Belum Serahkan Laporan Keuangan, BEI Denda 6 Emiten Senilai Rp 150 Juta

0
615
Pojok Bisnis

Berempat.com – Sebanyak enam emiten didenda oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp 150 juta dan surat peringatan tertulis III. Denda tersebut diberikan karena keenam emiten belum menyerahkan laporan keuangan triwulan II per 30/09/2018 yang tidak ditelaah secara terbatas dan tidak diaudit.

Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 BEI, Goklas Tambunan menyebut enam emiten tersebut di antaranya PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT Golden Plantation Tbk (GOLL), PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU), PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN), PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM), dan PT Evergreen Invesco Tbk (GREN).

“Dengan demikian, Bursa telah mengenakan sanksi kepada enam perusahaan tercatat yang belum menyampaikan laporan keuangan triwulan III per 30/09/2018 yang tidak ditelaah secara terbatas atau yang tidak diaudit oleh akuntan publik berupa surat peringatan tertulis III dan denda sebesar Rp150 juta,” ujar Goklas di Jakarta, Selasa (8/1).

Adapun sanksi ini diberikan sebagai tindak lanjut BEI kepada enam emiten tersebut setelah tidak memedulikan surat peringatan tertulis II yang sudah diberikan sebelumnya. Dalam surat peringatan tertulis II tersebut, BEI memberikan batas waktu penyampaian laporan keuangan sampai dengan 30/12/2019.

Top Mortar gak takut hujan reels

Goklas memaparkan, dari 700 emiten yang tercatat di BEI, sebanyak 599 emiten wajib menyampaikan laporan keuangan trilwulan III per 30/09/2018, sedangkan 101 lainnya tidak wajib melakukan hal tersebut. Namun, hingga awal tahun ini jumlah emiten yang telah menyampaikan laporan keuangan baru berjumlah 595 emiten.

“Penjelasan atas 593 efek dan perusahaan tercatat tersebut adalah 585 perusahaan tercatat telah menyampaikan laporan keuangan dan delapan perusahaan tercatat yang berbeda tahun buku, yaitu Maret, Mei, dan Juni,” tandasnya.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.