Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Tokoh Lintas Agama Jabar Deklarasikan Pemilu Damai dan Politisasi Agama

Tokoh Lintas Agama Jabar Deklarasikan Pemilu Damai dan Politisasi Agama

0
FKUB Jabar deklarasi Pemilu Damai dan Harmonis/Istimewa

Tokoh Lintas Agama Jabar Deklarasikan Pemilu Damai dan Politisasi Agama, Pencoblosan Pemilu semakin dekat, tokoh-tokoh agama dari berbagai denominasi di Jawa Barat yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jabar telah mendeklarasikan komitmen untuk menjalankan Pemilu dengan damai, aman, tenteram, dan harmonis. Deklarasi ini berlangsung di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung pada hari Senin, tanggal 5 Februari. Deklarasi ini dilakukan tepat sembilan hari menjelang hari pencoblosan Pemilu 2024.

Tokoh Lintas Agama Jabar Komitmen Untuk Mencegah Konflik, Politisasi Agama, Dan Menghormati Perbedaan Pilihan.

Ketua FKUB, Rafani Achyar, menjelaskan bahwa deklarasi ini dilakukan sebagai tindakan tanggung jawab dari semua komponen masyarakat, terutama tokoh-tokoh agama, untuk mewujudkan Pemilu yang damai, aman, tenteram, dan harmonis.Rafani menekankan pentingnya partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam menjalankan Pemilu dengan menggunakan hak pilih mereka, dan mengimbau untuk tidak golput. Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jabar, Sapta Yulianto Dasuki, yang membacakan sambutan dari Penjabat Gubernur, mengakui bahwa FKUB merupakan mitra strategis dalam menjaga kerukunan umat dan stabilitas wilayah di Jawa Barat.

FKUB memiliki peran penting dalam memelihara toleransi dan memiliki kemampuan untuk mengantisipasi serta mencegah konflik di masyarakat. Berikut adalah kesepakatan bersama tokoh-tokoh agama di Jawa Barat untuk menjalankan Pemilu dengan damai:

  1. Berkomitmen untuk menjalankan Pemilu 2024 dengan aman, tenang, tenteram, damai, jujur, adil, dan bermartabat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  2. Berupaya menghindari konflik apa pun, baik itu konflik yang berkaitan dengan SARA (suku, agama, ras), ekonomi, sosial, budaya, maupun agama, serta menghindari konflik yang disebabkan oleh perbedaan pilihan politik.
  3. Berusaha mencegah politisasi agama, politik identitas, dan politik uang, serta tidak menggunakan tempat ibadah sebagai ajang kampanye politik.
  4. Mengajak seluruh warga yang memiliki hak pilih untuk menggunakan hak pilih mereka dengan tanggung jawab sebagai warga negara.
  5. Mengajak semua komponen masyarakat untuk menjadikan Pemilu sebagai pesta demokrasi yang menghormati perbedaan pilihan, sambil tetap menjaga persaudaraan dan persatuan.
  6. Mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menerima hasil Pemilu yang dilaksanakan dengan jujur, adil, dan bermartabat.

Exit mobile version