Berempat.com – Salah satu Unicorn Indonesia, Go-Jek telah resmi meluncurkan layanannya di Thailand pada Desember 2018 lalu. Sebelumnya, perusahaan ride-hailing yang didirikan Nadiem Makarim ini sudah mengaspal di Vietnam. Namun, uniknya, tak seperti Grab, perusahaan satu ini memberikan nama berbeda untuk layanannya di masing-masing negara.
Seperti di Thailand, Go-Jek menamakan perusahaannya GET dan di Vietnam diberi nama Go-Viet. Nadiem pun mengungkapkan ada alasan kenapa tak menggunakan nama Go-Jek di Thailand maupun Vietnam.
“Kami harus memberi kepercayaan kepada tim lokal. GOJEK sukses banget di Indonesia karena benar-benar dimiliki oleh masyarakat Indonesia, bukan hanya soal nasionalis dan familiar. Nama itu (Go-Jek) tidak ada koneksi di Thailand. Kami tidak mau hanya pencitraan,” ungkap Nadiem saat berbicang dengan awak media di Bangkok waktu setempat, Rabu (27/2).
Hal senada disampaikan oleh CO-Founder dan CEO GET, Pinya Nittayakasetwat. Menurutnya, nama GET jauh lebih mudah diingat di Thailand. Dan nama GET diambil dari slogan ‘we GET know’.
“Kami tahu (we get know) apa yang kalian inginkan, perlukan, ingin lakukan. Jadi kenapa GET, karena itu kata terbaik bagi perusahaan kami,” jelas Pinya.
Selain tak menggunakan nama Go-Jek, GET pun tak mengusung identitas warna milik Go-Jek, yakni hijau. GET justru mengusung seragam jaket dan helmet berwana kuning neon atau mereka sebut dengan istilah safety yellow.
Kendati demikian, kehadiran GET di Thailand memang disambut baik oleh pemerintah Thailand. Wakil Menteri Kementerian Masyarakat dan Ekonomi Digital Thailand Pansak Siriruchatapong mengatakan, selama lebih dari 5 tahun pemerintah telah mendorong perkembangan ekonomi digital di negara tersebut. Dan hadirnya GET yang didukung Go-Jek diyakini mampu mendorong ekonomi digital di Thailand.
“Ini contoh yang baik untuk kerja sama. Saya harap Thailand dapat bergandengan dengan negara lainnya seperti indonesia. Kita sebagai negara dari bagian Asia Tenggara harus menjadi pencipta ekonomi,” ujarnya.