Selasa, April 29, 2025
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 30

Awal Tahun, Harga Cabai Rawit Masih Tinggi! Begini Penjelasan Pakar

Harga cabai rawit merah di Jakarta masih menunjukkan angka tinggi meski ada sedikit tren penurunan. Data terbaru pada Jumat (10/1/2025) mencatat harga eceran cabai rawit merah rata-rata mencapai Rp117.800 per kilogram, turun tipis Rp550 dari hari sebelumnya.

Penurunan harga juga terjadi pada jenis cabai lain. Menurut laporan dari situs Informasi Pangan Jakarta, harga cabai merah keriting turun sebesar Rp298 menjadi Rp74.693 per kilogram, sedangkan cabai merah besar berkurang Rp565 menjadi Rp68.252 per kilogram. Harga cabai rawit hijau juga turun cukup signifikan, yakni Rp1.922 menjadi Rp78.507 per kilogram.

Di tingkat nasional, Panel Harga Badan Pangan mencatat penurunan rata-rata harian harga cabai rawit merah sebesar Rp660, menjadi Rp73.570 per kilogram, dan harga cabai merah keriting turun Rp180, menjadi Rp51.290 per kilogram.

Gagal Panen Sebab Utama Fluktuasi Harga

Ketua Asosiasi Champion Cabai Indonesia (ACCI), Tunov Mondro Atmojo, mengungkapkan bahwa fluktuasi harga cabai ini erat kaitannya dengan kondisi gagal panen yang dialami para petani. Dalam rapat koordinasi virtual bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Tunov menjelaskan bahwa banjir akibat curah hujan tinggi menjadi faktor utama penurunan produktivitas.

“Cabai sangat sensitif terhadap genangan air. Jika tergenang selama satu bulan, tanaman tidak akan bertahan,” ujar Tunov. Ia juga mencatat bahwa sekitar 70% tanaman cabai di Jawa Tengah mengalami kegagalan panen akibat hujan lebat, angin kencang, dan bunga yang rontok. Akibatnya, produktivitas setiap pohon cabai bisa turun hingga 50%, dan banyak petani beralih menanam komoditas lain.

Dampak Transisi Sentra Panen dan Cuaca Buruk

Tunov juga menyoroti transisi antar-sentra panen sebagai salah satu faktor yang memengaruhi pasokan cabai. Ketika masa panen di Jawa Timur selesai, produksi bergeser ke Jawa Tengah dan Jawa Barat. Namun, faktor cuaca sering kali menghambat proses panen.

“Hujan dari pagi menjadi masalah besar. Jika petani tidak bisa panen, stok cabai di pasar Jakarta akan kosong keesokan harinya, dan harga melonjak. Sebaliknya, jika cuaca cerah, panen serempak bisa menekan harga dengan cepat,” paparnya.

Untuk mengatasi masalah ini, Kementerian Pertanian telah mengimbau petani agar segera mengganti tanaman cabai yang rusak. Diharapkan langkah ini dapat membantu memastikan ketersediaan stok cabai pada Februari dan Maret 2025, termasuk menghadapi permintaan tinggi saat Idulfitri.

Sementara itu, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, mengatakan bahwa fluktuasi harga cabai pada awal tahun sebenarnya adalah pola yang berulang. “Di awal tahun, harga cabai biasanya berada di atas harga acuan. Namun, tren ini akan berangsur turun pada Februari dan kembali stabil pada Maret,” jelas Ketut.

Bapanas berencana memetakan daerah-daerah yang mengalami kenaikan harga untuk mendistribusikan cabai dari wilayah surplus. “Kami akan memastikan daerah-daerah yang kekurangan pasokan mendapatkan suplai yang cukup untuk menstabilkan harga,” tutupnya.

Apple Hadirkan Pabrik AirTag, Tapi iPhone 16 Belum Bisa Masuk Indonesia?

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa Apple Inc. tengah mengajukan proposal investasi senilai US$1 miliar atau sekitar Rp16,2 triliun untuk membangun pabrik AirTag di Batam. Proposal ini telah diajukan kepada Kementerian Investasi dan Hilirisasi sebagai bagian dari rencana ekspansi raksasa teknologi asal Amerika Serikat tersebut.

Namun, rencana ini belum memenuhi persyaratan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang diwajibkan pemerintah bagi produk Handphone, Komputer Genggam, dan Tablet (HKT) agar dapat beredar di Indonesia. Agus Gumiwang menjelaskan bahwa aturan TKDN, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 29 Tahun 2017, hanya menghitung investasi yang berkaitan langsung dengan komponen esensial HKT.

“AirTag bukan merupakan komponen utama dalam kategori HKT. Investasi untuk aksesori seperti AirTag tidak dapat dihitung dalam sertifikasi TKDN,” kata Agus dalam pernyataan resmi, Kamis (9/1/2025). Oleh karena itu, meskipun nilai investasi pabrik AirTag cukup besar, langkah ini belum bisa digunakan Apple untuk memenuhi syarat memasarkan iPhone 16 di Indonesia.

Negosiasi Investasi Apple di Indonesia

Dalam pembahasan yang berlangsung di Kantor Kementerian Perindustrian beberapa hari lalu, Apple mengajukan proposal investasi untuk periode 2023–2026 dengan skema inovasi serupa yang mereka gunakan pada periode 2020–2023. Perusahaan juga menawarkan komitmen investasi senilai US$100 juta (sekitar Rp1,62 triliun), tetapi angka ini masih dianggap jauh di bawah target yang ditetapkan pemerintah.

“Pemerintah meminta Apple untuk menaikkan komitmen investasinya hingga mencapai US$1 miliar (sekitar Rp16,2 triliun). Hal ini penting agar investasi mereka dapat memenuhi persyaratan TKDN yang sesuai dengan regulasi,” jelas Agus Gumiwang.

Strategi Apple dan Tantangan Regulasi

Apple sebelumnya telah memilih skema inovasi untuk memenuhi persyaratan TKDN. Namun, Agus menegaskan bahwa jika Apple ingin meluncurkan iPhone 16 di Indonesia, mereka harus mengikuti ketentuan yang berlaku dan memastikan investasi tersebut langsung berkaitan dengan komponen utama HKT, bukan hanya aksesori tambahan seperti AirTag.

Rencana pembangunan pabrik AirTag ini menandai langkah besar Apple dalam memperkuat kehadirannya di pasar Indonesia. Meski demikian, perusahaan tersebut masih harus beradaptasi dengan regulasi lokal untuk memastikan produk utamanya, seperti iPhone, dapat memenuhi standar yang ditetapkan.

Dengan nilai investasi yang besar, pemerintah berharap Apple dapat memberikan kontribusi lebih signifikan pada ekosistem industri lokal, khususnya dalam pengembangan teknologi yang sejalan dengan kebutuhan pasar Indonesia.

Bikin Untung! Begini Cara Menentukan Harga Jual Makanan yang Pas

Menentukan harga jual makanan adalah salah satu langkah krusial dalam menjalankan bisnis kuliner. Jika terlalu murah, kamu bisa rugi. Tapi kalau terlalu mahal, pelanggan bisa kabur ke tempat lain. Jadi, bagaimana caranya menemukan harga yang pas, masuk akal, dan tetap memberikan keuntungan? Berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu terapkan dengan mudah untuk menentukan harga jual makanan.

Mulai dari Hitung Modal Dasar

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menghitung modal dasar, yaitu biaya yang kamu keluarkan untuk membuat satu porsi makanan. Modal ini mencakup semua bahan baku yang digunakan, seperti daging, sayur, bumbu, hingga kemasan jika ada. Catat semuanya secara rinci. Misalnya, untuk membuat satu porsi nasi ayam geprek, kamu perlu:

  • Beras: Rp2.000
  • Ayam: Rp8.000
  • Sambal dan bumbu: Rp3.000
  • Minyak goreng: Rp1.000

Total modal bahan baku untuk satu porsi jadi Rp14.000. Jangan lupa tambahkan biaya lain seperti gas, listrik, atau air yang digunakan untuk memasak. Biasanya, biaya ini dihitung secara kasar, misalnya Rp1.000 per porsi. Jadi, total modal untuk satu porsi adalah Rp15.000.

Hitung Biaya Tambahan

Selain bahan baku, ada biaya tambahan yang sering terlupakan, seperti biaya tenaga kerja (kalau kamu punya karyawan), sewa tempat, alat masak, dan promosi. Biaya ini juga perlu diperhitungkan supaya kamu nggak hanya balik modal tapi juga mendapat untung.

Misalnya, jika kamu membayar karyawan Rp3 juta per bulan dan bisa menjual 1.000 porsi dalam sebulan, maka biaya tenaga kerja per porsi adalah Rp3.000. Jika sewa tempat Rp1,5 juta per bulan, maka biaya per porsi untuk sewa adalah Rp1.500. Tambahkan biaya-biaya ini ke dalam total modal.

Tentukan Keuntungan yang Ingin Diambil

Setelah menghitung modal total, langkah berikutnya adalah menentukan margin keuntungan. Biasanya, keuntungan di bisnis makanan berkisar antara 30% hingga 50%, tergantung dari jenis makanan dan target pasar.

Misalnya, jika total modal per porsi adalah Rp20.000 (termasuk semua biaya), dan kamu ingin mengambil keuntungan 50%, maka harga jualnya adalah:
Rp20.000 + (50% x Rp20.000) = Rp30.000

Jadi, harga jual makanan tersebut adalah Rp30.000 per porsi.

Perhatikan Harga Pasar

Setelah menentukan harga berdasarkan modal dan keuntungan, jangan lupa melakukan survei pasar. Cek harga makanan serupa di sekitar lokasi bisnismu. Kalau pesaing menjual nasi ayam geprek dengan harga Rp25.000, sementara harga jualmu Rp30.000, mungkin pelanggan akan lebih memilih pesaing.

Kamu bisa menyesuaikan harga jual agar tetap kompetitif, misalnya menjualnya dengan harga Rp27.000. Namun, pastikan kamu tetap mendapat keuntungan yang cukup, meski sedikit lebih rendah dari target awal.

Berikan Nilai Tambah

Jika kamu ingin menjual makanan dengan harga lebih tinggi dari pesaing, pastikan ada nilai tambah yang membuat pelanggan mau membayar lebih. Nilai tambah ini bisa berupa rasa yang lebih enak, porsi yang lebih besar, kemasan yang menarik, atau layanan yang lebih cepat.

Misalnya, kamu bisa menyediakan nasi ayam geprek dengan pilihan level pedas yang lebih beragam atau menyertakan minuman gratis. Hal-hal seperti ini membuat pelanggan merasa harga yang kamu tawarkan sebanding dengan kualitas yang mereka dapatkan.

Pantau dan Evaluasi

Harga jual tidak harus bersifat tetap. Kamu bisa memantaunya dari waktu ke waktu. Jika bahan baku naik, kamu mungkin perlu menaikkan harga. Sebaliknya, jika kamu menemukan cara untuk efisiensi biaya, harga jual bisa lebih bersaing.

Evaluasi juga bisa dilakukan dengan melihat respons pelanggan. Jika banyak yang mengatakan harga terlalu mahal, mungkin ada baiknya meninjau ulang strategi bisnismu. Tapi, jika pelanggan terus datang tanpa komplain soal harga, itu artinya harga yang kamu tetapkan sudah pas.

Menentukan harga jual makanan memang membutuhkan perhitungan yang matang. Kamu harus memperhitungkan modal, biaya tambahan, keuntungan, dan harga pasar. Jangan lupa untuk selalu memberikan nilai tambah agar pelanggan merasa harga yang kamu tawarkan layak. Dengan langkah-langkah di atas, kamu bisa menentukan harga jual makanan yang tidak hanya menguntungkan, tapi juga menarik minat pelanggan.

Usia Pensiun Naik Jadi 59 Tahun, Generasi Muda Bisa Kehilangan Peluang Kerja?

Kebijakan pemerintah yang akan meningkatkan usia pensiun menjadi 59 tahun mulai tahun 2025 dinilai perlu ditangani dengan penuh kehati-hatian. Ekonom sekaligus pakar kebijakan publik dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ), Achmad Nur Hidayat, menilai kebijakan ini dapat memberikan dampak signifikan, baik bagi pekerja yang berusia lanjut maupun bagi generasi muda yang sedang mencari peluang kerja.

“Jika tidak ada langkah mitigasi yang tepat, kebijakan ini berisiko membawa lebih banyak masalah daripada manfaat,” ungkap Achmad pada Kamis (9/1/2025).

Achmad menjelaskan bahwa memperpanjang usia pensiun berarti pekerja yang lebih tua harus tetap aktif di dunia kerja lebih lama. Sementara itu, tidak semua pekerja mampu mempertahankan tingkat produktivitas yang sama pada usia yang sudah memasuki masa lanjut.

Mengutip data dari Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Achmad menyebut bahwa produktivitas tenaga kerja cenderung menurun signifikan setelah usia 55 tahun, terutama di sektor yang mengandalkan tenaga fisik. “Ini menjadi tantangan besar, terutama bagi pekerja di sektor yang membutuhkan stamina tinggi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa sekitar 30% pekerja lansia mengalami penurunan kinerja akibat masalah kesehatan. Sayangnya, tidak semua perusahaan memberikan dukungan kesehatan yang memadai, sehingga banyak pekerja lansia rentan terhadap masalah kesehatan fisik dan mental yang dapat memengaruhi performa kerja.

Diskriminasi Usia di Dunia Kerja

Achmad juga menyoroti tantangan diskriminasi usia di tempat kerja. Banyak perusahaan cenderung memilih tenaga kerja muda karena dianggap lebih adaptif terhadap teknologi baru dan perubahan organisasi.

“Survei global menunjukkan bahwa pekerja di atas usia 50 tahun memiliki peluang promosi 30% lebih rendah dibandingkan rekan mereka yang lebih muda. Anggapan bahwa pekerja senior kurang mampu mengikuti perkembangan teknologi menjadi salah satu alasan utamanya,” jelas Achmad.

Di sisi lain, generasi muda juga berpotensi merasakan dampak negatif dari kebijakan ini. Posisi-posisi strategis yang seharusnya menjadi milik generasi muda bisa tertahan karena pekerja senior tetap aktif lebih lama.

“Kondisi ini bisa memperburuk tingkat pengangguran, terutama bagi para lulusan baru yang masih mencari pekerjaan pertama mereka. Bahkan, bagi mereka yang sudah bekerja, kesempatan promosi dan karir menjadi lebih lambat,” tambahnya.

Achmad menegaskan, generasi muda adalah sumber inovasi dan ide-ide segar yang dibutuhkan organisasi untuk tetap kompetitif. Namun, jika ruang bagi generasi muda terhambat, kontribusi mereka terhadap perkembangan organisasi akan berkurang.

Solusi untuk Menyeimbangkan Dampak Kebijakan

Achmad menyarankan agar kebijakan ini diimbangi dengan upaya yang mendukung regenerasi tenaga kerja. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mendorong program mentoring, di mana pekerja senior membimbing generasi muda. Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan insentif kepada perusahaan yang menciptakan peluang kerja baru bagi lulusan muda.

Tujuan utama kebijakan ini, yakni menjaga keberlanjutan dana pensiun di tengah meningkatnya harapan hidup masyarakat, dipahami sebagai langkah strategis. Namun, Achmad menegaskan bahwa penerapannya tidak boleh dilakukan secara kaku tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap kedua kelompok tersebut.

“Kebijakan ini perlu dilengkapi dengan langkah-langkah mitigasi yang memperhatikan keseimbangan antara pekerja senior dan peluang bagi generasi muda. Dengan demikian, keberlanjutan ekonomi dapat tercapai tanpa mengorbankan salah satu pihak,” tutupnya.

Aturan Baru Rush Handling, Proses Pengeluaran Barang Impor Hanya 2 Jam!

Rush handling adalah layanan kepabeanan yang dirancang khusus untuk barang impor dengan sensitivitas tinggi terhadap waktu dan kondisi, sehingga memerlukan proses pengeluaran yang cepat. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan barang-barang ini, pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 26 Tahun 2024. Aturan ini merevisi PMK Nomor 74/PMK.04/2021 dan resmi berlaku sejak 29 Mei 2024.

Menurut Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, sebelum aturan terbaru diterapkan, hampir 80% barang impor yang membutuhkan rush handling belum masuk dalam kategori barang yang dapat langsung dilayani. Hal ini sering memerlukan persetujuan khusus dari pejabat atau Kepala Kantor Pabean.

“Dengan diterbitkannya PMK Nomor 26 Tahun 2024, jumlah kategori barang yang termasuk dalam layanan rush handling kini bertambah dari 10 menjadi 13 jenis,” jelas Budi.

Kategori Barang dalam Layanan Rush Handling

Adapun 13 jenis barang yang kini dapat memanfaatkan skema rush handling meliputi:

  1. Jenazah dan abu jenazah.
  2. Organ tubuh manusia seperti ginjal, kornea mata, atau darah.
  3. Barang yang dapat merusak lingkungan, seperti bahan yang mengandung radiasi.
  4. Hewan hidup.
  5. Tumbuhan hidup.
  6. Surat kabar dan majalah yang sensitif terhadap waktu.
  7. Dokumen penting (surat).
  8. Uang kertas asing (banknotes).
  9. Vaksin atau obat-obatan yang memerlukan penanganan khusus dan sensitif terhadap waktu.
  10. Tanaman potong segar, termasuk bunga dan daun.
  11. Ikan atau daging ikan dalam kondisi segar atau dingin.
  12. Daging segar selain daging ikan.
  13. Barang lainnya yang telah mendapatkan persetujuan khusus dari Kepala Kantor Pabean atau Pejabat Bea Cukai.

Mekanisme Baru yang Mempermudah Proses

Walaupun prinsip impor barang dengan rush handling serupa dengan mekanisme impor biasa, ada perbedaan penting. Dalam skema rush handling, barang dapat langsung dikeluarkan dari kawasan pabean setelah dokumen pendukung dan jaminan diserahkan oleh importir. Kewajiban untuk menyampaikan PIB (Pemberitahuan Impor Barang) dan pelunasan bea masuk atau PDRI (Pajak Dalam Rangka Impor) diberikan tenggat waktu hingga tujuh hari setelah Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) diterbitkan.

Prosedur baru juga menyederhanakan penelitian barang yang termasuk kategori larangan dan pembatasan (lartas). Proses ini dapat dilakukan melalui sistem Indonesia National Single Window (INSW) atau Sistem Komputer Pelayanan (SKP). Jika penelitian lartas tidak dapat diproses melalui INSW, maka SKP atau pejabat Bea Cukai akan melakukan verifikasi manual.

Setelah kategori barang ditentukan, SKP akan memberikan respons terkait kebutuhan penyerahan jaminan. Importir kemudian menerima Bukti Penerimaan Jaminan (BPJ), dan permohonan rush handling didaftarkan dengan nomor dan tanggal yang ditetapkan. Proses selanjutnya mencakup penelitian dokumen dan pemeriksaan fisik barang secara selektif berdasarkan manajemen risiko.

Waktu Proses yang Lebih Cepat

Persetujuan pengeluaran barang dalam skema rush handling kini dapat diterbitkan dalam waktu maksimal dua jam setelah dokumen dinyatakan lengkap. Untuk barang yang memerlukan izin tambahan dari Kepala Kantor Pabean atau pejabat terkait, prosesnya memakan waktu paling lama lima jam.

Dengan penerapan aturan ini, pemerintah berharap dapat mendukung kelancaran arus barang impor yang mendesak serta memastikan layanan kepabeanan lebih efisien dan tepat waktu. Skema ini juga diharapkan memberikan manfaat bagi pelaku usaha yang memerlukan pengelolaan cepat untuk barang-barang sensitif.

Bukalapak Resmi Tutup Marketplace Fisik, Fokus Garap Produk Virtual!

Bukalapak telah mengumumkan keputusan besar untuk menghentikan layanan marketplace-nya dan sepenuhnya beralih ke penjualan produk virtual. Pengumuman tutup dari marketplace asli indonesia ini disampaikan melalui blog resmi Bukalapak pada Selasa, 7 Januari 2025.

Dalam rangka perubahan strategis ini, Bukalapak telah menyiapkan panduan bagi para pelapak terkait penyelesaian saldo, pengembalian dana, serta pengunduhan data transaksi dan riwayat penjualan. Selain itu, pembeli juga diimbau untuk mempersiapkan diri terhadap transisi layanan yang akan lebih fokus pada berbagai produk virtual.

Produk virtual yang akan menjadi fokus utama Bukalapak meliputi pulsa prabayar, paket data, token listrik, pembayaran listrik pascabayar, program Prakerja, Bukasend, angsuran kredit, BPJS kesehatan, tagihan air PDAM, Telkom, pulsa pascabayar, TV kabel, internet, dan lainnya.

“Kami ingin mengumumkan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi strategis dengan meningkatkan fokus pada produk virtual. Sebagai bagian dari langkah ini, operasional penjualan produk fisik di Marketplace Bukalapak akan dihentikan,” tulis manajemen Bukalapak dalam pengumuman resminya.

Tahapan Marketplace Bukalapak Tutup

Pembeli masih memiliki kesempatan untuk melakukan pemesanan produk fisik hingga 9 Februari 2025 pukul 23.59 WIB. Sementara itu, pelapak hanya dapat menambahkan produk baru di platform hingga 1 Februari 2025.

Bukalapak juga menyarankan para pelapak untuk segera menyelesaikan pesanan yang sudah masuk sebelum operasional marketplace resmi tutup. Pesanan yang belum diproses hingga batas waktu 2 Maret 2025 pukul 23.59 WIB akan dibatalkan secara otomatis, dan dana pembelian akan dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet.

Perusahaan memberikan panduan kepada pengguna terkait pencairan dana atau pengajuan klaim setelah 14 Maret 2025. Pengguna yang memerlukan bantuan tambahan dapat menghubungi Bukalapak melalui email di alamat khusus yang telah disediakan: bl.id/bukabantuan.

Keputusan ini menandai babak baru bagi Bukalapak dalam memperluas perannya di industri layanan digital dan produk virtual. Dengan menghentikan penjualan produk fisik, Bukalapak berkomitmen untuk mengalihkan fokus pada pengembangan solusi berbasis teknologi yang lebih inovatif, guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin mengandalkan layanan digital yang praktis dan cepat.

Jelang Ramadan, Pemerintah Pastikan Stabilitas Harga Barang Kebutuhan Pokok Terkendali

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, yang kerap disapa Mendag Busan, bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan melakukan kunjungan kerja ke Pasar Wisata Pabean Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Rabu (8/1). Turut mendampingi, Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau ketersediaan serta stabilitas harga barang kebutuhan pokok (bapok) di wilayah Jawa Timur, khususnya di Sidoarjo.

Menurut Zulkifli Hasan, secara umum harga bapok di pasar tersebut terpantau berada di bawah atau setara dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) maupun harga acuan yang telah ditetapkan. Namun, ada satu komoditas yang mencatatkan harga tinggi, yakni cabai rawit merah yang berkisar antara Rp80.000 hingga Rp90.000 per kilogram.

“Untuk harga barang kebutuhan pokok di sini relatif bagus. Beberapa komoditas seperti daging ayam, daging sapi, telur, hingga beras berada di bawah HET. Namun, cabai rawit merah memang masih tinggi. Kami optimis harganya akan turun seiring masuknya masa panen dalam waktu dekat,” ujar Zulkifli Hasan.

Harga Barang Kebutuhan Pokok yang Stabil di Pasar Wisata Pabean

Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, sejumlah komoditas penting dijual dengan harga yang stabil atau bahkan di bawah HET. Di antaranya:

  • Beras medium: Rp12.500/kg
  • Beras Bulog SPHP: Rp12.500/kg
  • MINYAKITA: Rp15.500/liter
  • Daging sapi: Rp115.000/kg
  • Daging ayam ras: Rp38.000/kg
  • Telur ayam ras: Rp27.000/kg
  • Bawang merah: Rp35.000/kg
  • Cabai merah keriting: Rp55.000/kg
  • Bawang putih honan: Rp37.000/kg

Untuk beberapa produk premium, seperti beras premium, harga tercatat di angka Rp14.500/kg, sementara gula pasir dihargai Rp18.500/kg. Komoditas lainnya, seperti bawang putih kating, berada di angka Rp40.000/kg. Adapun harga minyak goreng curah mencapai Rp19.500/liter, sedangkan minyak goreng kemasan premium dihargai Rp20.000/liter. Tepung terigu dijual seharga Rp12.000/kg.

Salah satu komoditas yang masih menunjukkan harga tinggi adalah cabai rawit merah, yang dijual di kisaran Rp85.000 per kilogram. Pemerintah optimistis harga cabai rawit akan mengalami penurunan signifikan dalam dua pekan ke depan seiring masuknya musim panen.

Stabilitas Harga Jelang Ramadan

Mendag Busan menekankan bahwa harga bapok di Jawa Timur, termasuk di Pasar Wisata Pabean Sedati, relatif stabil, bahkan lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional untuk beberapa komoditas. Sebagai contoh, harga cabai merah keriting di Jawa Timur berada di Rp48.100/kg, lebih rendah dibandingkan harga nasional yang mencapai Rp51.000/kg dan masih di bawah harga acuan Rp55.000/kg.

“Secara umum, harga kebutuhan pokok tetap terkendali, bahkan setelah melewati periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Pemerintah akan terus memastikan harga-harga ini stabil dan terjangkau, terutama menjelang bulan Ramadan yang semakin dekat,” ungkap Mendag Busan.

Mau Usaha Modal Kecil Tapi Minim Kompetitor? Simak Ini!

Membangun usaha dengan modal kecil sering dianggap sulit karena banyaknya kompetitor di pasar. Namun, jika kamu jeli, masih ada peluang usaha yang belum banyak dilirik orang dan bisa dimulai dengan modal minim. Kuncinya adalah menemukan ide bisnis yang unik, kreatif, dan relevan dengan kebutuhan pasar saat ini. Kali ini Berempat.com akan memberikan beberapa contoh usaha modal kecil yang belum banyak pesaing, lengkap dengan alasan kenapa usaha tersebut bisa jadi peluang menjanjikan.

Usaha Jualan Tanaman Hias Mini Unik

Tren tanaman hias memang sudah populer, tapi produk spesifik seperti tanaman hias mini yang unik masih memiliki pasar yang kurang digarap. Kamu bisa mencoba menjual tanaman mini seperti terrarium, bonsai mini, atau succulent dengan desain pot yang lucu dan kekinian. Selain itu, kamu bisa menambahkan nilai jual dengan memberikan sentuhan personal, seperti menulis nama pembeli pada pot atau membuat paket hadiah tanaman mini.

Keuntungan dari usaha ini adalah modalnya yang relatif kecil. Kamu bisa memulai dengan membeli beberapa tanaman kecil, tanah, dan pot sederhana. Dengan pemasaran melalui media sosial seperti Instagram atau TikTok, kamu bisa menarik perhatian pelanggan tanpa harus bersaing langsung dengan toko tanaman besar.

Bisnis Jasa Pemeliharaan Barang Elektronik Kecil

Banyak orang memiliki barang elektronik kecil seperti earphone, smartband, atau blender yang rusak tetapi enggan membeli yang baru. Sayangnya, tempat reparasi untuk barang-barang kecil ini jarang ditemukan. Jika kamu memiliki keterampilan teknis atau mau belajar, bisnis ini bisa menjadi peluang besar.

Kamu bisa menawarkan jasa pemeliharaan atau reparasi barang elektronik kecil dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibanding membeli produk baru. Selain membantu pelanggan menghemat uang, usahamu juga bisa berkontribusi pada pengurangan limbah elektronik. Dengan promosi sederhana melalui media sosial atau grup lokal, kamu bisa mulai membangun pasar dengan cepat.

Usaha Camilan Kesehatan yang Ramah untuk Diet

Meskipun bisnis makanan sudah sangat banyak, pasar camilan sehat yang khusus untuk orang diet atau menjalani gaya hidup sehat masih terbuka lebar. Contohnya adalah menjual snack rendah kalori seperti granola bar buatan sendiri, keripik buah tanpa gula, atau kacang panggang rendah garam.

Kamu bisa memanfaatkan tren gaya hidup sehat yang terus berkembang. Dengan memulai dari dapur rumah sendiri, kamu tidak memerlukan modal besar untuk produksi. Pastikan kemasanmu menarik dan mencantumkan informasi nutrisi, karena ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi pelanggan yang peduli kesehatan.

Bisnis Sewa Perlengkapan Outdoor

Seiring dengan meningkatnya minat orang untuk beraktivitas di alam terbuka, seperti berkemah atau hiking, kebutuhan akan perlengkapan outdoor juga meningkat. Namun, tidak semua orang mau membeli perlengkapan yang mahal untuk kegiatan yang jarang mereka lakukan.

Usaha sewa perlengkapan outdoor seperti tenda, sleeping bag, atau alat masak portable bisa menjadi ide bisnis dengan modal kecil. Kamu bisa memulai dengan membeli beberapa perlengkapan bekas tetapi masih layak pakai. Promosikan usahamu melalui komunitas pecinta alam atau media sosial. Dengan layanan yang ramah dan fleksibel, kamu bisa membangun loyalitas pelanggan tanpa harus bersaing langsung dengan toko besar.

Jasa Konsultasi Media Sosial untuk Bisnis Lokal

Saat ini, banyak pemilik usaha kecil seperti warung makan, toko kelontong, atau salon yang ingin memanfaatkan media sosial untuk promosi tetapi tidak tahu caranya. Jika kamu memiliki keterampilan dalam mengelola media sosial, ini bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan.

Kamu bisa menawarkan jasa konsultasi media sosial dengan membantu mereka membuat konten sederhana, mengelola akun, atau memberikan strategi pemasaran online. Modalnya? Hanya laptop, koneksi internet, dan keahlianmu. Karena target pasar usaha ini adalah bisnis kecil, kompetisinya juga tidak terlalu ketat dibandingkan jasa serupa untuk perusahaan besar.

Produksi dan Jual Produk Daur Ulang

Usaha berbasis daur ulang juga semakin diminati, terutama oleh pasar yang peduli lingkungan. Kamu bisa membuat produk kreatif dari barang-barang bekas, seperti tas dari kain perca, hiasan dinding dari botol plastik, atau furniture kecil dari kayu bekas.

Selain ramah lingkungan, bisnis ini memiliki keunikan yang membuat produkmu lebih mudah menarik perhatian. Modal yang dibutuhkan juga rendah karena sebagian besar bahan bisa diperoleh dari limbah atau barang bekas yang tidak terpakai.

Bisnis Edukasi Online untuk Anak

Dengan semakin maraknya pembelajaran daring, kebutuhan akan kursus atau pelatihan khusus untuk anak-anak terus meningkat. Kamu bisa membuka kelas online kecil-kecilan dengan fokus pada bidang tertentu, seperti menggambar, coding dasar, atau seni kreatif lainnya.

Bisnis ini bisa dimulai dari rumah dengan memanfaatkan platform video conference gratis seperti Zoom atau Google Meet. Target pasarnya adalah orang tua yang ingin memberikan kegiatan positif untuk anak mereka tanpa harus keluar rumah.

Mencari ide usaha modal kecil yang belum banyak pesaing memang membutuhkan kreativitas dan kejelian melihat peluang. Bisnis seperti jual tanaman hias mini, jasa reparasi elektronik kecil, atau produksi camilan sehat bisa menjadi pilihan menarik yang tidak memerlukan modal besar. Dengan pendekatan yang tepat, usaha ini bisa berkembang menjadi sumber penghasilan utama yang menjanjikan.

Sektor Elektronika Bangkit, Ekspor Smartphone RI ke Filipina Jadi Andalan

Sektor elektronika terus menunjukkan performa gemilang dalam mendorong pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia. Sepanjang Triwulan III tahun 2024, sektor ini mencatatkan lonjakan pertumbuhan signifikan sebesar 7,29 persen.

Tak hanya itu, nilai ekspor produk elektronika Indonesia hingga triwulan ketiga tahun 2024 berhasil menembus angka USD10,07 miliar. Angka tersebut didominasi oleh ekspor peralatan telekomunikasi, perangkat elektronik rumah tangga, komponen listrik, serta alat elektronik lainnya. Khusus untuk produk seperti ponsel, tablet, dan komputer genggam (HKT), ekspor mencapai USD277 juta selama 2024.

“Ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjadi basis produksi teknologi tinggi seperti smartphone. Kami sangat mengapresiasi perusahaan seperti PT Samsung Electronics Indonesia yang konsisten menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi sekaligus mengekspor produknya ke pasar global,” ujar Setia Diarta, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, saat kunjungan ke Cikarang, Selasa (7/1).

Dorong TKDN untuk Perkuat Industri Lokal

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi perusahaan seperti PT Samsung Electronics Indonesia dalam meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di berbagai produknya. Saat ini, aturan TKDN di Indonesia mewajibkan produk ponsel dan tablet memiliki kandungan lokal minimal 35 persen. PT Samsung Electronics Indonesia bahkan mencatat capaian TKDN hingga 40,30 persen untuk salah satu produknya, model SM-A356E.

Kebijakan ini tak hanya memperkuat ekosistem industri manufaktur lokal, tetapi juga menciptakan lapangan kerja serta mendorong alih teknologi. “Kemenperin berkomitmen mendukung perusahaan yang memenuhi aturan TKDN untuk terus tumbuh dan berkontribusi dalam memperkuat daya saing Indonesia di kancah internasional,” ungkap Setia.

Sejak pemberlakuan kebijakan TKDN, sektor HKT dalam negeri menunjukkan pertumbuhan pesat. Pada 2023, produksi perangkat HKT lokal mencapai 50 juta unit, sementara impor hanya menyumbang 3,1 juta unit. Dengan demikian, 94 persen kebutuhan HKT domestik sudah dipenuhi oleh produksi dalam negeri, di mana PT Samsung Electronics Indonesia menyumbang 28 persen dari total produksi.

Kinerja Ekspor Luar Biasa

Selain memenuhi kebutuhan domestik, PT Samsung Electronics Indonesia juga berhasil menorehkan prestasi di pasar ekspor. Sepanjang 2024, perusahaan ini mencatatkan pengapalan 1,56 juta unit smartphone ke sejumlah negara ASEAN, termasuk Filipina.

“Kami sangat mengapresiasi langkah Samsung yang terus berkontribusi dalam meningkatkan ekspor produk teknologi tinggi Indonesia. Ini adalah bentuk nyata kolaborasi yang memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam sektor elektronika global,” ujar Setia.

Untuk lebih mendorong pertumbuhan industri, Pemerintah berencana meningkatkan ambang batas TKDN untuk produk HKT menjadi 40 persen. Salah satu langkah yang telah diambil PT Samsung Electronics Indonesia adalah menggunakan proses PCB Assembly melalui teknologi SMT (Surface Mount Technology), yang memberikan kontribusi 8 persen terhadap nilai TKDN pada aspek manufaktur.

“Kami percaya peningkatan threshold TKDN akan memberikan dampak positif bagi perkembangan industri HKT. Kami berharap PT Samsung Electronics Indonesia dan perusahaan lainnya dapat terus mendukung implementasi kebijakan ini untuk memperdalam struktur industri dalam negeri,” tutup Setia.

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global, mendorong transformasi industri, dan membawa Indonesia menuju ekonomi berbasis manufaktur yang berkelanjutan.

Virus HMPV Muncul di Indonesia, Menkes: Ini Bukan Virus Baru, Tetap Tenang!

Virus Human Metapneumovirus (HMPV), yang baru-baru ini mendapat perhatian setelah dilaporkan di China, kini dikonfirmasi telah ada di Indonesia. Semua kasus yang terdeteksi di Tanah Air melibatkan anak-anak. Meski demikian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tetap tenang. Ia menegaskan bahwa HMPV bukanlah virus baru dan sudah lama dikenal oleh dunia medis.

“HMPV sudah lama ada di Indonesia. Saya juga melihat data dari beberapa laboratorium, dan ternyata memang ada beberapa anak yang terinfeksi virus ini,” ungkap Menkes di Jakarta, Senin (6/1).

HMPV Bukan COVID-19, Gejalanya Mirip Flu

Menkes Budi menjelaskan bahwa virus HMPV berbeda dengan COVID-19. Jika COVID-19 adalah virus baru yang muncul beberapa tahun lalu, HMPV sudah dikenal sejak tahun 2001. Menurutnya, sifat HMPV lebih menyerupai virus flu biasa, dan sistem imun manusia telah lama mengenal serta mampu melawan virus ini.

“HMPV bukan seperti COVID-19 yang baru muncul dan menimbulkan pandemi global. Virus ini sudah ada sejak lama dan tidak pernah menyebabkan hal-hal besar sebelumnya. Jadi tidak perlu khawatir,” jelas Menkes.

Mengenai laporan yang menyebutkan adanya lonjakan kasus HMPV di China, Menkes Budi mengklarifikasi bahwa informasi tersebut tidak sepenuhnya akurat. Ia menyatakan bahwa data resmi dari pemerintah China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan kenaikan kasus flu biasa, bukan HMPV.

“Saya cek datanya, yang meningkat di China itu justru H1N1 atau flu biasa. HMPV hanya menempati posisi ketiga dari sisi prevalensi di sana. Jadi, berita tentang HMPV yang melonjak itu tidak benar,” tegasnya.

Gejala Ringan dan Penularan Mirip Flu

Menkes menekankan bahwa HMPV bukanlah virus mematikan. Gejalanya ringan dan mirip dengan flu biasa, seperti batuk, demam, pilek, hingga sesak napas. Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan intensif.

Virus ini menyebar melalui droplet atau percikan air liur dari orang yang terinfeksi, sama seperti virus flu pada umumnya. Namun, kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki penyakit bawaan tetap perlu meningkatkan kewaspadaan.

Untuk mencegah penyebaran HMPV, Menkes mengajak masyarakat agar selalu menjaga pola hidup sehat, termasuk cukup istirahat, rutin mencuci tangan, dan menggunakan masker bila merasa kurang sehat.

“Yang penting, kita tetap tenang dan waspada. Terapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker. Dengan cara ini, kita bisa mencegah penyebaran virus, sama seperti ketika kita menghadapi COVID-19,” ujar Menkes.

Dengan langkah pencegahan yang tepat dan protokol kesehatan yang konsisten, HMPV dapat diatasi tanpa menimbulkan kekhawatiran berlebih di masyarakat.