Film super hero Indonesia, Gundala rupanya menarik jutaan pecinta film. Hal ini dibuktikan dalam waktu 1 minggu penayangan Film yang diproduksi Bumilangit Studio ini telah ditonton 1 juta penonton.
Investor rumah produksi film Gundala, Erick Thohir bersyukur atas besarnya animo masyarakat. Menurutnya banyaknya jumlah penonton tersebut membuat fil Gundala bukan hanya balik modal tapi sudah untung.
“Bukan balik modal lagi, Gundala sudah untung,” ujarnya di FX Senayan
Lebih lanjut ia mengatakan tepatnya besar keunutngan yang diperoleh dari film produksi PT Screenplay Bumilangit Produksi itu akan diumumkan setelah bulan bulan film itu berakhir penayangannya di seluruh bioskop tanah air.
“Keuntungan dalam sebuah produksi film berbading lurus dengan kualitas yang diberikan oleh pembuat filmnya. Kalau memproduksi film yang bagus, Insya Allah untung.”
Sutradara sekaligus penulis skenario Film Gundala, Joko Anwar mengatakan Gundala menjadi pendobrak terbentuknya genre film pahlawan super di Tanah Air yang mengambil genre baru yang bercerita tentang jagoan.
Gundala mengangkat cerita pahlawan super Indonesia tahun 1969, Gundala Putra Petir, yang karakternya dibuat Harya Suraminata yang diperankan Abimana Aryasatya.
Sukses dengan film Gundala, Joko Anwar mengatakan siap menghadirkan lima film super hero lain
“Nantinya saya jadi produser kreatif untuk Jagat Sinema Bumi Langit. Kami sudah membuat story art untuk Gundala (yang sudah rilis di bioskop) lalu Sri Asih, Godam dan Tira, Patriot Taruna, Si Buta Dari Gua Hantu, Mandala, sampai film sekuel Gundala Putra Petir, sudah disiapkan,” katanya di Jakarta Selatan, Kamis (29/8/2019),
Joko Anwar menambahkan, sudah saatnya industri film dalam negeri punya jagat sinema sendiri. Salah satunya agar publik merefleksi diri.
Ia menyebut orang Indonesia dari level atas sampai bawah banyak yang mementingkan diri sendiri. Yang kaya merasa bisa melanggar hukum karena merasa bisa lepas dari tuntutan maupun sanksi dengan uang.