Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Aksi Boikot Meningkat Terhadap Produk yang Mendukung Israel, Menkop: Waktu yang Tepat...

Aksi Boikot Meningkat Terhadap Produk yang Mendukung Israel, Menkop: Waktu yang Tepat untuk UMKM

0
Aksi Boikot Meningkat Terhadap Produk yang Mendukung Israel, Menkop: Waktu yang Tepat untuk UMKM

Dalam beberapa waktu terakhir, muncul seruan yang semakin keras untuk boikot produk yang terkait dengan Israel, terutama dalam konteks konflik yang sedang berkecamuk dengan Hamas.

Aksi boikot ini menjadi semacam sorotan global sebagai bentuk protes dari masyarakat dunia terhadap peristiwa-peristiwa terkini yang terjadi di kawasan tersebut.

Dalam pandangan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, fenomena ini bisa menjadi peluang strategis bagi produk dalam negeri untuk meraih pangsa pasar global yang lebih luas.

Menurut Masduki, konsumen global tidak lagi hanya memandang kualitas dan harga produk, tetapi juga semakin memperhatikan nilai-nilai yang diusung oleh produk tersebut. Dalam konteks ini, ada tiga faktor utama yang menjadi pertimbangan konsumen global, yaitu keuntungan (profit), kemanusiaan (people), dan ramah lingkungan (planet).

Potensi Besar Produk Dalam Negeri

Dalam pandangan Masduki, produk dalam negeri memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global dengan mengambil keuntungan dari isu-isu sosial, terutama konflik Israel-Hamas.

Produk lokal yang berhasil memasukkan narasi sosial, seperti dukungan terhadap lingkungan atau pemberdayaan ekonomi masyarakat pinggiran, dianggap memiliki daya tarik yang unik.

Oleh karena itu, strategi branding yang mampu menonjolkan nilai-nilai sosial dianggap sebagai elemen kunci dalam pemasaran produk-produk lokal di pasar internasional.

Sementara itu, Putu Juli Ardika, Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, menekankan bahwa pemerintah sedang fokus pada pengetatan arus barang impor sebagai langkah dalam mendukung produktivitas dan daya saing sektor industri dalam negeri.

Meskipun pemerintah tidak secara langsung mendukung atau menolak aksi boikot produk pro Israel, mereka lebih berorientasi pada langkah-langkah perlindungan industri dalam negeri dari dampak produk impor.

Langkah-langkah perlindungan industri mencakup pengetatan arus barang impor dan perombakan aturan tata niaga impor dalam negeri. Harapannya, upaya ini dapat mendorong penggunaan produk-produk dalam negeri yang tidak hanya unggul kualitasnya tetapi juga memiliki daya saing yang kokoh di pasar domestik.

Dengan demikian, produk dalam negeri diharapkan dapat terus berkembang dan mampu bersaing di pangsa pasar global yang semakin ketat dan kompetitif.

Exit mobile version