Beberapa negara di kawasan Timur Tengah telah menutup wilayah udara mereka menyusul serangan udara Garda Revolusi Iran terhadap Israel pada akhir pekan lalu. Negara-negara yang melakukan tindakan ini antara lain Libanon, Irak, Suriah, dan Yordania.
Iran telah memperingatkan negara-negara lain agar tidak membiarkan wilayah mereka digunakan sebagai tempat untuk serangan balik Israel.
Menurut laporan dari Reuters yang dikutip oleh kantor berita Mehr pada hari Minggu, Menteri Pertahanan Iran, Mohammad Reza Ashtiani, menegaskan bahwa Teheran akan merespons dengan tegas terhadap negara mana pun yang memperbolehkan wilayahnya digunakan untuk serangan terhadap Iran oleh Israel.
Stasiun berita Libanon, Al Jadeed TV, melaporkan bahwa Libanon telah menutup sementara wilayah udaranya sebagai tindakan antisipasi terhadap ancaman serangan ke negara Israel.
Yordania juga telah menutup ruang udaranya sejak Sabtu, dengan armada pertahanan udaranya siap untuk menghadapi dan menembak jatuh drone atau pesawat Iran yang melanggar wilayah udaranya.
Sumber dari Reuters dalam lingkaran pejabat keamanan Yordania mengonfirmasi bahwa tentara mereka berada dalam keadaan siaga tinggi, dengan sistem radar memantau aktivitas drone yang berasal dari Irak dan Suriah.
Respon Sejumlah Negara Terhadap Serangan Tersebut
Yordania, yang berbatasan dengan Suriah dan Irak di mana pasukan proksi Iran beroperasi, juga memiliki perbatasan dengan Israel dan wilayah pendudukannya di Tepi Barat. Kuwait juga telah menutup ruang udaranya dan mengalihkan rute penerbangan dari wilayah yang dekat dengan potensi manuver Iran ke Israel.
Di Suriah, sistem pertahanan Pantsir buatan Rusia telah ditempatkan di sekitar ibu kota Damaskus dan pangkalan-pangkalan militer utama sebagai respons terhadap ancaman serangan Israel terhadap pangkalan dan instalasi militer di mana milisi pro-Iran bermarkas.
Irak juga mengambil tindakan serupa dengan menutup ruang udaranya setelah serangan Iran terhadap Israel. Kementerian Perhubungan Irak mengkonfirmasi penutupan ruang udara dan penundaan semua penerbangan sejak Sabtu.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengadakan rapat kabinet perang di markas militer Yahudi di Tel Aviv pada Minggu pagi. Israel mengklaim bahwa Iran telah mengirim sekitar 100 muatan bahan peledak menggunakan drone dan rudal ke wilayah target di Israel. Namun, tidak ada detail yang dipaparkan mengenai kerusakan atau korban yang mungkin terjadi di wilayah Israel akibat serangan tersebut.