Minggu, Juli 20, 2025
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 2

Indonesia dan Uni Eropa Sepakat Percepat Finalisasi IEU-CEPA

Hubungan perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa memasuki babak baru. Kedua belah pihak resmi menandatangani dan bertukar surat sebagai bentuk kesepakatan politik tingkat tinggi demi mempercepat penyelesaian perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Kesepakatan ini menjadi sinyal kuat bahwa kemitraan ekonomi strategis antara Indonesia dan Uni Eropa akan segera terwujud dalam waktu dekat.

Penandatanganan dokumen penting ini dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Komisioner Perdagangan Uni Eropa, Maroš Šefčovič, dalam pertemuan bilateral yang berlangsung penuh kehangatan. Acara diawali dengan pertemuan tertutup antara keduanya dan dilanjutkan dengan pertukaran surat resmi sebagai penegasan komitmen politik.

Pertemuan Strategis untuk Dorong Finalisasi IEU-CEPA

Surat yang dipertukarkan memuat pengakuan atas kemajuan yang telah dicapai dalam negosiasi serta kesediaan bersama untuk menyelesaikan isu-isu substansial yang masih tertunda. Langkah ini dipandang sebagai titik balik menuju penandatanganan akhir IEU-CEPA pada 2025, dengan harapan dapat menciptakan solusi perdagangan yang berimbang dan saling menguntungkan.

“Saya sangat menghargai komitmen dan keterlibatan aktif Uni Eropa sepanjang proses negosiasi. Kehadiran Komisioner Maroš dan dukungan dari seluruh tim perunding sangat berarti bagi kelancaran proses ini,” kata Menko Airlangga dalam keterangannya.

Komisioner Maroš pun menegaskan bahwa kesepakatan ini merupakan tonggak penting dalam upaya mempererat hubungan antara Uni Eropa dan kawasan Asia Tenggara. “IEU-CEPA adalah instrumen utama dalam strategi kami memperkuat konektivitas ekonomi di kawasan,” ujarnya.

Dengan populasi yang melampaui 285 juta jiwa, Indonesia menawarkan peluang pasar yang luas, sementara Uni Eropa, sebagai blok ekonomi besar dengan lebih dari 400 juta penduduk, memberikan potensi ekspansi investasi dan perdagangan yang signifikan. Nantinya, sekitar 80% pos tarif akan dihapuskan melalui kesepakatan ini.

Pengumuman resmi atas pencapaian ini dilakukan bersamaan dengan pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussels. Keduanya menyampaikan pernyataan bersama yang menekankan pentingnya percepatan penyelesaian IEU-CEPA sebagai pilar penguatan hubungan strategis kedua wilayah.

“Kesepakatan ini juga akan berkontribusi terhadap penguatan rantai pasok bahan baku penting, terutama bagi sektor teknologi hijau dan industri baja di Eropa,” ujar Presiden von der Leyen.

Presiden Prabowo menambahkan, “Saya mengapresiasi kerja keras seluruh tim perunding. Terobosan ini menandai tidak adanya lagi hambatan utama antara kedua pihak. Ini adalah pencapaian besar yang membawa harapan baru.”

Setelah melalui hampir satu dekade negosiasi dan 19 putaran resmi, serta berbagai diskusi teknis antar-sesi, pertukaran surat ini menjadi simbol konkret keseriusan kedua belah pihak. Perundingan dari sisi Indonesia terus dikawal oleh Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional.

Pajak Marketplace Disederhanakan, UMKM Diminta Tidak Khawatir

Pemerintah menegaskan bahwa aturan baru terkait pajak marketplace tidak menghadirkan pungutan baru bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Perubahan yang dilakukan murni pada sistem pemungutan, bukan pada besaran tarif. Artinya, UMKM tetap dikenakan pajak seperti yang selama ini berlaku, dan bukan dikenakan tambahan beban. Penyesuaian ini bertujuan agar ekosistem digital, khususnya sektor perdagangan daring, semakin tertib dalam pelaporan dan penyetoran pajak.

“Kami tidak menciptakan pajak baru. Justru kami ingin menyederhanakan prosesnya. Marketplace kami libatkan agar pelaku usaha lebih mudah memenuhi kewajibannya,” jelas Direktur Peraturan Perpajakan I Ditjen Pajak Kemenkeu, Hestu Yoga Saksama dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (15/7/2025).

UMKM Tetap Diuntungkan dengan Ambang Batas yang Jelas

Dalam skema baru pajak marketplace ini, pendapatan UMKM tetap mendapat perlindungan ambang batas. Usaha dengan penghasilan di bawah Rp500 juta per tahun tetap dibebaskan dari pajak. Sementara itu, bagi pelaku usaha yang memperoleh penghasilan antara Rp500 juta hingga Rp4,8 miliar, dikenakan tarif pajak final sebesar 0,5 persen. Adapun mereka yang sudah melebihi batas tersebut akan dikenai tarif pajak normal berdasarkan ketentuan pasal 17, yakni 22 persen untuk badan usaha, dan tarif progresif bagi individu.

Aturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 37 Tahun 2025, yang secara resmi menunjuk marketplace sebagai pemungut Pajak Penghasilan (PPh) atas penghasilan yang diterima pedagang dalam negeri melalui sistem perdagangan elektronik.

Langkah ini juga sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan. Penunjukan marketplace sebagai pemungut pajak, menurut Hestu, justru akan memberi kemudahan bagi UMKM dalam menyetorkan kewajiban perpajakannya tanpa harus repot mengurus sendiri.

Pemerintah memastikan tak ada permintaan dokumen tambahan dari merchant maupun pihak marketplace. Pelaku usaha yang penghasilannya di bawah Rp500 juta cukup menyampaikan surat pernyataan agar terhindar dari pemungutan otomatis. Di sisi lain, marketplace hanya bertugas memotong dan menyetorkan pajak dari merchant yang telah memenuhi ambang batas.

“Ini hanya soal mekanisme. Dengan keterlibatan marketplace, justru proses jadi lebih tertib dan transparan,” pungkas Hestu.

Tren Investasi Emas Naik, BSI Catat Lonjakan Cicil dan Gadai Emas

Bank Syariah Indonesia (BSI) terus memperkuat komitmennya dalam mempermudah akses investasi emas bagi masyarakat melalui skema Cicil dan Gadai Emas yang sesuai prinsip syariah. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, instrumen logam mulia dinilai menjadi pilihan rasional dan aman bagi masyarakat yang ingin menjaga nilai aset dalam jangka panjang.

Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, mengatakan bahwa emas kini bukan sekadar tabungan konvensional, melainkan bagian dari strategi pengelolaan keuangan berbasis syariah. “Kami tidak hanya mengedukasi masyarakat untuk menabung emas, tapi juga mendorongnya sebagai bagian dari manajemen keuangan yang lebih sehat dan terencana,” ujar Anton.

BSI sendiri telah menyediakan berbagai layanan investasi emas, mulai dari Cicil dan Gadai Emas, hingga pembelian logam mulia secara langsung melalui platform digital BYOND by BSI. Pembelian dapat dilakukan secara tunai maupun angsuran, dengan tenor fleksibel antara satu hingga lima tahun.

“Keunggulan investasi emas di BYOND adalah keamanannya. Emas disediakan langsung oleh BSI dan disimpan sesuai ketentuan yang diawasi OJK. Karena BSI membeli langsung dari mitra terpercaya, harga yang ditawarkan pun kompetitif,” jelasnya.

Lonjakan Transaksi Cicil dan Gadai Emas Capai Triliunan Rupiah

Performa bisnis emas BSI tercatat mengalami lonjakan signifikan. Hingga Mei 2025, total nilai pembiayaan dari program cicil dan gadai emas menembus angka Rp16,43 triliun—melonjak 92,52% secara tahunan. Secara terperinci, pembiayaan cicil emas menyumbang Rp8,89 triliun atau tumbuh 175,13% year-on-year, sementara gadai emas mencapai Rp7,54 triliun, meningkat 42,18%. Adapun pembelian emas melalui BYOND by BSI mencapai Rp1,11 triliun, naik 21,55%.

Momentum ini turut diperkuat melalui gelaran BSI International Expo 2025, yang digelar pada 26–29 Juni 2025. Dalam empat hari pelaksanaan, minat masyarakat terhadap cicil emas menyumbang transaksi hingga Rp11,2 miliar, sementara pembelian emas melalui BYOND tercatat mencapai Rp6,2 miliar.

Melihat tingginya minat, BSI terus membidik segmen nasabah dengan penghasilan tetap, khususnya mereka yang telah menjadi nasabah payroll BSI. Menurut Anton, edukasi dan literasi keuangan menjadi kunci penting dalam mendorong masyarakat beralih ke investasi yang berkelanjutan dan berbasis nilai.

BSI juga membuka peluang investasi mulai dari 0,1 gram emas, menjadikan logam mulia semakin mudah dijangkau oleh berbagai kalangan. “Kami ingin emas menjadi aset yang inklusif, bisa diakses oleh siapa saja lewat teknologi yang kami sediakan,” tutup Anton.

Romantis Tapi Riskan? Ini Fakta Tentang Menjalankan Bisnis Bersama Pasangan

Memulai bisnis bersama pasangan sering kali terdengar romantis. Bisa kerja bareng, berbagi ide, bahkan meraih sukses bareng orang terkasih. Tapi di balik peluang manis itu, ada tantangan besar yang perlu disadari sejak awal. Banyak pasangan berhasil membangun usaha dari nol, tapi tidak sedikit juga yang justru menghadapi konflik karena urusan bisnis bercampur dengan urusan pribadi.

Buat yang sedang mempertimbangkan jalan ini, penting untuk tahu dulu apa saja kelebihan dan potensi tantangannya. Jangan sampai niat baik malah berujung ribet hanya karena nggak siap dari awal.

Plus Minus Bisnis Bersama Pasangan

1. Keuntungan:

  • Komunikasi lebih terbuka
    Dalam hubungan yang sehat, komunikasi antara pasangan biasanya sudah terjalin baik. Ini bisa jadi modal penting dalam menjalankan bisnis, karena keterbukaan akan membantu mempercepat pengambilan keputusan dan menyelesaikan masalah.

  • Visi dan nilai hidup sejalan
    Pasangan umumnya punya tujuan hidup yang mirip, seperti ingin punya waktu lebih banyak bersama atau mencari kebebasan finansial. Nah, menjalankan bisnis bersama pasangan bisa jadi cara untuk mewujudkan hal-hal itu secara bersamaan.

  • Saling percaya
    Kepercayaan adalah salah satu modal terbesar dalam dunia usaha. Dengan pasangan sendiri, hal ini sudah terbentuk secara alami. Risiko disalahgunakan atau ditipu bisa ditekan, karena keduanya punya kepentingan yang sama terhadap keberhasilan bisnis.

2. Tantangan:

  • Batas pribadi dan profesional jadi kabur
    Kadang obrolan tentang bisnis terus terbawa sampai di rumah. Hal ini bisa membuat hubungan terasa monoton dan kehilangan momen santai. Apalagi jika ada perbedaan pendapat, konflik kerja bisa terbawa ke urusan rumah tangga.

  • Porsi kerja yang tidak seimbang
    Kalau salah satu pasangan merasa lebih banyak berkorban atau bekerja lebih keras dari yang lain, bisa muncul rasa tidak adil. Kalau tidak dibicarakan dengan terbuka, bisa muncul konflik yang berkepanjangan.

  • Potensi gagal berdampak ke dua sisi sekaligus
    Jika bisnis merugi atau gagal, bukan cuma modal yang hilang. Hubungan pribadi juga bisa terganggu karena rasa kecewa, saling menyalahkan, atau kehilangan arah bersama.

Tips Agar Bisnis dan Hubungan Sama-sama Lancar

Agar tetap harmonis, penting banget buat pisahkan peran antara sebagai partner bisnis dan sebagai pasangan. Misalnya, buat jadwal kerja yang jelas dan hindari bahas soal bisnis di luar jam kerja. Jangan lupa juga untuk menyusun perjanjian kerja secara tertulis agar hak dan kewajiban masing-masing jelas.

Selain itu, saling mengapresiasi dan menghargai kontribusi satu sama lain bisa jadi penguat hubungan. Dan yang paling penting, tetap jaga komunikasi yang jujur dan terbuka, baik soal urusan bisnis maupun hal-hal personal.

Bisnis bersama pasangan bisa jadi pengalaman luar biasa asalkan dijalani dengan persiapan, saling pengertian, dan komitmen yang kuat. Jadi sebelum memulai, diskusikan dengan matang dan buat rencana sebaik mungkin.

Setengah Juta Penerima Bansos Terdeteksi Main Judol, PPATK Temukan Transaksi Mencurigakan!

Fenomena penerima bansos main judol kembali mencuat setelah Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan indikasi kuat penyalahgunaan dana bantuan sosial oleh ratusan ribu penerimanya. Dari hasil pencocokan data dengan salah satu bank penyalur, diketahui ada lebih dari 500 ribu penerima bansos main judol, dengan total nilai transaksi yang nyaris menyentuh Rp1 triliun.

Ketua PPATK, Ivan Yustiavandana, menjelaskan bahwa temuan ini merupakan hasil dari verifikasi data Nomor Induk Kependudukan (NIK) penerima bansos terhadap aktivitas perbankan. “Kami baru mengaudit dari satu bank penyalur, dan hasilnya cukup mencengangkan. Ada setengah juta lebih NIK penerima bantuan sosial yang ternyata juga aktif bermain judi online,” ujar Ivan dalam keterangan resminya, Jumat (11/7).

Indikasi Pendanaan Terorisme Juga Ditemukan

Selain praktik judi daring, PPATK juga menemukan lebih dari 100 rekening penerima bantuan yang diduga terhubung dengan aktivitas pendanaan terorisme. Ivan menuturkan, temuan tersebut sedang dalam proses pendalaman lebih lanjut oleh lembaganya.

“Hasil penelusuran sementara menunjukkan nilai transaksi gabungan dari praktik judi online dan dugaan pendanaan terorisme mencapai lebih dari Rp900 miliar. Ini tentu menjadi perhatian serius,” tegas Ivan.

Sebagai tindak lanjut, PPATK akan menyerahkan data rekening mencurigakan tersebut kepada Kementerian Sosial (Kemensos). Ivan menyebut langkah ini penting untuk membantu penyaringan dan penindakan terhadap penerima bantuan yang menyimpang dari tujuan program.

Kunjungan tertutup Menteri Sosial Saifullah Yusuf ke kantor PPATK beberapa waktu lalu juga menjadi langkah konkret kerja sama antarlembaga. Dalam pertemuan tersebut, Mensos menegaskan pentingnya akurasi data penerima manfaat agar dana bantuan sosial benar-benar tepat sasaran.

“Masih banyak laporan masyarakat terkait ketidaktepatan penyaluran bantuan. Maka dari itu, Kemensos menggandeng PPATK dalam menelusuri rekening para penerima,” kata Mensos.

Untuk mengatasi persoalan klasik ini, Presiden Joko Widodo sebelumnya telah mewanti-wanti agar sistem penyaluran bansos ke depan lebih akurat. Presiden Prabowo Subianto yang kini menjabat, disebut akan menggunakan basis Data Tunggal dari BPS untuk menata ulang penerima manfaat.

“Dengan pembaruan data berbasis BPS, kami berharap bantuan sosial betul-betul menjangkau mereka yang membutuhkan, bukan malah digunakan untuk praktik menyimpang,” pungkas Saifullah.

Gak Cuma Buat Pembungkus, Desain Kemasan UMKM Bisa Jadi Senjata Promosi!

Dalam dunia usaha mikro, kecil, dan menengah, desain kemasan UMKM bukan lagi cuma buat sebagai pelengkap, melainkan sudah menjadi elemen penting yang menentukan persepsi konsumen terhadap produk. Tak hanya berfungsi sebagai pelindung, kemasan kini juga dianggap sebagai wajah dari sebuah merek yang bisa memperkuat posisi produk di pasar.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Reni Yanita, menegaskan bahwa desain kemasan UMKM yang berkualitas dapat meningkatkan nilai jual produk sekaligus memperluas jangkauan promosi. Dalam keterangannya di Jakarta, Senin (14/7), ia menyampaikan bahwa tren kemasan saat ini menuntut pelaku usaha untuk lebih peka terhadap estetika, fungsi, dan pesan yang ingin disampaikan kepada konsumen.

“Kemasan kini tidak hanya sebagai pelindung, tapi juga alat promosi. Pilihan warna, bentuk, hingga informasi yang disampaikan punya peran besar membentuk loyalitas pelanggan,” kata Reni.

Tren Desain Kemasan Bergerak ke Arah Inovatif dan Berkelanjutan

Seiring berkembangnya selera pasar dan kemajuan teknologi, tren desain kemasan pun mengalami pergeseran. Tak sekadar tampil menarik, kemasan juga dituntut untuk ramah lingkungan, fungsional, dan ekonomis. Menurut Reni, inilah tantangan baru yang harus dihadapi pelaku UMKM—menjaga kualitas tampilan tanpa mengorbankan keberlanjutan.

Karena itu, ia mengapresiasi penyelenggaraan Inpack Award 2025, sebuah ajang kompetisi desain kemasan yang menyasar pelajar dan mahasiswa. Kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan inovasi baru dalam desain yang sesuai dengan kebutuhan industri dan keinginan pasar.

Untuk mendukung para pelaku industri kecil, Ditjen IKMA sejak 2003 telah menghadirkan Klinik Desain Merek dan Kemasan (KDMK). Klinik ini membantu pelaku usaha dalam hal pemilihan bahan, teknologi, hingga pembuatan desain dan label yang sesuai regulasi. Tak hanya itu, KDMK juga memfasilitasi bantuan cetak kemasan bagi UMKM yang memerlukan.

“Melalui KDMK, kami ingin memastikan UMKM bisa mendapatkan akses layanan desain yang sesuai dengan karakter produknya. Ini bagian dari pembinaan menyeluruh agar produk mereka siap bersaing,” ujar Reni.

Transformasi layanan KDMK kini juga hadir dalam bentuk digital lewat platform e-Kemasan IKM. Lewat situs e-klinikdesainmerekemas.kemenperin.go.id, pelaku UMKM bisa mengakses informasi lengkap seputar kemasan, berkonsultasi, hingga mengikuti pelatihan daring.

Platform ini menjadi titik temu antara pemerintah, swasta, akademisi, dan pelaku UMKM dalam satu ekosistem digital. Tercatat, sepanjang 2024, lebih dari 11 ribu pengguna telah mengakses layanan ini, dan 244 UMKM mendapatkan manfaat langsung dari konsultasi maupun pembuatan desain baru.

“Kami fasilitasi dua alternatif desain logo dan dua alternatif kemasan untuk tiap UMKM. Tahun lalu, selain melayani ratusan IKM, KDMK juga memberikan asistensi kepada puluhan dinas dan pihak lainnya,” jelas Reni.

Dengan terus berkembangnya kebutuhan pasar dan tuntutan konsumen, Ditjen IKMA berharap upaya peningkatan kualitas kemasan ini bisa mendorong daya saing produk lokal. Karena pada akhirnya, kemasan bukan sekadar bungkus—ia adalah bagian penting dari cerita dan nilai yang ditawarkan produk itu sendiri.

Sering Disarankan Ahli, Sebenarnya Apa Itu Saham Blue Chip?

Bagi yang tertarik dengan dunia investasi, pasti pernah mendengar istilah saham blue chip. Tapi, apa itu blue chip sebenarnya? Kenapa banyak ahli menyarankan jenis saham ini untuk pemula maupun investor jangka panjang?

Saham blue chip adalah saham dari perusahaan besar yang sudah terbukti punya kinerja keuangan yang kuat, manajemen solid, dan reputasi yang baik di pasar. Perusahaan yang masuk kategori ini biasanya menjadi pemimpin di industrinya, punya pertumbuhan stabil, dan mampu bertahan dalam berbagai kondisi ekonomi—baik saat pasar sedang naik, maupun ketika ekonomi sedang lesu.

Karena itulah apa itu blue chip kerap jadi pembahasan penting, terutama ketika orang-orang ingin mencari investasi yang cenderung aman dan minim risiko dibanding saham-saham spekulatif lainnya.

Ciri Khas dan Alasan Banyak yang Memilih Saham Blue Chip

Ada beberapa ciri yang menandai sebuah saham sebagai blue chip. Pertama, berasal dari perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang besar—biasanya di atas Rp100 triliun. Kedua, perusahaan tersebut punya catatan laba yang konsisten dari tahun ke tahun, serta rutin membagikan dividen kepada pemegang saham.

Saham-saham seperti ini juga kerap menjadi ‘langganan’ investor institusi, baik lokal maupun asing. Misalnya saja saham dari perusahaan seperti BCA, Unilever, atau Telkom Indonesia yang sering dijadikan rujukan karena stabil dan likuid.

Investasi di saham blue chip umumnya cocok untuk jangka panjang. Meski harga sahamnya mungkin tak sefluktuatif saham-saham gorengan, tapi dari sisi keamanan, jelas jauh lebih bisa diandalkan. Selain itu, potensi dividen tahunan juga jadi daya tarik tersendiri, terutama bagi yang ingin pendapatan pasif dari investasi.

Namun begitu, penting juga untuk diingat bahwa tidak ada investasi yang benar-benar tanpa risiko. Meski tergolong aman, tetap ada potensi kerugian jika pasar mengalami gejolak besar. Oleh karena itu, pemahaman tentang profil risiko pribadi dan tujuan keuangan tetap jadi hal utama sebelum membeli blue chip stocks atau jenis investasi lainnya.

Saham blue chip bisa jadi pilihan menarik untuk membangun portofolio yang kuat. Bukan cuma karena stabilitasnya, tapi juga karena perannya sebagai fondasi bagi banyak investor besar di dunia. Sekarang sudah lebih jelas kan, apa itu blue chip dan kenapa istilah ini selalu disebut-sebut dalam diskusi keuangan? Saatnya mempertimbangkan langkah investasi yang lebih matang dan terarah.

Inilah Perusahaan Raksasa yang Menjadi Tulang Punggung Dunia Modern

Di era modern seperti sekarang, tak bisa dimungkiri bahwa kehadiran perusahaan raksasa berperan besar dalam mengubah wajah ekonomi dan teknologi global. Dari yang awalnya hanya sebuah startup kecil di garasi rumah, kini mampu mendominasi berbagai sektor industri dan mempengaruhi cara hidup masyarakat dunia. Perusahaan raksasa seperti ini bukan hanya mencetak keuntungan besar, tapi juga menciptakan ekosistem baru dalam dunia bisnis.

Keberadaan perusahaan-perusahaan besar ini bahkan membuat banyak negara menyesuaikan kebijakan ekonominya. Mereka bukan hanya sekadar pelaku usaha, tapi juga menjadi pionir dalam inovasi teknologi dan transformasi digital global.

Inilah Para Perusahaan Raksasa yang Tak Bisa Diabaikan!

Beberapa nama perusahaan berikut layak disebut sebagai entitas fenomenal yang mendefinisikan ulang arti dominasi pasar:

1. Apple Inc.
Dengan inovasi produk seperti iPhone, iPad, dan MacBook, Apple telah mengubah cara orang berinteraksi dengan teknologi. Tidak hanya unggul dalam desain dan fungsionalitas, Apple juga menciptakan standar baru dalam industri gadget global.

2. Amazon
Perusahaan ini mengubah cara orang berbelanja. Dari toko buku online, Amazon menjelma menjadi marketplace terbesar di dunia. Mereka juga merambah ke cloud computing lewat Amazon Web Services (AWS) yang kini jadi tulang punggung digital banyak bisnis.

3. Google (Alphabet Inc.)
Hampir setiap aktivitas digital pasti melibatkan produk Google—dari pencarian informasi, navigasi, sampai sistem operasi Android. Inovasi yang terus dilakukan membuat Google tetap relevan bahkan semakin kuat di berbagai lini teknologi.

4. Microsoft
Sebagai pelopor perangkat lunak komputer, Microsoft tetap konsisten berinovasi. Kehadiran Office 365, Azure, dan berbagai platform bisnis lainnya menjadikan perusahaan ini sebagai raksasa teknologi yang tak tergoyahkan.

5. Tesla
Di bawah kepemimpinan Elon Musk, Tesla bukan hanya menjual mobil listrik. Mereka menciptakan tren baru soal kendaraan ramah lingkungan, energi terbarukan, hingga kecerdasan buatan yang terintegrasi dalam sistem otomotif.

6. Tencent & Alibaba (China)
Dari Asia, muncul dua nama besar yang layak masuk daftar. Tencent dikenal lewat platform WeChat dan bisnis game-nya, sedangkan Alibaba mengubah sistem perdagangan digital dan logistik di Asia serta dunia.

Pengaruhnya Nggak Cuma Buat Bidang Ekonomi dan Teknologi!

Keberadaan para perusahaan raksasa ini membawa dampak besar di berbagai sisi. Mereka menciptakan lapangan kerja global, mendorong pertumbuhan teknologi, serta membentuk perilaku konsumen baru. Di satu sisi, mereka menjadi teladan sukses. Namun di sisi lain, juga memunculkan tantangan seperti ketimpangan digital, monopoli pasar, hingga isu privasi data.

Namun, satu hal yang pasti: perusahaan-perusahaan fenomenal ini telah menjadi motor perubahan zaman. Mereka tak sekadar menjual produk, tapi membawa cara berpikir baru dalam menjalani hidup dan menjalankan bisnis.

Musik Koplo Jadi Panggung UMKM, KOPLING Siap Sambangi Jakarta dan Bogor

Kementerian UMKM resmi meluncurkan program Koplo Keliling (KOPLING), sebuah terobosan baru yang menggabungkan hiburan musik koplo dengan promosi produk usaha mikro dan kecil. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM dan Gajah Mada Entertainment.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan bahwa KOPLING hadir sebagai bentuk inovasi yang menyentuh langsung minat masyarakat, khususnya generasi muda, sembari memperkuat pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis sektor kreatif.

“Bukan cuma soal panggung musik, bukan juga sekadar bazar produk UMKM. KOPLING ini kita rancang sebagai ruang bertemunya dua dunia: seni dan ekonomi. Di situ, kolaborasi nyata terjadi,” ujar Maman saat peluncuran program di Jakarta, Jumat (11/7).

KOPLING Targetkan Perputaran Ekonomi di Dua Kota

KOPLING dijadwalkan berlangsung di dua lokasi utama, yakni Jakarta dan Bogor, dengan melibatkan ratusan pelaku UMKM dari sektor kuliner, kriya, dan fesyen. Setiap acara ditargetkan dapat menarik 20 hingga 25 ribu pengunjung. Selain suguhan musik dari artis nasional dan lokal, acara juga menampilkan berbagai booth interaktif yang mengenalkan program andalan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), Digitalisasi UMKM, dan Rumah Produksi Bersama.

Menurut Maman, program ini juga memperkuat semangat Gerakan Bangga Buatan Indonesia dan Gerakan Nasional Beli Lokal, yang terus digaungkan pemerintah dalam upaya meningkatkan konsumsi produk dalam negeri.

“KOPLING itu kampanye yang dekat dengan masyarakat. Musik koplo digemari anak muda, dan kita padukan dengan semangat cinta produk lokal. Inilah pendekatan yang membumi,” katanya.

Data Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT) menunjukkan bahwa sekitar 4,6 juta pelaku UMKM berada dalam sektor ekonomi kreatif. Sementara itu, survei dari GoodStats dan TSurvey.id menyebutkan bahwa 71 persen generasi Z di Indonesia merupakan penikmat musik koplo—sebuah fakta yang menjadi dasar pemilihan konsep acara.

“Kenapa koplo? Karena musik ini digemari dan lahir dari akar budaya kita. Harapannya, semangat lokal ini bisa sejalan dengan misi ekonomi kita yang juga bertumpu pada kekuatan lokal,” tambahnya.

Dengan mengusung tagline “Goyang Ambyar, UMKM Bersinar”, KOPLING diharapkan menjadi wajah baru kampanye nasional yang tidak hanya informatif, tapi juga menghibur, membumi, dan relevan dengan gaya hidup masyarakat urban.

CEO PT Sinergi Aksi Kreatif Gajah Mada Entertainment, Jemmy Tyonoto Rusman, menegaskan bahwa KOPLING juga menjadi bagian dari dukungan terhadap industri kreatif di daerah.

“Musik koplo punya energi luar biasa untuk menyatukan orang dari berbagai latar. Lewat program ini, kita ingin mengubah panggung hiburan jadi motor penggerak ekonomi lokal,” tuturnya.

Menteri Maman menutup dengan ajakan kepada masyarakat luas untuk ikut serta dan mendukung pelaksanaan KOPLING. Menurutnya, kolaborasi antara seniman, pelaku usaha, dan warga merupakan kunci memperkuat ekonomi kerakyatan dari akar rumput.

Investasi di Umur 30: Jaga Dompet, Tapi Jangan Lupa Jaga Kesehatan!

Masuk usia kepala tiga sering jadi titik balik dalam hidup. Banyak yang mulai serius mikirin masa depan, karier, dan yang paling penting: investasi di umur 30. Tapi jangan salah kaprah, investasi di umur segini bukan cuma soal uang atau cuan doang. Ada hal penting lain yang juga perlu diperhatikan: kesehatan tubuh dan mental.

Banyak orang terjebak dalam euforia mengejar kekayaan, tapi lupa bahwa modal utama untuk menikmati hasil kerja keras adalah tubuh yang sehat dan pikiran yang waras. Jadi, yuk bahas bareng-bareng, investasi apa aja yang sebaiknya mulai disiapkan ketika umur udah 30-an!

Gak Cuma Nabung, Ini Jenis Investasi yang Wajib Dilirik di Usia 30-an

1. Investasi Finansial: Tetap Penting, tapi Jangan Jadi Satu-satunya Fokus
Nggak bisa dimungkiri, investasi di umur 30 dalam bentuk finansial memang krusial. Mulai dari reksa dana, saham, emas, properti, sampai asuransi jiwa. Ini penting banget buat persiapan pensiun, pendidikan anak, atau darurat tak terduga. Tapi ingat, investasi keuangan nggak akan berguna kalau kondisi tubuh udah nggak mendukung di masa depan.

2. Investasi Kesehatan: Waktunya Jaga Tubuh Bukan Pas Sakit
Kesehatan sering dianggap remeh di usia produktif. Padahal, justru inilah waktu paling pas buat mulai rutin olahraga, atur pola makan, dan tidur cukup. Jangan tunggu nunggu alarm tubuh bunyi. Bayangin, kerja keras bertahun-tahun tapi akhirnya malah habis buat biaya berobat.

3. Investasi Ilmu dan Skill: Biar Tetap Relevan di Era yang Terus Berubah
Usia 30-an juga saat yang tepat buat terus belajar. Entah itu lewat kursus, seminar, atau baca buku. Dunia kerja makin kompetitif, dan skill baru jadi bekal penting supaya nggak ketinggalan zaman. Bahkan kalau berencana ganti jalur karier, investasi ilmu ini bakal jadi pondasi utama.

4. Investasi Relasi dan Koneksi Sosial
Punya jaringan sosial yang kuat bisa bantu banyak hal. Dari peluang bisnis, kerja sama proyek, sampai dukungan emosional. Usia 30-an bukan waktunya menutup diri, justru saat yang tepat buat memperluas lingkaran pertemanan dan membangun relasi yang sehat.

5. Investasi Mental dan Emosional
Kesehatan mental sering dilupakan, padahal penting banget. Luangkan waktu buat healing, punya waktu berkualitas dengan keluarga, atau sekadar rehat dari hiruk pikuk dunia kerja. Kalau mental kuat, badan dan karier pun biasanya ikut stabil.

Mulai dari Sekarang, Jangan Tunggu “Nanti”

Investasi di umur 30 bukan tentang cepat kaya, tapi tentang bijak mengelola hidup. Nggak ada kata terlambat, tapi makin cepat mulai, makin baik hasilnya nanti. Yang penting bukan seberapa besar nominal yang diinvestasikan, tapi seberapa konsisten dan seimbang langkah yang diambil.

Jadi, daripada cuma sibuk kerja tanpa arah, mulai pikirin dan atur ulang strategi hidup dari sekarang. Karena investasi terbaik bukan hanya yang bisa dilihat dari saldo rekening, tapi juga dari kualitas hidup jangka panjang.