Top Mortar tkdn
Home Bisnis Mau Cuan dari Pasif Income? Begini Cara Mengatur Keuangan untuk Investasi

Mau Cuan dari Pasif Income? Begini Cara Mengatur Keuangan untuk Investasi

0
Mau Cuan dari Pasif Income? Begini Cara Mengatur Keuangan untuk Investasi (Foto Ilustrasi)

Banyak orang ingin mendapatkan penghasilan tambahan tanpa harus kerja ekstra keras setiap hari. Maka muncullah istilah passive income, yang sekarang makin dilirik, terutama lewat jalur investasi seperti kripto, trading saham, atau instrumen lain. Tapi, agar tidak asal nekat, penting banget punya strategi dalam mengatur keuangan untuk investasi. Kenapa? Karena risiko tetap ada, dan tanpa manajemen dana yang tepat, bukan keuntungan yang datang, malah boncos yang menghampiri.

Bagi yang baru mulai, pasti bingung: dari total penghasilan per bulan atau dana yang dimiliki, berapa persen yang sebaiknya dialokasikan untuk investasi? Apakah harus langsung terjun ke dunia kripto, atau lebih baik main aman dulu lewat reksadana atau emas?

Pembagian Dana yang Bijak: Jangan Taruh Telur di Satu Keranjang

Salah satu prinsip penting dalam mengatur keuangan untuk investasi adalah diversifikasi. Artinya, jangan langsung all-in ke satu jenis instrumen. Misalnya punya dana Rp10 juta, bisa dibagi seperti ini:

  • 50% untuk investasi aman: Pilih produk seperti deposito, obligasi, atau reksadana pasar uang. Risikonya lebih rendah dan cocok buat pemula.

  • 30% untuk investasi moderat: Bisa disalurkan ke saham blue chip atau reksadana campuran. Keuntungan bisa lebih besar, tapi fluktuasi juga lumayan.

  • 20% untuk investasi agresif: Nah, ini bisa digunakan untuk trading kripto atau forex. Tapi ingat, alokasinya kecil karena risikonya tinggi.

Jangan lupa, pastikan dana untuk kebutuhan sehari-hari, dana darurat, dan asuransi sudah aman dulu. Investasi itu penting, tapi kebutuhan dasar jangan sampai dikorbankan.

Pahami Instrumennya, Jangan Asal Ikut Tren atau FOMO!

Seringkali orang tertarik investasi hanya karena FOMO—takut ketinggalan. Kripto lagi naik, langsung beli. Saham lagi rame, langsung nyemplung. Padahal setiap instrumen punya karakteristik dan risiko berbeda. Jadi sebelum berinvestasi, cari tahu dulu ilmunya. Banyak platform sekarang menyediakan akun simulasi atau edukasi gratis, manfaatkan itu.

Kalau ingin benar-benar menjadikan investasi sebagai sumber pasif income jangka panjang, perlu sabar, konsisten, dan disiplin dalam menaruh uang. Jangan berharap cuan instan, karena yang instan biasanya juga cepat hilang.

Mengatur keuangan untuk investasi bukan soal berapa besar uang yang dimiliki, tapi bagaimana cara mengelolanya dengan cerdas. Dengan strategi alokasi yang tepat dan pemahaman yang cukup, bukan hal mustahil punya penghasilan pasif dari berbagai instrumen. Ingat, tujuan investasi bukan cepat kaya, tapi mencapai kebebasan finansial secara bertahap.

Exit mobile version