Positioning adalah kelanjutan dari dua kegiatan lain yaitu segmentasi dan targeting. Segmentasi dilakukan dengan membagi penduduk kompleks menjadi beberapa segmen, misalnya berdasarkan tingkat ekonomi, bisa dilihat dari tipe rumahnya, ada tipe 21, 36 dan 45.
Nah warung ini membidik tipe 21 yang ekonominya lemah. Inilah yang dinamakan targeting. Bila ternyata usaha warung makan yang membidik target ini juga banyak, Anda bisa saja melakukan positioning. Misalnya warung makan untuk sarapan anak sekolah, maka dibuatlah kata-kata promosi, seperti “warungnya anak gaul“ atau kata-kata lainnya yang mencerminkan sifat-sifat yang mencirikan anak sekolah.
Singkat kata, karena cara ini banyak ditiru orang, maka pemilik warung melakukan positioning baru yang mungkin lebih tajam. Misalkan anak gaul yang bukan kategori negatif tapi anak gaul yang positif, aktif kegiatan sekolah dan sebagainya, maka itu disebut repositioning. Kata-kata promosinya tentu diubah mengikuti repositioning tersebut.
Mengenai rebranding intinya adalah membuat sebuah brand memiliki image positif yang lebih baik dan aktual. Ini dilakukan untuk menyegarkan kesan pembeli agar brand tersebut sesuai dengan situasi kekinian atau saat ini. Itu sebabnya banyak perusahaan yang membuat logo baru dalam rangka menciptakan image baru yang lebih positif. Dan tentunya bukan hanya sekadar logo baru melainkan juga pelayanan yang lebih baik, produk yang lebih bermanfaat dan sebagainya.
Demikian semoga bermanfaat.
Oleh: Bambang Suharno
Direktur Indonesia Entrepreneur Society (IES,)
Penulis Buku “Tujuh Cara Tidak Gila Jadi Pengusaha” dan
Puluhan buku Lainnya