Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023: Ranking Tertinggi di ASEAN dan G20

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023: Ranking Tertinggi di ASEAN dan G20

0
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023: Ranking Tertinggi di ASEAN dan G20

Di tengah tantangan ekonomi global yang sedang berlangsung, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2023 menunjukkan performa yang solid dengan perkiraan pertumbuhan sebesar 5%. Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat ketiga dalam kategori pertumbuhan ekonomi di antara negara-negara ASEAN dan G20.

Dalam laporan ekonomi terbaru, proyeksi ini masih lebih optimis dibandingkan dengan rekan-rekan sejawatnya, seperti India yang diproyeksikan tumbuh 6,3%, dan Filipina dengan pertumbuhan 5,3%.

Indonesia Memiliki Potensi Pertumbuhan yang Tinggi

Pencapaian ini menjadi hal yang positif mengingat kondisi global yang dipengaruhi oleh pelemahan ekonomi di beberapa negara. Sri Mulyani, dalam konferensi pers daring APBN KITA edisi November 2023, menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi, menjadi yang tertinggi di antara negara-negara di ASEAN maupun G20.

Faktor-faktor non-ekonomi seperti tensi geopolitik dan perubahan iklim turut diakui sebagai pengaruh signifikan dalam merumuskan kebijakan ekonomi. Sri Mulyani menyampaikan bahwa ketegangan geopolitik, seperti konflik di Ukraina dan ketidakpastian di Timur Tengah, berpotensi menciptakan disrupsi dalam ekonomi global.

Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2024 diperkirakan hanya mencapai 2,9%, menunjukkan penurunan dari outlook tahun sebelumnya yang sebesar 3,0%. Volatilitas tinggi terlihat dalam sektor keuangan, terutama dari negara-negara maju, yang tercermin dari kenaikan yield US Treasury 10 tahun melewati angka 5%.

“Situasi ini dipengaruhi oleh kenaikan US Treasury tenor 10 tahun, yang terjadi pertama kali sejak 2007, dan menyebabkan arus modal keluar dari beberapa negara,” ungkap Sri Mulyani.

Masalah yang Dihadapi Tiongkok

Tantangan yang dihadapi oleh Tiongkok juga turut mempengaruhi dinamika ekonomi global. Faktor struktural seperti penurunan penduduk usia produktif, masalah di sektor properti, dan beban tinggi dari pinjaman pemerintah daerah memperlambat pemulihan ekonomi Tiongkok.

Sementara itu, Eropa masih terjebak dalam dampak perang Rusia-Ukraina dan tingginya tingkat inflasi, ditambah dengan kenaikan suku bunga yang signifikan. Ini menimbulkan ketidakpastian ekonomi di wilayah tersebut. Dengan berbagai tantangan ini, Indonesia tetap menjadi sorotan positif dalam proyeksi pertumbuhan ekonomi regional dan global.

Exit mobile version