Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) tengah menjajaki kemitraan strategis dengan PT Berdikari Meubel Nusantara (BMN) Living guna mendorong pengembangan industri furnitur nasional. Kemitraan ini diharapkan dapat memperkuat koperasi sebagai penggerak utama ekonomi rakyat sekaligus meningkatkan daya saing furnitur lokal di pasar global.
Wakil Menteri Koperasi dan UKM (Wamenkop) Ferry Juliantono mengungkapkan bahwa kunjungan ke showroom dan pabrik BMN Living di Pasuruan, Jumat (10/1/2025), merupakan bentuk apresiasi pemerintah atas kontribusi BMN dalam memajukan industri furnitur lokal.
“Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung proses produksi BMN, memastikan kualitas produknya, dan membahas peluang kerja sama yang saling menguntungkan antara Kemenkop dan BMN,” ujar Ferry.
Sinergi Koperasi dan Industri untuk Ekosistem Berkelanjutan
Ferry menegaskan koperasi adalah tulang punggung perekonomian nasional dan berperan penting dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif. Ia berharap sinergi antara koperasi dan sektor furnitur dapat menciptakan peluang baru bagi pelaku usaha kecil.
“Industri furnitur Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar internasional. Data menunjukkan nilai ekspor furnitur kita mencapai 2,9 miliar dolar AS pada 2022, dengan produk-produk unggulan seperti meja konsol, kursi rotan, dan dekorasi rumah berbasis kayu,” jelas Ferry.
Namun demikian, ia juga menyoroti tantangan dalam meningkatkan daya saing produk lokal. “Untuk itu, kita perlu inovasi produk dan peningkatan kualitas agar furnitur Indonesia semakin diminati pasar global,” tambahnya.
Peluang Pasar Global dan Dukungan Pemerintah
Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Kemenkop, Destry Anna Sari, menuturkan bahwa pemerintah terus mendorong belanja negara berbasis produk dalam negeri. Salah satu inisiatif terbarunya adalah memperkuat kolaborasi koperasi dengan industri besar seperti BMN Living untuk memenuhi kebutuhan material perumahan.
“Kolaborasi ini akan membantu koperasi dan UMKM dalam meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), menciptakan ekosistem bisnis yang inklusif, serta memberdayakan koperasi perumahan,” jelas Destry.
BMN Living, yang merupakan bagian dari holding BUMN pangan ID Food, telah sukses membuktikan keunggulan produk furniturnya di pasar ekspor. Direktur BMN, Andre Andika Adhiguna, menyebutkan bahwa pasar Jerman menjadi salah satu tujuan utama ekspor produk mereka.
“Produk kami telah diakui secara global. Meski fokus utama kami selama ini adalah pasar internasional, kami mulai memperluas jangkauan ke pasar lokal dengan kualitas yang sama,” ungkap Andre.
Andre juga memastikan bahwa produk BMN telah memenuhi standar TKDN hingga 40 persen, sesuai kebijakan pemerintah. Sebagai industri padat karya, sektor furnitur turut berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja baru di dalam negeri.
“Kami berharap semakin banyak peluang kerja sama dengan koperasi dan UMKM untuk memperluas jangkauan pasar dan memberdayakan pelaku bisnis lokal,” pungkasnya.