Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Dampak Konflik Timur Tengah, Indonesia Bersiap Hadapi Kenaikan Harga BBM

Dampak Konflik Timur Tengah, Indonesia Bersiap Hadapi Kenaikan Harga BBM

0
Dampak Konflik Timur Tengah, Indonesia Bersiap Hadapi Kenaikan Harga BBM (Source: Medium)

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengungkapkan potensi eskalasi konflik antara Iran dan Israel di Timur Tengah dapat berdampak langsung pada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi ESDM, Tutuka Ariadji, menjelaskan bahwa Indonesia, sebagai salah satu negara yang masih sangat bergantung pada impor minyak mentah dan BBM, rentan terhadap fluktuasi harga komoditas energi global.

Menurut Tutuka, jika ketegangan di Timur Tengah terus berlanjut, kemungkinan besar harga minyak mentah dunia akan mengalami kenaikan signifikan.

Hal ini akan berdampak langsung pada harga BBM di dalam negeri, mengingat Indonesia sebagian besar masih mengimpor BBM dari luar negeri, terutama dari Singapura dan Malaysia.

Proyeksi Kenaikan Harga Minyak Ditengah Konflik Timur Tengah

Pemerintah memperkirakan bahwa harga minyak mentah dapat melonjak sekitar US$ 5-10 per barel, mencapai kisaran US$ 100 per barel jika konflik di Timur Tengah terus berlanjut.

Hal ini berarti bahwa konsumen di Indonesia harus bersiap untuk menghadapi potensi kenaikan harga BBM dalam waktu dekat.

Namun, Tutuka menegaskan bahwa saat ini pemerintah belum merencanakan kenaikan harga jual BBM bersubsidi.

Langkah-langkah kebijakan yang akan diambil masih terus dipertimbangkan dengan hati-hati, sambil terus memantau pergerakan harga minyak mentah dunia.

Dampak Terhadap Ekonomi Indonesia

Potensi kenaikan harga BBM tidak hanya akan mempengaruhi konsumen secara langsung, tetapi juga akan memiliki dampak yang lebih luas terhadap ekonomi Indonesia. Ekonom senior, Mari Elka Pangestu, mengatakan bahwa naiknya harga minyak mentah dunia hingga level US$ 100 per barel dapat meningkatkan beban subsidi energi di dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Mari menjelaskan bahwa dampaknya dapat berupa inflasi dan peningkatan beban subsidi dari APBN.

Meskipun demikian, pemerintah telah memastikan bahwa stok minyak, LPG, dan BBM di Indonesia masih dalam kondisi aman. Cadangan minyak di kapal dan kilang juga dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam kurun waktu 30 hari ke depan.

Namun demikian, perlu diingat bahwa jika konflik di Timur Tengah terus berlanjut, pasokan minyak dan BBM di Indonesia bisa terganggu, mengingat Indonesia merupakan negara net importir minyak dan BBM.

Dengan potensi eskalasi konflik di Timur Tengah, Indonesia harus siap menghadapi dampaknya terhadap harga BBM di dalam negeri. Meskipun pemerintah telah memantau situasi dengan cermat dan memastikan ketersediaan stok energi yang cukup, langkah-langkah kebijakan yang tepat harus diambil untuk mengelola dampak ekonomi yang mungkin terjadi.

Exit mobile version