Indikator Politik Indonesia baru-baru ini telah melakukan simulasi pemilihan presiden dengan melibatkan tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang berbeda.
Pasangan-pasangan tersebut adalah Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno, Prabowo Subianto-Erick Thohir, dan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Simulasi ini dilakukan dalam rangkaian survei nasional yang berlangsung pada tanggal 15-21 Juli 2023.
Hasil dari survei ini menunjukkan bahwa pasangan Ganjar-Sandi berhasil meraih keunggulan tipis dengan perolehan suara sebesar 34,1%, sedangkan pasangan Prabowo-Erick mendekati perolehan tersebut dengan angka 33,9%. Di sisi lain, pasangan Anies-AHY terpaut cukup jauh dengan hanya mendapatkan dukungan sebanyak 23,4% dari responden.
Sebanyak 7,7% responden tidak memberikan jawaban atau belum memutuskan pilihannya.
Dalam salah satu skenario, jika Ganjar dipasangkan dengan Erick sebagai cawapresnya, keunggulan Ganjar terhadap Prabowo dapat mencapai kisaran 2-3%. Asumsinya, Prabowo memilih Airlangga Hartarto sebagai cawapresnya.
Dalam skenario ini, pasangan Ganjar-Erick meraih dukungan sebesar 35,5%, mengungguli pasangan Prabowo-Airlangga yang hanya mendapatkan 32,6% suara. Selain itu, terdapat juga skenario lain yang melibatkan Anies Baswedan dan Yenny Wahid sebagai pasangan capres-cawapres, dengan dukungan responden sekitar 22,6%.
Indikator Politik Indonesia juga mengajukan skenario lain dalam survei yang sama, yaitu melibatkan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres bersama Prabowo, asalkan gugatan mengenai batas usia capres-cawapres dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
Namun, hasil menariknya adalah meskipun Gibran diajukan sebagai cawapres, Prabowo masih kalah dari Ganjar yang berpasangan dengan Erick Thohir.
Berdasarkan hasil simulasi, meskipun Prabowo memilih Gibran sebagai cawapresnya setelah MK mengabulkan gugatan tersebut, elektabilitas Prabowo-Gibran masih kalah dari pasangan Ganjar-Erick dengan selisih sekitar 3-4%, walaupun selisih ini tidak begitu signifikan.
Dalam survei ini, Anies juga dipasangkan dengan AHY, namun pasangan ini mendapatkan dukungan yang lebih rendah dengan angka 24,3%, jauh tertinggal dari dua pasangan capres-cawapres lainnya.
Survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia ini melibatkan responden yang memiliki hak pilih dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang, dengan syarat usia minimal 17 tahun atau telah menikah. Survei dilakukan di seluruh wilayah Indonesia pada periode 15-21 Juli 2023.