Peluang Ekspor Besar, Kemenperin Ajak IKM Furnitur ke Panggung Global

0
200
Peluang Ekspor Besar, Kemenperin Ajak IKM Furnitur ke Panggung Global
Peluang Ekspor Besar, Kemenperin Ajak IKM Furnitur ke Panggung Global (Dok Foto: Kemenperin)
Pojok Bisnis

Kementerian Perindustrian terus mendorong pelaku IKM furnitur dalam negeri untuk mengembangkan potensi mereka dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin luas. Industri furnitur nasional perlu menguasai produksi dengan kualitas tinggi, desain inovatif, fungsionalitas, dan penggunaan bahan baku yang lebih kreatif sebagai dasar untuk bersaing di pasar global.

Sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) juga memainkan peran penting dalam kemajuan industri furnitur di Indonesia. “Inovasi yang telah dihasilkan oleh pelaku IKM, terutama yang mampu mengikuti perkembangan global, menjadi contoh bagi yang masih konservatif dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan tren dan kebutuhan pasar,” jelas Reni Yanita, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (17/9).

Dukungan Pengembangan dan Peningkatan Daya Saing IKM Furnitur

Reni menegaskan bahwa pihaknya terus mendukung pengembangan IKM furnitur lokal agar memiliki daya saing di kancah internasional. Beberapa langkah strategis yang dilakukan termasuk pelatihan teknis, restrukturisasi alat dan mesin, pengembangan pusat IKM, serta memberikan bantuan mesin dan peralatan yang diperlukan.

“IKM yang sudah memiliki kualitas dan daya saing akan difasilitasi dalam hal akses pemasaran, baik di pasar domestik maupun internasional. Salah satu platformnya adalah melalui Pameran IFFINA – Indonesia Meubel & Design Expo 2024,” ungkapnya.

PT Mitra Mortar indonesia

IFFINA merupakan pameran internasional yang diorganisir oleh Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO), melibatkan berbagai produsen, pemasok, pengrajin, desainer, serta pemangku kepentingan di industri furnitur dan kerajinan. Acara ini akan berlangsung pada 14–17 September 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD dengan tema “An Unmissable Stop of Furniture Event Circle” dan mengusung slogan “Sustainable by Design”.

Reni menambahkan bahwa pameran ini memberikan peluang besar bagi IKM furnitur lokal untuk menembus pasar internasional, karena banyak buyer potensial dari luar negeri yang hadir. “Data menunjukkan potensi ekspor furnitur nasional yang besar, dengan nilai ekspor mencapai USD 2,11 miliar pada tahun 2023 dan sudah mencapai USD 1,2 miliar pada periode Januari hingga Juli 2024,” tambahnya.

Bagian dari Siklus Pameran Furnitur Internasional

IFFINA 2024 juga merupakan bagian dari siklus pameran internasional yang diikuti oleh banyak pembeli asing, dimulai dari VIFA ASEAN di Vietnam, KOFURN di Korea Selatan, Furniture China di Tiongkok, IFFINA di Indonesia, dan Find Design Fair Asia di Singapura.

Reni juga menekankan pentingnya pameran ini sebagai kesempatan bagi IKM binaan Kemenperin untuk belajar tentang tren industri furnitur dan memperluas jaringan kerjasama. “Selain transaksi ekspor dan komitmen bisnis, pertukaran pengetahuan serta pengembangan jaringan adalah kunci untuk memperluas bisnis di masa depan,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan, Yedi Sabaryadi, menambahkan bahwa IKM yang difasilitasi oleh Kemenperin adalah hasil dari proses seleksi dan kurasi bersama ASMINDO. Enam IKM yang dipilih untuk ikut serta di antaranya adalah CV Indoplanet Furniture dari Klaten, CV Jafaa Berdikari dari Semarang, CV Shaniquaa Bamboo dari Lebak, IKM Teak123 dari Cirebon, CV Mandiri Cipta Adikarya dari Cirebon, dan PT Yogya Indo Global dari Bantul.

Partisipasi Kemenperin dalam pameran IFFINA 2024 ini merupakan kali kedua, setelah sebelumnya pada 2023, Ditjen IKMA juga memfasilitasi 10 IKM furnitur unggulan dalam ajang yang sama.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan