Selasa, April 22, 2025
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 23

Trump Ungkap Microsoft Siap Ambil Alih Kepemilikan TikTok!

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatahkan bahwa Microsoft menjadi salah satu perusahaan yang tertarik mengambil alih kepemilikan TikTok guna menghindari ancaman pelarangan aplikasi tersebut di Amerika Serikat.

“Ya, saya bisa mengatakan itu,” ujar Trump pada Senin (27/1) malam waktu setempat, saat menjawab pertanyaan terkait potensi Microsoft membantu TikTok memenuhi persyaratan hukum yang ditetapkan Kongres. Langkah ini diperlukan agar TikTok tetap dapat beroperasi di AS.

Trump menambahkan bahwa bukan hanya Microsoft yang berminat membeli TikTok. Namun, ia enggan menyebutkan nama perusahaan lain yang juga menunjukkan ketertarikan. “Saya suka persaingan, karena itu berarti kita bisa membuat kesepakatan terbaik,” ungkapnya.

Meski demikian, Microsoft menolak memberikan komentar terkait pernyataan tersebut. Perwakilan TikTok pun belum merespons pertanyaan media mengenai masalah ini.

TikTok Masih Dapat Kesempatan Kedua!

Salah satu kebijakan yang diambil Trump setelah kembali menjabat adalah memperpanjang batas waktu bagi TikTok untuk mencari pemilik baru. Awalnya tenggat waktu tersebut berakhir pada 19 Januari 2025, namun kini diperpanjang hingga 4 April 2025.

Trump juga mengungkapkan bahwa ia mencari perusahaan Amerika Serikat yang bersedia mengakuisisi setidaknya 50 persen saham TikTok, yang saat ini dimiliki oleh ByteDance, perusahaan teknologi asal Tiongkok.

Sementara itu, laporan dari South China Morning Post mengungkap bahwa perusahaan startup kecerdasan buatan, Perplexity AI, telah mengajukan proposal kepada ByteDance. Dalam usulan tersebut, pemerintah Amerika Serikat berpotensi memiliki hingga 50 persen dari entitas baru yang menggabungkan Perplexity AI dengan operasi TikTok di Amerika.

Investor Lain Menunjukkan Ketertarikan

Tidak hanya Microsoft, beberapa investor lain juga disebut tertarik membeli TikTok. Miliarder Frank McCourt dan mantan Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, secara terbuka menyatakan minat mereka terhadap akuisisi platform tersebut. Trump bahkan mengaku telah berbicara dengan banyak pihak terkait rencana kepemilikan baru TikTok.

Meski demikian, ByteDance tetap menunjukkan perlawanan terhadap undang-undang yang mewajibkan TikTok menjual operasinya di Amerika Serikat. Sejak undang-undang itu ditandatangani oleh Presiden Joe Biden pada April 2024, ByteDance menegaskan tidak berencana menjual platform tersebut dan terus mengajukan upaya hukum untuk menentang kebijakan tersebut.

Kekhawatiran Keamanan Nasional di Amerika Serikat

Anggota parlemen dan pejabat AS berulang kali menyampaikan kekhawatiran mereka terkait TikTok yang dianggap berpotensi menjadi ancaman keamanan nasional. Hal ini disebabkan oleh kepemilikan ByteDance yang berbasis di Tiongkok, sehingga menimbulkan dugaan kemungkinan manipulasi data serta penggunaan platform untuk kepentingan geopolitik.

TikTok, yang memiliki lebih dari 170 juta pengguna di Amerika Serikat, menjadi sorotan tajam di tengah ketegangan hubungan antara Washington dan Beijing. Keputusan mengenai masa depan platform ini akan menjadi penentu penting dalam lanskap teknologi global di era mendatang.

Maman Abdurrahman: Transformasi UMKM Kunci Daya Saing Indonesia di Pasar Dunia

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menekankan perlunya transformasi organisasi, khususnya Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), untuk menggeser fokus dari pendekatan politik ke arah kewirausahaan. Hal ini disampaikan dalam sambutannya di acara Asian Islamic Fashion and Art (AIFA) di Jakarta, Sabtu (25/01).

“Organisasi seperti KAHMI harus mulai beralih dari gerakan berbasis politik menuju orientasi kewirausahaan. Ini sejalan dengan tantangan zaman dan visi menjadikan Indonesia negara maju,” ujar Menteri Maman.

Ia menambahkan, paradigma gerakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan KAHMI perlu menyesuaikan diri dengan dinamika global. Hal ini juga sejalan dengan program strategis Kementerian UMKM untuk meningkatkan rasio kewirausahaan di Indonesia.

“Saya mengajak seluruh alumni HMI untuk berkontribusi aktif dalam membangun ekosistem kewirausahaan yang mendukung UMKM,” kata Menteri Maman.

Langkah Konkret Mendukung UMKM

Dalam kesempatan itu, Menteri Maman menjabarkan berbagai langkah konkret yang diambil pemerintah untuk mendukung perkembangan UMKM. Salah satu fokus utama adalah memperluas akses pembiayaan melalui penyederhanaan proses dan pendekatan langsung kepada pelaku usaha. Selain itu, pengembangan kapasitas usaha, termasuk pelatihan dan pendampingan, menjadi prioritas penting.

Ia juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi UMKM lokal, yaitu persaingan dengan produk impor, khususnya dari Tiongkok. “Produk Tiongkok seringkali lebih murah karena efisiensi produksi yang mereka miliki. Kita harus menyiapkan strategi agar UMKM lokal dapat bersaing, baik dari segi kualitas maupun harga,” tegasnya.

Untuk menghadapi tantangan ini, Kementerian UMKM memperkenalkan konsep Holding UMKM, sebuah mekanisme konsolidasi yang bertujuan meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing.

“Melalui holding, biaya produksi bisa ditekan. Jika UMKM bekerja secara individu, biayanya cenderung tinggi. Namun, dengan sistem ini, UMKM dapat berkolaborasi untuk mencapai skala ekonomi yang lebih besar,” jelas Maman.

Penandatanganan MoU dan Penghargaan

Sebagai bagian dari acara, Kementerian UMKM yang diwakili oleh Deputi Bidang Kewirausahaan, Siti Azizah, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan KAHMI. MoU bertema “Supporting Halal and Green Economy in the International Fashion Industry” ini diharapkan dapat mendorong pengembangan jiwa kewirausahaan di kalangan anggota KAHMI.

Di akhir acara, Menteri Maman menerima Insan Cita Award, sebuah penghargaan atas dedikasi dan kontribusinya dalam memajukan sektor UMKM di Indonesia.

“Kami berharap transformasi ini akan memperkuat ekosistem kewirausahaan dan membawa UMKM Indonesia menjadi pemain utama di pasar global,” tutup Menteri Maman.

Jangan Salah Kaprah, Trading Itu Bukan Judi! Ini Penjelasannya

Ketika mendengar kata “trading,” tidak sedikit orang yang langsung menghubungkannya dengan judi. Ada anggapan bahwa trading hanyalah permainan keberuntungan yang penuh risiko, seperti bermain dadu di meja kasino. Namun, benarkah demikian? Apakah trading benar-benar sama dengan berjudi? Untuk memahami hal ini dengan lebih baik, Berempat.com akan bedah perbedaannya secara detail dan mengapa edukasi sangat penting jika kamu ingin terjun ke dunia trading.

Apa Itu Trading?

Trading, khususnya di pasar keuangan seperti forex, saham, atau cryptocurrency, adalah aktivitas membeli dan menjual instrumen keuangan dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Berbeda dengan judi, trading melibatkan analisis, strategi, dan pemahaman terhadap pasar. Keputusan dalam trading bukan diambil secara sembarangan, melainkan didasarkan pada data, riset, dan pola yang bisa dipelajari.

Seorang trader akan menghabiskan waktu untuk membaca grafik, memahami berita ekonomi, dan menganalisis sentimen pasar. Dengan kata lain, trading bukan hanya tentang keberuntungan, tetapi tentang kemampuan membaca peluang dan mengambil risiko yang terukur.

Perbedaan Trading dan Judi

Meskipun sekilas terlihat mirip karena keduanya melibatkan risiko dan ketidakpastian, trading dan judi memiliki perbedaan mendasar:

  1. Analisis vs Keberuntungan
    Dalam judi, hasil sepenuhnya bergantung pada keberuntungan atau peluang acak. Tidak ada cara untuk memprediksi dengan pasti hasil dari lemparan dadu atau putaran roulette. Sedangkan dalam trading, ada berbagai alat dan teknik analisis yang bisa digunakan untuk memperkirakan pergerakan pasar, seperti analisis teknikal dan fundamental.
  2. Kendali Risiko
    Trader memiliki kendali penuh atas risiko yang diambil. Mereka bisa menentukan berapa banyak uang yang siap dipertaruhkan melalui manajemen risiko, seperti stop-loss dan take-profit. Sementara itu, dalam judi, pemain sering kali tidak memiliki kendali atas hasil atau uang yang dipertaruhkan setelah taruhan dimulai.
  3. Tujuan Jangka Panjang
    Judi biasanya hanya menghasilkan hiburan jangka pendek. Di sisi lain, trading adalah aktivitas yang bisa menghasilkan keuntungan jangka panjang jika dilakukan dengan konsistensi, strategi yang matang, dan edukasi yang baik.

Pentingnya Edukasi dalam Trading

Salah satu alasan mengapa banyak orang menyamakan trading dengan judi adalah kurangnya pemahaman. Ketidaktahuan membuat seseorang bertindak tanpa perhitungan, seperti asal membeli saham atau mata uang tanpa analisis yang jelas. Di sinilah edukasi memegang peranan penting.

Edukasi dalam trading mencakup berbagai aspek, seperti:

  • Pemahaman tentang pasar: Bagaimana mekanisme pasar bekerja, faktor apa saja yang memengaruhi harga, dan kapan waktu terbaik untuk trading.
  • Manajemen risiko: Cara melindungi modal dan meminimalkan kerugian.
  • Psikologi trading: Mengelola emosi agar tidak membuat keputusan impulsif yang berujung pada kerugian besar.
  • Belajar dari pengalaman: Banyak trader pemula kehilangan uang karena terlalu percaya diri tanpa bekal pengetahuan yang cukup.

Dengan belajar dan terus mengasah keterampilan, kamu bisa meningkatkan peluang keberhasilan dalam trading dan mengurangi risiko secara signifikan.

Trading Tidak Sama dengan Judi!

Penting untuk dipahami bahwa trading, jika dilakukan dengan benar, adalah aktivitas yang berbasis logika, data, dan strategi. Tidak seperti judi yang hanya bergantung pada nasib, trading membutuhkan waktu dan usaha untuk mempelajari pasar. Namun, jika seseorang terjun ke dunia trading tanpa persiapan atau hanya mengandalkan spekulasi, maka aktivitas tersebut bisa saja menjadi seperti judi.

Untuk itu, jika kamu ingin mencoba trading, pastikan untuk selalu belajar dan memahami risiko yang ada. Jangan terjebak pada janji-janji manis keuntungan instan yang sering ditawarkan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Trading bukanlah judi jika dilakukan dengan pendekatan yang tepat. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada penggunaan analisis, manajemen risiko, dan tujuan jangka panjang. Edukasi adalah kunci utama untuk berhasil di dunia trading. Dengan memahami bagaimana pasar bekerja dan melatih keterampilan trading, kamu bisa mengubah trading menjadi aktivitas yang produktif dan menguntungkan.

Percepat Industri 4.0, Indonesia dan Korea Selatan Kolaborasi Wujudkan Smart Factory

Kemenperin terus mendorong transformasi digital di sektor manufaktur dengan memanfaatkan konsep industri 4.0 guna meningkatkan produktivitas dan daya saing global. Transformasi ini mengandalkan kolaborasi erat antara pemerintah, sektor swasta, dan institusi pendidikan baik di dalam negeri maupun luar negeri.

“Kolaborasi yang kuat di antara berbagai pemangku kepentingan sangat diperlukan agar Indonesia dapat mengambil posisi strategis di era digital ini,” ungkap Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi, dalam keterangan resmi yang dirilis di Jakarta, Minggu (26/1).

Sebagai wujud konkret komitmen tersebut, pemerintah meluncurkan inisiatif nasional “Making Indonesia 4.0” untuk mempercepat penerapan teknologi digital di sektor manufaktur. Meski begitu, tantangan masih ada, seperti keterbatasan infrastruktur, kurangnya tenaga kerja terampil, dan kesenjangan digital di beberapa daerah.

Kerja Sama Strategis dengan Korea Selatan

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Kemenperin menjalin kerja sama dengan pemerintah Korea Selatan melalui Ministry of Economy and Finance (MOEF). Kedua pihak resmi menandatangani Memorandum of Arrangement (MoA) pada 22 Januari 2025. Penandatanganan ini melibatkan Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri (POPTIKJI), Priyadi Arie Nugroho, dan Choi Dong Il selaku Director of Trade Policy Coordination Division dari MOEF.

Kerja sama ini berfokus pada pengembangan ekosistem smart factory di Indonesia. Priyadi Arie Nugroho menjelaskan, penerapan konsep smart factory akan memberikan berbagai keuntungan seperti peningkatan efisiensi produksi, pengurangan biaya operasional, dan penguatan daya saing produk Indonesia di pasar global.

“Kami percaya, pengalaman Korea Selatan dalam membangun ekosistem smart factory akan menjadi referensi penting bagi Indonesia untuk mempercepat lompatan transformasi digital di sektor manufaktur,” ujar Priyadi.

Mendorong Kolaborasi Bisnis dan Rantai Suplai Global

Choi Dong Il dari MOEF mengapresiasi langkah Indonesia dalam mendigitalisasi sektor manufakturnya. Ia optimistis bahwa proyek ini tidak hanya meningkatkan efisiensi manufaktur tetapi juga membuka peluang kolaborasi baru antara perusahaan-perusahaan di kedua negara.

“Kami berharap kerja sama ini akan menjadi fondasi bagi proyek-proyek ekonomi lain yang dapat mempererat hubungan perdagangan antara Korea Selatan dan Indonesia,” tutur Choi.

Sementara itu, Direktur Akses Industri Internasional (AII), Dewi Muliana, menegaskan bahwa proyek ini menjadi bagian dari upaya strategis Kemenperin untuk meningkatkan daya saing industri domestik. Tujuan utamanya adalah memperkuat ekspor, menarik investasi, dan memastikan keterlibatan Indonesia dalam rantai suplai global.

“Penyusunan pedoman smart factory yang diinisiasi POPTIKJI ini akan mempercepat transformasi digital di sektor manufaktur, sehingga produktivitas dan efisiensi dapat tercapai secara optimal,” pungkas Dewi.

Dengan kolaborasi strategis ini, Indonesia diharapkan mampu memanfaatkan peluang digitalisasi untuk menjadi salah satu pemain utama dalam industri 4.0 manufaktur.

Desakan Trump ke OPEC Picu Penurunan Harga Minyak Dunia

Harga minyak mentah global mencatat tren penurunan setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan pernyataan yang menyerukan agar OPEC menurunkan harga minyak. Pada perdagangan Senin (27/1/2025) pukul 09.33 WIB, harga minyak Brent tercatat turun 1,18% menjadi USD 77,57 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga melemah 1,2% ke posisi USD 73,76 per barel dibandingkan penutupan sebelumnya pada Jumat (24/1/2025).

Menurut laporan Reuters, pernyataan Trump mendorong langkah-langkah baru untuk meningkatkan produksi minyak dan gas domestik AS. Trump juga kembali menekan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memangkas harga minyak guna menekan keuangan Rusia sekaligus mempercepat upaya mengakhiri konflik di Ukraina.

Seruan Trump untuk Menurunkan Harga Minyak

Dalam pernyataannya, Trump menyebut bahwa menurunkan harga minyak adalah salah satu cara efektif untuk menghentikan perang di Ukraina. “Jika OPEC berhenti menghasilkan keuntungan besar dan menurunkan harga minyak, perang ini akan segera berakhir,” ujar Trump. Selain itu, ia juga mengancam akan memberlakukan tarif dan sanksi tambahan terhadap Rusia dan negara-negara lain yang terlibat jika solusi perdamaian tidak segera tercapai.

Namun, OPEC+—yang melibatkan Rusia sebagai sekutu—belum memberikan respons atas tekanan tersebut. Sejumlah delegasi OPEC+ mengacu pada rencana yang telah dirancang sebelumnya untuk meningkatkan produksi minyak mulai April 2025.

Analisis dan Dampak Pasar

Analis dari Goldman Sachs menyebutkan bahwa dampak sanksi terhadap Rusia cenderung terbatas. Hal ini disebabkan tarif pengiriman yang tinggi telah mendorong penggunaan kapal non-sanksi untuk mengangkut minyak Rusia, sementara diskon harga minyak Rusia semakin menarik pembeli sensitif harga.

“Prioritas utama sanksi adalah menekan pendapatan minyak Rusia, bukan mengurangi volume produksi. Dengan demikian, kebijakan Barat kemungkinan akan memaksimalkan diskon pada minyak Rusia,” ungkap Goldman Sachs dalam catatannya.

Sementara itu, analis JP Morgan mengingatkan bahwa premi risiko tetap relevan, mengingat sekitar 20% armada Aframax global saat ini terpengaruh oleh sanksi. “Penerapan sanksi pada sektor energi Rusia dapat bergerak ke berbagai arah, sehingga risiko ini tidak bisa diabaikan,” tulis mereka.

Tantangan Baru dari Kolombia

Gangguan tambahan pada perdagangan minyak diprediksi setelah Trump mengumumkan langkah balasan terhadap Kolombia. Keputusan ini diambil menyusul penolakan Kolombia atas dua pesawat militer AS yang mengangkut migran yang dideportasi.

Kolombia merupakan salah satu eksportir minyak mentah terbesar ke AS, dengan pengiriman rata-rata 183.000 barel per hari pada 2024. Namun, langkah sanksi dan tarif yang direncanakan AS berpotensi mengganggu rantai pasokan, memperburuk kondisi pasar yang sudah tertekan.

Meski demikian, dinamika ini menegaskan peran penting strategi politik dalam memengaruhi harga energi global. Para analis dan pelaku pasar terus memantau perkembangan terbaru untuk menilai dampaknya terhadap pasokan dan harga minyak dunia.

Punya Mimpi Jadi Pengusaha? Jangan Terjebak Mitos Bisnis Ini

Dalam perjalanan membangun bisnis, sering kali kita mendengar banyak nasihat dan opini yang sebenarnya hanya sekadar mitos. Tanpa disadari, mitos-mitos ini bisa menjadi penghalang besar untuk mencapai kesuksesan. Sebagai calon entrepreneur atau bahkan yang sudah berkecimpung lama di dunia bisnis, penting untuk memisahkan fakta dari sekadar asumsi yang tidak benar. Yuk, kita bahas beberapa mitos bisnis yang harus dipatahkan agar kamu bisa maju tanpa ragu!

Mitos #1: Kamu Harus Punya Modal Besar untuk Memulai Bisnis

Banyak orang menganggap bahwa modal besar adalah syarat utama untuk memulai bisnis. Padahal, kenyataannya, modal besar tidak selalu menjadi penentu kesuksesan. Banyak entrepreneur sukses yang memulai bisnisnya dari modal kecil atau bahkan tanpa uang sama sekali. Contohnya, ada yang memulai dengan menjadi dropshipper, reseller, atau menggunakan keahlian mereka untuk menawarkan jasa.
Hal yang jauh lebih penting daripada modal uang adalah modal mental, ide kreatif, dan kemauan untuk bekerja keras. Kalau kamu bisa memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar, peluang untuk memulai bisnis tetap terbuka lebar.

Mitos #2: Semua Harus Sempurna Sebelum Memulai

Siapa yang tidak ingin segala sesuatunya berjalan mulus saat memulai bisnis? Namun, berpikir bahwa segalanya harus sempurna sebelum kamu meluncurkan usaha adalah kesalahan besar. Kesempurnaan adalah mitos yang hanya akan membuat kamu terus menunda. Justru, langkah pertama yang penting adalah memulai, belajar dari proses, dan melakukan perbaikan seiring perjalanan.
Bisnis yang sukses tidak lahir dari awal yang sempurna, melainkan dari keberanian mencoba dan ketekunan untuk terus berkembang.

Mitos #3: Bisnis Hanya Untuk Mereka yang Punya Bakat Alami

Banyak orang percaya bahwa menjadi pebisnis sukses adalah soal bakat bawaan. Padahal, ini hanya mitos belaka. Kemampuan berbisnis sebenarnya bisa dipelajari oleh siapa saja, asalkan kamu punya kemauan untuk belajar dan terus mengasah keterampilan.
Bakat mungkin membantu, tapi yang paling penting adalah konsistensi, keberanian mengambil risiko, dan semangat untuk terus mencoba meskipun menghadapi kegagalan.

Mitos #4: Risiko Besar Selalu Berarti Untung Besar

Ada anggapan bahwa semakin besar risiko yang diambil, maka semakin besar keuntungan yang didapat. Kenyataannya, ini tidak selalu benar. Pebisnis yang bijak adalah mereka yang mampu menganalisis risiko dengan matang dan mengambil keputusan yang cerdas.
Memahami pasar, melakukan riset, dan mengambil langkah yang terukur jauh lebih penting daripada sekadar mengambil risiko besar tanpa perhitungan.

Mitos #5: Jika Produknya Bagus, Pasti Laku

Kamu mungkin pernah berpikir bahwa produk yang bagus akan otomatis menarik perhatian pembeli. Faktanya, produk berkualitas saja tidak cukup. Tanpa strategi pemasaran yang tepat, produk sebagus apa pun akan sulit dikenal orang.
Inilah sebabnya mengapa promosi, branding, dan membangun hubungan baik dengan pelanggan menjadi sangat penting. Bisnis bukan hanya soal apa yang dijual, tapi juga bagaimana kamu menjualnya.

Mitos #6: Kegagalan Berarti Akhir Segalanya

Mungkin ini adalah mitos yang paling sering membuat orang ragu memulai bisnis. Kegagalan sering dianggap sebagai tanda bahwa kamu tidak cocok menjadi pengusaha. Padahal, kegagalan adalah bagian dari proses belajar.
Banyak pengusaha sukses yang justru bangkit setelah mengalami kegagalan besar. Kuncinya adalah belajar dari kesalahan, mengevaluasi apa yang salah, dan mencoba lagi dengan cara yang lebih baik.

Mengapa Mematahkan Mitos Itu Penting?

Mitos-mitos seperti di atas sering kali membuat orang takut untuk memulai atau bahkan melangkah lebih jauh dalam bisnis. Dengan mematahkan mitos-mitos ini, kamu bisa membuka pola pikir baru dan lebih percaya diri dalam menjalani perjalanan bisnis.

Jadi, daripada terjebak dalam asumsi-asumsi yang tidak berdasar, mulailah fokus pada fakta, pembelajaran, dan tindakan nyata. Bisnis bukan soal sempurna, tapi soal berproses. Yang penting, kamu terus bergerak maju tanpa membiarkan mitos-mitos ini membatasi langkahmu!

Diam-Diam, Alternatif Investasi Ini Lebih Menguntungkan Daripada Emas!

Berinvestasi kini semakin menjadi kebutuhan bagi banyak orang. Tidak hanya untuk menyimpan uang, investasi juga membantu melindungi nilai aset dari inflasi. Selama ini, emas menjadi pilihan favorit bagi mereka yang ingin investasi dengan risiko rendah. Tapi tahukah kamu? Selain emas, ada banyak investasi alternatif yang bisa memberikan peluang keuntungan besar jika dikelola dengan baik. Apa saja? Simak pembahasan dari Berempat.com berikut ini!

Properti juga Investasi yang Stabil

Properti selalu menjadi investasi yang menarik. Mulai dari rumah, apartemen, hingga tanah, semuanya memiliki potensi keuntungan besar karena harga properti cenderung naik dari tahun ke tahun. Selain itu, properti juga bisa menghasilkan passive income, misalnya dari menyewakan rumah atau unit apartemen. Meski membutuhkan modal besar di awal, keuntungan jangka panjang dari properti tidak diragukan lagi.

Reksa Dana: Cocok untuk Pemula

Bagi kamu yang baru memulai investasi, reksa dana bisa jadi pilihan yang tepat. Melalui reksa dana, kamu hanya perlu menyetor sejumlah uang ke manajer investasi yang akan mengelola dana tersebut. Ada berbagai jenis reksa dana, seperti reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, hingga saham. Meskipun keuntungannya tidak sebesar investasi saham langsung, reksa dana cenderung lebih aman, terutama jika kamu memilih jenis yang konservatif.

Saham: Investasi dengan Potensi Keuntungan Tinggi

Kalau kamu mencari investasi dengan keuntungan yang signifikan, saham adalah jawabannya. Dengan membeli saham, kamu memiliki sebagian kecil kepemilikan perusahaan. Keuntungan dari saham bisa datang dari dividen atau kenaikan harga saham di pasar. Namun, investasi ini membutuhkan pemahaman lebih dalam dan keberanian mengambil risiko karena fluktuasinya cukup tinggi.

Obligasi Jadi Alternatif Investasi yang Lebih Aman

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Saat kamu membeli obligasi, kamu meminjamkan uang kepada penerbit obligasi dan akan mendapatkan bunga secara berkala hingga jatuh tempo. Risiko obligasi lebih rendah dibanding saham, terutama jika kamu memilih obligasi pemerintah yang dianggap sangat aman.

Cryptocurrency Bisa jadi Alrernatif, Namun Beresiko Tinggi!

Dalam beberapa tahun terakhir, cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum menjadi sangat populer. Meskipun harganya sangat fluktuatif, banyak yang tertarik karena potensi keuntungan yang luar biasa besar. Tapi ingat, investasi ini membutuhkan pengetahuan mendalam, karena risiko kerugiannya juga tinggi. Jangan tergoda hanya karena tren, pastikan kamu memahami pasar crypto sebelum terjun ke dalamnya.

Barang Koleksi Bisa Jadi Investasi yang Unik

Kalau kamu suka barang antik, lukisan, atau koleksi lainnya, ini juga bisa menjadi bentuk investasi. Nilai barang koleksi seringkali meningkat seiring waktu, terutama jika barang tersebut memiliki sejarah atau nilai seni yang tinggi. Namun, investasi ini membutuhkan pengetahuan khusus agar kamu bisa memilih barang yang benar-benar bernilai.

Peer-to-Peer Lending

P2P lending adalah platform yang menghubungkan pemberi pinjaman (investor) dengan peminjam. Dengan sistem ini, kamu bisa mendapatkan bunga dari uang yang kamu pinjamkan. Meski terlihat menjanjikan, pastikan kamu memilih platform yang terpercaya dan memahami risiko yang ada, seperti kemungkinan gagal bayar oleh peminjam.

Investasi di Bisnis atau Startup

Jika kamu punya jiwa entrepreneur, investasi di bisnis atau startup bisa menjadi pilihan menarik. Dengan menjadi investor, kamu berkontribusi dalam pengembangan usaha dan mendapatkan bagian keuntungan. Namun, investasi ini memerlukan analisis yang cermat, karena tidak semua bisnis atau startup berhasil.

Logam Mulia (Selain Emas) Juga Bisa jadi Alternatif Investasi!

Selain emas, ada logam mulia lain seperti perak dan platinum yang juga memiliki nilai investasi. Perak, misalnya, lebih terjangkau dibanding emas dan memiliki banyak kegunaan di industri. Platinum, meski lebih mahal, sering digunakan di sektor otomotif dan elektronik, sehingga permintaannya cukup stabil.

Apapun pilihan investasi yang kamu ambil, hal yang paling penting adalah diversifikasi. Jangan meletakkan seluruh uangmu hanya pada satu jenis investasi. Dengan diversifikasi, kamu bisa mengurangi risiko kerugian dan meningkatkan peluang keuntungan.

Investasi bukan hanya soal keuntungan, tapi juga strategi dalam melindungi dan mengembangkan aset. Jadi, jangan terburu-buru. Pahami setiap pilihan yang ada, kenali risikonya, dan tentukan mana yang paling sesuai dengan tujuan keuanganmu.

OYO Terapkan Aturan Baru, Pasangan Belum Menikah Kini Gak Bisa Check-in!

Platform penginapan murah, OYO, memberlakukan aturan baru yang mengharuskan pasangan belum menikah untuk menunjukkan surat nikah sebelum melakukan check-in di hotel mitranya. Kebijakan ini resmi diterapkan pada Januari 2025 di Meerut, sebuah kota di wilayah utara India. Langkah tersebut diambil sebagai respons terhadap kepekaan sosial masyarakat setempat.

Dalam pernyataan resminya, OYO menegaskan bahwa pasangan yang memesan kamar, baik secara langsung maupun melalui platform daring, harus menyediakan dokumen pendukung.

“Pasangan wajib menyediakan dokumen yang relevan, termasuk untuk pemesanan online,” ungkap manajemen OYO, sebagaimana dilaporkan oleh Times of India, Minggu (26/1/2025).

Hotel Mitra OYO Bisa Tolak Reservasi Jika Dokumen Tidak Lengkap

Hotel-hotel mitra OYO diberi wewenang penuh untuk menolak reservasi apabila pasangan tidak mampu memenuhi persyaratan dokumen ini. Pawas Sharma, Kepala Wilayah OYO India Utara, menyatakan bahwa aturan ini dilandasi masukan dari masyarakat sipil di Meerut yang mendesak diberlakukannya langkah tersebut.

“Kami menerima banyak permintaan untuk tindakan ini, yang dianggap sebagai upaya menghormati norma dan nilai sosial di wilayah tersebut,” ujar Sharma.

Walaupun saat ini aturan tersebut hanya diterapkan di Meerut, pihak OYO mempertimbangkan untuk memperluas kebijakan serupa ke kota-kota lain di India. Beberapa daerah bahkan telah mengajukan permintaan agar aturan ini diterapkan di wilayah mereka.

Kebijakan yang Menimbulkan Perdebatan di Publik

Manajemen OYO menegaskan komitmennya untuk menjalankan praktik perhotelan yang aman, bertanggung jawab, dan sesuai dengan kepekaan lokal. “Kami mendengarkan kebutuhan masyarakat setempat, sambil tetap berupaya menjaga kebebasan individu pelanggan kami,” jelas pihak manajemen.

Selain itu, perusahaan juga akan meninjau kebijakan ini secara berkala untuk menilai dampaknya terhadap konsumen, mitra hotel, dan masyarakat.

Namun, kebijakan ini memunculkan perdebatan, terutama di kalangan aktivis yang menyuarakan pentingnya melindungi hak privasi dan kebebasan individu. Meski begitu, langkah ini diharapkan dapat memberikan rasa aman serta kenyamanan bagi pelanggan dan komunitas sekitar.

Kebijakan ini menegaskan komitmen OYO untuk menyeimbangkan kebutuhan pelanggan dengan norma sosial di wilayah operasinya. Sementara itu, evaluasi berkala akan terus dilakukan untuk memastikan dampak kebijakan ini berjalan sesuai harapan tanpa mengabaikan prinsip kebebasan individu.

Rahasia Jadi Agen Properti Sukses: Bangun Jaringan, Raih Kepercayaan!

Di tengah pesatnya perkembangan industri properti, profesi sebagai makelar atau agen properti menjadi salah satu peluang kerja yang cukup menjanjikan. Bagi kamu yang suka berinteraksi dengan orang lain, memiliki kemampuan negosiasi, dan tertarik pada dunia properti, profesi ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, apa sebenarnya pekerjaan seorang makelar properti, dan bagaimana cara memulainya? Berikut pembahasan dari Berempat.com secara lengkap.

Apa Itu Makelar Properti?

Makelar properti, atau yang juga sering disebut agen properti, adalah orang yang bertugas menjadi perantara dalam jual beli atau sewa properti, seperti rumah, apartemen, ruko, hingga tanah. Tugas utama mereka adalah membantu pemilik properti menemukan pembeli atau penyewa yang tepat, serta memastikan semua proses transaksi berjalan lancar.

Selain itu, seorang agen properti juga memberikan saran kepada calon pembeli atau penyewa mengenai properti yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka. Dengan kata lain, agen properti berperan sebagai penghubung yang mempermudah kedua belah pihak mencapai kesepakatan.

Perbedaan Agen Properti dan Makelar Properti

Banyak orang sering menggunakan istilah “agen properti” dan “makelar properti” secara bergantian, tetapi sebenarnya ada perbedaan mendasar antara keduanya:

  1. Agen Properti
    Agen properti biasanya adalah seseorang yang bekerja di bawah naungan perusahaan properti resmi. Mereka telah mendapatkan pelatihan dan sertifikasi yang diakui oleh lembaga tertentu. Selain itu, agen properti memiliki akses ke jaringan properti yang lebih luas, didukung oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Karena bekerja secara profesional, mereka sering kali menggunakan sistem dan prosedur yang lebih terstruktur.
  2. Makelar Properti
    Makelar properti, di sisi lain, sering kali bekerja secara individu dan informal tanpa afiliasi dengan perusahaan tertentu. Mereka bisa saja tidak memiliki sertifikasi, tetapi tetap memiliki pengalaman dan jaringan yang baik untuk menghubungkan penjual dan pembeli. Meskipun lebih fleksibel dalam cara kerjanya, makelar properti sering kali mengandalkan reputasi pribadi dan hubungan langsung dengan klien.

Meskipun ada perbedaan, keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu membantu proses jual beli atau sewa properti agar berjalan dengan lancar. Baik sebagai agen maupun makelar, kemampuan membangun kepercayaan dengan klien adalah kunci kesuksesan.

Kelebihan Profesi Sebagai Makelar Properti

  1. Potensi Pendapatan Besar
    Pendapatan seorang agen properti biasanya berupa komisi dari transaksi yang berhasil dilakukan. Komisi ini bisa mencapai angka yang cukup besar, tergantung dari nilai properti yang dijual atau disewakan. Misalnya, jika properti bernilai miliaran rupiah, komisi yang diterima bisa sangat menggiurkan.
  2. Waktu Kerja yang Fleksibel
    Menjadi makelar properti memberikan kebebasan dalam mengatur waktu kerja. Kamu tidak harus terikat pada jam kerja kantor, sehingga pekerjaan ini cocok untuk kamu yang ingin memiliki waktu luang lebih banyak.
  3. Peluang Jangka Panjang
    Industri properti memiliki prospek yang cerah, terutama di daerah perkotaan yang terus berkembang. Kebutuhan akan tempat tinggal dan ruang usaha membuat profesi ini tetap relevan di masa depan.

Cara Memulai Karier Sebagai Agen Properti

  1. Pelajari Dunia Properti
    Sebelum memulai, kamu perlu memahami seluk-beluk dunia properti. Mulailah dengan mempelajari istilah-istilah properti, cara penilaian harga properti, hingga proses legalitas seperti sertifikat dan perizinan.
  2. Bergabung dengan Agen Properti atau Bekerja Secara Mandiri
    Kamu bisa memilih untuk bergabung dengan perusahaan agen properti yang sudah mapan, atau memulai secara mandiri. Bergabung dengan perusahaan properti memberikan banyak keuntungan, seperti pelatihan, jaringan klien, hingga akses ke properti yang lebih luas. Namun, jika kamu memiliki jaringan luas dan percaya diri, bekerja mandiri juga bisa menjadi pilihan.
  3. Bangun Jaringan dan Relasi
    Relasi adalah kunci utama dalam bisnis ini. Bangun hubungan baik dengan calon pembeli, penyewa, maupun pemilik properti. Gunakan media sosial untuk mempromosikan properti yang kamu tawarkan, serta aktif dalam komunitas atau acara terkait properti.
  4. Manfaatkan Teknologi dan Media Sosial
    Di era digital, memanfaatkan teknologi adalah langkah yang tidak boleh dilewatkan. Buat konten menarik seperti foto dan video properti yang profesional untuk diunggah di platform seperti Instagram, Facebook, atau situs jual beli properti. Semakin menarik cara kamu mempromosikan, semakin besar peluang kamu menarik perhatian calon klien.

Tantangan yang Harus Dihadapi

Profesi sebagai makelar properti tidak selalu mulus. Ada beberapa tantangan yang perlu kamu siapkan, seperti menghadapi klien yang sulit, persaingan antar agen, hingga fluktuasi pasar properti. Namun, dengan kemampuan komunikasi yang baik, kerja keras, dan strategi pemasaran yang tepat, kamu bisa mengatasi semua tantangan tersebut.

Menjadi makelar atau agen properti adalah pilihan karier yang menjanjikan, terutama jika kamu tertarik pada dunia properti dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Dengan potensi pendapatan besar, waktu kerja yang fleksibel, serta prospek jangka panjang yang cerah, profesi ini layak untuk dipertimbangkan.

Ingin Kaya? Hindari Kebiasaan yang Ternyata Menguras Dompetmu!

Semua orang pasti ingin hidup sejahtera dan berkecukupan secara finansial. Namun, menjadi kaya bukan hanya soal keberuntungan atau penghasilan besar semata, melainkan juga tentang kebiasaan yang dijalani sehari-hari. Sayangnya, banyak orang tanpa sadar melakukan hal-hal yang justru menghambat mereka mencapai tujuan finansialnya. Nah, apa saja kebiasaan tersebut? Yuk, simak ulasan dari Berempat.com berikut ini.

1. Terlalu Boros dan Tidak Memiliki Perencanaan Keuangan

Kebiasaan pertama yang sering membuat orang sulit menjadi kaya adalah gaya hidup boros. Menghabiskan uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak diperlukan atau sekadar mengikuti tren bisa membuat kondisi keuangan tidak stabil. Ditambah lagi, jika tidak ada perencanaan keuangan yang jelas, uang cenderung habis begitu saja tanpa disadari. Sebelum membeli sesuatu, tanyakan pada diri sendiri, “Apakah ini benar-benar saya butuhkan?”

2. Tidak Menabung atau Berinvestasi

Banyak orang berpikir bahwa menabung itu sulit, apalagi kalau penghasilan pas-pasan. Padahal, menabung atau berinvestasi meski dalam jumlah kecil adalah langkah awal untuk membangun kekayaan. Menunda-nunda untuk memulai kebiasaan ini bisa menjadi salah satu penyebab kamu sulit kaya. Ingat, semakin dini kamu menabung atau berinvestasi, semakin besar peluang kamu untuk mencapai kebebasan finansial di masa depan.

3. Bergantung pada Satu Sumber Penghasilan

Mengandalkan satu sumber pendapatan saja bisa menjadi jebakan yang membuatmu sulit berkembang secara finansial. Jika pekerjaan utama tidak cukup untuk menutup kebutuhan atau mencapai tujuan keuangan, mencari penghasilan tambahan dari usaha sampingan atau investasi bisa menjadi solusi. Dengan banyaknya peluang online saat ini, seperti freelance atau bisnis kecil, tidak ada alasan untuk tidak mencoba diversifikasi sumber pendapatan.

4. Kebiasaan Menunda-Nunda

Menunda sesuatu yang penting, termasuk mengelola keuangan, bisa berujung pada masalah besar. Misalnya, menunda mencatat pengeluaran, menunda membuat tabungan darurat, atau menunda memulai investasi. Kebiasaan ini bisa memperlambat perjalananmu menuju kebebasan finansial. Disiplin dan konsistensi adalah kunci dalam membangun kebiasaan finansial yang baik.

5. Terjebak dalam Hutang Konsumtif

Memiliki hutang yang sehat, seperti untuk modal usaha atau investasi, tentu wajar. Tapi, jika hutangmu hanya untuk kebutuhan konsumtif seperti gadget terbaru atau gaya hidup mewah, itu akan menjadi penghalang besar untuk mencapai kekayaan. Sebisa mungkin, hindari hutang yang tidak produktif dan fokuslah pada pengelolaan keuangan yang lebih bijak.

6. Tidak Mau Belajar dan Mengembangkan Diri

Dunia terus berubah, begitu pula dengan kebutuhan pasar dan peluang untuk menghasilkan uang. Jika kamu tidak mau belajar hal baru atau meningkatkan keterampilan, kamu bisa tertinggal jauh dari orang-orang yang siap beradaptasi. Jangan takut mencoba sesuatu yang baru, seperti mengikuti kursus online, membaca buku, atau mencari mentor untuk memperluas pengetahuan.

7. Berfokus pada Gaya Hidup Ketimbang Tabungan

Banyak orang yang lebih mementingkan penampilan dan gaya hidup daripada membangun aset. Mereka rela menghabiskan uang untuk barang-barang mahal demi terlihat sukses, tanpa memikirkan dampaknya pada keuangan jangka panjang. Fokuslah pada membangun aset yang bisa menghasilkan, seperti properti, saham, atau bisnis, daripada hanya mengejar gengsi.

8. Lingkungan yang Tidak Mendukung

Lingkungan juga memiliki pengaruh besar pada pola pikir dan kebiasaan finansial seseorang. Jika kamu dikelilingi oleh orang-orang yang cenderung boros, tidak peduli pada investasi, atau tidak memiliki tujuan finansial yang jelas, kemungkinan besar kamu akan terpengaruh. Cobalah untuk bergabung dengan komunitas yang mendukung pertumbuhan finansial, seperti grup diskusi investasi atau forum bisnis.

Menjadi kaya bukanlah hal yang mustahil, tapi membutuhkan kesadaran dan perubahan kebiasaan. Hindari hal-hal yang dapat menghambat kamu dalam mencapai tujuan finansial, seperti boros, tidak menabung, atau terjebak dalam hutang konsumtif. Mulailah dengan langkah kecil, seperti mencatat pengeluaran, menabung rutin, dan terus belajar. Dengan komitmen yang kuat, kamu pasti bisa mencapai kesuksesan finansial yang kamu impikan!