Harga emas dunia membuka tahun 2025 dengan langkah positif setelah dua pekan berturut-turut berada di zona merah. Berdasarkan data Refinitiv, harga emas (XAU) pada penutupan perdagangan Jumat (3/1/2025) turun tipis sebesar 0,68%, berada di posisi US$ 2.639,12 per troy ons. Meski mengalami pelemahan harian, kenaikan pada dua hari sebelumnya berhasil membawa harga emas mencatatkan penguatan mingguan sebesar 0,73%.
Kenaikan ini menjadi kabar baik bagi pasar setelah emas mengalami pelemahan selama dua minggu terakhir di penghujung tahun 2024. Penguatan mingguan ini juga menjadi tanda bahwa emas masih memiliki daya tarik kuat di tengah berbagai ketidakpastian global yang mengintai pada awal tahun ini.
Faktor Penggerak Harga Emas Dunia
Lonjakan harga emas selama sepekan terakhir dipengaruhi oleh meningkatnya risiko di pasar global. Ketidakpastian geopolitik, potensi meningkatnya defisit fiskal yang memicu lonjakan utang pemerintah, serta kemungkinan bahwa bank sentral global, termasuk Federal Reserve (The Fed), tidak akan memangkas suku bunga secepat ekspektasi menjadi pendorong utama.
“Emas terus menjadi pilihan investor sebagai aset safe haven yang andal. Ketika ketidakpastian meningkat, permintaan emas cenderung melonjak karena statusnya sebagai lindung nilai terhadap risiko ekonomi dan politik,” ujar seorang analis pasar.
Risiko global lainnya, seperti ketegangan geopolitik dan dampak kebijakan-kebijakan baru pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump yang akan dilantik pada 20 Januari, juga turut berperan dalam menjaga daya tarik emas.
Pasar Menanti Data Ekonomi Penting
Para pelaku pasar kini tengah menunggu data ekonomi terbaru yang akan memberikan gambaran lebih jelas terkait kondisi ekonomi global. Laporan payroll Amerika Serikat dan data inflasi menjadi sorotan utama menjelang rapat pertama Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed di tahun 2025.
Kebijakan moneter The Fed, yang kerap menjadi penggerak utama pasar emas, diharapkan dapat memberikan panduan lebih jelas tentang arah suku bunga. Jika suku bunga tetap tinggi atau hanya turun secara bertahap, emas kemungkinan besar akan terus diminati sebagai aset lindung nilai.
Prospek Emas di Tahun 2025
Dengan berbagai risiko yang membayangi pasar global, termasuk ketidakpastian kebijakan fiskal dan geopolitik, prospek emas di tahun 2025 masih dianggap cerah. Permintaan terhadap logam mulia ini diproyeksikan tetap tinggi, mengingat perannya sebagai instrumen konservatif di tengah volatilitas ekonomi dunia.
Harga emas yang berhasil menutup pekan pertama tahun ini dengan positif memberikan optimisme bagi para investor. Emas diperkirakan akan tetap menjadi pilihan utama di tengah kondisi global yang penuh tantangan.