Presiden Joko Widodo secara resmi mengirimkan bantuan kemanusiaan ke warga Palestina dan Sudan, pada Rabu, 3 April 2024. Tindakan ini menunjukkan komitmen Pemerintah Indonesia untuk memelihara perdamaian dunia serta terlibat dalam berbagai misi kemanusiaan, baik terkait perang maupun bencana.
“Dalam menghadapi situasi kemanusiaan yang sulit di Gaza dan konflik internal di Sudan yang telah menimbulkan banyak korban, kita sekali lagi bergerak dalam misi kemanusiaan dengan mengirimkan bantuan ke Mesir dan Sudan untuk mendukung saudara-saudara kita yang membutuhkan,” kata Presiden Jokowi.
Bantuan senilai sekitar Rp30 miliar terdiri dari obat-obatan, peralatan kesehatan, dan bantuan lainnya yang telah disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan dan atas permintaan resmi dari Pemerintah Mesir dan Sudan.
“Pengiriman bantuan akan dilakukan langsung ke Mesir dan Sudan oleh delegasi yang dipimpin oleh Pak Suharyanto, Kepala BNPB, dan terdiri dari unsur kementerian, lembaga, serta mitra pemerintah,” tambahnya.
Semoga bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Gaza dan Sudan,” katanya.
Upaya Nyata dalam Misi Kemanusiaan
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan bahwa ini adalah pengiriman bantuan yang dilakukan beberapa kali. Sebelumnya, Indonesia telah mengirimkan bantuan berupa parasut untuk membantu pengiriman bantuan dari udara melalui Yordania.
Di sisi lain, bantuan yang telah disalurkan melalui jalan darat oleh pemerintah, warga, dan organisasi non-pemerintah Indonesia, telah mencapai lebih dari 4.400 ton. Hampir semua bantuan dari Indonesia telah diterima di Palestina.
“Hampir semua bantuan kita telah diterima, karena kita telah merencanakan pengemasannya dengan baik. Meskipun banyak negara mengalami hambatan dalam pengiriman melalui jalur darat karena harus melalui pemeriksaan oleh Israel,” jelasnya.
Dua pesawat Garuda yang mengangkut bantuan direncanakan akan sampai pada tanggal 4 April 2024, satu di Kairo dan yang lainnya di Pelabuhan Sudan. Tindakan ini menunjukkan keterlibatan nyata Indonesia dalam berperan aktif di panggung kemanusiaan global.
“Seperti yang disampaikan oleh Presiden, diplomasi Indonesia didasarkan pada dua hal: perdamaian dan kemanusiaan. Ketika ada korban perang atau bencana alam, Indonesia selalu berusaha memberikan kontribusi sesuai dengan kemampuannya,” ungkap Menlu.