Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Menuju Indonesia Emas 2045: Pilar-Pilar Pembangunan yang Menentukan

Menuju Indonesia Emas 2045: Pilar-Pilar Pembangunan yang Menentukan

0
Menuju Indonesia Emas 2045: Pilar-Pilar Pembangunan yang Menentukan (Dok Foto: Menko Perekonomian)

Dalam perjalanan menuju visi Indonesia Emas 2045 sebagai “Negara Nusantara yang Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan,” Pemerintah menetapkan empat pilar utama untuk memandu pembangunan.

Fokus utama mencakup pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, dan pemantapan ketahanan nasional serta tata kelola pemerintahan.

Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat, memiliki potensi bonus demografi yang luar biasa.

Keberadaan geografisnya yang strategis, terletak di antara Benua Asia dan Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Pasifik, menjadikan Indonesia sebagai aktor kunci dalam perdagangan internasional. Selain itu, kekayaan sumber daya alamnya memberikan peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi.

Harus Dibarengi Sumber Daya Manusia yang Unggul

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, menekankan signifikansi bonus demografi sebagai aset produktif, namun dengan syarat bahwa sumber daya manusianya harus unggul dan kuat.

Tantangan-tantangan seperti peningkatan tingkat pendidikan, produktivitas sumber daya manusia, perubahan iklim, dan stabilitas global perlu diatasi secara hati-hati untuk mencapai tujuan ambisius ini.

Menko Airlangga mencatat bahwa perubahan pendekatan dari reformatif menjadi transformatif menjadi kunci sukses. Presiden Joko Widodo telah mendorong pertumbuhan ekonomi yang solid, dengan tingkat inflasi yang terkendali, mencapai 5 persen.

Optimisme juga terpancar dalam pernyataan bahwa Indonesia berharap dapat mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada tahun 2024.

Dalam Kompetisi Ekonomi ke-26, Menko Airlangga merincikan bahwa Pemerintah terus menggerakkan tiga mesin ekonomi. Pertama, merevitalisasi mesin ekonomi konvensional untuk meningkatkan produktivitas.

Revitalisasi ini mencakup perluasan investasi baru dan peningkatan ekspor. Kedua, fokus pada pembangunan mesin ekonomi baru sebagai akselerator pertumbuhan masa depan, melibatkan digitalisasi, kecerdasan buatan, pengembangan industri semikonduktor, dan ekonomi hijau.

Ketiga, penyempurnaan mesin ekonomi Pancasila, yang berorientasi pada keadilan, dengan peningkatan partisipasi masyarakat dan dukungan untuk kesejahteraan sosial dan ekonomi.

Butuh Keterlibatan Aktif Masyarakat

Menko Airlangga menekankan keterlibatan aktif masyarakat, menjaga aspek kesehatan, pendidikan, pekerjaan yang layak, serta program penghapusan kemiskinan dan pemberdayaan UKM. Hal ini dianggap penting untuk menjaga mesin ekonomi Pancasila agar tetap adil dan berkelanjutan.

Penutupan sambutan Menko Airlangga mencakup pandangan positif terkait persiapan ASEAN untuk Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

Inisiatif ini diharapkan dapat semakin mengintegrasikan ekonomi di kawasan, membuka peluang baru, dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Keseluruhan, upaya menuju Indonesia Emas 2045 memerlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta guna merancang masa depan yang lebih baik.

Exit mobile version