Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan komitmennya untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Galeri Menong, Purwakarta, Jawa Barat, dalam mengembangkan bisnis mereka. Dalam acara Dialog Interaktif Bersama UMKM Galeri Menong Purwakarta yang diadakan pada Jumat (21/6), Mendag Zulkifli Hasan juga menyatakan kesiapannya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM di sana.
“Saya datang ke sini untuk mendengarkan langsung dari pelaku UMKM Galeri Menong tentang kendala yang mereka hadapi, termasuk omset yang masih rendah,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Tantangan yang Dihadapi UMKM Galeri Menong, Purwakarta
Hasil dialog mengungkap sejumlah tantangan yang dihadapi UMKM Galeri Menong, seperti kesulitan mendapatkan bahan baku dan tingginya harga tepung tapioka merk Aci Gunung dari Lampung, masalah pemasaran di ritel modern, regenerasi pelaku usaha keramik, penjualan di platform digital, serta isu pembiayaan.
Menanggapi kesulitan dan mahalnya harga bahan baku, Mendag Zulkifli Hasan menyarankan agar pelaku UMKM melakukan pembelian secara berkelompok.
“Dengan membentuk kelompok, pembelian bisa lebih mudah dan harga bahan baku bisa lebih murah. Kami juga memberikan bantuan berupa 100 karung tepung tapioka kemasan 25 kg,” jelasnya.
Strategi Pemasaran di Ritel Modern dan Digital
Mengenai pemasaran produk UMKM di ritel modern, Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa Kementerian Perdagangan sudah berupaya agar ritel modern menerima produk UMKM. Namun, masalah sering muncul karena produk dikirim ke pusat di Jakarta, bukan langsung ke ritel.
“Kami akan fasilitasi dialog dengan pihak ritel modern agar pengiriman produk bisa langsung ke ritel masing-masing untuk mengurangi retur akibat kerusakan,” tambahnya.
Untuk regenerasi industri keramik, Mendag Zulkifli Hasan menyatakan bahwa Kementerian Perdagangan tengah memerangi produk keramik impor yang tidak sesuai ketentuan. Salah satu contohnya adalah temuan di Surabaya dengan nilai hampir Rp80 miliar yang kemudian dihancurkan.
Kemendag juga menetapkan tarif tinggi untuk keramik impor yang harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) guna melindungi harga keramik lokal. “Diharapkan dengan harga keramik yang kompetitif, generasi muda tertarik untuk melanjutkan usaha keramik,” ujarnya.
Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan dan Pelatihan
Mendag Zulkifli Hasan juga menekankan pentingnya bimbingan dan bantuan dari pemerintah pusat dan daerah, termasuk dari Dinas Perindustrian dan DPRD, untuk mendukung UMKM, terutama dari sisi permodalan.
Dalam hal pemasaran digital yang masih kurang optimal, Mendag Zulkifli Hasan menyatakan bahwa Kemendag akan memfasilitasi pelatihan di Galeri Menong dengan melibatkan platform e-commerce. Para pelaku UMKM akan dilatih untuk menampilkan produk secara online dengan menarik dan menyiapkan katalog.
Untuk masalah pembiayaan, Mendag Zulkifli Hasan mengusulkan agar pelatihan pemasaran digital juga melibatkan pihak pembiayaan seperti perbankan, kredit usaha rakyat (KUR), dan lembaga keuangan. Ia juga mendukung usulan agar produk-produk UMKM ditampilkan dalam setiap agenda pemerintah.
“Jangan hanya bangga, tetapi juga bela dan beli produk UMKM,” tegas Mendag Zulkifli Hasan.