Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Optimalkan Potensi: Kebutuhan 682 Ribu Tenaga Kerja di Sektor Manufaktur

Optimalkan Potensi: Kebutuhan 682 Ribu Tenaga Kerja di Sektor Manufaktur

0
Optimalkan Potensi: Kebutuhan 682 Ribu Tenaga Kerja di Sektor Manufaktur (Dok Foto: Shutterstock)

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) secara resmi mengumumkan bahwa sektor manufaktur di Indonesia menghadapi kebutuhan tenaga kerja sebanyak 682 ribu setiap tahunnya.

Oleh karena itu, Kemenperin menetapkan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) industri sebagai prioritas utama, dengan fokus pada menghasilkan SDM yang tidak hanya kompeten tetapi juga mampu bersaing di pasar global, sehingga dapat memenuhi kebutuhan sektor manufaktur yang terus berkembang.

Peningkatan Kualitas Pendidikan

Salah satu strategi yang diambil oleh Kemenperin dalam mencapai tujuan ini adalah melalui peningkatan kualitas pendidikan di sekolah menengah kejuruan dan politeknik yang menjadi bagian dari kewenangannya.

Dalam hal ini, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI), Emmy Suryandari, menekankan bahwa pendidikan vokasi di Politeknik ATI Makassar merupakan salah satu inisiatif utama.

Politeknik ATI Makassar telah mencetak 269 lulusan program studi Diploma Tiga yang siap terjun ke dunia kerja. Mereka berasal dari empat program studi berbeda, termasuk Teknik Industri Agro, Teknik Manufaktur Industri Agro, Teknik Kimia Mineral, dan Otomasi Sistem Permesinan.

Keberhasilan lulusan ini terbukti melalui pemberian sertifikat kompetensi yang sesuai dengan keahlian masing-masing dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BSNP) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Politeknik ATI Makassar. Beberapa wisudawan bahkan berhasil meraih dua sertifikat kompetensi, mencerminkan tingkat keahlian yang tinggi.

Pentingnya kualitas lulusan Politeknik ATI Makassar juga tercermin dalam tingkat penyerapan di industri. Sebanyak 14,12 persen dari total lulusan telah berhasil ditempatkan di perusahaan industri multinasional seperti Merdeka Tsingshan Indonesia, PT Ocean Sky Metal Industry, PT Suryamas Megah Steel, PT Biota Laut Ganggang, dan PT Indonesia Guang Ching Nikel and Stainless Steel.

Emmy Suryandari optimis bahwa tingkat penyerapan lulusan Politeknik ATI Makassar akan terus meningkat pada tahun 2023, dengan memperhatikan periode tunggu selama enam bulan setelah lulus.

Hal ini diharapkan dapat lebih efektif memenuhi kebutuhan sektor industri yang terus berkembang pesat. Pada tahun sebelumnya, tingkat penyerapan lulusan dari program studi Diploma Tiga mencapai 80,88 persen, sementara program vokasi industri setara Diploma Satu mencapai 100 persen, menunjukkan kesuksesan yang signifikan.

Exit mobile version