Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Bea Cukai Pertimbangkan Tiket Konser dan Detergen Sebagai Barang Kena Cukai

Bea Cukai Pertimbangkan Tiket Konser dan Detergen Sebagai Barang Kena Cukai

0
Bea Cukai Pertimbangkan Tiket Konser dan Detergen Sebagai Barang Kena Cukai (Ilustrasi Foto: Suasana Konser Musik)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) tengah mengevaluasi berbagai barang untuk dikenakan cukai, termasuk tiket konser musik dan detergen. Hal ini disampaikan oleh Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai DJBC, Iyan Rubiyanto.

Menurut Iyan, beberapa tahun lalu pihak DJBC hampir menetapkan cukai untuk CD karena maraknya peredaran CD bajakan yang merugikan para artis. “Dulu kami hampir memungut cukai CD untuk melindungi artis dari pembajakan. Saat itu, hanya 10 persen CD yang beredar secara resmi, sementara 90 persennya adalah bajakan,” ungkap Iyan dalam Kuliah Umum Menggali Potensi Cukai di STAN pada Selasa (23/7).

Namun, rencana tersebut mendapatkan banyak penolakan sehingga pemerintah akhirnya menetapkan tarif cukai CD sebesar 0 persen. Iyan menjelaskan bahwa dengan pengenaan cukai tersebut, meskipun tarifnya 0 persen, para artis dapat memantau jumlah CD yang terjual secara resmi. “Kami menggunakan tarif 0 persen, yang penting kena cukai dulu,” tambahnya.

Pertimbangan Cukai untuk Barang Lain

Saat ini, Bea Cukai mempertimbangkan beberapa barang lain untuk dikenakan cukai, salah satunya adalah tiket konser musik. Iyan menjelaskan bahwa banyak masyarakat Indonesia, terutama yang mampu, sering membeli tiket konser, bahkan hingga ke luar negeri seperti Singapura. “Banyak tiket konser yang terjual habis di Indonesia, bahkan masyarakat kita pergi ke Singapura untuk menonton konser. Ini menunjukkan daya beli masyarakat yang tinggi,” ujarnya.

Selain tiket konser, beberapa barang lain yang sedang dalam tahap prakajian untuk dikenakan cukai meliputi rumah mewah, makanan cepat saji, tisu, MSG, batu bara, dan detergen. Iyan menyoroti penggunaan detergen yang dapat berdampak buruk pada lingkungan, khususnya pada kehidupan ikan di saluran air. “Setiap hari kita menggunakan detergen, tapi pernahkah kita berpikir ke mana limbah detergen itu dibuang? Dulu ikan cere banyak di solokan, sekarang sudah tidak ada karena pengaruh detergen,” jelasnya.

Iyan menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap dampak penggunaan barang-barang tersebut. “Kesadaran ini tidak mudah ditanamkan, namun penting untuk dijadikan inspirasi,” katanya.

Meski demikian, Iyan menekankan bahwa barang-barang tersebut masih dalam tahap prakajian dan belum tentu akan dikenakan cukai dalam waktu dekat.

Exit mobile version