Bakat menyanyi Judika memang sudah tampak sejak ia masih duduk di Sekolah Dasar Inpres Brastagi, Sumatra Utara. Sejak masih menjadi pelajar, pria kelahiran 33 tahun lalu ini telah membuat grup vokal yang dikontrak sebuah hotel bintang lima di Brastagi. Bukan hanya itu, anak ke-6 dari 7 bersaudara ini juga berhasil menyabet Juara Pertama Bahana Suara Pelajar Tingkat Sumatra Utara dan berada di posisi ketiga untuk tingkat nasional.
Ajang pencarian bakat menyanyi Indonesian Idol tahun 2005 pun menjadi titik awal melesatnya karier Judika di kancah dunia hiburan. Meski hanya menduduki peringkat kedua, namun nama Judika cukup eksis. Selepas itu, Judika merilis single kompilasi Seri Cinta (2005) dan album perdananya yang diberi judul One (2007). Bukan Rayuan Gombal adalah salah satu lagu hits dalam album tersebut yang mampu cukup lama berada di tangga favorit musik Indonesia.
Tak hanya bernyanyi, Judika pun mulai merambah dunia akting dengan bermain film Si Jago Merah dan film The Tarix Jabrix 2 dan bersama kekasihnya Dima Riris Silalhi, Judika bermain film Impal (Pariban). Berkat bermain di film Si Jago Merah, Judika diganjar penghargaan kategori Pemeran Pendatang Baru Pria Terbaik di ajang Indonesia Movie Awards 2009.
Sekolah Vokal. Sukses membuktikan dirinya memiliki talenta di bidang tarik suara, Judika pun memberanikan diri mewujudkan mimpinya membangun bisnis sekolah vokal yang telah dicita-citakannya sejak 10 tahun lalu. “Puji Tuhan, akhirnya saya, Duma (Runner Up I Puteri Indonesia 2007, –red) dan rekan saya Joe, bisa buka bisnis sekolah vokal dengan nama Judica Vocal Course (JVC) di Semarang, Jawa Tengah Juni 2010. Karena saya bisanya nyanyi, makanya saya ingin berbagi apa yang saya miliki dengan teman-teman yang ada di daerah agar bisa punya kemampuan teknik vokal, penampilan yang bagus dan tak kalah dengan teman-teman di kota besar,” papar Judika.
Meski kesibukannya bernyanyi dan membintangi beberapa film layar lebar, Judika mengaku sangat senang menjalani bisnisnya yang semakin berkembang di tengah ketatnya persaingan sekolah vokal di Semarang. “Konsep yang ada di sekolah vokal ini sangat jauh berbeda dengan sekolah vokal yang ada. Saya ingin teman-teman di daerah yang punya karakter suara dangdut, jazz, rock, bisa belajar dan melatih vokalnya lebih baik dan benar di JVC,” jelas pria ramah itu.
Dalam menjalankan bisnisnya, Judika dibantu antara lain oleh Godfreid L Tobing (Gode), seorang master vokal; Tiroy, adik Judika jebolan musik salah satu Perguruan Tinggi di Sumatra Utara; Marta dalam merumuskan teori dan kaidah musik dan cara bernafas, menciptakan resonansi dan lainnya.
Di JVC siswa yang kini telah berjumlah 70 orang itu harus mengikuti mulai dari tingkat dasar yaitu menguasai teknik dasar menyanyi. Setelah itu, siswa baru diarahkan sesuai karakter suara, keinginan dan bakatnya melalui pembekalan materi teori singing texture. “Di sini siswa akan diberikan teori yang luar biasa untuk dapat menentukan kemampuan dasar menyanyi hingga diarahkan sesuai dengan karakter menyanyi yang kuat,” ujar Judika. Tidak hanya vokal saja, di setiap tingkatan, siswa juga akan dibekali stage act, public speaking, kostum, dan koreografi yang dapat menunjang aksi panggung.
Selain itu, Judika baru-baru ini mengenalkan bisnis barunya yang digarap bersama sang istri Duma Riris. Keduanya kompak membuka bisnis manajemen artis dan label rekaman. Dengan mengusung n namanya duo anak deo, Duma Riris didapuk yang jadi CEOnya.
Menurut Judika, Duma lebih kenal dengan orang-orang hebat yang terlibat dalam kerjasama bisnis barunya tersebut.”Enggak kita memang buat perusahaan sendiri. Untuk pegang Judika di manajemen artis sama recording gitu. Jadi memang kenapa aku yang turun tangan dulu karena aku yang paling kenal, tapi ada orang-orang yang hebat hebat di belakangnya juga yang punya pengalaman, yang kita ajak juga untuk kerja sama,” sahut Duma Riris.
Judika mengakui jika Duma yang mengkontrol bisnis barunya tersebut, mulai dari konsep hingga operasionalnya. Sementara Judika tengah disibukkan sebagai juri pencarian bakal meyanyi Indonesian Idol.
