Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Jokowi Pastikan Stabilitas Harga Pangan di Sumatera Selatan Jelang Hari Raya IdulAdha

Jokowi Pastikan Stabilitas Harga Pangan di Sumatera Selatan Jelang Hari Raya IdulAdha

0
Jokowi Pastikan Stabilitas Harga Pangan di Sumatera Selatan Jelang Hari Raya IdulAdha (Dok Foto: Bapanas)

Presiden Joko Widodo kembali memantau ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok di berbagai daerah. Didampingi oleh Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, Presiden mengunjungi dua pasar pada Kamis (30/2024), yaitu Pasar Luwung Agung di Musi Rawas Utara dan Pasar Bukit Sulap di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

“Harga di sini cukup baik. Saya melihat harga cabai rawit berada di Rp 55.000 per kilogram, cabai hijau dan merah di Rp 50.000 per kilogram, bawang putih Rp 40.000 per kilogram, dan bawang merah Rp 45.000 per kilogram. Jadi, harga bahan pokok di sini stabil,” ujar Presiden setelah mengunjungi Pasar Luwung Agung.

Presiden Jokowi menyampaikan pernyataan serupa setelah meninjau Pasar Bukit Sulap. “Harga-harga di sini hampir sama dengan di Pasar Luwung Agung, termasuk harga bawang merah dan cabai,” ujarnya.

Upaya Pemerintah Menjaga Stabilitas Harga

Menanggapi kunjungan Presiden, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pokok strategis, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Iduladha yang akan datang pada bulan Juni.

“Badan Pangan Nasional rutin menganalisis kondisi harga pangan secara nasional, termasuk di tingkat konsumen. Data harga-harga ini dikumpulkan dari 1.503 enumerator di seluruh Indonesia, mulai dari tingkat produsen, konsumen hingga grosir,” jelas Arief.

Berdasarkan harga pangan strategis rata-rata nasional pada tingkat konsumen per 29 Mei, komoditas beras medium dan premium di zona 2 dan 3 memerlukan intervensi segera. Ini karena harga tersebut tercatat melebihi 5,89 persen hingga 15,54 persen dari Harga Eceran Tertinggi (HET). Sementara itu, komoditas bawang merah, minyak goreng curah, gula konsumsi, dan beras medium di zona 1 dikategorikan dalam status waspada.

Program Intervensi Pasar oleh Pemerintah

Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa pemerintah terus melaksanakan berbagai program intervensi pasar secara berkelanjutan. Mengingat Iduladha yang biasanya mempengaruhi harga pangan di bulan Juni, pemerintah berfokus untuk memastikan pasokan dan harga tetap baik dan stabil, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Presiden.

Melalui Perum Bulog, NFA telah melaksanakan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) baik di tingkat konsumen dan ritel modern. Per 29 Mei, realisasi beras SPHP di tingkat konsumen telah mencapai 729 ribu ton dari target 1,2 juta ton. Sementara realisasi beras SPHP di ritel modern mencapai 50 ribu ton, dengan penyaluran terbesar ke Indomaret, Indogrosir, dan Alfamart.

Selain itu, program Gerakan Pangan Murah (GPM) juga menjadi instrumen andalan dalam menstabilkan kondisi pangan nasional. Dari Januari hingga Mei, GPM telah diadakan 4.695 kali di 37 provinsi dan 410 kabupaten/kota. Program ini akan terus ditingkatkan terutama menjelang HBKN Iduladha di bulan Juni.

Exit mobile version