Senin, April 21, 2025
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 22

Kepercayaan Investor Tinggi, Indonesia Jadi Magnet Investasi Manufaktur

Realisasi investasi di sektor industri manufaktur sepanjang tahun 2024 mencatatkan angka impresif sebesar Rp721,3 triliun. Angka ini menyumbang 42,1 persen dari total investasi nasional yang mencapai Rp1.714,2 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp194,3 triliun berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), sementara Rp527 triliun merupakan investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA). Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, investasi manufaktur mengalami peningkatan signifikan dari Rp596,3 triliun di tahun 2023.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengapresiasi pencapaian ini, terutama di tengah kondisi ekonomi dan politik global yang masih bergejolak. Menurutnya, kepercayaan investor terhadap Indonesia tetap kuat, menjadikan negara ini sebagai salah satu tujuan utama investasi, baik sebagai pusat produksi maupun ekspor.

Kenaikan Investasi dan Dampaknya

Berdasarkan data dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, realisasi total investasi tahun 2024 mengalami kenaikan sebesar 20,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini bahkan melampaui target yang ditetapkan Presiden, yakni Rp1.650 triliun (mencapai 103,9 persen), serta target renstra yang dipatok di Rp1.239,3 triliun (mencapai 138,3 persen). Selain itu, peningkatan investasi ini juga berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang mencapai 2.456.130 orang, meningkat 34,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Menperin menegaskan bahwa investasi di sektor manufaktur memiliki dampak ekonomi yang luas, termasuk peningkatan lapangan pekerjaan. Untuk itu, pemerintah terus mendorong perusahaan global, termasuk Apple, agar membangun pabrik di Indonesia guna menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi ekonomi nasional.

Iklim Investasi yang Kondusif

Para investor industri manufaktur didorong untuk tidak ragu menanamkan modalnya di Indonesia. Pemerintah berkomitmen menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui berbagai kebijakan yang pro-industri serta memberikan kepastian hukum bagi para pelaku usaha. Kepercayaan investor global terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga dinilai berkontribusi terhadap tingginya realisasi PMA.

Pada tahun 2024, beberapa subsektor industri yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PMA antara lain:

  • Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya: USD13,6 miliar (22,6 persen)
  • Industri kertas dan percetakan: USD4,8 miliar (8 persen)
  • Industri kimia dan farmasi: USD4,1 miliar (6,9 persen)

Kebijakan Pro-Industri dan Hilirisasi

Menperin optimistis bahwa jika kebijakan pro-industri dapat dijalankan secara optimal, target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dapat tercapai. Beberapa kebijakan yang mendukung industri antara lain perpanjangan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT), penguatan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), evaluasi relaksasi kebijakan impor, serta insentif fiskal dan nonfiskal bagi industri.

Selain itu, pemerintah terus mendorong hilirisasi industri sesuai dengan misi Asta Cita Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran, khususnya pada butir kelima yang berfokus pada pengembangan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri.

Berdasarkan data dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, total realisasi investasi di bidang hilirisasi pada triwulan IV tahun 2024 mencapai Rp134,9 triliun, mencakup 29,8 persen dari total investasi. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp109,4 triliun.

Mulai Usaha Briket dengan Modal Minim, Gimana Caranya?

Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan energi ramah lingkungan, bisnis briket menjadi salah satu peluang usaha yang menarik untuk dikembangkan. Briket adalah bahan bakar alternatif yang dibuat dari serbuk kayu, batok kelapa, atau limbah organik lainnya. Selain modal yang tidak banyak dan ramah lingkungan, briket juga memiliki potensi pasar yang besar, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Mengapa Memilih Bisnis Briket?

  1. Modal Awal yang Relatif Kecil
    Memulai bisnis briket skala kecil tidak memerlukan modal besar. Dengan peralatan sederhana seperti cetakan briket, oven pengering, dan bahan baku yang mudah didapat, kamu sudah bisa memulai usaha ini.
  2. Bahan Baku Melimpah dan Murah
    Bahan utama pembuatan briket seperti serbuk kayu, batok kelapa, atau sekam padi dapat diperoleh dengan harga murah bahkan gratis dari limbah industri pengolahan kayu atau pertanian.
  3. Permintaan Tinggi
    Briket banyak digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk rumah tangga, restoran, industri kecil, hingga diekspor ke luar negeri. Permintaan terus meningkat karena briket lebih ekonomis dibandingkan gas atau arang biasa.

Cara Memulai Bisnis Briket Skala Kecil

Langkah pertama dalam memulai bisnis briket adalah melakukan riset pasar. Mengetahui siapa target pasar kamu, apakah rumah tangga, restoran, atau industri kecil, akan sangat membantu dalam menentukan jenis dan kualitas briket yang sesuai. Setelah memahami kebutuhan pasar, langkah berikutnya adalah menyiapkan modal dan peralatan. Dengan modal awal sekitar Rp5-10 juta, kamu bisa membeli alat sederhana seperti cetakan briket, drum karbonisasi, dan oven pengering. Jika ingin lebih hemat, peralatan bekas atau rakitan sendiri bisa menjadi alternatif yang lebih murah.

Proses produksi briket cukup sederhana dan bisa dilakukan secara bertahap. Pertama, kumpulkan bahan baku seperti batok kelapa, serbuk kayu, atau sekam padi. Bahan ini kemudian dikeringkan dan dikarbonisasi untuk menghasilkan arang. Setelah itu, arang dicampur dengan perekat alami seperti tepung tapioka, kemudian dicetak dan dikeringkan hingga siap digunakan.

Untuk memasarkan produk, kamu bisa memanfaatkan berbagai strategi. Penjualan online melalui media sosial dan marketplace seperti Shopee atau Tokopedia adalah pilihan yang efektif untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Selain itu, kerja sama dengan warung atau restoran yang masih menggunakan arang bisa menjadi peluang bagus, karena mereka bisa beralih ke briket yang lebih tahan lama dan efisien. Jika produksi semakin meningkat, kamu juga bisa mulai menarget pasar ekspor ke negara-negara seperti Jepang atau Eropa yang memiliki permintaan tinggi terhadap briket berkualitas.

Bisnis briket skala kecil adalah peluang usaha yang menjanjikan dengan modal terjangkau. Dengan bahan baku murah dan proses produksi yang sederhana, usaha ini bisa menjadi sumber pendapatan yang stabil.

Program Makan Bergizi Gratis, Ribuan UMKM Siap Berkontribusi!

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, mengungkapkan bahwa sekitar 30 ribu UMKM telah mendaftarkan diri untuk bergabung dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, angka ini masih harus melewati proses verifikasi yang akan dilakukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Menurut Maman, data rinci mengenai jumlah UMKM yang benar-benar terlibat dalam program MBG masih dalam tahap pendataan. Hal ini disebabkan adanya tahapan seleksi yang harus dipenuhi oleh para pelaku usaha sebelum resmi bergabung.

“Berdasarkan diskusi saya pekan lalu, saat ini ada sekitar 30 ribu UMKM yang telah mendaftar,” ujarnya saat ditemui di Gedung Permata, Jakarta, Jumat (31/1/2025).

Lebih lanjut, Maman menjelaskan bahwa BGN akan melakukan seleksi dengan mempertimbangkan kapasitas produksi masing-masing UMKM. Sementara itu, Kementerian UMKM akan menyiapkan regulasi serta berbagai kemudahan bagi para pelaku usaha yang ingin menjadi mitra dalam program MBG, termasuk dukungan pembiayaan melalui lembaga perbankan.

“Jika Badan Gizi sudah menyetujui, kita akan mengevaluasi kesiapan finansial UMKM tersebut untuk mendukung operasional mereka dalam program ini,” jelasnya.

Penambahan Anggaran untuk Makan Bergizi Gratis

Bagi UMKM yang mengalami keterbatasan modal, pemerintah telah menyiapkan solusi berupa bantuan pembiayaan melalui Bank Himbara dengan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Kalau ada yang kesulitan modal, kita akan bantu melalui program KUR yang telah kami siapkan,” tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menegaskan bahwa pendanaan untuk menu makan bergizi dalam program MBG serta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sepenuhnya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sementara itu, dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur bagi mitra BGN.

“CSR tidak digunakan untuk pengadaan makanan bergizi, melainkan untuk menyiapkan infrastruktur pendukung bagi mitra Badan Gizi. Program SPPG tetap sepenuhnya dibiayai dari APBN,” ujar Dadan dalam keterangannya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Saat ini, anggaran yang tersedia untuk program MBG sebesar Rp71 triliun, yang hanya mencukupi bagi 17,5 juta penerima manfaat. Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menargetkan cakupan program ini dapat menjangkau 82,9 juta anak hingga akhir 2025.

Untuk mencapai target tersebut, pemerintah berencana menambah alokasi anggaran program MBG. Berdasarkan perhitungan BGN, diperlukan tambahan dana sekitar Rp100 triliun agar cakupan penerima manfaat bisa mencapai angka yang ditetapkan.

“Jika program mulai berjalan pada September, diperlukan sekitar Rp100 triliun. Namun, jika dilakukan bertahap mulai Oktober atau November, angka tersebut bisa lebih kecil,” jelas Dadan.

Ia menambahkan bahwa Presiden Prabowo telah memastikan kesiapan anggaran untuk program ini. Pemerintah juga tengah mengkaji efisiensi di beberapa pos anggaran guna mengalokasikan dana secara optimal untuk MBG.

“Mengenai efisiensi anggaran, ada beberapa hal yang bisa disesuaikan. Detailnya tentu ada di tangan Presiden dan Menteri Keuangan. Kami hanya memastikan program ini berjalan dan anggaran telah disiapkan, jadi tidak perlu ada kekhawatiran,” pungkasnya.

Gandeng Raffi Ahmad, Pemerintah Siap Maksimalkan Promosi Wisata Indonesia!

Pemerintah melalui Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menerima kunjungan Utusan Khusus Presiden (UKP) RI Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, guna membahas strategi kolaboratif dalam meningkatkan promosi destinasi wisata di Indonesia.

Pertemuan yang berlangsung di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, pada Kamis (30/1/2025) ini turut dihadiri CEO Rans Entertainment, Nagita Slavina, serta sejumlah figur publik seperti Dedi Mahendra Desta, Ariel, dan Gading Marten.

Kolaborasi untuk Pariwisata Indonesia yang Lebih Dikenal Dunia!

Dalam pertemuan tersebut, Menpar Widiyanti menyampaikan harapannya agar kerja sama ini segera direalisasikan demi memperluas daya tarik wisata domestik maupun internasional.

“Kami sangat senang bisa berdiskusi dengan Utusan Khusus Presiden dan rekan-rekan dari Rans Entertainment. Kami ingin menjajaki berbagai peluang untuk bekerja sama dalam memperkenalkan keindahan pariwisata Indonesia secara lebih luas. Kami harap kolaborasi ini dapat segera diwujudkan,” ungkap Menpar Widiyanti.

Sementara itu, Raffi Ahmad menyatakan kesiapannya untuk mengajak lebih banyak generasi muda dan pekerja seni dalam mendukung inisiatif yang telah dirancang oleh Kementerian Pariwisata.

“Saya bersama teman-teman siap membantu mengangkat destinasi wisata unggulan Indonesia agar semakin dikenal, baik oleh wisatawan lokal maupun internasional. Kita ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki banyak tempat indah yang patut dikunjungi,” ujar Raffi.

Langkah Konkret Dari Pemerintah dan Pekerja Seni untuk Pariwisata Indonesia

CEO Rans Entertainment, Nagita Slavina, mengungkapkan bahwa pertemuan ini bukan yang pertama, melainkan sudah yang ketiga kalinya. Ia memastikan bahwa kolaborasi antara Kemenpar dan Rans Entertainment akan segera diwujudkan dalam waktu dekat.

“Kami ingin memastikan semua aspek berjalan dengan baik. Masih ada beberapa hal yang perlu diselaraskan, tetapi insya Allah, dalam waktu dekat akan ada langkah nyata yang bisa kita jalankan untuk mendukung kemajuan pariwisata Indonesia,” tutur Nagita.

Dengan adanya sinergi antara pemerintah, Raffi Ahmad, dan para selebritas lain, diharapkan sektor pariwisata Indonesia dapat semakin berkembang dan menarik lebih banyak wisatawan ke berbagai destinasi eksotis di Tanah Air.

Ramadan Sebentar Lagi! Tren Bisnis Apa yang Akan Terjadi di Bulan Puasa Nanti?

Bulan Ramadan yang sebentar lagi tiba selalu membawa banyak perubahan, bukan hanya dalam pola aktivitas harian, tetapi juga dalam tren bisnis dan konsumsi masyarakat. Setiap tahunnya, ada beberapa jenis usaha yang selalu ramai dan mendatangkan cuan besar. Kalau kamu ingin memanfaatkan momentum ini, yuk simak beberapa usaha yang biasanya nge-tren selama bulan puasa!

1. Bisnis Kuliner untuk Buka Puasa dan Sahur

Tak bisa dipungkiri, makanan selalu menjadi primadona di bulan Ramadan. Banyak orang mencari takjil, makanan khas berbuka, hingga menu sahur yang praktis. Beberapa usaha kuliner yang selalu laris manis di bulan puasa antara lain:

  • Takjil dan jajanan pasar seperti kolak, es buah, gorengan, dan aneka kue tradisional.
  • Menu berbuka dan sahur siap saji, seperti nasi box, paket katering harian, atau frozen food.
  • Minuman segar seperti es cendol, es campur, atau minuman kekinian yang menyegarkan saat berbuka.

2. Bisnis Fashion dan Busana Muslim

Jelang Lebaran, permintaan busana muslim melonjak tajam. Banyak orang mulai mencari baju koko, gamis, hijab, hingga sarung dan peci. Jika kamu punya modal kecil, bisa mulai dengan menjadi reseller atau dropshipper.

3. Parcel dan Hampers Lebaran

Tradisi berbagi hampers semakin populer, terutama untuk perusahaan yang ingin memberikan bingkisan kepada karyawan atau mitra bisnisnya. Kamu bisa menjual paket hampers berisi makanan ringan, kue kering, sirup, atau perlengkapan ibadah seperti sajadah dan Al-Qur’an.

4. Jasa Katering dan Kue Lebaran

Menjelang Lebaran, permintaan kue kering seperti nastar, kastengel, dan putri salju selalu meningkat. Kalau kamu punya keterampilan baking, ini bisa jadi peluang bisnis yang menguntungkan. Selain itu, bisnis katering untuk sahur dan berbuka juga banyak dicari, terutama oleh pekerja atau keluarga yang sibuk.

5. Rental Mobil dan Jasa Travel

Mudik adalah tradisi yang tidak terpisahkan dari Lebaran. Biasanya, permintaan rental mobil dan tiket perjalanan meningkat pesat. Jika punya kendaraan lebih, kamu bisa menyewakannya atau menjadi agen travel yang menjual tiket transportasi.

6. Jasa Penukaran Uang Baru

Menjelang Idulfitri, banyak orang mencari uang pecahan kecil untuk dibagikan sebagai THR. Ini bisa jadi peluang usaha dengan modal minim, cukup dengan menyediakan stok uang baru dan menawarkan jasa penukaran dengan sedikit biaya tambahan.

Bulan Ramadan bukan cuma membawa peluang bisnis yang menguntungkan, tetapi juga penuh dengan keberkahan. Setiap usaha yang dijalankan dengan niat baik dan kejujuran akan membawa manfaat, baik secara finansial maupun spiritual. Selain mendapatkan cuan, kita juga bisa berbagi dengan sesama, misalnya dengan menyisihkan sebagian keuntungan untuk sedekah atau membantu mereka yang membutuhkan.

Jadi, jika kamu ingin memulai bisnis di bulan Ramadan, jalankan dengan niat yang baik, strategi yang tepat, dan jangan lupa untuk selalu menjaga kualitas serta pelayanan. InsyaAllah, usaha yang dijalankan dengan penuh keikhlasan akan membawa keberkahan dan rezeki yang berlimpah.

Awas! Developer Bermasalah Tak Bisa Lagi Ikut Proyek Rumah Subsidi

Pemerintah bersama sejumlah bank BUMN tengah merancang langkah tegas untuk mencegah keterlibatan pengembang atau developer bermasalah dalam proyek perumahan, termasuk program rumah subsidi. Praktik tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh sebagian developer dikhawatirkan dapat menghambat pencapaian target pembangunan 3 juta rumah yang menjadi prioritas nasional.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah menginstruksikan Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), Nixon LP Napitupulu, untuk menerapkan daftar hitam (blacklist) terhadap pengembang yang terbukti bermasalah. Langkah ini bahkan akan diperluas ke seluruh bank milik negara yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) serta Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).

Bank BUMN Bersatu untuk Lindungi Konsumen

Erick menekankan pentingnya perlindungan bagi masyarakat agar tidak dirugikan oleh developer yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, ia mendorong seluruh bank BUMN untuk berbagi data terkait developer nakal agar tidak lagi memperoleh akses ke proyek perumahan yang dibiayai oleh pemerintah.

“Saya akan segera mengadakan rapat dengan seluruh Himbara untuk berbagi data dan memastikan perlindungan bagi masyarakat bisa dioptimalkan. Jika diperlukan, seluruh bank BUMN juga akan menerapkan blacklist terhadap pengembang yang tidak bertanggung jawab,” ujar Erick dalam pernyataannya di Kementerian BUMN, sebagaimana dikutip pada Kamis (30/1/2025).

Ia juga mengapresiasi langkah BTN yang telah melakukan koreksi dan perbaikan sistem guna memastikan program 3 juta rumah dapat berjalan dengan baik dan tidak terganggu oleh pihak yang ingin mengambil keuntungan secara tidak sah.

“Saya mengapresiasi langkah BTN dalam melakukan koreksi dan perbaikan sistem. Jika kita ingin terus berkembang, kita harus memastikan bahwa program 3 juta rumah ini dapat berjalan dengan sukses,” tegasnya.

Erick mengakui bahwa temuan 120 ribu sertifikat bermasalah sejak 2019 memang masih tergolong kecil dibandingkan dengan target 3 juta rumah. Namun, ia menekankan pentingnya membangun fondasi yang kuat agar kebijakan ini dapat berjalan dengan baik tanpa hambatan di masa mendatang.

“Jumlah 120 ribu memang relatif kecil jika dibandingkan dengan program 3 juta rumah, tetapi ini adalah fondasi yang harus dijaga agar visi Presiden dapat terwujud. Implementasi yang baik menjadi kunci keberhasilan program ini,” ujarnya.

BTN Hentikan Kerja Sama dengan Developer Nakal

Sebagai tindak lanjut dari arahan Menteri BUMN, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menegaskan bahwa pihaknya akan menyetop kerja sama dengan developer yang terbukti bermasalah. Ia bahkan meminta BP Tapera untuk menerapkan kebijakan serupa agar pengembang nakal tidak dapat lagi terlibat dalam proyek rumah subsidi.

“Kami akan menghentikan kerja sama dengan pengembang yang bermasalah, apalagi setelah adanya arahan dari Pak Menteri. Banyak masyarakat yang sudah melunasi cicilan rumah tetapi belum mendapatkan sertifikat, dan ini harus segera diselesaikan,” ujar Nixon dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (21/1/2025).

Ia mengungkapkan bahwa BTN memiliki sistem penilaian internal yang mengelompokkan pengembang berdasarkan kinerja mereka. Developer dengan kinerja buruk masuk dalam kategori kuadran 4 dan 5.

Namun, ia juga mengakui bahwa ada sejumlah pengembang yang mencoba menghindari blacklist dengan membentuk perusahaan baru menggunakan nama yang berbeda. Untuk mengatasi hal ini, BTN akan memperketat pengawasan dan memastikan bahwa perusahaan dengan rekam jejak buruk tidak lagi mendapat akses ke proyek perumahan pemerintah.

“Sering kali developer bermasalah muncul kembali dengan nama PT yang baru. Kami sudah memblokir mereka di sistem kami, sehingga mereka tidak bisa lagi mengajukan pendanaan atau bekerja sama dengan BTN. Ini merupakan langkah penting untuk melindungi dana masyarakat,” jelasnya.

BP Tapera dan Bank Lain Akan Dilibatkan

Untuk memastikan developer nakal benar-benar tidak mendapatkan akses, BTN akan membagikan data blacklist ini ke BP Tapera dan seluruh perbankan lainnya. Tujuannya adalah agar pengembang yang telah terbukti bermasalah tidak dapat lagi mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi melalui jalur mana pun.

“Kami akan membagikan data ini ke BP Tapera agar semua bank tahu siapa saja developer bermasalah. Dengan demikian, mereka tidak bisa lagi menyalurkan KPR subsidi. Sayang sekali jika program pemerintah yang niatnya baik justru dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” tutur Nixon.

Lebih lanjut, Nixon menegaskan bahwa dengan berbagi data ini, BP Tapera dapat memastikan bahwa developer yang masuk daftar hitam tidak bisa lagi mendapatkan akses pendanaan di bank mana pun.

“Database BP Tapera nantinya akan diperbarui, sehingga siapa pun yang masuk blacklist di satu bank, otomatis tidak akan bisa masuk di bank lainnya,” pungkasnya.

Target Ekonomi 8%, Pemerintah Perkuat Akurasi Data Industri

Pemerintah Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk pertumbuhan ekonomi nasional, yakni mencapai 8% dalam periode 2025-2029. Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar untuk membawa Indonesia keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap), yang kerap menjadi tantangan utama bagi negara-negara berkembang.

Salah satu faktor kunci dalam mendorong target pertumbuhan ekonomi adalah sektor industri, yang harus diperkuat dengan sistem pengelolaan data yang akurat. Dalam rangka mendukung hal tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah mengembangkan Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas), sebuah platform digital yang telah berjalan selama lima tahun untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data industri secara real-time.

Penyesuaian Pelaporan untuk Akurasi Data

Guna meningkatkan kualitas data yang dihimpun, Kemenperin akan mengubah mekanisme pelaporan industri melalui SIINas. Jika sebelumnya laporan disampaikan secara semesteran, kini akan disesuaikan menjadi laporan triwulanan agar lebih sinkron dengan perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB).

“Kami melihat ada ketidaksesuaian dalam pelaporan sebelumnya. Data industri yang masuk ke SIINas masih menggunakan skema semesteran, sedangkan BPS menghitung PDB secara triwulanan. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan data,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S.A Cahyanto, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (30/1).

Sebagai bentuk tindak lanjut, Kemenperin bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menyempurnakan akurasi data industri. Dengan perubahan skema ini, pelaporan yang sebelumnya dilakukan dua kali dalam setahun kini akan dilakukan empat kali, dimulai dengan laporan untuk Semester II 2024 yang dibagi menjadi Triwulan III dan IV, yang harus disampaikan paling lambat pada 15 Februari 2025.

Langkah Strategis dalam Perencanaan Kebijakan

Perubahan skema pelaporan ini diharapkan dapat menghasilkan data yang lebih akurat dan detail, sehingga lebih efektif dalam membantu pemerintah merumuskan kebijakan industri yang lebih tepat sasaran. “Ini adalah langkah maju dalam membangun ekosistem industri yang lebih transparan, efisien, dan berbasis data berkualitas,” jelas Eko.

Sebagai bagian dari implementasi kebijakan ini, Kemenperin juga telah mengadakan Sosialisasi Surat Edaran Menteri Perindustrian No.1 Tahun 2025. Selain itu, Kemenperin akan merevisi Peraturan Menteri Perindustrian No.2 Tahun 2019 agar dapat mengakomodasi mekanisme pelaporan baru dan memperkuat validasi data yang lebih komprehensif.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenperin, M. Ari Kurnia Taufik, mengungkapkan bahwa sistem SIINas telah diuji coba dengan beberapa pelaku industri dan siap digunakan mulai Jumat (24/1). “Kami telah melakukan uji coba dan memastikan bahwa sistem ini dapat berjalan dengan baik. Pelaku usaha sudah bisa mulai menyampaikan laporan mereka,” ujarnya.

Menuju Industri yang Lebih Kuat dan Kompetitif

Untuk memastikan kelancaran transisi ke sistem pelaporan triwulanan, Pusdatin akan menyediakan pendampingan bagi perusahaan industri dan kawasan industri melalui asistensi serta pertemuan teknis lainnya.

“Kami mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, baik di lingkungan Kemenperin maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bidang perindustrian di berbagai wilayah, yang telah membantu dalam pembinaan dan pendampingan bagi pelaku usaha,” tambah Ari.

Keakuratan data industri menjadi faktor kunci dalam pengambilan keputusan strategis bagi pemerintah dan pelaku usaha. Dengan adanya perbaikan dalam sistem pelaporan SIINas, diharapkan industri nasional dapat berkembang lebih pesat dan memiliki daya saing tinggi di kancah global.

“Kami berharap kerja sama yang telah terjalin akan terus diperkuat, sehingga SIINas dapat menjadi acuan utama dalam penyusunan kebijakan industri yang lebih solid dan berkelanjutan,” tutup Ari.

Kerja Sama Sawit Indonesia dan Malaysia Diperkuat, Pasar Global Jadi Target!

Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, turut mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan dengan PM Malaysia, Anwar Ibrahim, di Kuala Lumpur pada Senin (27/1). Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara sepakat untuk memperkuat kerja sama di berbagai sektor, terutama dalam bidang perdagangan dan investasi. Salah satu isu utama yang dibahas adalah pengelolaan industri kelapa sawit, yang merupakan komoditas unggulan Indonesia dan Malaysia.

“Presiden menegaskan bahwa hampir setiap negara yang dikunjunginya menyatakan kebutuhan mereka terhadap kelapa sawit. Oleh karena itu, beliau berharap kerja sama antara Indonesia dan Malaysia dalam sektor ini dapat terus ditingkatkan,” ujar Mendag Busan.

Sebagai dua negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia yang menguasai 80 persen produksi global, Indonesia dan Malaysia memiliki kepentingan strategis dalam menjaga keberlanjutan dan daya saing industri ini. Mendag Busan mengapresiasi komitmen Malaysia dalam mempererat kolaborasi di sektor kelapa sawit dan menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti langkah-langkah konkret untuk memperkuat sinergi ini.

Indonesia-Malaysia Perkuat Hubungan Dagang

Dari sisi perdagangan, Malaysia merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia. Selama periode Januari—November 2024, total nilai perdagangan antara kedua negara mencapai USD 21,06 miliar. Dalam periode tersebut, ekspor Indonesia ke Malaysia tercatat sebesar USD 10,97 miliar, sementara impor dari Malaysia mencapai USD 10,09 miliar. Dengan demikian, Indonesia masih mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD 882 juta.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2023, total perdagangan antara Indonesia dan Malaysia mencapai USD 23,2 miliar. Indonesia mencatatkan ekspor sebesar USD 12,5 miliar ke Malaysia, sedangkan nilai impornya sebesar USD 10,8 miliar, menghasilkan surplus perdagangan sebesar USD 1,7 miliar.

Beberapa komoditas utama yang diekspor Indonesia ke Malaysia pada 2023 antara lain bahan bakar mineral, minyak nabati dan hewani, kendaraan, besi dan baja, serta tembaga. Sementara itu, produk utama yang diimpor dari Malaysia mencakup mesin dan peralatan mekanis, plastik, peralatan elektronik, bahan kimia organik, serta besi dan baja.

Investasi Malaysia di Indonesia Mengalami Pertumbuhan Signifikan

Di sektor investasi, Malaysia juga menempati posisi strategis sebagai salah satu sumber utama Foreign Direct Investment (FDI) bagi Indonesia. Sepanjang tahun 2023, Malaysia menjadi sumber investasi asing terbesar kelima bagi Indonesia dengan nilai investasi mencapai USD 4,06 miliar, meningkat 21,4 persen dibanding tahun sebelumnya.

Dengan adanya kesepakatan strategis ini, diharapkan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Malaysia semakin erat, memberikan manfaat yang lebih besar bagi kedua negara, serta memperkuat daya saing industri kelapa sawit di kancah global.

Ingin Bisnis Melesat di Tahun Ular Kayu? Ini Tips yang Harus Dicoba!

Tahun Ular Kayu dalam astrologi Tionghoa sering dikaitkan dengan kecerdasan, perhitungan matang, dan strategi yang tajam. Elemen kayu melambangkan pertumbuhan, fleksibilitas, dan adaptasi, yang artinya ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk memulai atau mengembangkan bisnis dengan strategi yang lebih visioner. Tapi, sektor bisnis dan keuangan seperti apa yang punya potensi cuan besar di tahun ini? Yuk, kita bahas!

Tren Bisnis dan Keuangan yang Berpotensi Moncer di Tahun Ular Kayu

Tahun Ular Kayu bukan hanya tentang keberuntungan, tapi bagaimana kita bisa membaca peluang dan mengambil langkah cerdas. Beberapa sektor yang diprediksi akan berkembang pesat antara lain:

  1. Investasi Berbasis Keberlanjutan
    Semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya investasi berkelanjutan, seperti saham di perusahaan ESG (Environmental, Social, and Governance) atau reksa dana hijau. Ini bisa menjadi momentum untuk berinvestasi di aset yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan.
  2. Industri Kesehatan dan Kesejahteraan
    Kesehatan menjadi perhatian utama masyarakat. Bisnis yang berkaitan dengan nutrisi, produk herbal, telemedicine, hingga layanan kesehatan mental bisa menjadi primadona di tahun ini.
  3. Sektor Keuangan dan Trading
    Dunia keuangan selalu menarik untuk digeluti, terutama dengan semakin banyaknya instrumen investasi yang bisa diakses dengan mudah. Dari investasi saham, kripto, hingga trading forex, semua memiliki peluang, asalkan dilakukan dengan edukasi yang benar.
  4. Bisnis Berbasis Gaya Hidup
    Masyarakat saat ini lebih menghargai pengalaman daripada sekadar produk. Oleh karena itu, bisnis di sektor pariwisata, wellness retreat, hingga layanan personal branding bisa menjadi sektor yang menjanjikan.

Untuk meraih kesuksesan di tahun Ular Kayu, ada beberapa strategi yang perlu diperhatikan agar bisnis tetap berkembang dan bertahan di tengah persaingan. Salah satu kunci utamanya adalah fokus pada inovasi dan adaptasi. Tahun ini menuntut fleksibilitas serta kecerdasan dalam membaca pasar. Bisnis yang mampu beradaptasi dengan perubahan dan terus menghadirkan inovasi baru akan lebih unggul dibandingkan yang berjalan stagnan.

Lakukan Perhitungan yang Matang, Jangan Takut Ambil Resiko!

Selain itu, jangan takut untuk mengambil risiko, tetapi tetap harus dilakukan dengan perhitungan yang matang. Risiko merupakan bagian dari dunia bisnis dan investasi, namun dengan strategi yang tepat, kamu bisa meminimalkan potensi kerugian dan memaksimalkan keuntungan. Mengelola risiko dengan cerdas akan membuat bisnismu lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.

Di sisi lain, memperluas jaringan dan menjalin kolaborasi juga menjadi langkah penting di tahun ini. Membangun koneksi dengan partner yang tepat bisa membantu bisnismu berkembang lebih cepat. Melalui kerja sama yang solid, peluang untuk mengembangkan usaha akan semakin terbuka lebar.

Tak kalah penting, manfaatkan teknologi sebagai keunggulan kompetitif. Di era digital seperti sekarang, bisnis yang mampu mengoptimalkan teknologi akan lebih mudah bertahan dan berkembang. Pemasaran digital, otomatisasi operasional, serta analisis data bisa menjadi faktor penentu keberhasilan dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat.

Tahun Ular Kayu membawa peluang besar bagi mereka yang siap untuk berpikir cerdas, fleksibel, dan inovatif. Jika kamu ingin meraih cuan di sektor bisnis dan keuangan, pastikan kamu mengikuti tren yang berkembang, mempersiapkan strategi yang matang, dan tetap terbuka untuk inovasi. Tahun ini bukan sekadar soal keberuntungan, tapi bagaimana kamu memanfaatkan momentum dengan langkah yang tepat.

eFishery Guncang Ekosistem Startup Indonesia, Kepercayaan Investor Terancam

Industri startup di Indonesia diguncang dengan dugaan manipulasi laporan keuangan yang melibatkan salah satu unicorn terkemuka, eFishery. Perusahaan teknologi perikanan ini dituduh telah merekayasa data keuangannya, menyebabkan kerugian besar bagi para investor dan mengundang perhatian luas di kalangan pelaku industri.

Didirikan pada tahun 2013 oleh Gibran Huzaifah, Muhammad Ihsan Akhirulsyah, dan Chrisna Aditya, eFishery dikenal sebagai pelopor dalam solusi teknologi perikanan. Perusahaan ini menawarkan berbagai produk inovatif seperti Smart Feeder, alat pemberi pakan otomatis, serta sejumlah platform digital seperti eFisheryKu untuk edukasi dan manajemen budidaya, eFisheryFund untuk pembiayaan petani, dan eFisheryFresh yang menghubungkan petani dengan pasar.

Sejak awal berdirinya, eFishery terus berkembang dengan berbagai inisiatif, mulai dari peluncuran program Kabayan untuk membantu petani ikan pada 2019 hingga pengenalan platform eFarm dan alat terbaru mereka, eFeeder 5, pada 2022. Pada 2023, perusahaan ini mencapai status unicorn dengan valuasi lebih dari USD 1 miliar (Rp16,2 triliun).

Awal Mula Investigasi

Namun, di tengah kesuksesan tersebut, laporan dari whistleblower yang diterima oleh dewan direksi pada Desember 2024 membuka pintu bagi penyelidikan mendalam. Dewan direksi segera menunjuk FTI Consulting untuk memeriksa dugaan ketidakwajaran dalam laporan keuangan perusahaan. Proses investigasi melibatkan lebih dari 20 wawancara dengan staf serta pemeriksaan data dari berbagai platform komunikasi internal seperti WhatsApp dan Slack.

Hasil investigasi awal mengungkapkan berbagai ketidakkonsistenan serius dalam laporan keuangan eFishery. Perusahaan ini diduga telah menggelembungkan pendapatan hingga hampir USD 600 juta (Rp9,74 triliun) dalam periode sembilan bulan terakhir hingga September 2024.

Laporan keuangan yang disampaikan kepada investor menunjukkan laba sebesar USD 16 juta (Rp259,9 miliar), namun analisis internal justru menemukan kerugian hingga USD 35,4 juta (Rp575 miliar). Pendapatan yang diklaim mencapai USD 752 juta (Rp12,2 triliun) ternyata hanya sebesar USD 157 juta (Rp2,55 triliun) menurut data sebenarnya.

Selain itu, jumlah tempat pakan ikan yang dilaporkan aktif mencapai 400.000 unit, tetapi penyelidikan menunjukkan hanya sekitar 24.000 unit yang benar-benar beroperasi. Hingga November 2024, total kerugian kumulatif eFishery sejak berdiri mencapai USD 152 juta (Rp2,5 triliun).

Dampak Kasus Yang Menimpa eFishery

Insiden ini menyebabkan kepercayaan investor anjlok. Padahal, eFishery sebelumnya mendapatkan dukungan dari investor besar seperti SoftBank Group asal Jepang dan Temasek dari Singapura. Sebagai langkah awal, dewan direksi memutuskan untuk memberhentikan Gibran Huzaifah dari posisi CEO perusahaan.

Keuangan perusahaan juga menjadi sorotan, dengan total aset dilaporkan sebesar USD 220 juta (Rp3,6 triliun), namun sekitar USD 63 juta (Rp1,02 triliun) di antaranya berupa piutang yang diragukan keabsahannya.

Kasus ini tidak hanya mengguncang eFishery, tetapi juga memberikan pelajaran pahit bagi ekosistem startup Indonesia. Manipulasi data seperti ini menciptakan tantangan besar bagi kepercayaan investor, terutama dalam menghadapi perusahaan rintisan yang mencoba meraih pendanaan besar.

Dengan reputasi eFishery sebagai pionir teknologi perikanan, banyak pihak kini mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas di sektor startup teknologi. Di tengah skandal ini, masa depan eFishery dan kredibilitas ekosistem startup Indonesia berada di bawah sorotan tajam.