Berempat.com – Direktur Bina Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, Muhammad Zuhri menyatakan bahwa inovasi merupakan faktor penting untuk bisa meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa. Dalam hal ini adalah produk pertanian karena Indonesia dianggap masih belum bisa mengelola sumber daya alamnya (SDA) yang begitu berlimpah.
“Terus-menerus memperbaiki, berinovasi menjadi lebih baik dari sebelumnya, itulah hakikat produktivitas,” ujar Zuhri saat mewakili Direktur Jenderal Binalattas Kemnaker Bambang Satrio Lelono pada acara International Conference on Cold Chain and Logistics Management for Agri-food Products in Indonesia 2018, di Jakarta, Rabu (4/4).
Dan saat ini inovasi yang perlu dilakukan pemerintah Indonesia haruslah berfokus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat mengelola pertanian dengan baik. Karena bila SDA tak dapat dikelola dengan baik maka peningkatan produktivitas tak akan terjadi.
“The UN Food and Agriculture Organization memprediksi seper-tiga dari hasil pertanian atau sekitar 1,3 miliar ton terbuang percuma akibat salah penanganan pascapanen,” tukas Zuhri yang beranggapan hal itu menyebabkan kerugian cukup parah dari segi ekonomi.
Selain itu, menurutnya, hasil panen yang rusak menjadi faktor berkurangnya pendapatan petani di Indonesia. Dampaknya, konsumen pun kekurangan suplai produk pertanian yang dibutuhkan.
Namun, kendati demikian berdasarkan hasil pengukuran produktivitas Direktorat Bina Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan bersama Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat produktivitas kategori lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan (kategori A) dianggap sudah membaik.
Zurhi menyebut, di thun 2016 terdapat peningkatan produktivitas sektoral Indonesia di sembilan kategori lapangan usaha dibanding tahun sebelumnya. Termasuk kategori lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang tumbuh positif sekitar 3,19% pada 2015 dan 2016.
“Peningkatan produktivitas kategori lapangan usaha ini merupakan dampak positif dari perbaikan regulasi dan kebijakan pemerintah di sektor pertanian, perbaikan infrastruktur sektor pertanian, penyimpanan, cooling dan marketing hasil-hasil pertanian,” klaim Zuhri.
Ragam perbaikan tersebut tentu perlu dilakukan terus-menerus, baik dalam peningkatan kualitas SDM pertanian, pemanfaatan teknologi dan perbaikan manajemen pengelolaan hasil-hasil pertanian. “Termasuk inovasi terus-menerus untuk diterapkan di dunia pertanian,” ujarnya.