Patrick Sugito Walujo, Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), telah kembali melakukan pembelian saham GOTO pada tanggal 20 Juni 2024. Ini adalah kali keempat Patrick, yang juga merupakan pendiri Northstar, membeli saham perusahaan menggunakan dana pribadinya.
Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Patrick membeli sebanyak 98,50 juta saham Seri A GOTO dengan harga antara Rp 50-51 per saham. Transaksi ini dilakukan pada Kamis, 20 Juni 2024, melalui mekanisme pasar reguler di BEI. Jumlah saham yang dibeli setara dengan 0,01% dari modal yang ditempatkan dan disetor oleh perusahaan.
Patrick Walujo mengungkapkan bahwa pembelian saham ini dilakukan untuk tujuan investasi pribadi.
Tren Saham GOTO
Harga saham GOTO telah mengalami penurunan sejak awal bulan. Meskipun begitu, ketika harga saham mencapai level Rp 50, beberapa broker besar, baik asing maupun domestik, masih terus mengakumulasi saham ini.
JPMorgan Sekuritas, dengan kode broker BK, tercatat sebagai broker asing dengan posisi akumulasi saham GOTO terbesar, mencapai net buy sebesar Rp 92,1 miliar sejak 19 Juni 2024. Diikuti oleh Ciptadana Sekuritas (KI) dengan net buy sebesar Rp 35,3 miliar, dan Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan net buy sebesar Rp 28,7 miliar. Broker lainnya seperti Trimegah Sekuritas (LG) dan Bahana Sekuritas (DX) juga tercatat memiliki posisi net buy masing-masing sebesar Rp 23,6 miliar dan Rp 14,6 miliar. Secara keseluruhan, kelima broker ini telah mengakumulasi saham GOTO senilai Rp 194,3 miliar.
Tanggapan Analis
Pembelian saham oleh CEO ini dianggap sebagai sinyal positif yang memberikan optimisme terhadap fundamental dan prospek GOTO di tengah volatilitas pasar yang tinggi. Abdul Azis, analis Kiwoom Sekuritas, menyatakan bahwa aksi beli yang dilakukan manajemen di tengah harga saham yang sedang tertekan menunjukkan bahwa harga pasar saat ini tidak mencerminkan fundamental atau prospek masa depan perusahaan.
Azis juga menjelaskan bahwa pembelian saham oleh CEO mencerminkan keyakinan besar dalam mencapai target keuangan yang diinginkan. Richard Jonathan Halim, analis NH Korindo Sekuritas, sependapat dan menilai bahwa di bawah kepemimpinan CEO saat ini, GOTO memiliki prospek profitabilitas yang semakin kuat meski telah ditinggal oleh para pendirinya.