Senin, Juni 9, 2025
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 15

Selain Bisnis Online, Ini Cara Buat dapat Uang Saku Tambahan Saat Kuliah!

Buat kamu yang lagi kuliah dan merasa uang saku kadang nggak cukup buat jajan, nongkrong, atau nabung—tenang, kamu nggak sendiri. Banyak mahasiswa juga ngerasain hal yang sama. Nah, salah satu cara paling umum buat nambah uang saku emang lewat bisnis online. Tapi, gimana kalau kamu ngerasa belum cocok di dunia jualan? Nggak usah panik. Masih banyak kok cara lain yang bisa kamu coba.

1. Jadi Freelancer Sesuai Skill

Punya kemampuan desain grafis, nulis, edit video, atau bahkan coding? Itu bisa banget kamu jual jasanya! Sekarang banyak banget platform freelance seperti Fiverr, Upwork, atau Projects.co.id yang bisa kamu manfaatin. Nggak perlu nunggu lulus buat punya portofolio keren, mulai aja dari sekarang.

2. Jadi Asisten Dosen atau Peneliti

Biasanya, dosen-dosen di kampus suka butuh bantuan buat riset atau urusan administrasi. Nah, ini bisa jadi celah kamu buat kerja part-time tapi masih berhubungan sama dunia akademik. Selain dapet duit, kamu juga bisa dapet ilmu dan relasi yang nggak kalah penting.

3. Buka Jasa Les atau Bimbel

Kalau kamu cukup jago di pelajaran tertentu, kenapa nggak bantuin anak SMA atau SMP belajar? Bisa ngajarin privat di rumah, atau bahkan online. Banyak orang tua yang nyari tutor buat anaknya dan rela bayar asal anaknya bisa naik kelas atau lulus ujian.

4. Ikut Program Magang Berbayar

Sekarang banyak perusahaan yang buka lowongan magang untuk mahasiswa, dan beberapa dari mereka ngasih kompensasi uang transport atau gaji. Pengalaman kerja dapet, duit juga dapet. Win-win!

5. Jadi Admin Sosmed atau Content Creator

Kalau kamu aktif di medsos dan ngerti cara bikin konten yang engaging, ini peluang besar. Banyak UMKM yang butuh orang buat kelola akun medsos mereka. Bahkan, kalau kamu suka ngomong di depan kamera, kamu bisa jadi host live shopping atau bikin konten bareng brand.

6. Menjual Skill di Lingkungan Kampus

Coba lihat sekelilingmu. Ada banyak peluang kecil tapi cuan! Contohnya, bikin jasa print tugas, bantuin teman edit video, atau bahkan buka jasa joki desain PPT. Selama kamu bisa manfaatin skill kamu, peluang itu selalu ada.

Intinya, selama kamu punya waktu luang dan kemauan buat nyoba, nambah uang saku saat kuliah itu bukan hal mustahil. Kamu nggak harus selalu punya modal gede buat mulai. Kadang, modalnya cuma niat, konsisten, dan tahu cara manfaatin apa yang kamu bisa.

Mau mulai dari yang kecil? Gas aja dulu. Kadang hal kecil yang kamu lakuin hari ini, bisa jadi pintu besar buat masa depanmu nanti.

Panen Raya Dimulai, Petani Diuntungkan dengan Harga Gabah dari BULOG

Perum BULOG terus memperkuat perannya dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui penugasan resmi dari pemerintah. Momentum panen raya April 2025 dimanfaatkan secara maksimal untuk menyerap gabah dan beras dari petani di berbagai daerah.

Per Senin (14/4/2025), total serapan BULOG sudah mencapai 1 juta ton setara beras, angka yang mencerminkan keberhasilan strategi jemput bola di lapangan. Salah satu taktik andalan BULOG adalah membentuk tim khusus yang langsung turun ke sawah untuk membeli gabah dari petani.

Tak hanya itu, BULOG juga menjalin kerja sama dengan penggilingan padi, baik skala kecil maupun besar, guna memperlancar proses pengolahan dan distribusi beras. Dukungan dari Dinas Pertanian, penyuluh lapangan, serta aparat TNI—khususnya Babinsa—menjadi bagian penting dalam mengoptimalkan titik-titik panen.

Stok CBP Tembus 2,5 Juta Ton, Gudang Mulai Penuh

Menurut Sekretaris Perusahaan BULOG, Arwakhudin Widiarso, jumlah gabah dan beras yang berhasil diserap tahun ini memperkuat posisi BULOG dalam menjaga ketersediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Hingga pertengahan April, stok CBP sudah melebihi 2,5 juta ton.

“Di beberapa daerah, gudang kami bahkan sudah penuh. Karena itu kami menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk menyewa gudang tambahan demi menampung hasil serapan,” kata Arwakhudin.

Lebih lanjut ia menegaskan, panen raya adalah momen kunci yang akan terus dimaksimalkan BULOG untuk menambah cadangan nasional sesuai arahan pemerintah.

Salah satu kabar baik bagi petani adalah kebijakan harga pembelian Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram. Langkah ini disambut positif karena menjamin petani mendapatkan harga yang layak dan stabil.

“Semakin besar volume gabah yang kami serap, semakin banyak petani yang bisa menjual hasil panennya dengan harga yang menguntungkan. Ini bagian dari dukungan nyata BULOG untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Arwakhudin.

Tak hanya soal penyerapan, BULOG juga gencar melakukan sosialisasi untuk menjangkau lebih banyak petani agar terlibat dalam skema pembelian ini. Diharapkan, kolaborasi antara petani, pemerintah, dan BULOG akan semakin memperkuat pondasi pangan nasional.

Tak Lagi Sekadar Mitra, Ojek Online Bakal Diakui sebagai UMKM Resmi

Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tengah menggodok perubahan besar dalam regulasi sektor usaha mikro. Salah satu poin penting dalam revisi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM yang dijadwalkan diajukan pada tahun 2026 adalah pengakuan terhadap pengemudi ojek online sebagai bagian dari pelaku usaha mikro.

Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Selasa (15/4), Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan bahwa perubahan ini merupakan hasil dari serangkaian dialog intensif bersama komunitas ojek online dan berbagai asosiasi terkait.

“Kami ingin menghadirkan kebijakan yang lebih inklusif. Ojek online adalah bagian dari denyut ekonomi harian masyarakat. Karena itu, sudah saatnya mereka diakui secara resmi sebagai pelaku UMKM,” ungkap Menteri Maman.

Langkah Nyata untuk Perlindungan dan Pemberdayaan

Dengan perubahan ini, para pengemudi ojek online akan berhak atas berbagai insentif dan fasilitas yang sebelumnya hanya dinikmati oleh pelaku UMKM konvensional. Menteri Maman menyebutkan lima fasilitas utama yang akan terbuka untuk para mitra ojek online apabila masuk dalam klasifikasi pelaku usaha mikro.

Pertama, mereka berhak atas subsidi bahan bakar seperti pengusaha mikro lainnya. Kedua, akses terhadap LPG bersubsidi ukuran 3 kilogram juga akan diberikan.

Selain itu, akses pembiayaan akan menjadi lebih mudah. Melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), ojek online dapat memperoleh pinjaman hingga Rp100 juta dengan bunga ringan 6 persen per tahun—tanpa perlu agunan tambahan.

“Inilah bentuk nyata dari kehadiran negara untuk mendukung para pelaku ekonomi informal agar naik kelas,” ujar Menteri Maman.

Poin keempat adalah pemberlakuan tarif pajak final yang rendah. Ojek online dengan omzet di bawah Rp4,8 miliar per tahun akan menikmati tarif PPh Final sebesar 0,5 persen. Terakhir, mereka juga akan mendapatkan akses pelatihan dan program peningkatan kapasitas yang selama ini rutin digelar oleh Kementerian UMKM.

Bonus Lebaran Jadi Simbol Kepedulian

Terkait bonus hari raya yang diberikan kepada mitra pengemudi ojek online menjelang Idulfitri lalu, Menteri Maman mengapresiasi langkah tersebut meskipun sifatnya tidak wajib secara hukum.

“Pemberian bonus itu adalah bentuk penghargaan dan empati. Kita serahkan sepenuhnya pada kebijakan masing-masing platform. Ini lebih pada soal hati dan kepedulian terhadap para mitra yang telah berkontribusi besar dalam menjaga kelangsungan usaha digital,” katanya.

Dengan revisi UU ini, pemerintah berharap pengemudi ojek online tak hanya diakui sebagai bagian penting dari perekonomian digital, tetapi juga mendapat dukungan nyata untuk berkembang sebagai pelaku usaha yang tangguh dan mandiri.

UMKM Wajib Tahu! Begini Peran Koperasi Biar Bisnismu Nggak Jalan Sendirian

Buat para pelaku UMKM di Indonesia, pasti nggak asing lagi dengan kata “koperasi”. Tapi, jujur aja, masih banyak yang mengira koperasi itu cuma tempat minjem duit kalau lagi kepepet. Padahal, koperasi punya peran yang jauh lebih besar dan bisa jadi penyelamat sekaligus pendukung utama buat bisnis kecil biar makin berkembang.

Tempat Modal yang Lebih Manusiawi

Salah satu masalah paling klasik bagi UMKM itu adalah modal. Mau ngembangin usaha, tapi nggak punya cukup uang. Mau pinjam ke bank, syaratnya banyak dan kadang bunganya bikin pusing. Nah, di sinilah koperasi bisa jadi solusi. Koperasi biasanya punya sistem pinjaman yang lebih ramah, baik dari segi bunga maupun syarat. Karena koperasi dikelola oleh anggotanya sendiri, jadi sistemnya lebih mengutamakan kebersamaan dan kepercayaan, bukan semata-mata keuntungan.

Koperasi nggak cuma ngurusin duit. Banyak koperasi yang juga rutin ngadain pelatihan buat anggotanya, entah itu tentang cara ngatur keuangan usaha, pemasaran, sampai digitalisasi. Ini penting banget buat UMKM yang kadang jalan sendiri dan nggak tahu harus belajar ke mana. Dengan gabung koperasi, pelaku UMKM jadi punya akses ke ilmu dan jaringan yang lebih luas.

UMKM sering kali susah bersaing karena skala usahanya kecil. Tapi kalau mereka gabung dalam koperasi, kekuatan kolektif itu bisa dimanfaatkan. Misalnya, koperasi bisa bikin program pemasaran bareng, atau punya toko bersama, bahkan bisa bikin produk UMKM lebih dikenal di pasar yang lebih luas. Ibarat kata, kalau sendirian cuma suara kecil, kalau bareng-bareng bisa jadi teriakan yang didengar.

Akses Barang dan Bahan Baku Jadi Lebih Murah

Pernah ngerasa harga bahan baku naik terus? Nah, koperasi juga bisa bantu di sini. Karena mereka bisa beli barang dalam jumlah besar, harganya pun bisa ditekan. UMKM yang tergabung di koperasi bisa dapat bahan baku lebih murah dibanding beli sendiri-sendiri. Hemat modal, untung lebih!

Di luar soal ekonomi, koperasi juga bikin pelaku UMKM ngerasa nggak sendirian. Ada komunitas yang saling bantu, saling support. Dalam situasi sulit, koperasi bisa jadi tempat curhat sekaligus cari solusi bareng-bareng.

Koperasi itu bukan lembaga jadul yang cuma buat simpan pinjam. Kalau dimanfaatkan dengan baik, koperasi bisa jadi sahabat sejati UMKM: bantu modal, kasih pelatihan, buka akses pasar, sampai bantu logistik dan bahan baku. Jadi, buat kamu pelaku UMKM yang lagi cari cara supaya usahanya bisa naik kelas, nggak ada salahnya buat kenalan lebih dalam sama koperasi.

Pariwisata Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, pemerintah menempatkan sektor pariwisata sebagai salah satu motor penggerak utama pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Tak hanya mampu membuka lapangan kerja dan mengurangi angka kemiskinan, pariwisata juga menjadi penyumbang devisa yang signifikan bagi negara.

Sepanjang tahun 2024, Indonesia mencatat kunjungan lebih dari 13 juta wisatawan mancanegara. Tak hanya itu, sektor ini turut mendukung penghidupan sekitar 25 juta pekerja serta menyumbangkan devisa negara hingga mencapai USD16,7 miliar.

“Momentum ini sangat tepat untuk menyatukan pandangan mengenai peran strategis pariwisata dalam mengurangi dampak gejolak global. Kemajuan teknologi dan keterbukaan informasi telah memudahkan masyarakat untuk berwisata dan mengenal dunia lebih luas. Ini menjadi momen penting untuk mentransformasi arah pengembangan pariwisata ke depan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam The 37th Joint Meeting of the United Nations (UN) Tourism Commission for East Asia and the Pacific serta UN Tourism Commission for South Asia di Jakarta, Selasa (15/04).

Strategi Pemerintah Hadapi Gejolak Global

Dalam pertemuan itu, Menko Airlangga menyoroti risiko yang tengah membayangi perekonomian global, terutama akibat kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat. Dampak dari kebijakan tersebut diperkirakan akan mengganggu arus perdagangan internasional serta mengacaukan rantai pasok global, yang pada akhirnya menghambat laju pertumbuhan ekonomi dunia.

Menanggapi tantangan ini, Menko Airlangga menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen menjadikan sektor pariwisata sebagai pilar utama pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Langkah-langkah konkret pun mulai digulirkan, seperti pengembangan destinasi wisata berbasis desa, pergeseran dari konsep pariwisata massal ke arah yang lebih ramah lingkungan, serta pelibatan masyarakat lokal dalam ekosistem wisata.

“Pemerintah melihat pentingnya membangun sektor ini dengan pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan. Pariwisata tidak boleh semata soal ekonomi, tapi juga soal pelestarian budaya dan lingkungan,” jelasnya.

Kolaborasi Internasional Jadi Kunci

Dalam forum internasional tersebut, Menko Airlangga juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama antarnegara. Menurutnya, meskipun setiap negara memiliki prioritas masing-masing, kolaborasi yang saling menguntungkan akan memperkuat ketahanan ekonomi global secara kolektif.

“Indonesia siap memperluas kerja sama dan terbuka untuk kolaborasi strategis demi memperkuat pariwisata dunia. Kami percaya, pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan hanya bisa dicapai jika kita bekerja bersama,” tegasnya.

Tak lupa, ia turut mengajak para delegasi menikmati keanekaragaman kuliner khas Nusantara serta menjelajahi berbagai produk unggulan Indonesia yang mencerminkan kekayaan budaya bangsa.

“Melalui forum ini, mari kita saling berbagi ide dan mencari solusi bersama demi memajukan sektor pariwisata global. Indonesia akan terus berkomitmen pada prinsip keberlanjutan, keterlibatan masyarakat lokal, dan pertumbuhan yang merata,” tutup Airlangga.

Dengan Dukungan Tepat, Perempuan Bisa Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi

Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, menegaskan bahwa perempuan memainkan peran penting dalam penggerak roda ekonomi dan perdagangan Indonesia. Namun, menurutnya, potensi besar tersebut belum sepenuhnya teroptimalkan karena masih adanya tantangan struktural dalam kepemimpinan serta budaya kerja yang belum sepenuhnya inklusif.

Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Women Empowerment Conference (WEC) 2025 yang digelar di The Westin Jakarta, Senin (14/4). Konferensi kali ini mengusung tema besar “Unlock Our Potential, Shaping Our Future of Indonesia”, dengan diskusi panel bertajuk “#UnlockOurPotential in Politics and Social: Women Lead, Nations Thrive”.

Tantangan dan Peluang Partisipasi Perempuan

Wamendag Roro mengungkapkan, meski perempuan mencakup hampir setengah dari populasi Indonesia, namun tingkat partisipasi mereka di dunia kerja masih tertinggal dari laki-laki. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan, pelibatan perempuan dalam sektor formal baru mencapai 22 persen, termasuk dalam bisnis skala besar maupun digital.

“Ini menunjukkan ruang besar yang bisa kita maksimalkan, khususnya dalam sektor perdagangan dan ekonomi digital,” ujarnya. Ia mencontohkan, di platform marketplace seperti Lazada, hanya sekitar sepertiga pelaku usaha yang berasal dari kalangan perempuan.

Menurut laporan McKinsey Global Institute, penutupan kesenjangan gender di bidang ekonomi global berpotensi menambah nilai PDB dunia hingga USD 28 triliun pada 2025. Roro menilai angka ini menjadi bukti bahwa inklusi perempuan bukan hanya keadilan sosial, tetapi juga investasi ekonomi strategis.

Perempuan di Panggung Kepemimpinan

Sementara itu, keterwakilan perempuan dalam jabatan publik juga masih jauh dari target. Berdasarkan data Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination, hanya kurang dari 20 persen posisi pimpinan tinggi (eselon II) di Indonesia yang ditempati perempuan. Padahal, UU No. 7 Tahun 1984 mendorong tercapainya minimal 30 persen keterwakilan perempuan di lembaga publik.

Roro menyebut stigma dan stereotip menjadi penghambat terbesar. “Masih banyak anggapan bahwa perempuan, terutama yang muda, tidak cukup tegas atau kurang berpengalaman. Kita harus ubah persepsi ini dengan pendidikan, aktualisasi, dan dukungan kebijakan yang tepat,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa gaya kepemimpinan perempuan umumnya bersifat partisipatif, inklusif, dan berorientasi pada hasil dengan tingkat integritas yang tinggi.

Mendorong Keterlibatan Lewat Media dan Kebijakan

Peran media juga tak luput dari sorotan. Roro menilai media massa dan media sosial sama-sama penting dalam mendorong perempuan tampil di ruang publik dan menunjukkan kapasitasnya. “Media sosial bisa menjadi alat untuk perempuan mengaktualisasikan diri, sementara media konvensional membantu menyampaikan capaian dan program strategis secara luas,” jelasnya.

Roro juga menekankan pentingnya mendorong perempuan menjadi pelaku utama ekspor melalui sektor UMKM dan ekonomi digital. Kedua sektor ini telah terbukti menjadi tulang punggung kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan pertumbuhan ekspor.

Meski masih menghadapi berbagai hambatan seperti keterbatasan akses pasar, pendanaan, serta literasi digital, Roro optimis peluang ke depan terbuka lebar berkat berbagai inisiatif yang telah digagas. Termasuk pelatihan ekspor, inkubasi bisnis, serta digitalisasi UMKM yang kini semakin mudah diakses oleh perempuan.

Komitmen Kementerian Perdagangan

Kementerian Perdagangan sendiri telah menyusun sejumlah langkah konkret untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan, antara lain:

  1. Reformasi kebijakan perdagangan dengan melibatkan organisasi bisnis perempuan dalam perumusan kebijakan dan negosiasi perdagangan.

  2. Pelatihan dan inkubasi bagi pelaku UMKM perempuan, khususnya dalam kesiapan digital dan ekspor.

  3. Penguatan kepemimpinan perempuan, termasuk melalui program mentorship dan kolaborasi dengan organisasi seperti IWAPI dan KADIN.

  4. Penyediaan akses pembiayaan inklusif, termasuk pinjaman mikro tanpa agunan bagi perempuan berpenghasilan rendah.

“Dengan akses yang setara terhadap pelatihan, pembiayaan, teknologi, serta dukungan kebijakan jangka panjang, perempuan Indonesia berpotensi menjadi motor penggerak utama ekonomi masa depan,” ujar Roro.

Bisnis Masih Merangkak, Tapi Pingin Naik Haji? Ini Cara Nabungnya

Ngerintis bisnis itu memang nggak gampang. Duit kadang cuma numpang lewat, diputar terus buat stok, bayar pegawai, atau nutup operasional. Tapi di tengah sibuknya cari cuan, nggak sedikit juga yang punya mimpi besar: pingin bisa naik haji. Pertanyaannya, gimana caranya nabung kalau tiap bulan aja keuangan masih jungkir balik?

Tenang. Punya mimpi pingin naik haji bukan cuma milik mereka yang penghasilannya udah stabil. Kamu yang lagi bangun bisnis dari nol pun tetap bisa, asal pinter atur strategi dan sabar prosesnya.

Pisahkan Mimpi dari Operasional

Langkah pertama, pisahkan keuangan bisnis dan pribadi. Ini penting banget biar kamu bisa lihat dengan jelas: berapa sebenarnya yang bisa disisihkan buat tabungan haji. Jangan campur aduk uang belanja, modal dagang, dan simpanan impian jadi satu rekening. Bikin satu rekening khusus tabungan haji. Biar kecil juga nggak apa-apa, yang penting konsisten.

Misalnya, dari hasil jualan tiap minggu kamu sisihkan Rp50.000. Sebulan bisa Rp200.000, setahun udah Rp2,4 juta. Tambah dari bonus lebaran, untung tambahan, atau tip dari pelanggan—lama-lama bisa juga ngumpul buat daftar haji.

Jangan Cuma Nabung di Celengan

Coba manfaatkan produk tabungan haji dari bank syariah. Banyak bank sekarang yang punya fitur nabung otomatis, jadi kamu nggak perlu repot transfer manual tiap bulan. Selain itu, tabungan ini juga udah di-setting sesuai target biaya haji, jadi kamu bisa lebih termotivasi karena lihat progress-nya.

Kalau bisa, hindari nyimpan duit haji dalam bentuk stok dagangan. Soalnya, duit bisa “nyangkut” dan susah ditarik sewaktu-waktu. Mending simpan di tempat yang aman dan nggak tergoda buat dipakai, kecuali memang darurat.

Tambah Penghasilan dari Sampingan

Lagi ngerintis usaha bukan berarti nggak bisa cari tambahan. Justru kadang dari usaha sampingan yang kecil bisa jadi jalan rezeki buat nabung haji. Coba jualan online barang pre-order, bikin jasa kecil-kecilan sesuai skill kamu (misalnya desain, bikin caption, atau jastip), atau kerja paruh waktu beberapa jam seminggu.

Setiap rupiah yang kamu sisihkan dari penghasilan tambahan ini bisa dialokasikan langsung buat tabungan haji. Nggak usah besar, yang penting rutin.

Ingat, Haji Itu Panggilan

Yang paling penting, tetap percaya kalau rezeki itu datangnya dari arah yang nggak disangka-sangka. Usaha terus, ikhtiar terus, dan jangan lupa doa. Banyak banget cerita orang yang bisa berangkat haji padahal penghasilannya pas-pasan. Kuncinya satu: niat yang kuat dan usaha yang konsisten.

Jadi, walaupun kamu lagi di fase ngerintis bisnis dan belum stabil 100%, bukan berarti harus menunda mimpi naik haji. Justru dari sekaranglah waktu yang tepat buat mulai. Mulai kecil, mulai dari yang kamu punya, dan nikmati prosesnya.

Siapa tahu, di tengah jalan kamu justru dikasih rezeki besar yang mempercepat jalanmu ke Tanah Suci.

Di World Expo Osaka 2025, Indonesia Pamerkan Pariwisata dan Wastra Nusantara

Indonesia kembali menunjukkan kiprahnya di panggung internasional melalui partisipasinya dalam ajang bergengsi World Expo 2025 Osaka yang resmi dibuka pada 13 April dan akan berlangsung hingga 13 Oktober 2025. Kehadiran Indonesia dalam perhelatan ini menjadi momentum strategis untuk memperkenalkan jati diri bangsa, memperkuat daya saing global, memperluas jejaring mitra internasional, sekaligus mempromosikan potensi pariwisata Tanah Air ke dunia.

Dalam pameran berskala dunia ini, Indonesia menghadirkan Paviliun dengan tema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future”. Tema tersebut menekankan pentingnya membangun kehidupan yang seimbang antara manusia, alam, dan budaya sebagai fondasi menuju masa depan yang berkelanjutan.

Paviliun Indonesia: Perpaduan Estetika, Nilai Luhur, dan Kesadaran Lingkungan

Mengusung filosofi Tri Hita Karana, konsep Paviliun Indonesia dibangun atas prinsip harmoni antara manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, sebagai koordinator utama partisipasi Indonesia, menggandeng sejumlah kementerian dan lembaga lain guna menghadirkan berbagai program pendukung seperti seminar, lokakarya, hingga forum bisnis.

“Melalui paviliun ini, kami ingin menghadirkan pengalaman imersif tentang Indonesia yang kaya akan budaya, keindahan alam, dan tradisi kesehatan yang telah diwariskan turun-temurun,” ujar Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana saat menghadiri Press Preview di Yumeshima Island, Osaka, pada Rabu (9/4/2025).

Lebih dari sekadar pameran, World Expo Osaka ini menjadi panggung untuk memamerkan keunggulan pariwisata Indonesia, terutama di sektor wellness tourism yang saat ini tengah berkembang pesat secara global. Partisipasi aktif Indonesia juga sejalan dengan program unggulan Kemenparekraf bertajuk “Pariwisata Naik Kelas”, yang bertujuan menciptakan destinasi wisata berkualitas dan berdaya saing internasional.

Pada partisipasinya di bulan Mei mendatang, Kemenparekraf akan membawa 15 pelaku industri dari sektor resort, spa, hingga konsultan wisata untuk mengikuti rangkaian business matching dan promosi.

Tak ketinggalan, sentuhan budaya turut dihadirkan melalui lantai khusus bertajuk “Traditional Textiles: Sailing Through Colors” yang menampilkan keindahan Wastra Nusantara. Pengunjung Paviliun Indonesia akan dimanjakan dengan ragam kain tradisional dari berbagai daerah, yang menjadi simbol kekayaan warisan budaya bangsa.

Ekspor Perikanan Tak Lagi Ribet, KKP Rilis Aplikasi Siap Mutu

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) resmi meluncurkan aplikasi digital berbasis sistem nasional terintegrasi bernama Siap Mutu (Sistem Informasi dan Aplikasi Pelayanan Mutu). Aplikasi ini dirancang untuk mempercepat proses ekspor serta memastikan produk perikanan Indonesia diterima di pasar internasional.

Berada di bawah kendali Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu KKP), aplikasi ini mendukung proses pelayanan ekspor yang terhubung langsung dengan berbagai sistem seperti OSS (Online Single Submission) dan INSW (Indonesia National Single Window).

“Siap Mutu adalah alat bantu strategis bagi pelaku usaha untuk mempercepat layanan ekspor sekaligus menjamin keberterimaan produk kita di luar negeri. Otoritas negara tujuan bahkan dapat mengakses sertifikat mutu (SMKHP) secara elektronik dengan QR code,” ujar Kepala Badan Mutu KKP, Ishartini.

Proses Cepat dan Transparan, Hanya 5 Menit

Dengan kehadiran Siap Mutu, proses penerbitan Sertifikat Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SMKHP) kini dapat dilakukan hanya dalam waktu lima menit. Seluruh tahapan, mulai dari evaluasi permohonan hingga pengecekan teknis, dilakukan secara digital. Proses verifikasi kapal, volume produk, hingga data komoditas pun diselesaikan secara daring.

Salah satu contoh penerapannya dapat dilihat di Kantor Badan Mutu Provinsi Jawa Barat, yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta. Di lokasi ini, pengguna jasa ekspor juga dapat mencetak bukti pembayaran PNBP secara langsung melalui sistem yang sudah terintegrasi.

“Seluruh proses bisa dimonitor secara online oleh pelaku usaha. Ini adalah bentuk pelayanan publik modern yang transparan dan efisien,” jelas Dede Suhendra, Plt. Kepala Kantor Badan Mutu Jakarta II.

Sinkronisasi Nasional dan Akses Global

Aplikasi Siap Mutu sudah terhubung penuh dengan sistem INSW, memungkinkan data yang diinput oleh pelaku usaha disinkronkan langsung dengan kementerian dan lembaga terkait. Langkah ini menjadi bagian dari upaya mempercepat dan menyederhanakan birokrasi ekspor.

“Kami juga tengah menjajaki sertifikasi digital dengan negara seperti Norwegia, dan semuanya akan dikelola dalam satu pintu melalui sistem INSW,” tambah Ishartini.

Digitalisasi ini merupakan bagian dari instruksi langsung Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, untuk mentransformasikan sistem pelayanan di lingkungan KKP agar lebih modern, berbasis data, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Dengan peluncuran Siap Mutu, KKP berharap daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global semakin meningkat, sekaligus mendukung tata kelola ekspor yang cepat, efisien, dan terpercaya.

Mau Cuan Sekaligus Selamatkan Bumi? Coba Bangun Bisnis Ramah Lingkungan

Di era di mana isu lingkungan semakin mendesak, bisnis ramah lingkungan bukan hanya tentang “menyelamatkan bumi”, tapi juga peluang untuk menciptakan nilai ekonomi yang berkelanjutan. Banyak yang masih berpikir bahwa bisnis hijau identik dengan biaya tinggi atau pasar terbatas. Namun, dengan pendekatan kreatif dan strategi yang tepat, bisnis ramah lingkungan justru bisa menjadi mesin keuntungan yang unggul.

Bayangkan jika bisnis Anda bisa mengurangi limbah, menghemat energi, dan sekaligus menarik hati pelanggan yang peduli lingkungan. Ini bukan mimpi. Ambil contoh merek fashion Ecoalf dari Spanyol. Mereka mengubah sampah plastik dari laut menjadi jaket dan tas berkualitas tinggi. Tidak hanya berhasil membersihkan laut, mereka juga mencatatkan omzet jutaan euro setiap tahun. Kisah seperti ini membuktikan bahwa keberlanjutan dan keuntungan bisa berjalan beriringan.

Inovasi dan Kolaborasi Jadi Kunci

Kunci pertama adalah memilih bahan baku yang ramah lingkungan. Daripada mengandalkan plastik sekali pakai, cobalah beralih ke kemasan daur ulang atau bahan alami seperti serat pisang atau jamur. Selain mengurangi dampak negatif, langkah ini bisa menjadi cerita unik yang menarik perhatian konsumen. Jangan lupa, bekerja sama dengan pemasok lokal juga membantu memangkas emisi karbon dari transportasi, sekaligus mendukung perekonomian daerah.

Salah satu prinsip yang patut diadopsi adalah ekonomi sirkular. Konsep ini mengajak kita untuk melihat limbah sebagai sumber daya baru. Misalnya, restoran Zero Waste Bistro di New York berinovasi dengan menyajikan menu dari sisa makanan yang masih layak konsumsi. Hasilnya? Mereka tidak hanya mengurangi sampah hingga 80%, tapi juga menghemat biaya operasional. Di sektor teknologi, perusahaan seperti Fairphone merancang ponsel modular yang mudah diperbaiki, sehingga mengurangi kebutuhan untuk membeli gadget baru setiap tahun.

Bangun Kepercayaan Lewat Transparansi dan Edukasi

Transparansi adalah senjata ampuh lainnya. Konsumen saat ini lebih cerdas dan ingin tahu proses di balik produk yang mereka beli. Ceritakan perjalanan bisnis Anda dengan jujur: dari mana bahan baku berasal, bagaimana produk dibuat, atau upaya mengurangi emisi. Sertifikasi seperti B Corp atau EcoCert bisa menjadi bukti konkret komitmen Anda. Jangan ragu membagikan kisah ini melalui media sosial atau konten blog. Pelanggan akan lebih menghargai kejujuran dan merasa terlibat dalam misi positif bisnis Anda.

Banyak yang mengira bisnis ramah lingkungan membutuhkan modal besar. Padahal, langkah kecil seperti mengganti lampu biasa dengan LED, memanfaatkan energi surya, atau mengurangi penggunaan kertas bisa menghemat biaya dalam jangka panjang. Pemerintah di berbagai negara juga sering memberikan insentif untuk bisnis hijau, seperti potongan pajak atau subsidi instalasi panel surya. Manfaatkan peluang ini untuk mengoptimalkan anggaran.

Tentu saja, tidak semua orang akan langsung tertarik dengan produk ramah lingkungan. Fokuslah pada segmen pasar yang memang peduli dengan nilai-nilai keberlanjutan. Edukasi pelanggan melalui konten yang informatif dan menarik. Kolaborasi dengan komunitas atau influencer lingkungan bisa memperluas jangkauan. Platform seperti Etsy atau Tokopedia Hijau juga menjadi tempat ideal untuk menemukan konsumen yang sudah memiliki minat terhadap produk hijau.