GMFI Catatkan Pertumbuhan Pendapatan Operasional, tapi Laba Bersih Turun

0
740
Pojok Bisnis

Berempat.com – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) mencatatkan pendapatan operasional senilai US$470 juta di sepanjang tahun lalu. Angka tersebut mencatatkan pertumbuhan 7% dibanding tahun 2017 sebesar US$439 juta.

Porsi pendapatan perusahaan maintenance, repair & overhaul (MRO) ini lebih besar merujuk pada pendapatan grup sebesar 55%, sedangkan non-grup sebesar 45%. Peningkatan signifikan terjadi pada pendapatan non-grup sebesar 36% dibanding tahun 2017.

Menurut Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto, peningkatan pendapatan non-grup ini menunjukkan bahwa GMF masih sangat dipercaya oleh maskapai di luar grup.

“Kami terus meningkatkan capaian pendapatan dari non-grup untuk membuktikan kualitas dan daya saing GMF patut diperhitungkan di industri MRO, baik dalam maupun luar negeri,” ungkap Iwan dalam keterangan resmi, Selasa (19/2).

Top Mortar gak takut hujan reels

Selain itu, sepanjang tahun lalu capaian kinerja GMF menunjukkan adanya pergeseran bisnis sesuai dengan rencana kerja perusahaan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan pendapatan dari segmen bisnis perawatan mesin pesawat yang tumbuh signifikan sebesar 61,5% year on year (yoy).

“GMF mencatatkan pendapatan sebesar 116,5 juta dollar AS dari perawatan mesin pesawat. Selain itu, pertumbuhan juga dialami segmen bisnis komponen pesawat yang naik sebesar 5,6 persen yoy,” tuturnya.

Namun, di samping naiknya pendapatan operasional, GMF mencatatkan penurunan pada laba bersih. Tahun lalu GMF mencatatkan laba bersih US$30,7 juta, turun 40,06% dibanding tahun 2017 yang tercatat 50,95 juta dollar AS.

Menurut Iwan, penurunan laba terjadi lantaran adanya kenaikan beban material yang mencapai 28,04% menjadi 107,66 juta dollar AS dan beban subkontrak yang naik 19,26 % menjadi US$113,83 juta.

Iwan menjelaskan, beban material subkontrak meningkat karena naiknya harga material subkontrak vendor selama 2018 dan adanya beban keuangan akibat kondisi makro ekonomi yang membebani pelanggan GMF. Sehingga berpengaruh kepada keuangan operasional maskapai, termasuk biaya perawatan.

“Kami akan meningkatkan kapabilitas dan kapasitas dari segmen produk yang kita miliki agar bisa menaikan profit margin dan membentuk skema pembayaran yang memberikan kenyamanan kepada perusahaan juga terhadap pelanggan GMF,” tuturnya.

Di sisi lain, GMF juga mencatatkan capaian operasional service level agreement sebesar 99,36%. Angka ini diikuti oleh tingkat kepuasan pelanggan yaitu 4,0 dari skala 4,5.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.