Permasalahan umum yang sering dialami oleh pelaku usaha termasuk kalangan UKM saat ingin memulai usaha adalah kesulitan modal. Bila ingin meminjam modal ke bank (Kredit Usaha) persyaratannya cukup merepotkan, pihak bank hanya memberi pinjaman pada usaha yang sudah berjalan dua tahun dan ada laporan keuangan yang lengkap. Sehingga untuk pilihan pinjaman ke bank agak sulit Anda lakukan.
Ada alternatif lain untuk mencari modal bagi Anda yang baru pertama kali akan memulai usaha dengan cara mudah yaitu menggadaikan aset pribadi ke Pegadaian atau menjual aset yang tidak produktif. Misalkan Anda punya aset berupa kendaraan sepeda motor atau lainnya yang memang tidak produktif, Anda bisa gadaikan atau jual. Bila Anda tidak memiliki aset yang bisa digadaikan, Anda tidak perlu putus asa. Anda bisa mencoba melakukan pinjaman dari Koperasi Kredit/Lembaga Pembiayaan. Pinjaman ini bunganya lebih tinggi, namun persyaratannya lebih mudah dibandingkan bank.
Alternatif lain mengingat produk yang Anda tawarkan adalah produk kreatif dan menggunakan bahan yang ramah lingkungan, ada baiknya ditawarkan ke Lembaga Pembiayaan Modal Ventura. Misalnya di Jakarta, yaitu ke Permodalan Nasional Madani (PNM). Jika dianggap produk ini potensial dan memberikan banyak manfaat, mereka bisa menyuntikkan modal atau setidaknya memberikan pinjaman dengan fasilitas khusus, tergantung bagaimana Anda bisa meyakinkan mereka. Jika mereka tidak memberikan modal, Anda bisa tanyakan atau konsultasi ke mereka bagaimana solusi yang terbaik bagi produk Anda.
Bila semua cara tersebut tidak mendatangkan hasil yang memuaskan, Anda bisa melakukan kerja sama dengan mencari partner usaha dari kenalan/relasi yang telah Anda kenal. Selain itu, Anda juga bisa memasang iklan, di beberapa media. Cantumkan nomor kontak Anda sehingga mereka yang tertarik menjadi partner usaha dapat menghubungi Anda. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berpartner, yaitu pastikan partner mempunyai visi jangka panjang yang selaras dengan visi usaha Anda, pastikan partner Anda memahami sepenuhnya bahwa setiap bisnis pasti ada risikonya dan tidak ada jaminan pasti untung, dan pastikan semua pembagian untung/rugi dan semua ketentuan kerja sama dituangkan dalam perjanjian kerja sama tertulis yang ditandatangani di atas materai dan memiliki saksi. Hal ini diperlukan agar ke depannya usaha Anda tidak terganggu hanya karena perselisihan antarpartner.
Setelah Anda mendapatkan modal, Anda bisa memulai memasarkan produk yang dibuat dengan cara penjualan langsung (direct sales) ke pelanggan potensial, misalkan kepada pengguna sepeda motor, melakukan titip jual ke toko-toko aksesori kendaraan bermotor yang saat ini banyak di masyarakat, atau bahkan mendekati komunitas sepeda motor yang kerap mengadakan touring dan sangat memerlukan produk sepatu ini. Bentuknya bisa penawaran langsung dan mendatangi tempat-tempat tersebut, kemudian disusul dengan membagikan brosur dan melakukan penjelasan tentang produk di sana.
Cara lainnya adalah dengan memasang iklan di majalah/surat kabar menyesuaikan segmen pasar yang sesuai dan dibaca oleh segmen pasar yang Anda tuju. Selain itu mengikuti pameran dagang (trade expo) dengan tema yang berhubungan dengan produk Anda. Mengikuti pameran dengan tema yang tepat akan berpotensi menarik pelanggan (khususnya pelanggan yang akan membeli dalam jumlah besar) karena pengunjung pameran sudah terseleksi yaitu mereka yang tertarik di bidang tersebut. Di sana Anda bisa menerangkan dan mendemokan produk serta menyediakan brosur-brosur bagi pengunjung. Jangan lupa teliti penyelenggara pamerannya, apakah sudah berpengalaman menyelenggarakan pameran tersebut. Tetap semangat dan sukses selalu untuk Anda.
Diasuh oleh: Pietra Sarosa, MSM
Konsultan UKM & Franchise