Perhatikan Beberapa Hal Ini Sebelum Membuat Konten di Insta Stories

0
730
Pojok Bisnis

Berempat.com – Insta Stories bisa dibilang sebagai bentuk dobrakan baru di industri media sosial. Pasalnya, fitur satu ini berhasil membawa cara baru bagi sebuah merek atau brand untuk lebih dekat dengan konsumen. Apalagi, banyaknya pengguna fitur tersebut dapat mendorong sebuah merek agar bisa lebih efektif dalam menyampaikan kampanyenya.

Country Director Facebook Indonesia Sri Widowati dalam sebuah kesempatan bahkan menyebut pengguna aktif fitur Insta Stories mampe menembus hingga ratusan juta.

“Saat ini ada sekitar 400 juta pengguna aktif stories dari Instagram. Dan Indonesia adalah pengguna terbesar di dunia,” ungkap Sri di Asean Marketing Summit di Jakarta beberapa hari lalu.

Fitur stories memang membawa perubahan baru sehingga menjadi tantangan yang baru pula bagi sebuah merek untuk bisa mengoptimalkannya. Apa yang membuat fitur stories ini bisa menjadi media efektif bagi sebuah merek karena fitur yang dibuat interaktif dan eksklusif.

Top Mortar gak takut hujan reels

Pengguna Instagram bisa menanggapi langsung ‘cerita’ yang diberikan sebuah merek dan sifatnya hanya bertahan selama 24 jam. Setelah itu konten akan hilang dan merek perlu membuat konten baru. Selain itu, masih ada beberapa hal yang mesti diperhatikan sebuah merek agar bisa mengoptimalkan konten Insta Stories.

Membuat Konten yang Terkesan Natural

Lantaran fitur Insta Stories yang dibuat hanya bertahan selama 24 jam, maka merek tak perlu tampil sempurna dalam setiap unggahannya. Artinya, di sini merek bisa lebih memilih untuk membuat konten yang terkesan lebih natural. Sehingga konsumen yang melihat konten tersebut pun dapat merasakan kedekatan yang coba dibangun merek.

Engagement Konten dengan Format Vertikal Lebih Besar

Fitur Insta Stories pun telah menghadirkan format konten yang baru untuk dikonsumsi oleh penggunanya. Kalau sebelumnya Instagram maupun media sosial lainnya identik dengan tampilan layar horizontal untuk konten videonya, maka berbeda dengan Insta Stories.

Sri Widowati bahkan menyebut bahwa 90% pengguna smartphone melihat video dengan format vertikal. Dan 72% pengguna tidak mengubah format layar vertikal menjadi horizontal. Sri pun menyebut, “ketika vertikal, engagement lebih besar.”

Perhatikan 3 Detik Awal Video

Dalam pemaparannya, Sri menyarankan agar merek memerhatikan 3 detik awal video unggahannya di Insta Stories. Gunakan 3 detik awal untuk menonjolkan apa dan siapa merek Anda.

Perhatian Kualitas Suara

Konten Stories tentu kurang menarik bila tak disertai dengan suara. Tak terkecuali dengan kualitas suara yang mumpuni. Untuk bisa memberikan pesan yang maksimal dalam bentuk visual, konten perlu didukung dengan suara yang jelas dan tak terlampu bising.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.