Top Mortar Gak Takut Hujan
Home News Terungkap, Pengakuan Pelaku Aksi Penembakan Kantor MUI

Terungkap, Pengakuan Pelaku Aksi Penembakan Kantor MUI

0
Pengakuan Mengejutkan Dari Pelaku Penembakan Di Kantor MUI

Jakarta – Beberapa hari yang lalu, Indonesia digemparkan dengan aksi penembakan yang terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Baru baru ini identitas pelaku diketahui, pelaku yang Bernama Mustofa NR adalah pria berumur 60 tahun yang membawa 4 surat saat melancarkan aksi tersebut. Namun, yang menjadi perhatian public adalah isi dari surat yang dibawa oleh pelaku.

Pertama kali Mustofa mengirim surat yakni di tahun 2014 lalu, Mustofa bersumpah akan mencari senjata guna menembak pejabat. Namun, yang lebih mengagetkan adalah klaim Mustofa sebagai nabi dan wakil dari Nabi Muhammad yang bertujuan untuk mempersatukan umat Islam.

Pengakuan dirinya sebagai nabi juga muncul dalam surat berikutnya. Meskipun surat ini ditulis dalam rentang waktu yang cukup lama, pengakuan Mustofa sebagai nabi di setiap surat yang ditulisnya tentu saja menjadi sorotan publik.

Bagaimana klaim Mustofa yang mengaku sebagai nabi dalam surat yang memengaruhi tindakannya dalam melakukan aksi teror di kantor MUI?

Surat Pertama

Diketahui bahwa surat yang pertama ditulis tanggal 1 Juli 2014, isi surat tersebut adalah permintaan pelaku terhadap ditegakanya keadilan dan sumpah untuk mencari senjata guna menembak pejabat publik.

Surat Kedua

Surat kedua yang ditunjukkan oleh Mustofa kepada Ketua MUI, tidak dicantumkan kapan tanggal penulisannya. Namun, hampir sama seperti surat pertama, pengakuan Mustofa sebagai nabi juga disebutkan di surat kedua.

Mustofa menulis surat kedua dengan tujuan untuk bertemu dengan Ketua MUI. Pelaku percaya bahwa dengan bertemu Ketua MUI bisa membantunya dalam mempersatukan umat Islam.

Pengakuan berulang ini menunjukkan bahwa Mustofa masih merasa memiliki kekuatan yang lebih tinggi dari orang lain, ia merasa diutus oleh Tuhan untuk memimpin umat Islam di Indonesia.

Surat Ketiga

Di tanggal 25 Juli 2022, Pelaku mengirim surat ke-3 yang ditujukan untuk Kapolda Metro Jaya dengan isi yang kurang lebih sama seperti surat yang dikirim sebelumnya.

Surat yang Mustofa kirim untuk ke-3 kalinya ini semakin menunjukkan bahwa Mustofa terus berusaha untuk memenuhi tujuannya meskipun permintaannya sebelumnya belum ditanggapi.

Surat Keempat

Pada 5 September 2022, Mustofa lagi lagi mengirim surat kepada Kapolda Metro Jaya dengan judul “Surat Mengeluh dan Memohon”. Surat yang ia kirim kali ini adalah lanjutan dari upaya untuk bertemu dengan Ketua MUI. Poin utama surat ini adalah permohonan terhadap Kapolda Metro Jaya agar segera memfasilitasi pertemuan tersebut.

Terlepas dari pengakuan pelaku, tindakan kriminal yang dilakukan oleh Mustofa tidak bisa dibenarkan dan harus ditindaklanjuti dengan serius.

Perlu diketahui bahwa Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menyampaikan bahwa pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) meninggal di lokasi kejadian.

Exit mobile version