Jasa fotografi untuk pre-wedding & wedding memang bukan bisnis baru di dunia fotografi. Namun dengan perkembangannya dari tahun ke tahun, mampu menciptakan ragam konsep yang berbeda dan unik. Jika dahulu sesi pemotretan untuk pre-wedding hanya dilakukan di sebuah ruang studio foto dengan kamera yang masih berjenis analog, saat ini melakukan sesi pemotretan foto untuk pre-wedding sudah dapat dilakukan di mana saja, baik indoor maupun outdoor, dengan disesuaikan dengan tema-tema yang lucu dan unik.
Seiring perkembangan teknologi dan juga semakin banyaknya pelaku usaha baru yang menggeluti dunia usaha jasa fotografi untuk pre-wedding & wedding dengan menawarkan konsep-konsep yang berbeda, membuat persaingan usaha ini semakin tinggi. Dengan banyak menawarkan konsep yang unik seperti foto dengan suasana serba Jepang ataupun teknik pengambilan gambar yang tidak biasa membuat usaha jasa fotografi ini semakin banyak dicari oleh konsumen yang ingin momen langka dalam hidupnya tersebut diabadikan dengan hasil yang luar biasa.
Konsep Unik
Sudah jelas, usaha jasa fotografi untuk pre-wedding & wedding bukanlah usaha yang baru muncul setahun atau dua tahun lalu tetapi sudah ada bahkan hingga satu dekade sebelumnya. Namun kenyataannya usaha ini memang tetap diburu oleh masyarakat khususnya yang akan menjalani pernikahan. Karena foto ini adalah sebuah momentum untuk mengabadikan hasil cinta mereka dalam jangka waktu yang sangat lama.
Momentum mengabadikan hasil cinta ini dibuktikan oleh Ali, pemilik AlienCo Photoraphy yang lebih memfokuskan hasil jepretan dengan menggunakan konsep Anti-Mainstream. “Dengan adanya teknik ini bisa menjelaskan sisi lain dari hasil sebuah foto dengan memakai angle-angle Anti-Mainstream yang tidak biasa namun tetap menggambarkan indahnya cinta mereka,” ujarnya. Keberanian Ali dalam mendobrak konsep-konsep biasa, telah berhasil memikat banyak pelanggan yang antre setiap bulan.
Lain lagi dengan Harland, pemilik FotoKimono. Meskipun ia banyak mengambil hasil jepretan dengan memakai teknik yang biasa namun konsep yang ditawarkannya, menjadi salah satu daya tarik unik bagi calon pengantin. Dengan menyuguhkan nuansa Jepang, mulai dari pakaian hingga lokasi pengambilan gambar yang keseluruhannya bertemakan ‘Negeri Sakura’ ini. “Masyarakat Indonesia yang mencintai budaya Jepang cukup banyak sehingga saya memutuskan untuk konsen memakai Jepang sebagai konsep saya. Dan kebetulan saya memang juga pecinta Jepang,” ujar Harland.
Improvisasi
Usaha jasa khususnya jasa foto pre-wedding & wedding membutuhkan inovasi dan improvisasi agar bisa terus bersaing dengan pelaku usaha sejenis yang pastinya masing-masing memiliki kelebihan dari konsep yang diusung. Konsep foto yang bertema unik dan juga ekstrem saat ini sedang banyak diburu oleh pasangan yang akan segera menikah. “Karena dengan memiliki ide dan konsep yang berbeda bisa memberikan keunggulan tersendiri bagi pelaku usaha jasa seperti ini,” ujar Firman, Pemilik Background Production.
Hal senada juga dikatakan oleh Machfudin Wirya Atmaja, pengamat bisnis. Menurutnya, jika pelaku usaha ingin bisa terus mengembangkan usahanya maka jangan pernah putus untuk melakukan improvement atau perbaikan secara terus-menerus. “Hal ini sangatlah penting karena kebutuhan dan selera masyarakat selalu berubah jadi jangan pernah hanya berdiam diri tanpa melakukan inovasi yang dapat membuat kemunduran usaha,” tambahnya.
Tips Pemasaran
Trik paling jitu untuk memasarkan usaha jasa foto pre-wedding & wedding adalah dengan bukti berupa portofolio yang bisa dilihat langsung ataupun melalui media internet. Karena itu, promosi dari mulut ke mulut dari klien yang sudah merasa puas dengan jasa yang ditawarkan, sangat penting.
Menurut Machfudin Wirya Atmaja, pengamat marketing dari Lembaga PPM, strategi promosi melalui media online adalah promosi yang sangat mudah untuk dijalankan namun memberikan impact yang sangat besar karena tingkat keluasan jaringan online yang bisa mencakup hingga ke seluruh dunia. Namun yang harus tetap diperhatikan adalah kreativitas jasa yang disuguhkan, pelayanan serta trik-trik marketing lain yang harus dilakukan oleh pelaku jasa. “Karena yang harus diincar oleh pelaku jasa adalah trust atau kepercayaan dari klien. Jika hal itu diabaikan, maka perkembangan usaha akan sulit berjalan lancar,” tambahnya.
Kendala Usaha
Walaupun tampaknya usaha jasa ini terlihat mudah untuk dijalankan, namun tetap terdapat kendala dan permasalahan usaha yang kerap dialami oleh pelaku jasa dalam mengembangkan usahanya. Permasalahan yang timbul kerap kali datang dari sulitnya mengatur jadwal pelaksanaan foto antara fotografer dan klien sehingga membuang cukup banyak waktu. “Bahkan pernah dialami gara-gara waktu yang tidak klop akhirnya klien membatalkan perjanjian dengan kita,” ujar Harland Teghar Syahranu.
Tidak hanya dari segi waktu, bahkan dari segi persaingan pun bisa menjadi kendala tersendiri bagi para pelaku usaha. Seperti yang dialami Ali, terkadang faktor pemberian harga dari beberapa pelaku jasa lain bisa ‘membunuh’ usaha jasa lainnya karena mampu membuat klien berpikir dua kali untuk mengeluarkan uang yang cukup banyak apabila masih terdapat harga yang lebih murah. “Namun harga yang saya berikan itu setimpal dengan konsep dan hasil yang saya berikan dan klien akan menilai sendiri,” tambahnya.
Melihat usaha jasa yang bersegmentasi ke kalangan menengah atas serta usaha yang mudah dilakukan ini pasti membuat Anda berpikir untuk ikut serta menjalankan usaha ini bukan? Hanya dibutuhkan kreativitas dan selalu ingin berinovasi, Anda bisa menjalankan usaha jasa foto pre-wedding & wedding ini dan mendapatkan prospek yang cerah ke depan. Jangan lewatkan halaman-halaman berikut, yang mengulas banyak info, tips usaha hingga profil sukses dari pelaku jasa yang sudah menjalankan usaha jasa foto pre-wedding & wedding. Semoga bisa menjadi sumber inspirasi bagi Anda yang ingin berhasil menjadi entrepreneur.