Jakarta – Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi I DPR RI mendukung upaya Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Sumatera Barat yang akan meningkatkan kelas siaran dari status B menjadi A. Aspek jangkauan, cakupan dan juga program-program yang dimiliki TVRI Sumatera Barat tidak kalah dengan Stasiun TV Tipe A lainnya. Komisi I DPR RI juga mendukung upaya kesinambungan regenerasi SDM TVRI agar dapat terencana dengan baik.
Turut hadir dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi I ke Stasiun Sumatera Barat Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari, Irine Yusiana Roba Putri, Krisantus Kurniawan, Mukhlis Basri (F-PDI Perjuangan), Lodewijk F. Paulus, Nurul Arifin, . Bambang Heri Purnama (F-PG), Rachel Maryam Sayidina (F-Gerindra), Syaiful Bahri Anshori (F-PKB), Darizal Basir (F-PD), Sukamta (F-PKS).
“Ada beberapa hal yang memang harus ada perbaikan dan perhatian, karena ternyata TVRI Sumatera Barat masih tipe B belum tipe A. Padahal dari aspek jangkauan, cakupan kemudian dari sisi program itu sangat menarik dan tidak kalah dengan Stasiun TV Tipe A yang lain,” ujar Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi I DPR RI ke Stasiun TVRI Sumatera Barat, Padang, Selasa (25/5/2021).
“Saya kira ini cukup menarik juga ya, jadi siaran tadi disini itu dikatakan 70 persen sudah digital dan sisanya analog. Karena kontur wilayah yang berbukit-bukit yang tidak semuanya langsung bisa dijangkau oleh digital, saya kira itu satu prestasi bagus juga itu sudah 70 persen walaupun masih ada tantangan di sisanya,” tutur Sukamta pada kesempatan yang sama.
Anggota Komisi I DPR RI Bambang Heri Purnama meminta Stasiun TVRI Sumatera Barat agar dapat membuat atau menayangkan program-program adat daerah yang kental. Banyak budaya lokal yang bisa disiarkan oleh LPP TVRI Sumbar, salah satunya olahraga lokal atau pacuan kuda Minang Derbie yang dikenal sebagai kuda yang sangat berkualitas dengan harga fantastis.
“TVRI harus tahu bahwa di Sumbar ada kejuaraan berkuda yang sangat terkenal itu yang namanya Minang Derbie. Sejak dulu, pertandingan itu digelar setiap tahun di daerah Sawah Lunto dan Bukit Tinggi. Kuda padang itu tembus harga paling tinggi yaitu 1 kg emas, waktu itu sekitar 2017-an 1 kilo emas harganya sekitar 550 juta dan itu laku,” papar Bambang.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid yang juga hadir pada kesempatan itu mengapresiasi kinerja TVRI Sumatera Barat dengan segala keterbatasan yang ada. Dirinya menyadari banyak hal yang perlu ditingkatkan, tidak hanya SDM-nya saja namun juga sarpras yang ada.
“Secara umum, terkait pengkelasan dari stasiun Sumbar supaya kalau dia bisa naik kelas A, tentu fasilitas-fasilitas lainnya dapat menyesuaikan kelasnya jadi bisa di-upgrade. Yang kita harapkan tentu ke depan bagaimana TVRI ini bisa lebih kuat,” tutupnya.