Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mengungkapkan bahwa masa kampanye Pemilu 2024 tidak memberikan dampak signifikan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya yang bergerak di bidang konveksi dan sablon.
Sektor konveksi ini biasanya memproduksi atau menjual alat peraga kampanye seperti baliho, kaos, kemeja, jaket, atau topi.
Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM, Yulius, menyampaikan hal ini dalam sebuah Konferensi Pers di kantor Kemenkop UKM pada Senin (8/1/2024).
Menurutnya, pada umumnya, masa kampanye Pemilu sebelumnya menyebabkan peningkatan omset atau penjualan alat peraga kampanye yang signifikan, namun situasinya berbeda pada masa kampanye Pemilu 2024.
Hasil observasi lapangan Kemenkop UKM menunjukkan bahwa penjualan produk untuk kampanye pada Pemilu tahun ini mengalami penurunan yang cukup drastis, berkisar antara 40% hingga 90%. Yulius mengidentifikasi beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab penurunan tersebut.
Kemungkinan Faktor yang Mempengaruhi
- Partai peserta Pemilu telah memesan produk untuk kampanye melalui mitra usaha dari partai tersebut.
- Jangka waktu pemilu yang singkat, hanya 2,5 bulan dibandingkan dengan periode Pemilu sebelumnya yang berlangsung selama 6 bulan.
- Harga penjualan produk untuk kampanye secara online cenderung lebih murah dan diduga didatangkan langsung dari luar negeri.
- Adanya tren kampanye online, di mana peserta Pemilu lebih memanfaatkan media sosial, buzzer, dan influencer.
Yulius menyoroti bahwa peserta Pemilu saat ini lebih suka membagikan sembako atau uang tunai daripada membagikan kaos. Untuk mengatasi situasi ini, pemerintah berupaya menjembatani agar masa kampanye tahun ini memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM.
Salah satu langkah yang diambil adalah mendorong partai politik dan calon legislatif untuk melibatkan pelaku UMKM dalam rantai pasok bisnisnya.
Pemerintah juga berkomitmen untuk memperluas akses pasar dan pemasaran UMKM melalui ekosistem digital, seperti terhubung dalam katalog elektronik pemerintah.
Upaya lainnya mencakup pembentukan wadah pemasaran online terpadu melalui kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan lintas Kementerian/Lembaga terkait, dengan tujuan menciptakan marketplace PD Pasar Jaya sebagai platform pemasaran bagi pelaku UMKM.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pelaku UMKM dapat merasakan dampak positif selama masa kampanye Pemilu dan tahun politik ini, sehingga ekonomi mereka dapat meningkat secara signifikan.