Sabtu, November 23, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 863

Jajal Pasar Indonesia, Ashleigh Ivory Buka Peluang Reseller Hingga Distributor

Berempat.com – Mungkin, sebuah produk kecantikan berlabel Ashleigh Ivory masih amat asing di telinga kaum Hawa Indonesia. Tapi, produk kecantikan satu ini sudah ternama di Singapura sejak 2007. Dua produk yang paling terkenal dari Ashleigh Ivory adalah serum wajah Fuji Shilitake Age-Defying Serum dan roller wajah berbahan berlian, Black Diamond Beauty Roller.

Pendiri Ashleigh Ivory, Cassiopea Yap mengungkapkan alasan kepada Berempat.com kenapa ia ingin menjajal pasar Indonesia. Menurut wanita keturunan Jepang ini, banyak wanita di Indonesia yang membutuhkan perawatan wajah berbahan organik, alami, dan tanpa bahan kimia.

“Jadi kenapa kami di sini (Indonesia)? Karena kami juga melihat banyak wajah di sini yang membutuhkan perawatan secara organik, alami, tanpa bahan kimia sampai 99,9 persen. Jadi karena itulah kami membuka pasar di Indonesia,” ujar Yap saat ditemui di Jakarta awal Maret ini.

Yap mengklaim bahwa serumnya bermanfaat untuk melawan tanda-tanda penuaan dini pada kulit wajah, baik perempuan maupun pria. Untuk Black Diamond Beauty Roller-nya khusus dirancang dengan tiga biji terahertz berlapis berlian hitam sebagai senjata antipenuaan yang dapat mengurangi kerutan halus pada wajah, membuat kulit menjadi lebih kencang, dan berseri. Itu karena terahertz yang dilapisi berlian hitam dapat masuk lebih dalam ke area kulit sehingga dapat langsung menyentuh sel-sel kulit.

Digunakannya biji terahertz sebagai alat perawatan pun diterangkan Yap karena memiliki konduktivitas termal yang tinggi. Karena itu roller Ashleigh Ivory ini dapat dengan mudah bereaksi terhadap suhu secara instan hanya dengan merendam air hangat atau dingin selama 1 detik.

Serum dan roller yang diproduksi Ashleigh Ivory sendiri dibuat oleh tim ahli kulit di Jepang yang berbahan dasar alami, tanpa bahan kimia, dan eksklusif karena menggunakan berlian hitam. “Karena kami berkolaborasi dengan para ahli yang sudah berpengalaman di Jepang,” tambahnya. Namun, merek Ashleigh Ivory sendiri merupakan merek yang didirikannya di Singapura.

Di Indonesia, Yap menargetkan dua kota untuk dijajal terlebih dahulu, yakni Jakarta dan Surabaya. Dua kota ini diincar Yap lantaran dianggap sebagai kota besar di Indonesia yang memiliki populasi perempuan yang butuh dan sadar pentingnya perawatan muka.

“Jadi saya pikir sebagian besar orang kota sebenarnya memiliki potensi dan memang mengerti pentingnya merawat wajah, sangat penting,” tukasnya.

Untuk memudahkan langkahnya menjajal pasar di Indonesia, Yap membuka peluang besar bagi siapa saja yang ingin menjadi reseller maupun distributor. Namun, sayangnya, dalam sesi wawancara Yap tak menyebutkan berapa modal yang dibutuhkan untuk bisa menjadi reseller atau distributornya. Yap hanya mengatakan bahwa kesempatan itu terbuka bagi siapa saja.

Sebagai gambaran, dua produk utama Ashleigh Ivory dibanderol cukup mahal mengingat segmen pasar yang ditargetkan memang menengah ke atas. Di Singapura, untuk Fuji Shiitake Age-Defying Serum dibanderol dengan harga 188 dolar Singapura (Rp 1,9 juta) dan Black Diamond Beauty Roller dibanderol 430 dolar Singapura (Rp 4,5 juta). Tapi, pelanggan dapat lebih hemat dengan membeli keduanya dalam satu paket senilai 499 dolar Singapura (Rp 5,2 juta).

Intiland Beberkan Pendapatan Usaha dari Berbagai Sektor pada 2017

0

Berempat.com – Perusahaan pengembang properti, PT Intiland Development Tbk., mencatat penurunan pada pendapatan usaha di tahun 2017 dibanding setahun sebelumnya. Berdasarkan laporan keuangan pada 31 Desember 2017 lalu, Intiland mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 2,2 triliun, turun Rp 1 triliun dibanding tahun 2016.

Namun, penurunan tersebut tak dianggap buruk oleh Intiland mengingat kondisi pasar properti di Indonesia masih dianggap kurang kondusif di tahun 2017. Seperti dituturkan oleh Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono, yang menilai di tahun lalu pasar properti nasional menghadapi sejumlah tantangan. Apalagi investor dan konsumen yang mengambil sikap menunggu menghadapi perubahan kondisi pasar.

“Segmen pengembangan kawasan industri dan recurring income (pendapatan berkelanjutan) menjadi pendorong utama pencapaian kinerja keuangan tahun 2017. Hasil penjualan lahan kawasan industri sepanjang tahun lalu bisa langsung dibukukan sebagai pendapatan usaha,” terang Archied dalam keterangan resminya, Senin (26/3).

Namun, di balik menurunnya pendapayan usaha, Intiland justru mencatat peningkatan pada pengembangan kawasan industri di tahun 2017 dengan pendapatan usaha sebesar Rp 550,9 miliar, atau memberikan kontribusi sebesar 25% dari keseluruhan. Jumlah tersebut melonjak sebesar 578% dibandingkan pencapaian tahun 2016 yang mencapai Rp 81,3 miliar.

Selain itu, segmen properti investasi yang juga merupakan sumber recurring income memberikan kontribusi senilai Rp 528,2 miliar. Segmen ini diklaim Intiland meraih pertumbuhan pendapatan usaha sebesar Rp 180,6 miliar dibanding tahun 2016 yang membukukan Rp 347,6 miliar.

Pemicu peningkatan yang cukup signifikan ini adalah meningkatnya kontribusi dari pendapatan sewa perkantoran serta pengelolaan fasilitas gedung dan kawasan yang dimiliki Intiland.

Sementara itu, segmen pengembangan mixed-use & high rise mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 703,6 miliar. Segmen ini tercatat memberikan kontribusi sebesar Rp 420 miliar atau 19,1%.

Namun, Archied mengaku penjualan pada dua segmen ini mengalami penurunan masing-masing sebesar 37% dan 43%.

“Penurunan ini karena marketing sales pada segmen mixed-use and high rise dan kawasan perumahan belum bisa dibukukan sebagai pendapatan usaha tahun 2017, karena menunggu progres pembangunan,” ungkap Archied.

Untuk kinerja marketing sales di tahun lalu, Intiland menganggap pencapaiannya cukup baik dibanding 2016, yakni sebesar Rp 3,3 triliun, lebih tinggi 106,3% dibanding tahun 2016. Segmen pengembangan mixed-use & high rise serta kawasan perumahan memberikan kontribusi marketing sales masing-masing sebesar Rp 1,9 triliun dan Rp 483 miliar.

Sementara itu dari sisi kinerja profitabilitas, Intiland membukukan laba kotor sebesar Rp 955,7 miliar dan laba usaha mencapai Rp 344,9 miliar. Laba bersih perseroan tercatat mencapai Rp 297,5 miliar. Angka tersebut diklaim cenderung sama dengan perolehan tahun lalu.

“Di tengah tantangan besar sepanjang tahun lalu, perseroan berhasil menjaga kinerja laba bersih. Kami masih mempertahankan langkah dan strategi konservatif di tahun ini,” kata Archied lebih lanjut.

Menghadapi kondisi pasar di 2018, tutur Archied, perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi kunci untuk menjaga pertumbuhan kinerja usaha. Salah satunya melalui pengembangan dan peluncuran proyek-proyek baru yang akan dilakukan tahun ini.

“Untuk meluncurkan proyek-proyek baru, kami tentu tetap mempertimbangkan perubahan arah dan kondisi pasar. Namun kami yakin kondisinya akan berangsur membaik, sehingga pasar properti akan kembali bergairah dan kondusif bagi investasi,” terangnya.

Bank Bukopin Kenalkan Berbagai Program Promo Kartu Kreditnya

0

Berempat.com – Bank Bukopin melihat potensi kartu kredit sebagai alat pembayaran akan meningkat di tahun 2018 ini. Hal itu dapat dilihat dari tren e-commerce dan leisure economy yang cenderung naik.

Yang menjadi daya tarik kartu kredit sebagai pilihan alat pembayaran karena penggunaannya yang fleksibel, seperti dapat digunakan baik di dalam maupun luar negeri. Ditambah saat ini sudah banyak jenis kartu kredit yang memberikan berbagai kemudahan dan program promo dengan banyak merchant yang memanjakan nasabah.

Setidaknya ada 5 sektor yang menjadi incaran penerbit kartu kredit sampai saat ini, seperti e-commerce, kesehatan, resto & food, traveling, grosir dan retail.

“Menyikapi hal itu, Bank Bukopin akan terus memberikan layanan yang terbaik bagi nasabah pengguna Kartu Kredit Bank Bukopin dengan berbagai Program Promo Kartu Kredit,” ujar Direktur Bank Bukopin Rivan A. Purwanto dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (26/3).

Program promo kartu kredit yang ditawarkan Bank Bukopin di antaranya Santai Seru, Sehat Seru, Cicilan Seru, dan Belanja Seru. Sampai saat ini, Bank Bukopin mengklaim memiliki 1,2 juta pengguna kartu kredit yang terbagi dari jenis Platinum, Gold, Classic, dan Business Card. Bank Bukopin juga memiliki kartu kredit menjadi dua jenis, yakni MasterCard dan Visa.

Dan untuk meningkatkan pelayanan, Bank Bukopin pun memperkenalkan beberapa program keseruan Kartu Kredit Bank Bukopin 2018 di Hotel Pullman CBD Thamrin, Jakarta, Jumat (23/3).

Salah dua keuntungan yang yang ditawarkan oleh Bank Bukopin berupa potongan harga hingga 50% di beberapa merchant resto dan cashback yang sesuai syarat dan ketentuan berlaku.

Melalui berbagai program ini, Bank Bukopin berharap bisa meningkatkan loyalitas pengguna Kartu Kredit Bank Bukopin, ditambah meningkatan transaksi menggunakan kartu kredit.

Sekedar informasi, peredaran kartu kredit sempat menyusut pada pertengahan tahun 2017 lalu. Mengutip dari Kompas, Bank Indonesia memberikan data bahwa jumlah kartu kredit secara industri berkurang sebanyak 806.180 keping dalam tiga bulan terakhir (Mei-Juli 2017). Di bulan April 2017, peredaran kartu kredit mencapai 17,6 juta keping, tapi pada Juli 2017 peredaran kartu kredit berada di angka 16,8 juta keping.

Resmi! Grab Akuisisi Uber di Wilayah ASEAN

0

Berempat.com – Hari ini, Senin (26/3) Grab mengumumkan telah resmi mengakuisisi salah satu pesaing sekaligus raksasa perusahaan transportasi daring asal Amerika, Uber untuk wilayah ASEAN. Dengan begitu, artinya di Indonesia sendiri Grab hanya akan bersaing dengan salah satu pemain besar transportasi daring serupa, GO-JEK.

Akuisisi Grab ini dikonfirmasi langsung oleh Co-Founder Grab, Anthony dalalam sebuah siaran pers. “Akuisisi hari ini menandakan awal dari sebuah era baru. Bisnis gabungan adalah pemimpin dalam platform dan efisiensi biaya di kawasan ini,” tulis Anthony di Singapura, Senin (26/3).

Sejauh ini, Uber sendiri telah beroperasi di delapan negara ASEAN, yakni Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Akuisisi ini pun membuat pihak Grab berdalih akan lebih mudah menyediakan jasa transportasi dengan biaya termurah di ASEAN.

Anthony pun menyatakan, akuisisi Uber ini membuat posisi Grab berada di level yang lebih baik untuk memenuhi janji kepada para pelanggan. Di samping itu, konfirmasi ini pun menjadi jawaban atas desas-desus yang sudah tersebar ke permukaan mengenai upaya konsolidasi besar antara dua perusahaan transportasi daring kenamaan di wilayah ASEAN.

Dengan akuisisi ini, Grab tak hanya mengambil alih layanan Uber Rideshare, tetapi juga pemesanan makanan, Uber Eats. Upaya integrasi data milik Uber pun akan segera dirampungkan dalam waktu dekat.

Grab tentu punya peluang besar untuk memperluas GrabFood yang ada di Indonesia, Thailand, Singapura, dan Malaysia. Sejauh ini, di Indonesia sendiri layanan serupa sudah lebih dulu dikuasai oleh Go-JEK dengan GO-FOOD-nya.

Ambisi Grab untuk memperluas GrabFood pun bukan hanya di empat negara tadi, melainkan juga di semua negara besar ASEAN pada kuartal berikutnya.

Selain itu, akuisisi ini pun dapat membuat Grab untuk mengembangkan rangkaian layanan dompet virtualnya, GrabPay. Grab bahkan mengklaim di penghujung tahun 2018 ini seluruh pelanggannya di negara besar ASEAN dapat menikmati layanan GrabPay.

Namun, di lain sisi akuisisi ini bukan berarti membuat Uber akan kehilangan 100% sahamnya, tetapi Uber akan menerima 27,5% saham di kepala eksekutif Grab dan Uber. CEO Uber, Dara Khosrowshahi pun masuk dalam barisan dewan Grab.

“Kesepakatan ini adalah bukti pertumbuhan luar biasa Uber di seluruh Asia Tenggara selama lima tahun terakhir. Ini akan membantu kami menggandakan rencana kami untuk pertumbuhan saat kami berinvestasi dalam produk dan teknologi untuk menciptakan pengalaman pelanggan terbaik di planet ini,” ujar Khosrowshahi dalam keterangan resminya.

Company Aquistion

    0

    Cost Management

      0

      Taxes Planning

        0

        Strategic Planning

          0