Pada Minggu malam (7/1/2024), debat calon presiden Pilpres 2024 kembali digelar, menarik perhatian warganet untuk memberikan komentar mengenai semua calon presiden yang bersaing. Dalam laporan Drone Emprit yang dibuat oleh pendiri Ismail Fahmi, Anies Baswedan menjadi sorotan utama dengan mencapai 62.878 mentions atau 42% di media sosial selama debat ketiga.
Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo juga tidak luput dari perhatian, dengan masing-masing mendapatkan 42.791 kali (28%) dan 44.674 kali (30%) mentions.
Anies Baswedan dapat Apresiasi Positif di Platform X
Di platform Twitter/X, Anies unggul dalam sentimen positif dengan 76%, sedangkan sentimen negatif dan netral masing-masing 14% dan 10%.
Prabowo Subianto mencatatkan sentimen positif sebesar 40%, sementara sentimen negatif dan netral mencapai 54% dan 6%. Ganjar Pranowo meraih sentimen positif sebesar 72%, dengan sentimen negatif sebesar 11% dan sentimen netral sebesar 17%.
Ismail Fahmi menunjukkan bahwa Anies mengalami peningkatan volume percakapan tertinggi dalam setiap sesi debat, sementara tren untuk Ganjar dan Prabowo mengalami fluktuasi bergantian. Dalam sesi-sesi berikutnya, Anies terlihat “ngegas” dan melancarkan serangan tajam, khususnya kepada Prabowo.
Debat Panas Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan
Debat Ketiga antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan sebelumnya juga mencatatkan momen panas. Anies menanggapi pertanyaan Prabowo dengan menekankan bahwa pertahanan harus sesuai dengan ancaman nyata, termasuk ancaman di dunia maya seperti penipuan online, peretasan, judi online, dan terorisme.
Anies juga menyoroti pentingnya kebijakan belanja alutsista yang sesuai dengan kebutuhan masa depan, tidak hanya berdasarkan selera dan preferensi masa lalu. Dia menekankan perlunya strategi yang baik untuk menjaga kekuatan, mengingat pergeseran ancaman yang terjadi.
Perlu diingat bahwa Prabowo Subianto, selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan, telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 500 triliun lebih untuk pembaharuan alutsista. Anggaran Kementerian Pertahanan mencapai Rp 135,45 triliun dalam RAPBN 2024, menjadikannya sebagai Kementerian/Lembaga (K/L) dengan belanja terbesar kedua.
Meskipun rincian nilai alutsista yang dibeli oleh Prabowo tidak diungkapkan, kenaikan anggaran setiap tahun mencerminkan bahwa alutsista yang diperbaharui oleh Prabowo bukanlah hal yang murah.
