Sabtu, November 23, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 862

Retail & Properti

    0

      0

        0

        Sales & Marketing

          0

            0

              0

              Ternyata Ini Makna di Balik Logo Baru VIT

              0

              Berempat.com – VIT merupakan salah satu produsen air mineral kemasan yang telah berkancah di pasar Indonesia sejak 1982. VIT memang bukan produk yang baru, tapi VIT saat ini hadir dengan logo baru. Bila dulu logo VIT terlihat agak kaku, kini logo VIT justru terlihat lebih simpel, dinamis, dan cerah dengan lebih menguatkan pada warna merah.

              Menurut Senior Brand Manager VIT Ayu Ahza, warna merah dipilih untuk membedakan merek VIT dengan kompetitor. Memang, selama ini merek air mineral lebih dominan mengusung warna biru pada logo dan kemasan.

              “Logo lebih simpel, air terlihat jernih di dalam botol yang menonjolkan warna merah. Warna merah juga untuk membedakan VIT dengan kompetitor,” papar Ayu saat jumpa pers beberapa waktu lalu.

              Perubahan logo yang diusung VIT saat ini merupakan cara VIT untuk menyasar segmen pasar yang lebih mudah. Ayu menerangkan, dulu VIT menyasar ibu rumah tangga berusia 35-40 tahun sebagai segmen pasar, kini VIT ingin fokus menyasar segmen anak muda usia 20-29 tahun.

              “Masing-masing memiliki segmen dan memiliki pesaingnya masing-masing, untuk VIT kita ingin fokus kepada konsumen muda, 20 – 29 tahun,” ujarnya.

              Perubahan segmen pasar yang ditargetkan VIT inilah yang kemudian melahirkan slogan baru mereka, Lepasin Aja. Menurut Ayu, slogan tersebut sangat cocok dengan segmen pasar baru VIT. Karena menurutnya di usia 20-29 tahun kebanyakan orang sedang memasuki masa transisi dalam hidup.

              Ayu mencontohkan bila kebanyakan orang di usia tersebut sedang menyelesaikan skripsi, memulai karier, dan perempuan yang baru menikah dan menjadi seorang istri.

              “Ketika mereka merasa lelah atau kewalahan, kami ingin mereka mengingat dan mengambil botol VIT untuk membantu mereka sedikit rileks sebelum menghadapi aktivita kembali,” terang Ayu.

              “Inilah cara kami agar tetap relavan bagi konsumen dengan beradaptasi pada gaya hidup masyarakat saat ini,” sambungnya.

              Saat ini VIT diklaim Ayu menduduki peringkat kedua di pasar air minum dalam kemasan yang paling banyak dibeli. Sementara di peringkat satu masih diduduki Aqua. Namun keduanya bukanlah kompetitor absah mengingat keduanya masih berada di satu payung; Danone Group.

              Karena masih berada di posisi dua teratas, Ayu pun menolak bila VIT dikatakan mengubah logo lantaran pertumbuhan yang stagnan. Bahkan Ayu mengklaim bila VIT selalu menunjukkan pertumbuhan positif sejak pertama kali muncul di pasar. Namun, Ayu tetap mengakui adanya persaingan yang semakin ketat mengingat bermunculannya merek baru.

              Industri Gula Indonesia yang Tak Lagi Manis

              Berempat.com – Di masa kolonial Belanda, Indonesia pernah mencicipi manisnya industri gula. Di tahun 1930, sebagaimana tertulis dalam buku Indonesia dalam Kajian Sarjana Jepang, ada 179 pabrik yang tersebar di Jawa. Di era itu panen yang bisa dihasilkan bahkan bisa diekspor oleh Indonesia.

              Tapi saat ini kondisi berbalik bagi industri gula Tanah Air sejak merdeka. Dari zaman Orde Lama hingga Reformasi, Indonesia justru harus memenuhi kebutuhan gula nasional dengan impor. Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI Sri Adiningsih sendiri mengungkapkan bahwa permasalahan ini sudah lama terjadi di Indonesia.

              “Gula itu manis tapi godaannya juga manis, dan merupakan sembako yang strategis dan permintaannya juga semakin meningkat,” ujar Sri dalam acara Seminar Nasional Permasalahan Sektor Gula’ di Jakarta, Kamis (29/3).

              Terus berkurangnya lahan tebu dianggap Sri sebagai faktor menurunnya angka produksi gula di Indonesia. Persoalan itu bahkan yang menurutnya paling banyak menyita perhatian.

              “Dari tahun ke tahun luas area tanaman tebu semakin berkurang. Padahal jika dibandingkan dengan produktivitas seluruh dunia, tebu Indonesia tidak buruk, tapi memang tidak bagus,” paparnya.

              Menurunnya lahan juga berpengaruh pada produktivitas tebu yang ikut lesu. Tak terkecuali produksi gula kristal putih. Itulah mengapa Sri mengatakan bahwa kondisi saat ini merupakan sebuah tantangan. Meski begitu ia tetap berharap produksi gula putih kristal dapat meningkat pada akhir tahun ini.

              Industri gula Indonesia memang tak semanis dulu lagi. Di awal tahun ini saja, PT Perkebunan Nusantara X (PTPN 10) telah berencana menutup pabrik gulanya lantaran tak lagi bisa menguntungkan. Hal itu disampaikan dalam keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Februari 2018.

              Terus menurunnya industri gula di Indonesia bahkan diprediksi akan terus terjadi hingga tahun ini. Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Agus Pakpahan yang menilai komoditas gula tak lagi menggairahkan.

              “Pada 2004-2008, saat jaminan dan harga bagus, luas areal meningkat lebih dari 80.000 ha. Tetapi kemudian saat iklim insentif menurun, areal tanam juga turut menurun lebih dari 30.000 ha,” ujar Agus seperti dikutip dari Kontan.co.id, Februari tahun lalu.

              Akibat menurunnya areal lahan itu saat ini produksi gula Indonesia hanya mencapai 2,1 juta ton. Menurunnya produksi gula juga diduga Agus lantaran banyak petani yang tak lagi tertarik menggarap industri gula. “Dugaan saya mereka pindah ke komoditas lain,” tukasnya.

              Pascapengumuman Akusisi Grab, GO-JEK Umumkan Persiapan Ekspansi

              0

              Berempat.com – Senin lalu, (26/3) Grab secara resmi telah mengumumkan pengakuisisiannya terhadap layanan sejenis, Uber untuk kawasan ASEAN. Dengan begitu, dalam waktu dekat layanan Uber tak akan beroperasi lagi di kawasan ASEAN. Tapi, Uber tetap memiliki saham di Grab sebesar 27,5%.

              Pengakuisisian Grab terhadap Uber pun otomatis mengerucutkan persaingan layanan jasa transportasi daring di Indonesia menjadi hanya dua pemain, yakni Grab dan GO-JEK. Pertanyaan pun meruap kenapa GO-JEK tak bergerak mengakuisisi Uber yang memang sudah diisukan goyah untuk kawasan ASEAN.

              Jawaban pun segera diberikan dari CEO GO-JEK Nadiem Makarim melalui surat elektronik yang disebar kepada internal perusahaan. Dalam pemaparannya, alasan GO-JEK tak mengakusisi Uber karena sekarang sedang fokus untuk ekspansi di tiga negara di Asia Tenggara pada pertengahan tahun ini.

              Sejauh ini, tiga negara yang sering diisukan menjadi tempat berlabuh GO-JEK selanjutnya adalah Thailand, Vietnam, dan Fillipina. Namun, Nadiem sama sekali tak menyinggung negara mana yang akan menjadi target ekspansi dalam surat elektroniknya untuk internal perusahaan itu.

              Rencana ekspansi ke luar negeri pun dicuatkan lagi oleh Nadiem lantaran telah hilangnya satu pemain; Uber. Karena itu, dalam keterangannya Nadiem menilai bahwa ini adalah peluang bagi GO-JEK untuk memperluas penetrasi pasar.

              “Persiapan sedang berjalan, dalam beberapa pekan, negara baru segera diumumkan. Ini akan diikuti oleh tiga negara lain di Asia Tenggara pada pertengahan tahun,” tulis Nadiem.

              Realisasi ekspansi bagi GO-JEK memang bukan hal yang sulit mengingat di belakangnya terdapat penyokong dana besar seperti Google, Tencent, dan JD.ID. Para investor itu tentu akan memberikan sokongan kepada GO-JEK untuk bisa mengglobal.

              Dalam suratnya, Nadiem pun meyakini perusahaannya akan menjadi fenomena global mengingat adanya dukungan dari mitra lokal dan global yang ada di belakang GO-JEK.

              Sejauh ini, GO-JEK sendiri menjadi salah satu aplikasi ride-sharing yang menawarkan layanan jauh lebih lengkap dibanding Grab maupun Uber. Muncul juga rumor bahwa Nadiem hendak mengembangkan GO-PAY lebih jauh agar bisa menjadi fitur dompet virtual yang bisa diunduh di luar aplikasi GO-JEK.

              JOOX Bakal Gelar Konser Tunggal Tulus di Makassar

              0

              Berempat.com – Para penikmat musik di Makassar rasanya harus bersiap-siap menyambut sebuah pergelaran musik bertajuk JOOX Live Present Tulus yang akan berlangsung di Covention Center Celebes Makassar pada 13 April 2018. Konser musik Tulus ini merupakan persembahan dari penyedia streaming musik digital, JOOX. Selain Tulus, akan hadir band  lokal Makassar yang akan membuka acara, yakni Kapal Udara dan Ruang Baca.

              Makassar bisa dibilang menjadi kota pertama di luar Jawa yang menjadi tempat diselenggarakannya konser musik yang diusung JOOX. Selama kehadirannya di Indonesia pada 2015, JOOX memang lebih konsen untuk menggelar berbagai acara di Jawa. Senior Business Development Director of Tencent International Business Group, Benny Ho menuturkan bahwa Makassar dipilih karena menjadi salah satu kota dengan pengguna aktif JOOX yang terbilang banyak.

              “Kami juga bermaksud memperluas interaksi antara penggemar dan artis dengan acara seperti rangkaian JOOX LIVE ini dan untuk menyediakan platform bagi pengguna JOOX dan pecinta musik untuk menikmati musik yang berkualitas,” ujar Benny seperti dalam keterangan resmi yang diterima Berempat.com, Rabu (28/3).

              Selain sebagai upaya mendekatkan diri dengan para pengguna JOOX, diselenggarakannya konser Tulus ini juga cara bagi JOOX untuk mendekatkan penggemar dengan musisi favorit mereka, dan sebagai bukti dalam mendukung industri musik Tanah Air.

              “Kolaborasi dengan TulusCompany untuk mengadakan pertunjukkan Tulus di Makassar adalah komitmen kami untuk mendukung industri musik Indonesia,” tutur Head of Marketing dan PR JOOX Indonesia Trisiska Putri Hapsari.

              Apalagi, sambung Putri, Makassar sudah lama dikenal sebagai The Gateway to the Eastern Indonesia, yang kaya akan kreativitas dan musikalitasnya. “Kami ingin lebih dekat dengan pecinta musik di sini dan mengenalkan streaming and download musik gratis melalui JOOX kepada khalayak Makassar,” tambahnya.

              JOOX dan Tulus bukan kali ini saja berkolaborasi. Sebelumnya, Tulus juga sempat menjadi pengisi pada JOOX LIVE 2016. Ditambah setahun berselang Tulus dinobatkan sebagai JOOX Most Streamed Artist di tahun 2017. Atas capaian Tulus itu pula yang menjadi landasan mengapa JOOX memilih Tulus di tahun ini. Selain menjadi ajang konser, JOOX Live tahun ini pun menjadi perayaan sederhana Tulus atas prestasi terbaru dari JOOX tersebut.

              Dipilihnya Tulus juga tak lain karena karya-karyanya yang cukup ringan dan mudah diterima oleh telinga masyarakat Indonesia. Ditambah lirik yang puitis yang dipadukan dengan karakter vokalnya yang kuat, membuat Tulus mendapatkan ragam penghargaan di dalam negeri maupun di luar negeri.

              Tiket konser JOOX Live TULUS sendiri sudah tersedia di berbagai ticket box seperti Chambers, Immortal, Issue, Kampoeng Pops, dan Kopiapi Coffee yang dibanderol Rp 49.000 (termasuk gratis 1 bulan JOOX VIP).