Top Mortar tkdn
Home Bisnis Awas! Ini Risiko Kerja Sama Bisnis Sama Sahabat Sendiri

Awas! Ini Risiko Kerja Sama Bisnis Sama Sahabat Sendiri

0
Awas! Ini Risiko Kerja Sama Bisnis Sama Sahabat Sendiri (Foto Ilustrasi)

Banyak orang bilang, “Kalau mau aman, jangan campur urusan bisnis sama urusan pertemanan.” Tapi, di sisi lain, banyak juga kisah sukses dari bisnis yang dibangun bareng sahabat sendiri. Jadi sebenarnya, melibatkan teman dalam bisnis itu ide bagus atau malah makin bahaya?

Jawabannya: tergantung.

Bukan soal boleh atau nggak boleh, tapi lebih ke gimana caranya. Karena kenyataannya, kerja bareng teman bisa jadi kekuatan besar—asal tahu batasannya. Tapi kalau nggak hati-hati, bisa-bisa hubungan rusak, bisnis pun ikut karam.

Teman Itu Nyaman, Tapi Kadang Terlalu Nyaman

Kerja bareng orang yang udah kenal lama memang enak. Nggak perlu basa-basi, komunikasi juga lebih lancar. Tapi justru karena udah terlalu akrab, kadang kita jadi sungkan buat bersikap profesional. Misalnya, ada kesalahan kerja yang harus ditegur, tapi karena dia teman, akhirnya dipendam. Lama-lama bisa jadi bom waktu.

Satu lagi, kalau bisnis mulai jalan dan uang mulai masuk, barulah terasa siapa yang benar-benar serius dan siapa yang cuma numpang nama. Uang bisa jadi sumber masalah kalau dari awal nggak disepakati dengan jelas.

  • Bikin Aturan Sejak Awal

Kalau kamu memang mau jalanin bisnis bareng sahabat, pastikan dari awal udah ada kesepakatan yang tertulis. Bikin pembagian tugas yang jelas. Siapa yang pegang keuangan? Siapa yang urus pemasaran? Siapa yang ambil keputusan penting? Dan yang paling penting: gimana kalau suatu saat ada yang mau keluar dari bisnis?

Jangan ragu juga untuk bikin perjanjian hitam di atas putih. Ini bukan karena nggak percaya, tapi justru untuk menjaga kepercayaan itu tetap aman. Ingat, pertemanan yang sehat butuh batasan yang sehat juga.

  • Tes Dulu Lewat Proyek Kecil

Sebelum langsung bikin bisnis besar, coba dulu kerja bareng di proyek kecil. Misalnya, buka jastip bareng, jualan hampers saat momen lebaran, atau jadi reseller barang tertentu. Dari sini kamu bisa lihat apakah kalian cocok kerja bareng atau justru lebih cocok jadi teman nongkrong aja.

  • Jangan Ragu Tarik Rem

Kalau di tengah jalan ternyata malah sering adu argumen, beda visi, atau satu pihak mulai nggak serius, jangan ragu buat evaluasi ulang. Lebih baik menyelamatkan hubungan daripada memaksakan bisnis yang udah nggak sehat.

Jadi, Apa Harus Dihindari?

Enggak juga. Melibatkan teman dalam bisnis bisa jadi keputusan terbaik, tapi juga bisa jadi pelajaran paling mahal. Semua balik lagi ke kesiapan mental, kedewasaan, dan seberapa jujur kalian bisa bersikap satu sama lain.

Kalau kamu dan temanmu bisa jaga komunikasi dan profesionalisme, kenapa tidak? Tapi kalau dari awal udah banyak keraguan, mungkin lebih aman buat pisahkan urusan bisnis dan pertemanan.

Yang penting, jangan tutup mata hanya karena “teman sendiri”. Karena bisnis tetap butuh komitmen dan kedisiplinan, siapapun partner-nya.

Exit mobile version