Biografi William Tanuwijaya merupakan anak rantau yang sebenarnya berasal dari kota Pematang Siantar, Sumatera Utara. William mengatakan bahwa sebenarnya dia hanya dari keluarga sederhana bahkan tidak ada latar belakang pengusaha.
Kisah Perantauan William Tanuwijaya
Kisah perjuanganya dimulai sejak duduk dibangku SMA. Orang tua dari William Tanuwijaya memberi restu anaknya untuk merantau ke Jakarta. William sebagai anak perantau melihat perbedaan jauh antara kota asalnya dengan Jakarta, mulai dari banyaknya toko buku besar di Jakarta karena kebetulan William merupakan sosok yang senang membaca. Sedangkan di kota asalnya Pematang Siantar tidak ada toko buku besar, yang ada hanya toko kecil dan harganya pun jauh lebih mahal.
Kisah Perjuangan Menjadi Penjaga Warnet
Kisah perjuangan William Tanuwijaya tidak hanya sampai situ saja. Ketika tiba di Jakarta, ia akhrinya memutuskan untuk kuliah Jurusan Teknik Informatika, di Universitas Bina Nusantara. Namun dia mendapatkan berita kurang baik, baru dua tahun kuliah, ayahnya mulai sakit sehingga mau tidak mau, William harus mencari pekerjaan sampingan untuk meringankan beban orang tuanya.
Akhirnya Dia memutuskan untuk menjadi penjaga warnet. Dia bekerja mulai pukul 21.00 sampai jam 09.00. Dari menjadi penjaga warnet inilah dia mendapatkan banyak ilmu gratis. Setiap dia menjaga, William selalu mencari informasi dan hal-hal baru yang sebelumnya Dia tidak pernah ketahui.
Perjuangan Membangun Tokopedia
Akhirnya tahun 2003, William Tanuwijaya lulus dari Universitas Bina Nusantara. Awalnya Dia belum mempunyai cita-cita sebagai seorang pengusaha. Dia sempat bekerja kantoran dulu selama 4 tahun. Kemudian di tahun 2007, Dia melihat peluang kemajuan teknologi dan internet di Indonesia. Dia akhirnya mulai merintis startupnya yaitu Tokopedia. Ide tercetusnya Tokopedia ini berdasarkan pengalaman pribadinya yaitu ketimpangan antara kota Jakarta dan kota asalnya.
Dia terinspirasi dari Facebook dan Google yang mampu membuat startup sampai skala besar dengan bantuan modal dari pemodal ventura. Akhirnya Dia mulai mengemukakan idennya ke setiap orang yang dikenalnya. Mulai dari bos kantornya sampai teman-temannya yang Dia anggap memiliki kemampuan uang yang lebih. Tapi sampai 2 tahun melakukan ini, masih belum ada yang percaya dengan idenya.
Berkali-kali mengalami penolakan, namun Dia tetap gigih dan selalu percaya dengan mimpinya ini. Sampai akhirnya tahun 2009, mantan bosnya mau melakukan investasi ke Tokopedia. Tapi perjuangan William tidak berhenti sampai disitu. Dia percaya untuk menjadi startup besar memelukan SDM yang berkualitas juga. Awalnya Dia melakukan pameran di kampusnya, namun tidak ada satupun yang melamar bekerja di Tokopedia.
Akhirnya dia merubah strateginya, Dia mulai berbicara dari kelas ke kelas untuk mendapatkan rekan tim dalam membangun Tokopedia ini. Sampai akhirnya 85 orang bekerja di Tokopedia. Setelah beberapa lama waktu, seiring dengan majunnya Tokopedia. Sekarang peminat di Tokopedia sudah mencapai ribuan pelamar. Bahkan sampai ada lulusan Harvard Business School yang mau magang di Tokopedia.
Pemodal ventura dari luar negeripun mulai berdatangan untuk melakukan investasi di Tokopedia. Willian mengatakan bahwa modal sebenarnya yaitu bukan uang tetapi semangat yang gigih. William percaya bahwa perjuangan mereka tidak ada yang sia-sia dan pasti akan menghasilkan buah yang manis pada waktunya.