Berempat.com ― Di samping berbagai kemudahan dan efisiensi yang dirasakan masyarakat umum saat ini, nyatanya era digital membawa pengaruh besar bagi para pengusaha Indonesia; ketatnya persaingan. Para pengusaha diharuskan berpikir dan bergerak cepat agar tak kian tertinggal dengan para pesaing. Pengoptimalan digitalisasi pun sudah jadi kewajiban.
Melihat kenyataan itu, Founder & CEO KelolaDigital Inc. Ari Nugrahanto pernah menyampaikan pendapatnya setahun yang lalu. Menurutnya, ada dua sisi menarik yang bisa dilihat di Indonesia dalam hal pengoptimalan digitalisasi.
Sisi pertama ada pemilik bisnis yang sudah mau optimal, tetapi di sisi lain infrastruktur di Indonesia belum bisa dikatakan optimal. Namun, mantan CEO ActionCOACH Indonesia ini menuturkan rasa optimismenya ke depan. Ia mengatakan jika swasembada digital di Indonesia akan lebih baik lagi beberapa tahun ke depan.
Sementara itu, bagi pengusaha di Indonesia yang tidak mau kalah saing, Ari mengharuskan mereka untuk menghilangkan pola pikir lama. “Hilangkan pola pikir ‘semua dikerjakan sendiri’. Di era MEA ada satu kata kunci yang saya kasih, yaitu kolaborasi. Sudah saatnya kita berkolaborasi dengan semua kalangan yang mempunyai expertise yang kita butuhkan,” ujarnya.
Menurut pria yang menjadi salah satu pengurus Asosiasi Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) ini, dengan saling kolaborasi maka para pengusaha tidak lagi harus memikirkan hal-hal teknis, melainkan lebih bisa fokus ke hal-hal strategis dalam mengembangkan bisnis.
“Contoh, saya punya Kelola Digital. Kenapa saya hadir? Karena saya melihat sudah saatnya pemilik bisnis itu tidak terjebak dalam segi teknis. Karena mereka juga harus menghabiskan waktu untuk memikirkan strategi digital,” jelasnya.
Dan hal yang paling mungkin terjadi apabila pemilik bisnis terjebak dalam segi teknis maupun strategi adalah digital stuck. Artinya, sambung Ari, semua aset digital yang dimiliki mereka hanya menjadi pajangan belaka.
“Makanya, kalau kita berpikir praktis, maka kita bisa berkolaborasi. Saya bisa bantu mereka untuk mengelola aset digital mereka,” jelasnya.
Selain itu, kolaborasi juga bisa dilakukan dengan membentuk atau mengikuti komunitas bagi sesama pengusaha di Indonesia. Karena menurutnya sudah saatnya para pengusaha di Indonesia saling bersatu agar dapat saling berkolaborasi, bukan lagi saling berkompetisi.
“Intinya, tinggal bagaimana semua pemilik bisnis atau entrepreneur kita. Bagaimana kita bisa menjalani bisnis secara sustain, itu harus berkolaborasi. Itu kata kuncinya. Kalau kita sendiri maka tidak akan bisa (bersaing),” tukas pria yang pernah dianugerahi Anugerah Wirausaha Indonesia (AWI) 2016 ini.
Ari pun merasa optimis terhadap daya saing pengusaha Indonesia saat ini. Karena menurutnya Indonesia punya semuanya. “Kita punya sumber daya alam, sumber daya manusia dan kita punya capture market. Tidak usahlah kita pusing-pusing terlalu go international. Kita fokus di negara sendiri dulu saja agar sukses,” pungkasnya.