosial atau interaksi langsung. Dari data ini, pelaku usaha bisa menyesuaikan produk atau layanan yang sesuai dengan ekspektasi pasar.

Survey Online: Lakukan survei sederhana melalui platform seperti Google Forms untuk mendapatkan wawasan lebih mendalam tentang kebutuhan konsumen.
Analitik Media Sosial: Banyak platform media sosial yang menyediakan fitur analitik gratis untuk memantau interaksi, demografi, dan minat konsumen.

3. Mengoptimalkan Pengalaman Pelanggan

Pelanggan di era digital menginginkan pengalaman belanja yang cepat dan menyenangkan. UMKM harus memperhatikan kemudahan dalam bertransaksi serta layanan purna jual yang memuaskan.

Kemudahan Pembayaran: Sediakan berbagai metode pembayaran yang memudahkan konsumen, seperti e-wallet, transfer bank, atau sistem cicilan.
Layanan Pelanggan yang Responsif: Kecepatan dalam merespon pertanyaan atau keluhan menjadi faktor penting. UMKM bisa menggunakan aplikasi chat atau fitur respons otomatis di media sosial untuk menangani ini.

4. Pemasaran Digital Melalui Influencer dan Iklan Berbayar

Salah satu strategi pemasaran digital yang sangat efektif adalah bekerja sama dengan influencer dan memanfaatkan iklan berbayar di media sosial. Dengan kolaborasi ini, UMKM bisa memperluas jangkauan dan meningkatkan kesadaran merek secara lebih cepat.

Influencer Marketing: Pilih influencer yang memiliki pengikut sesuai dengan target pasar Anda. Kolaborasi ini bisa meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk Anda.

Iklan Berbayar di Media Sosial: Platform seperti Instagram dan Facebook menyediakan opsi iklan berbayar yang bisa disesuaikan dengan demografi, minat, dan perilaku konsumen. Ini memungkinkan UMKM menjangkau lebih banyak orang dengan biaya yang lebih efisien.

5. Pengiriman Cepat dan Aman

Salah satu kebutuhan penting konsumen di era digital adalah pengiriman produk yang cepat dan aman. UMKM perlu memastikan bahwa mereka bekerja sama dengan jasa pengiriman yang andal untuk memenuhi ekspektasi konsumen terkait waktu dan keamanan barang yang dikirim.

6. Membangun Komunitas Pelanggan

Membangun komunitas pelanggan yang loyal bisa menjadi kunci keberhasilan UMKM. Di era digital, hal ini bisa dilakukan dengan cara menciptakan interaksi yang lebih personal melalui program loyalitas, diskon khusus, atau pengalaman eksklusif untuk pelanggan setia.

Engagement di Media Sosial: Buat interaksi rutin dengan konsumen di media sosial, misalnya dengan mengadakan kuis atau tanya jawab langsung. Ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan, tapi juga menciptakan rasa kedekatan dengan pelanggan.

7. Terus Berinovasi

Di era digital, kebutuhan konsumen selalu berubah. Oleh karena itu, UMKM harus terus berinovasi dalam hal produk, layanan, maupun metode pemasaran. Pelaku usaha yang adaptif dengan tren terbaru akan lebih mudah mempertahankan daya saingnya di pasar.

Pengembangan Produk: Berinovasi sesuai tren pasar, misalnya produk yang ramah lingkungan atau menawarkan personalisasi yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Digitalisasi Proses Bisnis: Menggunakan aplikasi untuk manajemen stok, keuangan, atau pelayanan pelanggan dapat membuat operasional bisnis lebih efisien dan terorganisir.

Menghadapi perubahan perilaku konsumen di era digital memang menantang, namun dengan adaptasi yang tepat, UMKM bisa memanfaatkan berbagai peluang yang ada. Fokus pada media sosial, pengalaman pelanggan, inovasi produk, serta kolaborasi dengan influencer bisa membantu UMKM bertahan dan berkembang di tengah persaingan digital yang semakin ketat.

Digitalisasi Pemda Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Tengah Tantangan Global

Di tengah tantangan ekonomi global yang masih berlanjut, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat dengan berada di angka sekitar 5,0%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global sebesar 3,4%. Salah satu bentuk koordinasi tersebut diwujudkan melalui Rapat Koordinasi Nasional Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (Rakornas P2DD) 2024, dengan tema “Digitalisasi Transaksi Pemda untuk Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah”, yang diadakan di Jakarta pada Senin (23/09).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, selaku Ketua Satgas P2DD, memaparkan berbagai capaian dan pelaksanaan tugas Satgas P2DD sepanjang tahun 2023 hingga pertengahan 2024.

Pentingnya Digitalisasi dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah

“Dalam hal digitalisasi, setelah kepemimpinan Indonesia di ASEAN, kami telah mendukung terbentuknya Digital Economic Framework Agreement. Karena itu, P2DD memegang peran penting, khususnya dalam mengembangkan kebijakan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD). Saat ini, 87,9% atau sekitar 480 Pemda telah terlibat, dan angka ini harus terus ditingkatkan,” jelas Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya penguatan ekosistem ETPD serta peningkatan kinerja TP2DD, diiringi inovasi kebijakan dalam P2DD. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, partisipasi Pemda yang terlibat dalam evaluasi kinerja di tahun 2023 meningkat menjadi 512 Pemda atau sekitar 93,7%. Selain peningkatan jumlah partisipasi, nilai rata-rata kinerja Pemda juga meningkat dari 43,37 pada 2023 menjadi 51,40 di 2024, dengan transaksi non-tunai Pemda berkontribusi 30% terhadap penilaian tersebut.

Strategi Ke Depan: Fokus pada Ekosistem Digital dan Peran BPD

“Ke depan, ada empat hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu pertama, realisasi belanja APBD untuk mendukung ekonomi daerah; kedua, penguatan ekosistem transaksi digital serta peran lebih besar dari Bank Pembangunan Daerah (BPD); ketiga, Satgas P2DD harus menyesuaikan dengan PP 35 Tahun 2023 mengenai PDRD; dan terakhir, pentingnya sosialisasi dan branding yang lebih masif,” ungkap Menko Airlangga.

Lebih lanjut, Menko Airlangga juga mendorong peningkatan ekosistem digital transaksi Pemerintah Daerah dengan memperkuat peran BPD dalam mendukung layanan digitalisasi pajak dan retribusi daerah, termasuk mekanisme split payment untuk PKB dan BBNKB. Ia juga menekankan pentingnya sosialisasi dan branding P2DD yang lebih intensif.

Sebagai apresiasi atas kinerja Pemerintah Daerah, telah diadakan Championship TP2DD 2024 di lima wilayah: Sumatera, Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi, serta Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Satgas P2DD menetapkan 15 Pemda dengan kinerja TP2DD terbaik, 3 Pemda dengan Program Unggulan terbaik di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota, 1 BPD terbaik, serta 3 TP2DD Rookie of the Year yang dinilai paling mendukung kebijakan P2DD sepanjang 2023.

Indonesia Kuasai 80% Pasar Gambir Dunia, Sumatera Barat Jadi Penghasil Utama

Indonesia merupakan eksportir komoditas gambir (Uncaria gambir Roxb) terbesar di dunia, dengan pangsa pasar mencapai 80 persen. Negara tujuan ekspor utama adalah India, diikuti oleh Jepang, Tiongkok, Pakistan, Bangladesh, serta sejumlah negara Eropa. Indonesia bahkan mendominasi 50 persen pasar gambir di India, dengan nilai ekspor pada tahun 2022 mencapai US$90 juta. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan peningkatan kualitas produksi serta perluasan pasar. Harga gambir ekspor sendiri berkisar antara US$7.500 hingga US$10.000 per ton.

Menurut Asisten Deputi Pembaharuan dan Kemitraan Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM), Destry Anna Sari, potensi besar komoditas gambir memberikan peluang bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya di pasar dunia. Gambir sangat dibutuhkan oleh industri farmasi, penyamakan kulit, dan pengobatan tradisional.

Sumatera Barat Menjadi Pusat Produksi Gambir Indonesia

Destry menyebutkan bahwa gambir adalah komoditas pertanian dengan berbagai manfaat penting, sehingga banyak dicari oleh pasar global. Ekspor gambir Indonesia sebagian besar berasal dari Sumatera Barat, wilayah yang secara geografis dan iklim sangat mendukung budidaya tanaman ini. Selain itu, warisan budaya lokal menjadikan Sumatera Barat sebagai penghasil gambir terbesar di tanah air.

Dalam hal pengembangan sektor gambir, koperasi memainkan peran kunci. Salah satu koperasi yang aktif mengoptimalkan potensi komoditas ini adalah Koperasi Serba Usaha (KSU) Bangkit Mandiri yang terletak di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Koperasi ini berperan penting dalam proses budidaya, pengolahan, serta pemasaran gambir. Dengan 83 anggota aktif, KSU juga menyediakan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk.

“KSU telah menggunakan teknik pengolahan dengan standar tinggi, menghasilkan kadar katekin hingga 90%. Kualitas ini terus didorong agar dapat memenuhi kebutuhan industri,” kata Destry. Koperasi tersebut memproduksi empat kelas gambir, yaitu bootch A (katekin 90%), bootch B (katekin 70%-80%), bootch C (katekin 60%-70%), dan bootch D (katekin 40%-50%), dengan kapasitas produksi berbeda-beda per minggu.

Ekspansi Pasar dan Peran Koperasi di Dalam Negeri

KSU Bangkit Mandiri memasok produk gambir untuk pasar India dan Jepang, serta bermitra dengan perusahaan pengolahan di Sumatera Barat. Untuk kebutuhan pasar domestik, KSU bekerja sama dengan Koperasi Produsen Syariah Gambir Anam Koto Mandiri di Kabupaten Lima Puluh Kota yang mengolah gambir dalam bentuk bubuk.

Destry menegaskan pentingnya memperkuat peran koperasi dalam mengelola komoditas ini. KSU Bangkit Mandiri dan Koperasi Syariah Gambir Anam Koto Mandiri mendapatkan dukungan dari Tenaga Pendamping Koperasi Modern (TPKM) dan menjadi bagian dari Program Koperasi Modern 2024 yang diinisiasi oleh Deputi Bidang Perkoperasian.

KemenKopUKM juga akan memfasilitasi KSU Bangkit Mandiri dalam memperluas jangkauan pasar internasional dengan mengikutsertakannya dalam Trade Expo Indonesia 2024. Destry menambahkan bahwa permintaan gambir akan terus meningkat, baik di pasar global maupun domestik, terutama sebagai bahan baku industri makanan, obat-obatan, dan kosmetik. Kesadaran masyarakat terhadap produk alami yang ramah lingkungan juga menjadi faktor pendorong utama.

“KemenKopUKM berkomitmen untuk terus meningkatkan peran koperasi dalam pengelolaan komoditas gambir, memastikan praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, tetapi juga berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan,” tutup Destry.

Setelah Tupperware Bangkrut, Siapa Saja Pesaing yang Kini Makin Viral?

Tupperware, brand legendaris yang dikenal dengan produk wadah plastik berkualitasnya, kini resmi dinyatakan bangkrut. Kabar ini mengejutkan banyak pihak, mengingat dominasi merek ini di industri perlengkapan rumah tangga selama beberapa dekade. Namun, penurunan permintaan, perubahan gaya hidup konsumen, serta munculnya pesaing baru yang lebih inovatif dan terjangkau, menjadi faktor-faktor utama di balik kebangkrutan Tupperware.

Di tengah kehancuran Tupperware, sejumlah pesaing justru semakin kuat mengukuhkan posisinya di pasar. Berikut adalah deretan merek yang kini makin viral.

  1. IKEA
    Merek asal Swedia yang terkenal dengan produk furnitur dan perabot rumah tangga ini juga sukses masuk ke pasar penyimpanan makanan. IKEA menawarkan produk-produk wadah yang sederhana namun fungsional, dengan desain minimalis khas Skandinavia. Salah satu keunggulannya adalah harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan Tupperware, menjadikan IKEA pilihan populer di kalangan milenial dan keluarga muda.
  2. Lock&Lock
    Dikenal dengan teknologi kedap udara dan tahan lama, Lock&Lock menjadi pilihan utama konsumen yang mencari produk berkualitas untuk penyimpanan makanan. Merek asal Korea Selatan ini menonjol karena inovasi dalam menjaga makanan tetap segar, serta desain yang modern. Produk Lock&Lock juga lebih fleksibel, hadir dalam berbagai ukuran dan material yang ramah lingkungan.
  3. Snapware
    Snapware menawarkan produk dengan sistem pengunci klip yang mudah digunakan dan kedap udara, sehingga mampu menjaga kesegaran makanan lebih lama. Merek ini makin banyak dipilih karena fokus pada kemudahan penggunaan dan efisiensi penyimpanan, serta kompatibilitas produk-produk mereka yang bisa disusun atau disimpan secara hemat ruang. Dalam beberapa tahun terakhir, Snapware berhasil menarik perhatian konsumen di pasar global.
  4. Rubbermaid
    Rubbermaid, salah satu merek asal Amerika Serikat, merupakan pesaing kuat Tupperware sejak lama. Produk Rubbermaid dikenal dengan kekuatan dan daya tahannya, serta variasi desain yang memenuhi berbagai kebutuhan konsumen, mulai dari penyimpanan makanan hingga wadah penyimpanan rumah tangga lainnya. Dengan inovasi pada material yang lebih tahan lama dan ramah lingkungan, Rubbermaid berhasil mempertahankan pangsa pasar yang signifikan.

Perubahan Tren dan Tantangan bagi Tupperware

Di balik kebangkrutan Tupperware, perubahan tren gaya hidup konsumen menjadi faktor utama. Konsumen kini lebih mengutamakan produk yang praktis, mudah digunakan, serta ramah lingkungan. Selain itu, model bisnis Tupperware yang mengandalkan sistem penjualan langsung (direct selling) melalui pertemuan fisik juga dinilai sudah tidak relevan di era digital saat ini, di mana penjualan online dan kemudahan akses produk menjadi kunci keberhasilan.

Ketidakmampuan Tupperware untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan ini membuka peluang besar bagi para pesaing. Merek-merek seperti IKEA, Lock&Lock, Snapware, dan Rubbermaid kini memimpin pasar dengan strategi yang lebih modern dan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen masa kini.

Dihadiri 99 Voters, Munaslub Kadin Resmi Diakui Pemerintah

Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin yang diadakan pada 14 September 2024 telah dinyatakan sah secara hukum setelah mendapatkan izin resmi dari Kepolisian. Pihak kepolisian memberikan persetujuan setelah melakukan verifikasi bahwa pelaksanaan Munaslub telah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin.

Ketua Munaslub Kadin Indonesia, Nurdin Halid, menegaskan bahwa tidak ada peraturan yang dilanggar dalam pelaksanaan ini. Mengacu pada Pasal 18 AD/ART, Munaslub dinyatakan sah apabila dihadiri oleh minimal 50% dari jumlah peserta Musyawarah Nasional (Munas) sebelumnya. Artinya, setidaknya 66 peserta dari 132 peserta Munas terakhir harus hadir.

Anggota Kadin yang memiliki hak suara terdiri dari Kadin Daerah (Kadinda) dan asosiasi (Anggota Luar Biasa). Total terdapat 34 Kadinda, dengan masing-masing 3 orang memiliki hak suara, sehingga ada 102 orang dengan voting rights.

Namun, pada saat Munaslub berlangsung, ada 5 Kadinda yang belum memperoleh surat keputusan (SK) resmi, sehingga jumlah Kadinda yang sah dengan hak suara berkurang menjadi 29. Jika dikalikan 3, maka terdapat 87 pemilih dari Kadinda. Selain itu, 30 pemilih berasal dari Asosiasi Luar Biasa (ALB).

Munaslub Dihadiri oleh 99 Orang dengan Hak Suara

“Dengan tambahan dari ALB, total pemilih sah di Munaslub mencapai 117 orang,” ujar Nurdin dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (22/9/2024).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa jumlah peserta yang hadir pada Munaslub pada Sabtu (14/09/2024) adalah 99 orang dengan hak suara, yang terdiri dari 74 perwakilan Kadinda dan 25 dari ALB. Jumlah ini melebihi kuorum yang hanya mensyaratkan 50% kehadiran, atau sekitar 75% dari total hak suara.

Dari 74 perwakilan Kadinda yang hadir, 54 di antaranya berasal dari 18 Kadinda yang membawa 3 pemilih, sementara 20 lainnya berasal dari 10 Kadinda yang diwakili oleh 2 pemilih.

“Dengan total kehadiran mencapai 75%, Munaslub ini secara otomatis sah,” tegas Nurdin.

Ia juga menanggapi pihak-pihak yang mengklaim mengadakan Munas Kadin lainnya, termasuk yang dihadiri oleh 21 Kadinda yang dipimpin oleh Arsjad Rasjid. Menurut Nurdin, perlu diingat bahwa setiap Kadinda memiliki tiga pemilih, sehingga tidak cukup hanya dihadiri oleh para ketua umum.

Pengakuan Pemerintah dan Dukungan Menteri

Bagi yang tidak setuju, Nurdin menekankan bahwa keputusan akhir harus melalui pengadilan, bukan hanya opini dari beberapa pengamat.

Di sisi lain, hasil Munaslub ini juga mendapat pengakuan dari Pemerintah. Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, hadir dalam Munaslub tersebut. Dua hari setelahnya, Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas, juga hadir dalam acara Maulud Nabi yang diselenggarakan oleh Anin, Ketua Umum Kadin terpilih.

Beberapa hari setelah dilantik sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029, Anin bersama jajaran pengurus Kadin diterima oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, di kantor Kementerian Perindustrian pada Kamis (19/9/2024).

Dengan ICS, Kredit UMKM Makin Mudah dan Aman! Ini Penjelasannya

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) optimis bahwa penerapan Innovative Credit Scoring (ICS) dapat semakin memperluas akses kredit bagi UMKM. Inisiatif ini diharapkan dapat diterapkan secara wajib dengan metodologi seragam, khususnya untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Optimisme ini didasarkan pada hasil uji coba KemenKopUKM yang melibatkan 72.004 data kredit produktif. Hasilnya, persetujuan kredit meningkat sebesar 5 persen, sementara tingkat kredit macet (Non-Performing Loan/NPL) tetap stabil di angka 0,6 hingga 0,7 persen, setara dengan sistem penilaian konvensional.

“Ini menunjukkan bahwa lembaga keuangan dapat meningkatkan penyaluran kredit tanpa meningkatkan risiko,” jelas Yulius, Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM, di Jakarta pada Kamis, 19 September 2024.

Credit Scoring sendiri adalah metode penilaian kelayakan kredit seseorang yang dilakukan oleh lembaga penilaian kredit, namun penerapan ICS menawarkan solusi inovatif dengan menggunakan data alternatif seperti riwayat telekomunikasi, BPJS, pemakaian listrik, dan transaksi e-commerce yang diolah melalui kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML).

ICS Jadi Solusi Akses Kredit Bagi UMKM

Menurut Yulius, tantangan terbesar yang dihadapi UMKM dalam memperoleh pembiayaan dari lembaga formal adalah ketidakmampuan mereka memenuhi persyaratan kredit konvensional, seperti agunan dan riwayat kredit. ICS memberikan solusi melalui penggunaan data non-tradisional untuk memetakan kelayakan kredit UMKM.

Sejauh ini, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki telah melakukan berbagai audiensi dengan pihak-pihak terkait, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartanto, yang semuanya memberikan dukungan terhadap inisiatif penerapan ICS.

“Kami mengusulkan agar ICS diterapkan secara wajib di program KUR dengan metodologi seragam,” tambah Yulius. Program KUR sendiri merupakan instrumen pemerintah dalam pemberdayaan UMKM, sehingga pemerintah berwenang untuk menentukan mekanisme dan syarat penyalurannya. Melalui ICS, penilaian kelayakan kredit UMKM dapat dilakukan dengan lebih prediktif, tanpa perlu menambah beban dokumentasi yang berat.

Potensi ICS Meningkatkan Kredit UMKM

Dengan ICS, UMKM yang sebelumnya tidak memenuhi syarat, seperti yang tidak memiliki riwayat kredit atau agunan, kini berpotensi memperoleh skor kredit yang lebih baik dan layak mendapatkan KUR. Beberapa bank penyalur KUR, seperti Himbara dan BPD, sudah mulai menerapkan sistem ini, meskipun belum banyak yang bermitra dengan lembaga keuangan KUR.

Yulius menambahkan, jika ICS dapat diimplementasikan secara luas, akses pembiayaan UMKM akan meningkat pesat, mempercepat pertumbuhan ekonomi rakyat. Saat ini, hanya sekitar 30 persen dari 64 juta UMKM yang dianggap bankable, dengan penyaluran kredit UMKM baru mencapai 20 persen dari target 30 persen di perbankan nasional.

Selain itu, Asisten Deputi Pembiayaan Usaha Mikro KemenKopUKM Irene Swa Suryani menjelaskan bahwa data alternatif, seperti dari BPJS dan transaksi e-commerce, dapat digunakan oleh penyedia kredit untuk mempermudah UMKM dalam mengakses pinjaman. Hal ini penting karena UMKM yang tidak tercatat di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK belum tentu tidak layak kredit, tetapi hanya belum memiliki riwayat pinjaman.

Kolaborasi Lintas Kementerian dalam Penerapan ICS

Untuk memperkuat regulasi ICS, KemenKopUKM bersama Kemenkeu, Kemenko Perekonomian, dan OJK berencana membentuk konsorsium yang akan bertugas mengawasi dan menetapkan standar ICS untuk perbankan. Nantinya, konsep ini akan dibahas dalam Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan UMKM.

ICS sendiri telah sukses diterapkan di berbagai negara, seperti Inggris, India, Korea Selatan, China, dan Amerika Serikat. Di Inggris, ICS mampu meningkatkan persetujuan kredit sebesar 14 persen tanpa meningkatkan risiko NPL. Di India, inklusi keuangan meningkat dari 40 persen menjadi 80 persen, sementara di Korea Selatan dan Amerika Serikat, sistem ini berhasil meningkatkan akses kredit masyarakat dengan tetap menjaga stabilitas NPL.

Penerapan ICS diharapkan dapat menjadi terobosan penting bagi pengembangan UMKM di Indonesia, mengatasi berbagai kendala akses pembiayaan, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi inklusif.

Perbedaan Utama Pajak Penghasilan untuk Individu dan Badan Usaha yang Wajib Diketahui

Pajak penghasilan merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi baik oleh individu maupun badan usaha. Meskipun sama-sama dikenakan atas penghasilan, ada beberapa perbedaan signifikan dalam penerapannya antara individu dan badan usaha. Berikut adalah beberapa perbedaan utama yang perlu diketahui.

Subjek Pajak

Untuk individu, subjek pajaknya adalah setiap orang yang memperoleh penghasilan, baik dari pekerjaan, usaha, investasi, maupun sumber penghasilan lainnya. Ini termasuk karyawan, pekerja lepas, profesional seperti dokter, serta wiraswasta. Sedangkan bagi badan usaha, subjek pajaknya adalah entitas yang berbentuk badan hukum, seperti PT, CV, koperasi, atau yayasan. Dengan kata lain, perusahaan yang menghasilkan laba menjadi subjek pajak.

Tarif Pajak

Pajak penghasilan untuk individu menggunakan sistem tarif progresif, di mana semakin besar penghasilan yang diperoleh, semakin tinggi pula tarif pajak yang dikenakan. Tarif yang berlaku adalah 5% hingga 30%, tergantung pada total penghasilan tahunan. Tarif ini diterapkan setelah dikurangi dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Sebaliknya, badan usaha dikenakan pajak dengan tarif tetap, yaitu 22% dari laba bersih perusahaan. Namun, UMKM dengan omzet di bawah Rp 4,8 miliar per tahun dikenakan tarif khusus sebesar 0,5% dari omzet kotor. Tarif pajak badan usaha juga bisa lebih rendah untuk perusahaan terbuka yang memenuhi syarat.

Penghasilan yang Dikenakan Pajak

Bagi individu, penghasilan yang dikenakan pajak mencakup berbagai sumber, seperti gaji, honorarium, bunga, dividen, atau keuntungan dari usaha. Sementara itu, bagi badan usaha, semua pendapatan yang diperoleh dari kegiatan bisnis, seperti penjualan produk atau jasa, investasi, dan bunga, masuk dalam kategori penghasilan yang dikenakan pajak.

Pengurangan Pajak (Deduksi)

Individu dapat mengurangi penghasilan kena pajak mereka dengan beberapa jenis pengeluaran, seperti biaya pensiun, biaya jabatan, atau asuransi kesehatan. Di sisi lain, badan usaha memiliki deduksi yang lebih luas, seperti gaji karyawan, biaya operasional, penyusutan aset, bunga pinjaman, dan pengeluaran bisnis lainnya. Pengurangan ini membantu perusahaan menghitung laba bersih yang akan dikenakan pajak.

Pelaporan dan Pembayaran Pajak

Individu melaporkan penghasilannya setiap tahun melalui Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Orang Pribadi. Batas pelaporannya adalah 31 Maret tahun berikutnya. Sebagian besar karyawan sudah mendapatkan pemotongan pajak oleh perusahaan tempat mereka bekerja, namun mereka tetap wajib melaporkannya sendiri. Di sisi lain, badan usaha melaporkan pajak melalui SPT Pajak Penghasilan Badan yang harus dilaporkan paling lambat 30 April. Badan usaha juga memiliki kewajiban pembayaran pajak bulanan sebagai angsuran pajak (PPh Pasal 25).

Sanksi dan Tanggung Jawab

Jika individu terlambat melapor atau membayar pajak, mereka bisa dikenakan denda administratif. Keterlambatan melapor dikenakan denda sebesar Rp 100.000, sementara keterlambatan pembayaran dikenakan bunga 2% per bulan. Untuk badan usaha, sanksi yang dikenakan umumnya lebih besar, mengingat skala dan kompleksitas bisnis yang lebih tinggi. Pemeriksaan pajak atau audit bisa dilakukan jika ada indikasi pelanggaran, dan sanksi berupa denda atau bunga bisa jauh lebih besar dibanding individu.Pajak penghasilan untuk individu dan badan usaha memiliki perbedaan dalam hal tarif, cara penghitungan, dan tanggung jawab pelaporan. Pemahaman yang baik mengenai perbedaan ini penting agar individu maupun pemilik usaha dapat memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar dan menghindari sanksi yang mungkin timbul.