Kamis, Februari 6, 2025
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog

Gak Perlu Takut Gagal, Ini Peluang Bisnis yang Cocok untuk Anak Muda

Di era yang serba cepat dan penuh inovasi seperti sekarang, bisnis bukan lagi hal yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang dengan pengalaman puluhan tahun atau modal besar. Anak muda justru memiliki peluang besar untuk sukses dalam bisnis, asalkan mereka bisa melihat dan memanfaatkan peluang dengan baik. Lalu, apa saja sih peluang besar yang bisa dimanfaatkan anak muda untuk berbisnis di masa sekarang? Yuk, simak ulasan dari Berempat.com.

1. Era Digital Membuka Pintu Lebar-Lebar

Sekarang, siapa pun bisa memulai bisnis hanya dengan modal smartphone dan koneksi internet. Platform seperti Instagram, TikTok, Shopee, atau Tokopedia memudahkan anak muda untuk menjual produk atau jasa tanpa harus punya toko fisik. Kamu bisa memulai bisnis online dengan menjual produk buatan sendiri, menjadi reseller, atau bahkan menawarkan jasa seperti desain grafis, content creation, atau konsultasi.

Contohnya, banyak anak muda yang sukses berbisnis dropshipping atau reseller dengan memanfaatkan media sosial. Mereka tidak perlu repot menyetok barang, karena sistemnya adalah langsung mengirim pesanan dari supplier ke pembeli. Ini adalah salah satu peluang besar yang bisa kamu manfaatkan!

2. Kreativitas adalah Kunci

Anak muda dikenal dengan kreativitas dan ide-ide segarnya. Di era sekarang, kreativitas adalah salah satu aset terbesar dalam berbisnis. Kamu bisa menciptakan produk atau layanan yang unik dan berbeda dari yang sudah ada di pasaran. Misalnya, membuat produk dengan desain yang menarik, mengemasnya dengan packaging yang instagramable, atau menawarkan pengalaman belanja yang menyenangkan.

Contohnya, banyak brand lokal yang sukses karena mengusung konsep kreatif, seperti produk ramah lingkungan, merchandise unik, atau makanan dengan inovasi rasa yang berbeda. Jadi, jangan ragu untuk mengeksplorasi ide-ide kreatifmu!

3. Pasar yang Semakin Terbuka

Dulu, bisnis mungkin terbatas pada pasar lokal. Tapi sekarang, dengan adanya internet, kamu bisa menjangkau pasar nasional bahkan internasional. Kamu bisa menjual produkmu ke seluruh Indonesia atau ke luar negeri melalui platform e-commerce atau media sosial. Ini adalah peluang besar yang tidak boleh kamu lewatkan!

Selain itu, minat masyarakat terhadap produk lokal juga semakin meningkat. Banyak orang yang lebih memilih membeli produk buatan anak negeri karena kualitasnya yang tidak kalah saing dengan produk impor. Jadi, ini adalah waktu yang tepat untuk memulai bisnis dengan produk lokal.

4. Teknologi Membuat Semuanya Lebih Mudah

Teknologi adalah sahabat terbaik bagi anak muda yang ingin memulai bisnis. Ada banyak tools dan aplikasi yang bisa memudahkan kamu dalam mengelola bisnis, mulai dari aplikasi akuntansi, manajemen stok, hingga platform pemasaran digital. Kamu juga bisa memanfaatkan teknologi untuk mempelajari hal-hal baru, seperti cara membuat konten menarik, mengoptimalkan SEO, atau menjalankan iklan online.

Contohnya, kamu bisa menggunakan Canva untuk membuat desain promosi, Google Analytics untuk menganalisis traffic website, atau WhatsApp Business untuk melayani pelanggan dengan lebih profesional. Semua tools ini bisa membantu bisnis kamu berjalan lebih efisien.

5. Peluang di Berbagai Industri

Peluang bisnis tidak hanya terbatas pada satu industri saja. Kamu bisa memilih bidang yang sesuai dengan minat dan passionmu. Beberapa industri yang sedang naik daun dan cocok untuk anak muda antara lain:

  • Fashion: Menjual pakaian, aksesoris, atau sepatu dengan desain kekinian.
  • Makanan dan Minuman: Membuka bisnis kuliner, seperti coffee shop, makanan sehat, atau camilan unik.
  • Teknologi: Menciptakan aplikasi, software, atau layanan berbasis teknologi.
  • Kreatif dan Hiburan: Menjadi content creator, youtuber, atau penyedia jasa fotografi/videografi.
  • Edukasi: Membuat kursus online, bimbingan belajar, atau menyediakan konten edukatif.

Jadi, pilihlah industri yang benar-benar kamu sukai agar kamu bisa menjalankan bisnis dengan penuh semangat.

6. Dukungan dari Komunitas dan Mentor

Sekarang, banyak komunitas bisnis dan mentor yang siap membantu anak muda untuk memulai dan mengembangkan bisnisnya. Kamu bisa bergabung dengan komunitas bisnis online, mengikuti webinar, atau mencari mentor yang sudah berpengalaman. Mereka bisa memberikan tips, motivasi, dan bahkan koneksi bisnis yang berguna untuk perkembangan bisnismu.

Selain itu, media sosial juga menjadi tempat yang tepat untuk belajar dari para pebisnis sukses. Banyak di antara mereka yang membagikan pengalaman dan tips berbisnis secara gratis. Jadi, manfaatkanlah kesempatan ini untuk menambah pengetahuanmu.

7. Modal Bukan Lagi Hambatan

Banyak yang berpikir bahwa memulai bisnis butuh modal besar. Padahal, sekarang ada banyak cara untuk memulai bisnis dengan modal kecil atau bahkan tanpa modal sama sekali. Misalnya, kamu bisa memulai bisnis dengan sistem pre-order, di mana kamu hanya memproduksi barang setelah ada pesanan. Atau, kamu bisa memanfaatkan platform crowdfunding untuk mengumpulkan modal dari orang-orang yang tertarik dengan ide bisnismu.

Selain itu, banyak juga platform yang menawarkan pinjaman modal usaha dengan syarat yang mudah, seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat) atau fintech lending. Jadi, jangan biarkan masalah modal menghalangi mimpimu untuk berbisnis.

Anak muda memiliki peluang besar untuk sukses berbisnis di masa sekarang, asalkan mereka bisa melihat dan memanfaatkan peluang dengan baik. Era digital, kreativitas, pasar yang terbuka, teknologi, dan dukungan dari komunitas adalah beberapa faktor yang bisa membantumu meraih kesuksesan.

Jadi, jangan ragu untuk memulai bisnismu sendiri. Mulailah dari hal-hal kecil, terus belajar, dan jangan takut untuk mencoba. Siapa tahu, bisnis yang kamu mulai hari ini bisa menjadi bisnis besar di masa depan.

Industri Pengolahan Kuasai Ekonomi Indonesia, Sumbang 18,98% PDB Nasional

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa sektor industri pengolahan terus menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia sepanjang tahun lalu. Dengan kontribusi mencapai 18,98 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), sektor ini mencatat peran terbesar dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

“Industri pengolahan tetap menjadi lapangan usaha dengan kontribusi paling besar terhadap perekonomian, disusul oleh sektor perdagangan sebesar 13,07 persen, pertanian 12,61 persen, konstruksi 10,09 persen, serta pertambangan yang mencapai 9,15 persen. Sektor-sektor ini juga menunjukkan tren pertumbuhan positif,” ujar Amalia dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Selain menjadi penyumbang terbesar bagi PDB, sektor industri pengolahan juga mencatatkan kontribusi pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 0,9 persen dari total pertumbuhan ekonomi kumulatif pada 2024 yang mencapai 5,03 persen.

Permintaan Domestik dan Ekspor Dorong Industri Pengolahan

Amalia menjelaskan bahwa pertumbuhan industri pengolahan terutama didorong oleh meningkatnya permintaan, baik dari dalam negeri maupun pasar ekspor. Sektor makanan dan minuman, misalnya, mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,9 persen berkat tingginya kebutuhan konsumsi domestik serta pasokan bahan baku industri.

Sementara itu, industri logam dasar mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 13,34 persen, yang banyak dipicu oleh lonjakan permintaan ekspor, terutama untuk produk besi dan baja. Tak hanya itu, sektor industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik juga tumbuh sebesar 6,16 persen, didukung oleh ekspor komponen elektronik dan peralatan listrik ke berbagai negara.

Sektor Perdagangan dan Konstruksi Jadi Pendorong Ekonomi

Selain industri pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran, termasuk perbaikan mobil dan sepeda motor, menjadi kontributor terbesar kedua dalam pertumbuhan ekonomi nasional dengan kontribusi 0,67 persen.

“Peningkatan produksi dalam negeri serta pertumbuhan impor turut mendorong pertumbuhan sektor perdagangan. Secara rinci, perdagangan besar dan eceran, kecuali kendaraan bermotor, mengalami kenaikan sebesar 5,95 persen, meskipun sektor perdagangan mobil dan sepeda motor mencatat pertumbuhan sedikit negatif, yakni minus 0,05 persen,” jelas Amalia.

Di peringkat ketiga, sektor konstruksi memberikan kontribusi sebesar 0,64 persen terhadap pertumbuhan ekonomi, seiring dengan masifnya pembangunan infrastruktur oleh pemerintah dan swasta.

“Lapangan usaha konstruksi terus berkembang sejalan dengan peningkatan belanja modal pemerintah di berbagai proyek, mulai dari pembangunan gedung, jalan tol, bendungan, hingga pengembangan kawasan industri dan pariwisata,” tambahnya.

Teknologi dan Mobilitas Masyarakat Picu Pertumbuhan Sektor Informasi dan Transportasi

Sektor informasi dan komunikasi juga memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi sebesar 0,5 persen. Menurut Amalia, hal ini disebabkan oleh peningkatan lalu lintas data (data traffic) seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dan pelaku usaha dalam berkomunikasi dan melakukan transaksi digital.

Di sisi lain, sektor transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan pesat sebesar 8,69 persen, sementara industri akomodasi dan makanan minuman naik 8,56 persen.

Kedua sektor ini berkembang pesat akibat meningkatnya mobilitas masyarakat, pertumbuhan jumlah wisatawan domestik dan mancanegara, serta meningkatnya aktivitas ekonomi yang mendukung sektor perjalanan dan perhotelan.

Meskipun ada sektor yang mencatat pertumbuhan lebih tinggi, industri pengolahan tetap menjadi tulang punggung utama dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Coklat Lokal Mendunia, Kampung Coklat Blitar Jadi Andalan Ekspor Indonesia!

Menteri Perdagangan Budi Santoso, yang akrab disapa Busan, menegaskan dukungan penuh bagi produsen di kampung coklat Blitar untuk memperluas pasar mereka ke tingkat internasional melalui ekspor. Menurutnya, kualitas coklat Indonesia sangat kompetitif dan memiliki potensi besar di kancah global.

Dalam upaya mendorong ekspor produk coklat lokal, Kementerian Perdagangan menjalankan program prioritas bertajuk UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Hal ini disampaikan Mendag Busan dalam kunjungannya ke Kampung Coklat, Blitar, Jawa Timur, pada Selasa (4/2).

Potensi Besar Kampung Coklat Blitar

Saat meninjau Kampung Coklat, Mendag mengapresiasi kapasitas produksi yang tinggi serta kontribusinya terhadap sektor wisata dan edukasi. Ia menjelaskan bahwa coklat yang diproduksi di Kampung Coklat berasal dari petani di Blitar dan daerah sekitarnya di Jawa Timur, kemudian dipasarkan secara nasional.

“Dengan potensi dan rekam jejak yang luar biasa ini, kami ingin melihat produsen coklat Blitar melangkah lebih jauh ke pasar ekspor,” ujar Mendag Busan setelah kunjungan.

Selain unggul dalam produksi, Kampung Coklat di Blitar juga dikenal karena kontribusinya dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Melalui konsep desa wisata, tempat ini tidak hanya menjadi destinasi edukasi bagi anak-anak, tetapi juga menjadi ekosistem bisnis yang menguntungkan bagi UMKM di sekitarnya.

Peluang Ekspor dan Hilirisasi Produk Coklat

Mendag Busan menyoroti bahwa program UMKM BISA Ekspor membuka banyak peluang bagi produsen coklat lokal. Selain meningkatkan akses pasar internasional, program ini juga bertujuan untuk memperkuat hilirisasi industri coklat di Indonesia.

“Kami ingin produk coklat Indonesia mendominasi pasar global. Jangan sampai kita hanya mengekspor bahan mentah sementara produk jadi justru diimpor dari luar negeri,” tegasnya.

Kampung Coklat telah beberapa kali berpartisipasi dalam program peningkatan kapasitas ekspor yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan. Pada 2024, Kampung Coklat menjadi salah satu dari 500 perusahaan yang difasilitasi untuk memperoleh sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP).

Selain itu, Kampung Coklat juga terlibat dalam program New Export Breakthrough (NEXT) 2024, hasil kolaborasi antara Kementerian Perdagangan dan Business & Export Development Organization (BEDO). Program ini memberikan pendampingan ekspor selama satu tahun bagi perusahaan sektor perkebunan, baik secara daring maupun tatap muka.

Tahun ini, beberapa negara tujuan ekspor utama kakao dan produk turunannya dari Indonesia meliputi India, Amerika Serikat, Malaysia, Tiongkok, dan Estonia.

Selain fokus pada ekspor, Mendag Busan juga menyoroti pentingnya memperluas akses pasar domestik bagi produk coklat lokal. Ia menekankan perlunya kemitraan antara produsen coklat dan jaringan ritel untuk memastikan produk lokal lebih mudah dijangkau oleh masyarakat luas.

“Kami melihat Kampung Coklat telah menjalin kerja sama dengan sejumlah ritel di Jawa Timur. Kami berharap jangkauan ini semakin luas hingga ke seluruh Indonesia, sehingga coklat Blitar bisa tersedia di berbagai supermarket dan minimarket nasional,” pungkasnya.

Pengusaha Muda, Ini Alasan Digital Marketing Bisa Bikin Bisnismu Melejit!

Di era digital seperti sekarang, dunia bisnis telah mengalami transformasi besar-besaran. Teknologi internet dan media sosial telah membuka peluang baru bagi siapa saja, termasuk para pengusaha muda, untuk membangun dan mengembangkan bisnis mereka. Namun, dengan peluang yang besar ini, muncul juga tantangan baru. Salah satunya adalah persaingan yang semakin ketat. Lalu, pertanyaannya adalah: apakah pengusaha muda di era digital wajib menguasai digital marketing? Jawabannya adalah: YA, sangat wajib! Mengapa? Kali ini Berempat.com akan membahasnya lebih dalam.

1. Digital Marketing Adalah Jantungnya Bisnis Online

Bayangkan kamu memiliki produk atau layanan yang bagus, tetapi tidak ada yang tahu tentang keberadaannya. Apa gunanya? Di sinilah peran digital marketing menjadi krusial. Digital marketing adalah cara paling efektif untuk mempromosikan bisnis kamu secara online. Mulai dari media sosial, iklan berbayar, hingga email marketing, semua ini adalah tools yang bisa membantu bisnismu dikenal oleh lebih banyak orang.

Bagi pengusaha muda, menguasai digital marketing berarti kamu memiliki kendali penuh atas bagaimana bisnismu dipasarkan. Dengan memahami dasar-dasar digital marketing, kamu bisa merancang strategi yang sesuai dengan visi dan budget bisnismu.

2. Konsumen Sudah Berpindah ke Dunia Digital

Fakta yang tidak bisa dipungkiri adalah bahwa konsumen sekarang lebih banyak menghabiskan waktu mereka di dunia digital. Mulai dari mencari informasi, berbelanja, hingga berinteraksi, semuanya dilakukan secara online. Menurut data, lebih dari 60% populasi dunia aktif menggunakan media sosial, dan ini adalah pasar potensial yang tidak boleh kamu lewatkan.

Dengan menguasai digital marketing, kamu bisa “berbicara” langsung kepada target pasarmu. Kamu bisa menggunakan platform seperti Instagram, TikTok, atau Facebook untuk membangun brand awareness, menjangkau calon pelanggan, dan bahkan meningkatkan penjualan.

3. Biaya Lebih Efisien Dibanding Marketing Konvensional

Salah satu keuntungan besar digital marketing adalah biayanya yang relatif lebih terjangkau dibandingkan metode marketing konvensional seperti iklan TV, radio, atau billboard. Bagi pengusaha muda yang mungkin memiliki budget terbatas, digital marketing adalah solusi yang tepat.

Contohnya, kamu bisa memulai dengan iklan berbayar di Facebook atau Google Ads dengan budget minimal. Atau, kamu bisa memanfaatkan konten organik di media sosial untuk menarik perhatian tanpa harus mengeluarkan biaya sama sekali. Kuncinya adalah memahami bagaimana algoritma platform digital bekerja dan bagaimana cara memanfaatkannya untuk keuntungan bisnismu.

4. Fleksibilitas dan Kemampuan Mengukur Hasil

Salah satu kelebihan digital marketing adalah fleksibilitasnya. Kamu bisa mengubah strategi kapan saja berdasarkan hasil yang kamu dapatkan. Misalnya, jika sebuah iklan tidak memberikan hasil yang diharapkan, kamu bisa langsung menghentikannya dan mencoba strategi lain. Ini berbeda dengan marketing konvensional yang seringkali membutuhkan komitmen jangka panjang dan biaya besar.

5. Membangun Hubungan dengan Pelanggan

Digital marketing bukan cuma menjual produk, tetapi juga tentang membangun hubungan dengan pelanggan. Dengan tools seperti email marketing atau media sosial, kamu bisa berinteraksi langsung dengan pelanggan, mendengarkan feedback mereka, dan memberikan solusi atas masalah yang mereka hadapi.

Bagi pengusaha muda, ini adalah kesempatan emas untuk membangun loyalitas pelanggan. Pelanggan yang merasa didengar dan dihargai cenderung akan kembali membeli produk atau layananmu, bahkan merekomendasikannya kepada orang lain.

6. Tantangan dan Persaingan yang Semakin Ketat

Tidak bisa dipungkiri, persaingan di dunia digital sangatlah ketat. Setiap hari, ribuan bisnis baru bermunculan dan mencoba merebut perhatian konsumen. Jika kamu tidak menguasai digital marketing, bisnismu bisa tenggelam dalam persaingan ini.

Dengan memahami digital marketing, kamu bisa menemukan cara untuk menonjolkan bisnismu di tengah keramaian. Misalnya, dengan membuat konten yang kreatif, memanfaatkan tren terbaru.

Jadi, apakah pengusaha muda di era digital wajib menguasai digital marketing? Jawabannya jelas: YA! Digital marketing bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan jika kamu ingin bisnismu bertahan dan berkembang di era digital ini.

Distribusi LPG 3 Kg Diawasi Ketat, Pembelian Harus Pakai KTP!

Pemerintah kembali menegaskan bahwa pencatatan identitas menggunakan KTP tetap menjadi syarat utama dalam pembelian LPG bersubsidi ukuran 3 kilogram (kg). Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya penataan ulang sistem distribusi LPG agar tepat sasaran bagi masyarakat yang benar-benar berhak.

Dalam aturan terbaru, pengecer LPG 3 kg akan diintegrasikan sebagai sub pangkalan resmi dengan sistem teknologi informasi (IT) yang terhubung langsung ke sistem Pertamina. Langkah ini bertujuan untuk memastikan distribusi LPG subsidi lebih transparan dan akurat.

Pembelian LPG Bersubsidi Wajib Menggunakan KTP!

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa masyarakat yang belum terdaftar dalam sistem Pertamina tetap diwajibkan menunjukkan KTP saat membeli LPG 3 kg.

“Pembelian LPG 3 kg harus menggunakan KTP. Jika tidak, kita tidak bisa mengontrol distribusinya. Jangan sampai ada satu orang yang membeli dalam jumlah besar tanpa identitas yang jelas,” ujar Bahlil saat melakukan inspeksi ke salah satu pangkalan LPG di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025).

Sebagai informasi, kebijakan ini sebenarnya telah diberlakukan sejak Juni 2024, dan kini semakin diperketat untuk memastikan efektivitasnya.

Pencatatan Digital untuk Distribusi yang Lebih Akurat

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, mengungkapkan bahwa kebijakan penggunaan KTP dalam pembelian LPG 3 kg resmi diterapkan sejak 1 Juni 2024. Menurutnya, sistem pencatatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa LPG bersubsidi benar-benar tersalurkan kepada masyarakat yang berhak.

“Dengan kebijakan ini, setiap pembelian LPG 3 kg akan dicatat dalam sistem berbasis aplikasi yang disebut merchant application,” jelas Riva dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (28/5/2024).

Hingga akhir April 2024, dari total 253.365 pangkalan LPG yang terdaftar, sebanyak 247.805 pangkalan atau sekitar 98,8% telah menerapkan sistem pencatatan transaksi minimal satu kali. Sementara itu, sekitar 88% pangkalan telah menyelesaikan pencatatan seluruh transaksi pembelian LPG yang mereka kelola.

“Dari total transaksi LPG subsidi, 98% di antaranya sudah tercatat secara digital hingga 30 April 2024,” tambahnya.

Dengan penerapan sistem ini, pemerintah berharap distribusi LPG 3 kg semakin transparan dan tidak lagi disalahgunakan oleh pihak yang tidak berhak.

PMI Manufaktur Indonesia Naik ke 51,9, Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi

Aktivitas sektor manufaktur di Indonesia menunjukkan awal yang menjanjikan di tahun 2025. Berdasarkan laporan terbaru dari S&P Global, Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia untuk Januari 2025 mencapai 51,9. Angka ini naik 0,7 poin dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat di level 51,2. Kenaikan ini menandai ekspansi industri yang tertinggi sejak Mei 2024.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arief, menyambut baik pencapaian ini. “Alhamdulillah, ini menunjukkan bahwa pelaku industri memiliki optimisme tinggi dalam menghadapi tahun 2025. Dengan semangat ini, kami yakin perekonomian nasional juga akan bergerak ke arah yang lebih positif,” ujar Febri dalam pernyataan resminya di Jakarta, Senin (3/2).

Peningkatan Produksi dan Penyerapan Tenaga Kerja

Febri menjelaskan bahwa pertumbuhan sektor manufaktur tercermin dalam peningkatan pembelian bahan baku. Langkah ini dilakukan oleh banyak perusahaan guna mengantisipasi lonjakan permintaan dalam beberapa bulan mendatang. Produktivitas yang solid ini diharapkan dapat mendukung kebutuhan pasar domestik maupun ekspor.

Selain itu, laporan S&P Global juga mencatat bahwa beberapa perusahaan telah meningkatkan jumlah tenaga kerja mereka sejak awal tahun. Perekrutan tenaga kerja yang berlanjut selama dua bulan terakhir menegaskan bahwa pertumbuhan industri membawa dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja. “Jika industri semakin berkembang, maka penciptaan lapangan kerja baru juga akan meningkat. Ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kesempatan kerja,” jelas Febri.

Dorongan Kebijakan untuk Meningkatkan PMI Manufaktur Indonesia

Meskipun capaian PMI cukup positif, Kemenperin menilai bahwa angka ini bisa lebih tinggi jika kebijakan relaksasi impor produk jadi dicabut. Pemerintah juga dinilai perlu menerapkan kebijakan strategis yang lebih berpihak pada pelaku usaha lokal agar sektor manufaktur semakin berkembang.

“Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen, diperlukan berbagai stimulus yang dapat mendukung industri agar lebih bergairah,” tambah Febri.

Beberapa kebijakan yang menjadi perhatian pemerintah meliputi perpanjangan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT), penguatan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), evaluasi terhadap kebijakan relaksasi impor, serta pemberian insentif fiskal dan nonfiskal bagi industri manufaktur. Dengan kebijakan ini, diharapkan industri dapat memperoleh bahan baku yang cukup, meningkatkan investasi dan ekspor, serta meningkatkan daya saing produk lokal.

“Kami juga mencatat bahwa para pelaku industri menyambut baik kebijakan Presiden Prabowo terkait perpanjangan HGBT. Sementara itu, pencabutan kebijakan relaksasi impor masih sangat dinantikan oleh para pelaku usaha,” tegas Febri.

Kemenperin juga menegaskan komitmennya dalam menjalankan kebijakan hilirisasi industri, yang sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kebijakan ini bertujuan untuk mengembangkan industri berbasis sumber daya alam guna meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

Sebagai catatan, industri manufaktur menunjukkan kinerja impresif sepanjang tahun 2024. Nilai ekspor sektor pengolahan nonmigas mencapai USD196,54 miliar, memberikan kontribusi sebesar 74,25 persen terhadap total ekspor nasional yang berjumlah USD264,70 miliar. Bahkan, nilai ekspor manufaktur tahun lalu tumbuh 5,33 persen dibandingkan dengan tahun 2023.

Bitcoin dan Ethereum Terpuruk, Pasar Kripto Was-was!

Pasar aset kripto mengalami tekanan besar pada Senin pagi (03/02/2025), seiring dengan meningkatnya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China, Kanada, dan Meksiko. Sikap tegas negara-negara tersebut dalam menghadapi kebijakan perdagangan AS telah menimbulkan ketidakpastian ekonomi global yang berimbas pada pasar kripto.

Berdasarkan data dari CoinMarketCap pada pukul 05:31 WIB, mayoritas aset kripto menunjukkan pelemahan signifikan. Bitcoin (BTC) turun 3,33% ke level US$97.248,72 dalam 24 jam terakhir, sementara dalam sepekan mengalami koreksi 7,04%. Ethereum (ETH) juga terdepresiasi tajam, turun 7,23% dalam sehari dan melemah 12,11% dalam tujuh hari terakhir.

Altcoin utama lainnya juga tak luput dari tekanan. Solana (SOL) mengalami penurunan 5,66% dalam sehari dan terkoreksi hingga 18,64% dalam sepekan. Sementara itu, Dogecoin (DOGE) mencatatkan penurunan yang lebih tajam, jatuh 12,79% dalam 24 jam terakhir dan anjlok 22,21% dalam sepekan.

Indeks Pasar dan Sentimen Investor

CoinDesk Market Index (CMI), yang mengukur kapitalisasi pasar aset digital secara keseluruhan, turun 6,07% ke angka 3.458,46. Open interest di pasar kripto juga tertekan, turun 7% ke angka US$126,35 miliar. Sementara itu, Fear & Greed Index dari CoinMarketCap menunjukkan angka 47, menandakan bahwa pasar berada dalam kondisi netral meskipun tekanan dari faktor eksternal cukup tinggi.

Menurut laporan dari CoinDesk, Bitcoin tetap bertahan di bawah level psikologis US$100.000 dan mencatatkan pelemahan tiga hari berturut-turut. Hal ini terjadi setelah Kanada mengumumkan tarif balasan sebesar 25% terhadap barang impor dari AS, menyusul kebijakan serupa yang telah diberlakukan oleh Meksiko. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menyatakan bahwa tarif tersebut akan berlaku pada berbagai barang AS, termasuk produk minuman hingga peralatan rumah tangga.

Langkah ini diambil sebagai respons atas kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang mengenakan tarif 25% pada barang impor dari Kanada dan Meksiko serta 10% pada barang dari China. Pemerintah China pun tidak tinggal diam dan telah menyatakan niatnya untuk mengajukan gugatan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), sekaligus menyiapkan langkah balasan guna melindungi kepentingan ekonominya.

Dampak terhadap Ekonomi dan Suku Bunga The Fed

Situasi geopolitik yang semakin memanas ini juga berdampak pada ekspektasi inflasi global. Kebijakan perdagangan yang lebih ketat serta deportasi massal imigran ilegal dari AS berpotensi meningkatkan inflasi, yang pada akhirnya bisa menghambat rencana Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Kekhawatiran ini turut membebani pasar kripto, yang selama ini cenderung bergerak seiring dengan dinamika suku bunga dan kebijakan moneter global.

Dengan kondisi yang penuh ketidakpastian ini, pelaku pasar kripto diharapkan tetap waspada dan mencermati perkembangan geopolitik yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan harga aset digital dalam waktu dekat.

Pemerintah Siapkan UMKM Center di Pesantren, Bantu Ekonomi Masyarakat Tumbuh

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menegaskan bahwa pendirian UMKM Center di lingkungan pondok pesantren (ponpes) dapat menjadi motor penggerak ekonomi umat sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam upayanya mendorong pertumbuhan sektor usaha kecil, Menteri Maman memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan UMKM Center di berbagai ponpes, termasuk di Pondok Pesantren Al-Baghdadi, Karawang, Jawa Barat.

UMKM Center di Ponpes Al-Baghdadi Siap Dikembangkan

Menteri Maman mengungkapkan bahwa pembangunan UMKM Center di Ponpes Al-Baghdadi akan diwujudkan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang diinisiasi oleh BRI.

“Insyaallah, ke depan UMKM Center akan hadir di lingkungan Ponpes Al-Baghdadi dengan dukungan dari TJSL BRI,” ujarnya saat menghadiri Dzikir Manaqib Akbar dan Haul Syekh Abdul Qodir Al-Jailani di Karawang, Sabtu malam (1/2).

Acara tersebut dihadiri oleh ribuan jamaah yang turut larut dalam kekhusyukan dzikir. Dalam kesempatan itu, Menteri Maman menyampaikan harapannya agar keberadaan UMKM Center di pesantren dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sesuai dengan visi Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Menteri Maman, saat ini Indonesia memiliki sekitar 60 juta pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian. Ia menegaskan bahwa Presiden telah memberikan amanah kepadanya untuk memastikan bahwa para pengusaha UMKM benar-benar merasakan kehadiran pemerintah dalam perjalanan mereka mengembangkan usaha.

“Presiden ingin agar UMKM di Indonesia mendapat dukungan penuh, baik dari segi kebijakan maupun fasilitasi, agar bisa tumbuh dan berkembang lebih optimal,” ujarnya.

Di tengah suasana khidmat yang diiringi gerimis hujan, Menteri Maman juga meminta jamaah untuk mendoakan Kabinet Merah Putih agar tetap amanah dalam mengemban tugasnya demi kesejahteraan rakyat.

Sikap Pantang Menyerah Kunci Keberhasilan UMKM

Lebih jauh, Menteri Maman berpesan kepada jamaah untuk selalu memiliki ketangguhan mental dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, terutama dalam menjalankan usaha.

“Jangan pernah takut menghadapi kegagalan, karena dari sanalah kita belajar. Allah SWT menyiapkan sesuatu yang lebih baik bagi mereka yang sabar dan tidak menyerah,” pesannya.

Ia menekankan bahwa setiap pengusaha harus memiliki sikap pantang menyerah, terus berusaha, dan ikhlas dalam menjalani setiap prosesnya.

“Gelap itu ada agar kita bisa memahami arti terang. Begitu pula kegagalan, ia ada agar kita bisa benar-benar menghargai keberhasilan,” tutupnya.

Fakta LPG 3 Kg Pink yang Viral, Pertamina Buka Suara!

PT Pertamina Patra Niaga memberikan klarifikasi terkait beredarnya informasi mengenai keberadaan LPG 3 kg berwarna pink yang disebut-sebut sebagai produk nonsubsidi pengganti gas melon. Kabar tersebut ramai diperbincangkan setelah adanya kebijakan terbaru mengenai pengecer LPG bersubsidi.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, dalam pernyataan resminya yang diterima pada Senin (3/2/2025), menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. “Produk Bright Gas yang saat ini tersedia hanya memiliki dua varian ukuran, yaitu 5,5 kg dan 12 kg,” ujar Heppy, membantah rumor soal LPG 3 kg pink nonsubsidi.

Foto LPG 3 Kg Pink yang Beredar Merupakan Dokumentasi Lama

Lebih lanjut, Heppy menanggapi foto yang beredar di media sosial mengenai LPG 3 kg Bright Gas berwarna pink. Ia mengungkapkan bahwa gambar tersebut kemungkinan berasal dari uji pasar yang dilakukan pada tahun 2018, saat Pertamina sempat menguji varian Bright Gas 3 kg di Jakarta dan Surabaya.

“Sepertinya itu dokumentasi lama dari tahun 2018,” ujarnya. Pada saat itu, Pertamina memang melakukan uji pasar dengan mendistribusikan 2.000 tabung di Jakarta dan 1.000 tabung di Surabaya. Namun, setelah tahap uji coba, produk Bright Gas 3 kg tidak diluncurkan secara resmi ke pasar, sehingga hingga saat ini Pertamina hanya menjual Bright Gas dalam ukuran 5,5 kg dan 12 kg.

Pengecer LPG 3 Kg Wajib Beralih Menjadi Pangkalan Resmi

Klarifikasi ini dikeluarkan menyusul pernyataan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menyatakan bahwa mulai 1 Februari 2025, pengecer LPG 3 kg harus beralih menjadi pangkalan resmi. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan harga LPG 3 kg tetap sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah serta meningkatkan pengawasan distribusi agar lebih tepat sasaran.

Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menegaskan bahwa kebijakan tersebut bertujuan untuk menghindari lonjakan harga yang kerap terjadi di tingkat pengecer. “Dengan sistem pangkalan resmi, distribusi LPG 3 kg dapat lebih terkontrol dan memastikan subsidi dinikmati oleh masyarakat yang berhak,” ujarnya.

Dengan adanya penjelasan dari Pertamina, masyarakat diimbau untuk tidak termakan hoaks terkait LPG 3 kg nonsubsidi berwarna pink. Produk tersebut tidak pernah dipasarkan secara resmi dan bukan merupakan pengganti LPG bersubsidi.

Usia 30 di Depan Mata? Begini Cara Mengamankan Keuanganmu!

Memasuki usia 30 tahun adalah fase transisi yang cukup signifikan dalam kehidupan. Banyak orang mulai merasa perlu memiliki kestabilan dalam berbagai aspek, terutama dalam hal keuangan. Pada usia ini, tanggung jawab finansial cenderung meningkat, baik dalam bentuk kebutuhan pribadi, keluarga, maupun investasi masa depan. Oleh karena itu, memiliki perencanaan keuangan yang matang menjadi salah satu langkah penting untuk memastikan masa depan yang lebih aman dan sejahtera.

Dengan memahami dan menerapkan strategi keuangan yang tepat sejak dini, seseorang bisa lebih siap menghadapi berbagai tantangan finansial yang mungkin muncul. Kali ini Berempat.com akan memberi tips tentang hal apa saja yang perlu dipersiapkan agar kondisi finansial lebih aman dan terarah.

Pentingnya Mempersiapkan Keuangan Sejak Dini

Memiliki tabungan darurat adalah langkah pertama dalam membangun kestabilan finansial. Idealnya, dana darurat ini mencakup 3–6 bulan pengeluaran untuk mengantisipasi keadaan mendesak seperti kehilangan pekerjaan atau kondisi darurat lainnya. Selain itu, investasi menjadi hal yang penting agar uang tidak hanya diam di tabungan tetapi juga berkembang. Mulailah berinvestasi dalam instrumen seperti reksa dana, saham, atau properti yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan.

Utang juga harus dikelola dengan bijak. Hindari utang konsumtif yang hanya akan membebani finansial di masa depan. Jika sudah memiliki utang, prioritaskan untuk melunasinya sebelum mengambil pinjaman baru. Disiplin dalam mencatat pemasukan dan pengeluaran juga sangat membantu dalam mengelola keuangan, sehingga bisa lebih mudah mengatur anggaran dan menyesuaikan gaya hidup.

Di usia ini, penting juga untuk mempersiapkan asuransi sebagai bentuk perlindungan finansial. Asuransi kesehatan dan jiwa dapat membantu mengurangi risiko keuangan akibat kejadian tak terduga. Selain itu, mulai mempersiapkan dana pensiun sejak dini akan memberikan keleluasaan finansial di masa tua.

Cari Tambahan Sumber Penghasilan!

Memiliki sumber pendapatan tambahan juga bisa menjadi langkah cerdas untuk memperkuat kondisi keuangan. Membangun bisnis sampingan atau berinvestasi dalam aset produktif dapat membantu meningkatkan pemasukan dan mengurangi ketergantungan pada satu sumber pendapatan saja.

Kesimpulannya, sebelum usia 30 tahun, penting untuk memiliki kestabilan keuangan yang baik. Dengan menabung, berinvestasi, mengelola utang, memiliki asuransi, dan mencari sumber penghasilan tambahan, seseorang dapat mempersiapkan masa depan yang lebih aman dan nyaman. Jangan menunda-nunda dalam merencanakan keuangan karena semakin cepat dimulai, semakin besar manfaat yang bisa diperoleh di masa depan.