Berempat.com – Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sejuta pesona. Keindahan alamnya sudah jelas tak diragukan lagi. Namun, industri pariwisata di Indonesia masih memiliki sejumlah kekurangan sehingga pemerintah pun masih harus konsen meningkatkan pariwisata Indonesia, baik dari segi kualitas hingga promosi.
Upaya dalam meningkatkan industri pariwisata Indonesia ini setidaknya dilakukan oleh dua kementerian, yakni Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Meski punya tujuan sama, namun dua kementerian ini jelas punya cara yang berbeda.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sempat menyebutkan dua strategi yang menjadi upaya Kemenpar dalam meningkatkan industri pariwisata di Indonesia. Dua hal tersebut yaitu digital marketing dan pemberdayaan startup yang berkecimpung di industri pariwisata.
“Digital sudah masuk ke segala sektor. Termasuk sektor pariwisata. Oleh sebab itu, inovasi harus dilakukan agar kita bisa bersaing,” ucap Arief di hadapan awak media di Universitas Padjajaran, Bandung, Sabtu (22/9).
Arief sendiri menyebut bahwa Kemenpar sudah mempromosikan pariwisata Indonesia secara daring dengan memanfaatkan TripAdvisor, Google, CTrip, dan sebagainya. Kemudian untuk yang kedua, Kemenpar membuat program inkubasi startup yang berkecimpung di industri pariwisata dengan nama “Wonderful Startup Academy”.
Dalam hal itu, tentu Kemenpar berharap akan banyak startup yang nantinya besar dan turut membawa pariwisata Indonesia lebih dikenal di kancah internasional.
Sementara itu, langkah berbeda dilakukan oleh Kemenaker. Bila Kemenpar lebih fokus dalam pengembangan pariwisata Indonesia secara marketing, maka Kemenaker lebih terfokus pada kompetensi sumber daya manusia (SDM). Pasalnya, SDM berkualitas juga menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh industri pariwisata Indonesia bila ingin berkembang di mata dunia.
Kali ini, dalam hal peningkatan kualitas SDM, Kemenaker akan menjalin kerja sama dengan Subma Hospitality Foundation. Suma Hospitality Foundation merupakan sekolah yang fokus pada bidang pariwisata di Sumba.
Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri menyebut bahwa para instruktur dari Suma Hospitality akan melatih para calon pekerja di industri pariwisata agar dapat bertaraf internasional. Rencananya, pelatihan akan berlangsung di Balai Latihan Kerja (BLK) Kemenaker di Sumba.
“Minggu depan, tim Kemnaker akan melakukan peninjauan BLK di Sumba untuk memastikan kesiapan pelaksanaan program ini,” terang Hanif di Gedung Kemenaker, Jumat (21/9).
Hanif pun menyebut, nantinya para peserta pelatihan akan mendap kesempatan magang di berbagai hotel berbintang di Bali.
Sementara itu, Pendiri dan Pembina Sumba Hospitality Foundation Inge de Lathauwer mengatakan bahwa melalui kerja sama ini pihaknya ingin membantu meningkatkan kompetensi SDM pariwisata Indonesia.
“Kami ingin membantu meningkatkan kompetensi anak muda Sumba, khususnya di sektor pariwisata,” kata Inge.
Inge bahkan mengungkapkan jika pihaknya akan memberikan pelatihan bahasa Inggris dan mendatangkan tenaga instruktur dari Eropa.