Jakarta – Impor bawang putih mulai berlangsung seiring kebutuhan dalam negeri yang mesti dipenuhi. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat sebanyak 76.568 ton bawang putih impor sudah masuk.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, Oke Nurwan, mengatakan, stok indikatorbawang putih hingga Selasa (11/5) sebanyak 153 ribu ton. Adapun kebutuhan pada Mei 2021 diperkirakan sebanyak 40 ribu ton.
Menurut data Kemendag dan Kementan, ketahahan stok bawang putih saat ini kurang lebih 3,8 bulan. “Stok atau pasokan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga lebaran dengan catatan realisasi impor tepat waktu,” kata Oke.
Sebagai tindak lanjut, Kemendag akan memonitor realisasi dan distribusi impor oleh pelaku usaha dalam rangka memastikan kecukupan stok pada momen lebaran 2021
Kebijakan mengimpor bawang putih oleh Kementerian Perdagangan ini sangat disesalkan DPR. Impor bawang putih dalam jumlah besar tersebut telah mencederai kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan nasional.
“Sama sekali tidak ada konsep ketahanan pangan,” sesal Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir.
Menurut Achmad Hafisz Tohir impor tersebut dilakukan justru di tengah kemajuan teknologi dan tersedianya lahan yang sangat luas di Nusantara. Menjadi ironis, bangsa yang sudah bertahun-tahun merdeka malah tidak bisa menanam bawang putih untuk kebutuhan di dalam negeri.
Menurut politisi PAN itu, skema impor hanya akan menambah beban keuangan negara dan beban penderitaan rakyat. Apalagi, porsi utang akan semakin banyak untuk membiayai impor. Seperti diketahui, Kemendag telah mengimpor 76.568 ton bawang putih.