Rabu, Juni 18, 2025
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 44

Sektor Elektronika Bangkit, Ekspor Smartphone RI ke Filipina Jadi Andalan

Sektor elektronika terus menunjukkan performa gemilang dalam mendorong pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia. Sepanjang Triwulan III tahun 2024, sektor ini mencatatkan lonjakan pertumbuhan signifikan sebesar 7,29 persen.

Tak hanya itu, nilai ekspor produk elektronika Indonesia hingga triwulan ketiga tahun 2024 berhasil menembus angka USD10,07 miliar. Angka tersebut didominasi oleh ekspor peralatan telekomunikasi, perangkat elektronik rumah tangga, komponen listrik, serta alat elektronik lainnya. Khusus untuk produk seperti ponsel, tablet, dan komputer genggam (HKT), ekspor mencapai USD277 juta selama 2024.

“Ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjadi basis produksi teknologi tinggi seperti smartphone. Kami sangat mengapresiasi perusahaan seperti PT Samsung Electronics Indonesia yang konsisten menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi sekaligus mengekspor produknya ke pasar global,” ujar Setia Diarta, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, saat kunjungan ke Cikarang, Selasa (7/1).

Dorong TKDN untuk Perkuat Industri Lokal

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi perusahaan seperti PT Samsung Electronics Indonesia dalam meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di berbagai produknya. Saat ini, aturan TKDN di Indonesia mewajibkan produk ponsel dan tablet memiliki kandungan lokal minimal 35 persen. PT Samsung Electronics Indonesia bahkan mencatat capaian TKDN hingga 40,30 persen untuk salah satu produknya, model SM-A356E.

Kebijakan ini tak hanya memperkuat ekosistem industri manufaktur lokal, tetapi juga menciptakan lapangan kerja serta mendorong alih teknologi. “Kemenperin berkomitmen mendukung perusahaan yang memenuhi aturan TKDN untuk terus tumbuh dan berkontribusi dalam memperkuat daya saing Indonesia di kancah internasional,” ungkap Setia.

Sejak pemberlakuan kebijakan TKDN, sektor HKT dalam negeri menunjukkan pertumbuhan pesat. Pada 2023, produksi perangkat HKT lokal mencapai 50 juta unit, sementara impor hanya menyumbang 3,1 juta unit. Dengan demikian, 94 persen kebutuhan HKT domestik sudah dipenuhi oleh produksi dalam negeri, di mana PT Samsung Electronics Indonesia menyumbang 28 persen dari total produksi.

Kinerja Ekspor Luar Biasa

Selain memenuhi kebutuhan domestik, PT Samsung Electronics Indonesia juga berhasil menorehkan prestasi di pasar ekspor. Sepanjang 2024, perusahaan ini mencatatkan pengapalan 1,56 juta unit smartphone ke sejumlah negara ASEAN, termasuk Filipina.

“Kami sangat mengapresiasi langkah Samsung yang terus berkontribusi dalam meningkatkan ekspor produk teknologi tinggi Indonesia. Ini adalah bentuk nyata kolaborasi yang memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam sektor elektronika global,” ujar Setia.

Untuk lebih mendorong pertumbuhan industri, Pemerintah berencana meningkatkan ambang batas TKDN untuk produk HKT menjadi 40 persen. Salah satu langkah yang telah diambil PT Samsung Electronics Indonesia adalah menggunakan proses PCB Assembly melalui teknologi SMT (Surface Mount Technology), yang memberikan kontribusi 8 persen terhadap nilai TKDN pada aspek manufaktur.

“Kami percaya peningkatan threshold TKDN akan memberikan dampak positif bagi perkembangan industri HKT. Kami berharap PT Samsung Electronics Indonesia dan perusahaan lainnya dapat terus mendukung implementasi kebijakan ini untuk memperdalam struktur industri dalam negeri,” tutup Setia.

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global, mendorong transformasi industri, dan membawa Indonesia menuju ekonomi berbasis manufaktur yang berkelanjutan.

Virus HMPV Muncul di Indonesia, Menkes: Ini Bukan Virus Baru, Tetap Tenang!

Virus Human Metapneumovirus (HMPV), yang baru-baru ini mendapat perhatian setelah dilaporkan di China, kini dikonfirmasi telah ada di Indonesia. Semua kasus yang terdeteksi di Tanah Air melibatkan anak-anak. Meski demikian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tetap tenang. Ia menegaskan bahwa HMPV bukanlah virus baru dan sudah lama dikenal oleh dunia medis.

“HMPV sudah lama ada di Indonesia. Saya juga melihat data dari beberapa laboratorium, dan ternyata memang ada beberapa anak yang terinfeksi virus ini,” ungkap Menkes di Jakarta, Senin (6/1).

HMPV Bukan COVID-19, Gejalanya Mirip Flu

Menkes Budi menjelaskan bahwa virus HMPV berbeda dengan COVID-19. Jika COVID-19 adalah virus baru yang muncul beberapa tahun lalu, HMPV sudah dikenal sejak tahun 2001. Menurutnya, sifat HMPV lebih menyerupai virus flu biasa, dan sistem imun manusia telah lama mengenal serta mampu melawan virus ini.

“HMPV bukan seperti COVID-19 yang baru muncul dan menimbulkan pandemi global. Virus ini sudah ada sejak lama dan tidak pernah menyebabkan hal-hal besar sebelumnya. Jadi tidak perlu khawatir,” jelas Menkes.

Mengenai laporan yang menyebutkan adanya lonjakan kasus HMPV di China, Menkes Budi mengklarifikasi bahwa informasi tersebut tidak sepenuhnya akurat. Ia menyatakan bahwa data resmi dari pemerintah China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan kenaikan kasus flu biasa, bukan HMPV.

“Saya cek datanya, yang meningkat di China itu justru H1N1 atau flu biasa. HMPV hanya menempati posisi ketiga dari sisi prevalensi di sana. Jadi, berita tentang HMPV yang melonjak itu tidak benar,” tegasnya.

Gejala Ringan dan Penularan Mirip Flu

Menkes menekankan bahwa HMPV bukanlah virus mematikan. Gejalanya ringan dan mirip dengan flu biasa, seperti batuk, demam, pilek, hingga sesak napas. Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan intensif.

Virus ini menyebar melalui droplet atau percikan air liur dari orang yang terinfeksi, sama seperti virus flu pada umumnya. Namun, kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki penyakit bawaan tetap perlu meningkatkan kewaspadaan.

Untuk mencegah penyebaran HMPV, Menkes mengajak masyarakat agar selalu menjaga pola hidup sehat, termasuk cukup istirahat, rutin mencuci tangan, dan menggunakan masker bila merasa kurang sehat.

“Yang penting, kita tetap tenang dan waspada. Terapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker. Dengan cara ini, kita bisa mencegah penyebaran virus, sama seperti ketika kita menghadapi COVID-19,” ujar Menkes.

Dengan langkah pencegahan yang tepat dan protokol kesehatan yang konsisten, HMPV dapat diatasi tanpa menimbulkan kekhawatiran berlebih di masyarakat.

Berhutang untuk Bisnis? Ketahui Triknya Agar Tetap Aman dan Untung!

Memulai usaha sering kali menjadi impian banyak orang. Namun, satu pertanyaan besar yang kerap muncul di awal adalah: “Butuh modal besar, kan? Apakah saya harus berhutang untuk memulainya?” Topik ini memang sensitif, terutama bagi mereka yang baru akan terjun ke dunia bisnis. Yaa, kali ini Berempat.com akan membahas secara mendalam, apakah berhutang atau meminjam modal untuk memulai usaha adalah langkah yang bijak atau justru berisiko.

Kapan Berhutang untuk Usaha Bisa Jadi Pilihan?

Berhutang bukanlah hal yang salah, tapi itu harus dilakukan dengan pertimbangan matang. Berhutang bisa menjadi solusi jika kamu memiliki ide bisnis yang sudah jelas, rencana yang matang, dan potensi keuntungan yang bisa menutupi hutang tersebut. Contohnya, jika kamu ingin membuka usaha warung makan kecil-kecilan di area yang strategis, tetapi kekurangan modal untuk membeli perlengkapan awal, meminjam dana dengan rencana pengembalian yang realistis bisa dipertimbangkan.

Namun, penting untuk memastikan bahwa uang pinjaman tersebut benar-benar digunakan untuk kebutuhan usaha, bukan keperluan pribadi. Selain itu, pilihlah sumber pinjaman yang memiliki bunga rendah atau skema pembayaran yang fleksibel, seperti dari koperasi, keluarga, atau lembaga pembiayaan yang terpercaya.

Risiko Berhutang yang Harus Kamu Ketahui

Walau terlihat seperti solusi cepat, berhutang untuk memulai usaha juga memiliki risiko besar. Tidak ada jaminan bahwa bisnis yang kamu mulai akan langsung sukses. Jika usaha belum menghasilkan sementara kamu harus mulai mencicil hutang, hal ini bisa menjadi beban finansial yang berat. Bahkan, dalam beberapa kasus, beban hutang bisa memengaruhi stabilitas emosional dan hubungan personal.

Karena itu, sebelum memutuskan untuk berhutang, kamu harus memastikan beberapa hal berikut:

  1. Apakah kamu sudah punya rencana bisnis yang jelas?
  2. Apakah usaha yang kamu pilih memiliki prospek pasar yang baik?
  3. Apakah kamu siap dengan kemungkinan bahwa bisnis tidak berjalan sesuai harapan?

Jika jawabanmu “ya” untuk semua pertanyaan di atas, berhutang bisa jadi opsi. Tapi jika masih ada keraguan, mungkin ada cara lain untuk memulai usaha tanpa harus meminjam modal.

Alternatif Memulai Usaha Tanpa Berhutang

Kalau berhutang dirasa terlalu berisiko, kamu bisa mempertimbangkan beberapa alternatif ini untuk memulai usaha:

  1. Mulai dari Skala Kecil
    Tidak semua usaha harus dimulai dengan modal besar. Kamu bisa memulai dari skala kecil, seperti menjual barang preloved, makanan ringan buatan rumah, atau menjadi reseller produk tertentu. Modal kecil tetap bisa menghasilkan keuntungan jika dikelola dengan baik.
  2. Gunakan Tabungan Pribadi
    Jika memungkinkan, gunakan sebagian dari tabungan pribadimu untuk modal usaha. Dengan cara ini, kamu tidak memiliki kewajiban membayar bunga atau cicilan, sehingga tekanan finansial lebih ringan.
  3. Kolaborasi atau Patungan Modal
    Ajak teman atau keluarga untuk bekerja sama dalam usaha yang ingin kamu bangun. Dengan sistem patungan modal, risiko bisa dibagi dan kamu tidak harus menanggung beban finansial sendirian.
  4. Manfaatkan Program Bantuan atau Hibah
    Saat ini, banyak lembaga pemerintah maupun swasta yang menawarkan program bantuan modal usaha untuk UMKM. Coba cari informasi tentang hibah usaha, kompetisi ide bisnis, atau program pembinaan yang bisa membantumu mendapatkan modal tanpa harus berhutang.
  5. Coba Sistem Pre-Order
    Jika bisnis yang kamu rencanakan memungkinkan, gunakan sistem pre-order untuk mengumpulkan dana awal. Contohnya, jika kamu ingin menjual produk custom, kamu bisa membuka pemesanan terlebih dahulu dan menggunakan uang muka pelanggan untuk memproduksi barang.

Tips Jika Memutuskan untuk Berhutang

Jika setelah pertimbangan matang kamu memutuskan untuk meminjam modal, berikut beberapa tips agar langkah ini tetap aman:

  • Pilih Lembaga Keuangan yang Terpercaya
    Jangan tergiur dengan pinjaman cepat dari sumber yang tidak jelas. Pastikan lembaga keuangan tempat kamu meminjam sudah memiliki reputasi baik dan terdaftar secara resmi.
  • Sesuaikan Jumlah Pinjaman dengan Kemampuan Bayar
    Pinjam secukupnya dan jangan terlalu besar. Pastikan jumlah cicilan per bulan tidak lebih dari 30% penghasilan atau proyeksi keuntungan usaha.
  • Gunakan Dana dengan Bijak
    Alokasikan dana hanya untuk kebutuhan bisnis yang penting, seperti pembelian barang atau peralatan yang mendukung operasional. Hindari pengeluaran yang tidak mendesak.
  • Pantau Cash Flow Secara Rutin
    Selalu perhatikan arus kas usahamu agar bisa mengatur keuangan dengan lebih baik. Jika ada keuntungan, alokasikan sebagian untuk melunasi hutang lebih cepat.

Berhutang atau meminjam modal untuk memulai usaha sebenarnya tidak salah, asalkan dilakukan dengan perhitungan yang matang dan penuh tanggung jawab. Namun, ini bukan satu-satunya cara untuk memulai usaha. Kamu bisa memilih alternatif lain yang lebih aman dan minim risiko.

Kuncinya adalah memahami kemampuan finansialmu, memiliki rencana bisnis yang jelas, dan siap menghadapi segala kemungkinan. Ingat, keputusan untuk berhutang atau tidak sepenuhnya ada di tanganmu, jadi pastikan kamu mempertimbangkan baik-baik sebelum mengambil langkah besar ini.

Kunjungan Wisatawan Mancanegara Naik, Pariwisata Indonesia Cetak Rekor Baru!

Kinerja sektor pariwisata Indonesia sepanjang tahun 2024 terus menunjukkan hasil yang menggembirakan. Salah satu indikatornya adalah lonjakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), yang tumbuh sebesar 20,17 persen dari Januari hingga November 2024 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), pada November 2024 saja, jumlah kunjungan wisman mencapai 1,09 juta. Secara kumulatif, sepanjang Januari hingga November, jumlah total wisman yang mengunjungi Indonesia mencapai 12,66 juta, melampaui capaian tahun 2023 sebesar 11,68 juta kunjungan. Pertumbuhan ini menjadi pencapaian tertinggi dalam lima tahun terakhir.

“Ini adalah hasil nyata dari kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan berbagai pemangku kepentingan lainnya dalam mendorong pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” kata Ni Made Ayu Marthini, Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Sabtu (4/1/2025).

Pemerintah optimistis angka ini masih akan meningkat setelah data kunjungan Desember 2024 diumumkan oleh BPS pada Februari mendatang. Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) diyakini turut memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan performa pariwisata.

Target Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Wisnus Terlampaui

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebelumnya menetapkan dua skenario target kunjungan wisman untuk tahun 2024, yaitu target bawah sebesar 10,41 juta kunjungan dan target atas 14,3 juta kunjungan. Dengan capaian 12,66 juta kunjungan hingga November, optimisme untuk mendekati target atas semakin besar.

Tidak hanya kunjungan wisman, pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) juga mengalami peningkatan signifikan. Dari Januari hingga November 2024, jumlah perjalanan wisnus mencapai 920 juta perjalanan, naik 22,81 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Kemenparekraf memaksimalkan berbagai program pemasaran untuk meningkatkan daya tarik pariwisata Indonesia, termasuk melalui ajang internasional seperti World Travel Market (WTM) London pada November 2024. Program promosi juga digelar di Kanada, Australia, Tiongkok, Malaysia, Singapura, serta wilayah perbatasan seperti Batam dan Bintan.

Kampanye Wonderful Indonesia melalui kanal digital dan program familiarization trip untuk pelaku industri pariwisata internasional turut memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi wisata global.

Desa Wisata dan Liburan Off-the-Beaten-Track

Sementara itu, untuk wisatawan nusantara, program promosi seperti Beti Dewi (Berita Desa Wisata) dan paket wisata 3B (Banyuwangi, Bali Barat, Bali Utara) juga berhasil menarik minat pelancong lokal.

Melihat tren baru di 2025, Kemenparekraf berkomitmen memaksimalkan potensi wisata minat khusus seperti experiential tourism, liburan ke destinasi tersembunyi (off-the-beaten-track), serta wisata mewah dan gastronomi. “Kami berharap strategi ini akan berdampak maksimal pada pencapaian target sektor pariwisata ke depan,” ujar Ni Made Ayu Marthini.

Dengan pencapaian dan strategi yang ada, sektor pariwisata Indonesia diharapkan terus menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional di tahun-tahun mendatang.

PMI Manufaktur Kembali Melonjak, Indonesia Siap Geber Ekonomi di 2025!

Memasuki tahun baru 2025, perekonomian Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan. Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan Desember 2024 berhasil mencatatkan kenaikan ke level ekspansif di angka 51,2, setelah sebelumnya berada di zona kontraktif. Peningkatan ini tidak lepas dari melonjaknya permintaan baru, baik dari pasar domestik maupun internasional, serta bertambahnya aktivitas pembelian bahan baku oleh perusahaan.

Di sisi lain, inflasi pada Desember 2024 tercatat terkendali dalam rentang target nasional sebesar 1,57% (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi pada periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 2,61%. Hal ini memberikan sinyal bahwa dunia usaha tetap optimistis terhadap prospek perekonomian nasional di tahun mendatang. Bahkan, laporan terbaru dari Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,1% pada tahun 2024 dan meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2025.

Optimisme Manufaktur dan Langkah Strategis Pemerintah

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa kinerja manufaktur yang positif mencerminkan kesiapan sektor industri dalam menghadapi tantangan serta peluang di tahun baru. “Angka PMI yang kembali ekspansif menunjukkan bahwa sektor manufaktur kita tengah bersiap menghadapi peningkatan permintaan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” ungkapnya.

Untuk mendukung industri nasional, pemerintah terus mendorong penggunaan bahan baku lokal, mempercepat hilirisasi sumber daya alam, dan memberikan insentif untuk mengurangi ketergantungan pada impor. Selain itu, insentif fiskal seperti keringanan PPN DTP di sektor otomotif dan pembiayaan industri padat karya di sektor pakaian jadi, tekstil, furnitur, dan makanan-minuman juga menjadi prioritas. Pemerintah juga mempercepat revitalisasi mesin di industri-industri strategis untuk meningkatkan produktivitas melalui skema subsidi bunga.

Selain itu, pemerintah aktif memperluas akses pasar ekspor dengan mempercepat negosiasi perjanjian dagang seperti CP-TPP dan Indonesia-EU CEPA. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk nasional di kawasan Amerika Latin dan Uni Eropa.

Tantangan Harga Komoditas dan Stabilitas Inflasi

Meski menunjukkan tren positif, tantangan tetap ada. Kenaikan harga komoditas global seperti emas, kopi, dan minyak sawit mentah (CPO) masih membebani biaya produksi dalam negeri. Selain itu, penguatan nilai tukar dolar AS terhadap Rupiah turut memberikan tekanan pada harga bahan baku impor.

Terkait inflasi, Tim Pengendalian Inflasi Nasional mencatat bahwa inflasi komponen harga bergejolak (volatile food) pada Desember 2024 mencapai 2,04% (mtm) atau 0,12% (yoy), menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Beberapa komoditas seperti beras dan bawang putih mencatat kenaikan harga, sementara cabai merah dan cabai rawit berkontribusi pada deflasi. Inflasi komponen inti yang mencerminkan daya beli masyarakat tercatat naik sebesar 0,17% (mtm) atau 2,26% (yoy), dipengaruhi oleh kenaikan harga emas perhiasan dan kopi.

Airlangga Hartarto menambahkan bahwa pemerintah juga fokus pada perlindungan industri dalam negeri dari praktik impor yang tidak adil, seperti dumping, dengan menerapkan kebijakan safeguard. Di tengah tantangan global dan domestik, pemerintah berkomitmen menjaga momentum pemulihan ekonomi melalui kebijakan yang proaktif, termasuk menjaga inflasi tetap terkendali di bawah 2,5%±1%.

Dengan indikator makroekonomi yang menunjukkan tren positif, sektor manufaktur diproyeksikan tetap menjadi salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah berharap optimisme ini dapat menjadi modal penting dalam menghadapi tantangan tahun 2025.

Mau Bisnis Lancar? Ini Manfaat Tersembunyi WhatsApp Business yang Wajib Dicoba!

WhatsApp Business adalah salah satu aplikasi wajib untuk pemilik bisnis yang ingin terhubung lebih dekat dengan pelanggan. Tapi tahukah kamu bahwa ada banyak manfaat tersembunyi di WhatsApp Business yang mungkin belum banyak diketahui? Fitur-fitur ini bisa membantu bisnismu terlihat lebih profesional, meningkatkan kecepatan pelayanan, dan bahkan membantu meningkatkan penjualan. Yuk, kita bahas rahasia di balik WhatsApp Business serta bagaimana cara menggunakannya secara maksimal!

Apa Itu WhatsApp Business?

Sebelum kita masuk ke rahasia-rahasianya, mari kita pahami dulu apa itu WhatsApp Business. Ini adalah aplikasi gratis dari WhatsApp yang dirancang khusus untuk pemilik usaha kecil hingga menengah. Berbeda dengan WhatsApp biasa, versi bisnis ini memiliki fitur tambahan untuk membantu pemilik usaha dalam mengelola komunikasi dengan pelanggan.

Bukan cuma untuk chatting, WhatsApp Business bisa jadi alat pemasaran yang efektif kalau kamu tahu cara menggunakannya dengan benar. Nah, berikut adalah beberapa fitur rahasia yang mungkin belum banyak orang tahu.

Rahasia WhatsApp Business yang Perlu Kamu Tahu

  1. Katalog Produk Langsung di Aplikasi
    Tahukah kamu, kamu bisa menampilkan daftar produk atau layanan langsung di profil WhatsApp bisnismu? Fitur katalog memungkinkan pelanggan melihat produk yang kamu tawarkan tanpa harus membuka website atau media sosial. Dengan begitu, mereka bisa langsung memilih barang yang mereka suka dan menghubungimu untuk pemesanan.
  2. Pesan Otomatis yang Memudahkan Pelayanan
    WhatsApp Business memungkinkan kamu mengatur pesan otomatis, seperti pesan sapaan untuk pelanggan baru, pesan balasan saat kamu sedang offline, atau bahkan jawaban cepat untuk pertanyaan umum. Ini sangat membantu untuk memberikan kesan responsif tanpa harus selalu memegang ponsel.
  3. Label untuk Mengelola Pelanggan
    Fitur label adalah salah satu rahasia terbesar WhatsApp Business yang sering terlewatkan. Kamu bisa memberi label pada kontak pelanggan berdasarkan kategori, seperti “Pelanggan Baru”, “Pelanggan Tetap”, “Pesanan Selesai”, atau “Tagihan Belum Lunas”. Dengan fitur ini, kamu bisa lebih mudah mengelola interaksi tanpa kehilangan jejak.
  4. Statistik Pesan untuk Evaluasi Bisnis
    WhatsApp Business juga menyediakan data statistik sederhana, seperti jumlah pesan yang terkirim, terbaca, atau diterima. Fitur ini berguna untuk mengevaluasi seberapa efektif komunikasi bisnismu dengan pelanggan.
  5. Link Direct ke Chat Tanpa Simpan Nomor
    Fitur “Click-to-Chat” memungkinkan pelanggan langsung menghubungimu lewat tautan, tanpa perlu menyimpan nomor terlebih dahulu. Kamu cukup membagikan link ini di media sosial atau website, sehingga komunikasi menjadi lebih cepat dan praktis.

Manfaat WhatsApp Business untuk Pemilik Bisnis

Menggunakan WhatsApp Business memiliki banyak manfaat, terutama jika kamu ingin mengembangkan bisnismu dengan pendekatan yang lebih personal. Berikut beberapa manfaat utamanya:

  • Meningkatkan Profesionalisme: Dengan profil bisnis lengkap, termasuk nama usaha, alamat, dan deskripsi, pelanggan akan lebih percaya pada bisnismu.
  • Pelayanan yang Cepat: Fitur otomatisasi membuatmu bisa melayani banyak pelanggan sekaligus tanpa kewalahan.
  • Meningkatkan Efisiensi: Dengan label dan statistik, kamu bisa mengelola pelanggan dan mengevaluasi strategi komunikasi dengan lebih mudah.
  • Meningkatkan Penjualan: Fitur katalog memudahkan pelanggan melihat produk tanpa repot, sehingga potensi pembelian jadi lebih besar.

Cara Menggunakan WhatsApp Business Secara Maksimal

  1. Lengkapi Profil Bisnismu
    Pastikan informasi profil, seperti nama usaha, kategori, alamat, jam operasional, dan deskripsi, sudah lengkap. Ini adalah langkah pertama untuk membangun kepercayaan pelanggan.
  2. Buat Pesan Otomatis yang Personal
    Tulis pesan sapaan atau balasan otomatis yang ramah dan sesuai dengan tone bisnismu. Misalnya:
    “Halo! Terima kasih sudah menghubungi [Nama Bisnis]. Kami akan segera membalas pesan Anda. 😊”
  3. Atur Katalog Produk
    Unggah foto produk yang menarik, tambahkan deskripsi singkat, dan jangan lupa cantumkan harga jika memungkinkan. Pastikan katalog selalu diperbarui sesuai stok barang.
  4. Manfaatkan Fitur Label
    Gunakan label untuk mengelompokkan pelanggan. Ini sangat berguna kalau bisnismu sudah mulai ramai, sehingga kamu tidak kewalahan melacak percakapan atau pesanan.
  5. Promosikan Link Click-to-Chat
    Sebarkan link WhatsApp-mu di berbagai platform, seperti Instagram, Facebook, atau website, supaya pelanggan mudah menghubungimu. Kamu bisa membuat link ini menggunakan fitur bawaan WhatsApp atau tools seperti Bitly.

WhatsApp Business adalah alat yang sangat bermanfaat untuk mempermudah pengelolaan bisnismu. Dengan memanfaatkan fitur-fitur tersembunyi seperti katalog produk, pesan otomatis, dan label, kamu bisa memberikan pelayanan yang lebih baik dan meningkatkan kepercayaan pelanggan. Jangan lupa, kunci utamanya adalah konsistensi dalam memberikan pengalaman yang terbaik bagi pelanggan.

Jadi, apakah kamu sudah siap mengoptimalkan WhatsApp Business untuk bisnismu? Kalau belum, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mencobanya!

Resmi Diterapkan, Opsen Pajak Kendaraan Bermotor Disebut Hambat Penjualan

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan bahwa penerapan pungutan tambahan pajak (opsen) oleh pemerintah daerah untuk kendaraan bermotor dapat memberikan beban besar pada sektor industri otomotif nasional.

“Yang menjadi tantangan utama bagi produsen mobil dan konsumen adalah pajak yang diberlakukan oleh pemerintah daerah, yang dikenal sebagai opsen. Hal ini bisa membuat sektor otomotif menghadapi tekanan berat,” ujar Agus seperti dikutip dari Antara.

Agus menjelaskan bahwa kebijakan opsen pajak kendaraan bermotor, jika diterapkan dalam jangka panjang, justru bisa berdampak negatif terhadap perekonomian daerah. Ia memperkirakan bahwa pemerintah daerah (pemda) pada akhirnya akan menyadari dampak tersebut dan mulai mencari alternatif kebijakan untuk mendongkrak pendapatan daerah, termasuk kemungkinan memberikan relaksasi pajak.

“Saya yakin tidak akan butuh waktu lama sebelum pemda memahami bahwa kebijakan opsen ini sebenarnya dapat merugikan perekonomian mereka sendiri. Cepat atau lambat, mereka akan mencoba mencari solusi dengan menerbitkan regulasi baru, seperti relaksasi pajak,” ungkapnya.

Masyarakat Enggan Membeli Kendaraan Baru

Lebih lanjut, Agus menilai bahwa kebijakan opsen berisiko menurunkan minat masyarakat untuk membeli kendaraan baru. Kondisi ini, menurutnya, justru bisa berakibat pada penurunan pendapatan bagi pemerintah daerah sendiri.

“Kalau masyarakat lokal enggan membeli mobil baru, pada akhirnya pemasukan yang diharapkan dari kebijakan ini tidak akan terealisasi. Pemda tidak akan mendapatkan pendapatan yang signifikan. Oleh karena itu, perlu ada evaluasi segera terhadap regulasi ini,” jelasnya.

Aturan Opsen Berlaku Mulai Januari 2025

Opsen pajak kendaraan bermotor resmi diterapkan pada Januari 2025. Kebijakan tersebut diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD). Opsen ini adalah pungutan tambahan pajak yang dihitung berdasarkan persentase tertentu.

Adapun jenis pajak yang dikenai opsen mencakup Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), serta Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB). Besaran opsen untuk masing-masing jenis pajak disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di setiap daerah.

Melalui pendekatan yang lebih bijak, Agus berharap pemerintah daerah dapat segera mengevaluasi kebijakan ini agar tidak menghambat perkembangan industri otomotif maupun daya beli masyarakat.

Kabar Baik! Aktivitas Manufaktur Indonesia Meningkat, Daya Beli Masyarakat Kian Kuat

Aktivitas manufaktur di Indonesia menunjukkan pertumbuhan signifikan, menutup tahun 2024 dengan optimisme tinggi. Pada Desember 2024, Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia naik ke level 51,2 dari sebelumnya 49,6 pada November. Angka ini menandakan ekspansi, sekaligus menjadi pencapaian tertinggi sejak Mei 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan produksi dan lonjakan permintaan baru, baik dari pasar domestik maupun internasional, menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, menyebut peningkatan ini sebagai sinyal positif bagi ekonomi nasional. “Kembalinya sektor manufaktur ke zona ekspansi merupakan pertanda baik. Ini menunjukkan bahwa perekonomian kita tetap kokoh menghadapi tantangan global maupun domestik. Kami optimis, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat melampaui 5% pada 2024,” ujarnya.

Di antara negara ASEAN lainnya, Indonesia tampil lebih baik. PMI Vietnam dan Malaysia, misalnya, masih berada di zona kontraksi dengan masing-masing mencatatkan angka 49,8 dan 48,6.

Konsumsi Domestik Jadi Pilar Utama

Permintaan domestik yang solid memainkan peran besar dalam mendukung kinerja manufaktur. Indeks Penjualan Ritel (IPR) tumbuh 1,7% secara tahunan (yoy) pada November 2024, naik dari 1,5% pada Oktober. Sementara itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bank Indonesia juga meningkat tajam, mencapai 125,9 pada November dibandingkan 121,1 pada bulan sebelumnya.

Tren ini menunjukkan daya beli masyarakat yang terus menguat di tengah inflasi yang terkendali. “Optimisme dari konsumen dan pelaku usaha, tercermin dari peningkatan indeks penjualan ritel, keyakinan konsumen, hingga aktivitas manufaktur yang ekspansif, memberikan modal kuat bagi kita untuk menghadapi tantangan tahun 2025,” tambah Febrio.

Selain itu, peningkatan aktivitas manufaktur di Indonesia turut membawa dampak positif pada penyerapan tenaga kerja, yang semakin memperkuat sektor ini.

Inflasi Terkendali, Kebijakan Pemerintah Berbuah Hasil

Sepanjang 2024, inflasi tetap berada dalam kisaran target pemerintah. Pada Desember, inflasi tercatat sebesar 1,57% (yoy), lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 2,61%. Faktor utama yang menjaga stabilitas inflasi adalah melimpahnya stok pangan, cuaca yang mendukung, serta kebijakan pengendalian inflasi yang sinergis antara pusat dan daerah.

Inflasi inti, yang mencerminkan tren daya beli masyarakat, meningkat menjadi 2,26% (yoy) pada Desember 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh sektor makanan, pakaian, dan perawatan pribadi, termasuk kenaikan harga emas. Namun, jika harga emas dikecualikan, inflasi inti tetap stabil di angka 1,72% (yoy).

Harga pangan juga terkendali dengan inflasi volatile food hanya mencapai 0,12% (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan Desember 2023 yang mencapai 6,73%. Penurunan ini didukung oleh kebijakan pengendalian harga yang efektif, cuaca yang kondusif, dan stok pangan yang mencukupi.

Sementara itu, inflasi yang diatur pemerintah (administered price) juga melandai, turun ke 0,56% (yoy) dibandingkan 0,82% pada November. Penurunan tarif transportasi udara selama libur Natal dan Tahun Baru berkontribusi pada deflasi transportasi bulanan.

“Sinergi kebijakan antara fiskal, energi, dan transportasi telah membuahkan hasil. Kami akan terus memastikan momentum ini terjaga agar daya beli masyarakat tetap kuat,” pungkas Febrio.

Dengan berbagai indikator yang positif, pemerintah optimistis dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di tahun 2025.

Rahasia Mendapatkan Penghasilan Tambahan Tanpa Tinggalkan Pekerjaan Utama

Banyak orang bertanya-tanya, apakah mungkin mendapatkan penghasilan tambahan tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama? Jawabannya: tentu saja bisa! Di era sekarang, ada banyak peluang untuk menambah cuan, bahkan dengan waktu dan modal yang terbatas. Yang penting adalah kamu tahu bagaimana memanfaatkan waktu luangmu dan menemukan peluang yang sesuai dengan minat atau keahlianmu.

Kenapa Banyak Orang Mencari Penghasilan Tambahan?

Alasan utamanya adalah kebutuhan hidup yang terus meningkat. Selain itu, banyak orang juga ingin punya kebebasan finansial, membangun tabungan, atau mengejar mimpi yang belum tercapai. Dengan penghasilan tambahan, kamu punya kesempatan lebih besar untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Ide-Ide untuk Mendapatkan Cuan Tambahan

Untuk mendapatkan penghasilan tambahan, kamu tidak selalu harus punya modal besar atau keterampilan khusus. Bahkan, dengan sedikit kreativitas dan kemauan belajar, peluangnya sangat banyak. Beberapa ide yang bisa kamu coba, antara lain:

  1. Jualan Online
    Punya barang-barang yang tidak terpakai di rumah? Kamu bisa menjualnya di platform seperti Tokopedia, Shopee, atau marketplace lainnya. Selain itu, kamu juga bisa mencoba jadi reseller atau dropshipper produk yang sedang tren.
  2. Freelance Sesuai Keahlian
    Kalau kamu punya keahlian tertentu, seperti menulis, desain grafis, atau fotografi, coba manfaatkan skill itu. Banyak platform freelance seperti Fiverr, Upwork, atau Sribulancer yang membuka peluang buat kamu mendapatkan proyek sampingan.
  3. Jadi Content Creator
    Media sosial sekarang bukan cuma tempat hiburan, tapi juga ladang cuan. Kamu bisa mulai membuat konten di Instagram, TikTok, atau YouTube tentang hal-hal yang kamu kuasai, seperti masak, review produk, atau bahkan cerita lucu. Kalau konsisten, kamu bisa mendapatkan penghasilan dari endorse atau iklan.
  4. Investasi atau Trading
    Kalau kamu punya sedikit modal dan berani belajar, coba investasi reksadana, saham, atau trading cryptocurrency. Tapi ingat, jangan asal terjun! Pastikan kamu paham risiko dan belajar dulu sebelum memulai.
  5. Jasa Titip atau Personal Shopper
    Kamu suka jalan-jalan atau sering belanja? Manfaatkan itu dengan membuka jasa titip. Banyak orang yang butuh bantuan membeli barang-barang yang tidak ada di daerah mereka.

Tips Mengatur Waktu untuk Penghasilan Tambahan

Memiliki pekerjaan utama berarti waktu luangmu terbatas. Supaya tetap seimbang, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

  • Pilih pekerjaan sampingan yang fleksibel, sehingga tidak mengganggu jam kerja utama.
  • Gunakan waktu luang dengan bijak, seperti akhir pekan atau setelah jam kerja.
  • Jangan lupa istirahat. Jangan sampai mengejar cuan tambahan malah membuatmu kelelahan dan menurunkan produktivitas.

Apakah Bisa Mendapatkan Hasil yang Besar?

Tentu bisa, tapi semua tergantung usaha dan konsistensi kamu. Penghasilan tambahan biasanya tidak datang instan, tapi kalau kamu tekun, hasilnya bisa signifikan. Bahkan, beberapa orang yang memulai dari sampingan berhasil mengembangkan bisnis hingga menjadi pekerjaan utama.

Jadi, kalau kamu sedang mencari cara untuk mendapatkan cuan tambahan, jangan ragu untuk mencoba. Mulailah dari hal-hal kecil yang sesuai dengan minat dan keahlianmu. Siapa tahu, ini bisa menjadi awal dari perjalananmu menuju kebebasan finansial!

Harga Emas Dunia Bangkit! Awali Tahun 2025 dengan Kejutan Positif

Harga emas dunia membuka tahun 2025 dengan langkah positif setelah dua pekan berturut-turut berada di zona merah. Berdasarkan data Refinitiv, harga emas (XAU) pada penutupan perdagangan Jumat (3/1/2025) turun tipis sebesar 0,68%, berada di posisi US$ 2.639,12 per troy ons. Meski mengalami pelemahan harian, kenaikan pada dua hari sebelumnya berhasil membawa harga emas mencatatkan penguatan mingguan sebesar 0,73%.

Kenaikan ini menjadi kabar baik bagi pasar setelah emas mengalami pelemahan selama dua minggu terakhir di penghujung tahun 2024. Penguatan mingguan ini juga menjadi tanda bahwa emas masih memiliki daya tarik kuat di tengah berbagai ketidakpastian global yang mengintai pada awal tahun ini.

Faktor Penggerak Harga Emas Dunia

Lonjakan harga emas selama sepekan terakhir dipengaruhi oleh meningkatnya risiko di pasar global. Ketidakpastian geopolitik, potensi meningkatnya defisit fiskal yang memicu lonjakan utang pemerintah, serta kemungkinan bahwa bank sentral global, termasuk Federal Reserve (The Fed), tidak akan memangkas suku bunga secepat ekspektasi menjadi pendorong utama.

“Emas terus menjadi pilihan investor sebagai aset safe haven yang andal. Ketika ketidakpastian meningkat, permintaan emas cenderung melonjak karena statusnya sebagai lindung nilai terhadap risiko ekonomi dan politik,” ujar seorang analis pasar.

Risiko global lainnya, seperti ketegangan geopolitik dan dampak kebijakan-kebijakan baru pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump yang akan dilantik pada 20 Januari, juga turut berperan dalam menjaga daya tarik emas.

Pasar Menanti Data Ekonomi Penting

Para pelaku pasar kini tengah menunggu data ekonomi terbaru yang akan memberikan gambaran lebih jelas terkait kondisi ekonomi global. Laporan payroll Amerika Serikat dan data inflasi menjadi sorotan utama menjelang rapat pertama Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed di tahun 2025.

Kebijakan moneter The Fed, yang kerap menjadi penggerak utama pasar emas, diharapkan dapat memberikan panduan lebih jelas tentang arah suku bunga. Jika suku bunga tetap tinggi atau hanya turun secara bertahap, emas kemungkinan besar akan terus diminati sebagai aset lindung nilai.

Prospek Emas di Tahun 2025

Dengan berbagai risiko yang membayangi pasar global, termasuk ketidakpastian kebijakan fiskal dan geopolitik, prospek emas di tahun 2025 masih dianggap cerah. Permintaan terhadap logam mulia ini diproyeksikan tetap tinggi, mengingat perannya sebagai instrumen konservatif di tengah volatilitas ekonomi dunia.

Harga emas yang berhasil menutup pekan pertama tahun ini dengan positif memberikan optimisme bagi para investor. Emas diperkirakan akan tetap menjadi pilihan utama di tengah kondisi global yang penuh tantangan.